Anda di halaman 1dari 15

DILATASI DAN MATRIKSNYA

1. Pengertian Dilatasi
Dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah ukuran suatu bangun atau
benda, yaitu memperbesar atau memperkecil, tetapi tidak mengubah bentuk bangun
itu. Faktor yang menyebabkan diperbesar atau diperkecilnya suatu bangun ini disebut
faktor dilatasi. Faktor dilatasi ini dinotasikan dengan huruf kecil, misalnya k.
Dilatasi ditentukan oleh dua hal, yaitu pusat dan factor skala dilatasi. Pusat dari
sebuah dilatasi adalah sebuah titik,

sedangkan factor skala merupakan sebuah

bilangan k. Suatu dilatasi dengan pusat A dan factor skala k dinotasikan [A,k].
2. Faktor skala
Faktor skala(k) adalah perbandingan antara jarak titik bayangan dari titik pusat
dilatasi dan jarak titik benda berkaitan dengan titik pusat dilatasi. Faktor skala juga di
definisikan sebagai perbandingan antara panjang sisi tiap bayangan dengan panjang
sisi yang berkaitan pada benda.
Faktor skala k =

jarak bayangan panjang banyangan

jarak benda
panjang benda

3. Dilatasi terhadap titik pusat O(0,0)


Sebuah titik (), didilatasikan terhadap pusat O (0,0) dengan skala dilatasi ,
maka mempunyai posisi, dengan :
Pemetaannya:
[O, k] : P(x,y) P (kx, ky)
Persamaan matriksnya :

( xy '' )=(k0 0k )( xy )
Contoh:
1) Bayangan titik A (2,2) dilatasi terhadap titik pusat O(0,0) dengan factor skala
2 adalah:
Penyelesaian:
a. Pemetaannya:
[O, k] : P(x,y) P (kx, ky)

[O, k] : P(2,2) P (2(2), 2(2))


[O, k] : P(2,2) P (4, 4)
b. Matriksnya
x'
=k 0 x
'
0 k y
y

( ) ( )( )

( )( )

2 0 2
0 2 2

2 ( 2 )0(2)
0 ( 2 ) 2(2)

()

4
4
c. Gambarnya

Jadi, bayangan titik A(2,2) yang dilatasikan dititik O(0,0) dengan factor 2 adalah
A ' (4,4).

Contoh 2 :
2) Tentukan persamaan peta dari garis

3 x5 y+ 15=0

oleh

dilatasi terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala 5!


Penyelesaian:
3 x5 y+ 15=0 didilatasi terhadap pusat O(0,0) dengan faktor
skala 5, maka:

()

1
x'
x'
5 0 x
5x
x
5
=
=

=
y'
0 5 y
5y
y
1
y'
5

( ) ( )( ) ( ) ( )
Sehingga

1
x= x '
5

diperoleh

dan

1
y'
5

Maka

bayangannya adalah :
1
1 '
3( x ' )5( y )+15=0
5
5
3
5
x ' y ' + 15=0
5
5
3 x '5 y ' + 75=0 3 x5 y+ 75=0

Jadi peta dari dilatasi garis

3 x5 y+ 15=0

pusat O(0,0) dengan faktor skala 5 adalah

terhadap

3 x5 y+ 75=0

Contoh 3 :
3) Lingkaran

x + y 6 x+2 y +1=0 . Jika ditransformasikan dengan

dilatasi [O,4], tentukan persamaan bayangannya?


Penyelesaiaan:
2
2
x + y 6 x+2 y +1=0 didilatasi [O,4] , maka:

( )

1
x'
0 x
4x
x
4
=
=
4 y
4y
y
1
y'
4

( xy '' )=(40 )( ) ( ) ( )
Sehingga

diperoleh

1
x= x '
4

dan

y=

1
y' .
4

Maka

bayangannya adalah:

1
x'
4

1
y'
4

x
4

y
4

Jadi

x y 3
1
+ x+ y +1=0
16 16 2
2

bayangan

didilatasi [O,4] adalah

lingkaran

x 2+ y 2 24 x+ 8 y+ 16=0

x 2+ y 2 6 x+2 y +1=0

yang

x 2+ y 2 24 x+ 8 y+ 16=0

4. Dilatasi terhadap titik pusat A(a,b)


Titik P(x,y) dilatasikan terhadap titik pusat A(a.b) dengan factor skala K, di dapat
'

'

bayangan P ' (x , y ) dengan:


x ' a=k (xa) dan y ' b=k ( yb)
Persamaan matriksnya:
x'
= k 0 xa + a
0 k yb b
y'

( ) ( )( ) ( )
Contoh:

Bayangan titik B(-1,2) dilatasi terhadap titik pusat A(2,3) dengan factor skala
1
2

adalah :

Penyelesaian:
x'
= k 0 xa + a
0 k yb b
y'

( ) ( )( ) ( )
k=

1
; x=1 ; y=2 ; a=2 ; b=3.
2

Masukkan kedalam persamaan matriks:


1
0
'
x
2
12 2
=
+
'
1 23
3
y
0
2

()

( )( ) ( )
( )( ) ( )
( )()
()

1
2
0

3 + 2
1 1 3
2

3
2
2

+
1
3
2

7
2
7
2

Jadi bayangan titik B(-1,2) dilatasikan terhadap titik pusat A(2,3) dengan skala
1
2

' 7 7
adalah B ( 2 , 2 ) .

5. Sifat-sifatDilatasi
a. Jika k >1 maka bangun akan diperbesar dan terletak searah terhadap pusat
dilatasi dengan bangun semula.

Contoh :
Sebuah segitiga ABC dengan titik A (1,2) , B (2,3), dan C (3,1) didilatasikan
terhadap titik O dengan factor skala 2. Tentukan koordinat bayangan titik-titik
sudut segitiga ABC.
Jawab :
Koordinat bayangan titik-titik A, B, dan C adalah :
k 0 x
A '= 0 k y

( )( )
A =(2 0 )(1)
0 2 2
A '=( 2 )
4
B ' =(k 0 )( x )
0 k y
B '=(2 0)( 2 )
0 2 3
B '=(4 )
6
C '=( k 0)( x )
0 k y
C '=( 2 0 )(3 )
0 2 1
C ' =( 6)
2
'

Jadi, hasil dilatasi segitiga ABC adalah

'
'
A ( 2,4 ) , B ( 4,6 ) , dan C ' ( 6,2)

b. Jika k = 1 maka bangun tidak mengalami perubahan ukuran dan letak.

Contoh :
Sebuah segitiga ABC dengan titik A (1,2) , B (2,3), dan C (3,1) didilatasikan
terhadap titik O dengan factor skala 1. Tentukan koordinat bayangan titik-titik
sudut segitiga ABC.
Jawab :
Koordinat bayangan titik-titik A, B, dan C adalah :
k 0 x
A '= 0 k y

( )( )
A =(1 0 )(1)
0 1 2
A '=(1 )
2
B ' =(k 0 )( x )
0 k y
B '=(1 0)( 2 )
0 1 3
B ' =( 2 )
3
C '=( k 0)( x )
0 k y
C '=( 1 0 )(3 )
0 1 1
'

()

C '= 3
1

Jadi, hasil dilatasi segitiga ABC adalah

'
'
A ( 1,2 ) , B ( 2,3 ) , danC ' (3,1)

c. Jika 0 < k < 1 maka bangun akan diperkecil dan terletak searah terhadap pusat
dilatasi dengan bangun semula.

Contoh :
Sebuah segitiga ABC dengan titik A (1,2) , B (2,3), dan C (3,1) didilatasikan

terhadap titik O dengan factor skala

( 12 )

. Tentukan koordinat bayangan

titik-titik sudut segitiga ABC.


Jawab :
Koordinat bayangan titik-titik A, B, dan C adalah :

( )( )

A '= k 0 x
0 k y

()

1
A '= 2
1

( )( )

1
A'= 2
0

1
1 2
2

( )( )

B '= k 0 x
0 k y

( )( )

1
B '= 2
0

2
1 3
2

()

1
B '= 3
2

( )( )

C '= k 0 x
0 k y

( )

1
C '= 2
0

3
(
1 1)

()

3
C '= 2
1
2

Jadi,
A'

hasil

dilatasi

segitiga

ABC

adalah

( 12 , 1) , B (1, 12 ) , danC ' ( 32 , 12 )


'

d. Jika 1 <k < 0 maka bangun akan diperkecil dan terletak berlawanan arah
terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.

Contoh :
Sebuah segitiga ABC dengan titik A (1,2) , B (2,3), dan C (3,1)

didilatasikan terhadap titik O dengan factor skala

( 12 )

. Tentukan

koordinat bayangan titik-titik sudut segitiga ABC.


Jawab :
Koordinat bayangan titik-titik A, B, dan C adalah :

( )( )

A '= k 0 x
0 k y

( )( )

1
A'= 2
0

( )

1
A '= 2
1

1
1 2
2

( )( )

B '= k 0 x
0 k y

10

B '=

( )
1
2

2
(
1 3)

3
2
C '=
1
2

( )( )

C '= k 0 x
0 k y

( )

C '=

A'

1
2

3
(
1 1 )

Jadi,

( )

1
B ' = 3
2

()

hasil

dilatasi

segitiga

ABC

adalah

( 12 ,1), B (1, 12 ) ,dan C ' ( 32 , 12 )


'

e. Jika k < 1 maka bangun akan diperbesar dan terletak berlawanan arah
terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.

Contoh :
Sebuah segitiga ABC dengan titik A (1,2) , B (2,3), dan C (3,1)
didilatasikan terhadap titik O dengan factor skala -2. Tentukan koordinat
bayangan titik-titik sudut segitiga ABC.
Jawab :
Koordinat bayangan titik-titik A, B, dan C adalah :
k 0 x
A '= 0 k y

( )( )

11

( )( )
A '=(2 )

4
k 0 x
B ' =(0 k )( y )
2 0 2
B '=( 0 2)(3 )
4
B '=(6 )
A ' = 2 0 1
0 2 2

( )( )
C ' =(2 0 )(3 )
0 2 1

C '= k 0 x
0 k y

Jadi,

hasil

dilatasi

( )

C '= 6
2

segitiga

ABC

adalah

A ' (2,4 ) , B' (4,6 ) , danC '(6,2)

f. jika k = -1 maka bangun tidak mengalami perubahan ukuran terletak


berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.

Contoh :
Sebuah segitiga ABC dengan titik A (1,2) , B (2,3), dan C (3,1)
didilatasikan terhadap titik O dengan factor skala 1. Tentukan koordinat
bayangan titik-titik sudut segitiga ABC.
12

Jawab :
Koordinat bayangan titik-titik A, B, dan C adalah :

( )( )
A =(1 0 )(1 )
0 1 2

A '= k 0 x
0 k y
'

( )( )
B '=(1 0 )(2 )
0 1 3

B '= k 0 x
0 k y

( )

A '= 1
2

( )( )
C ' =(1 0 )(3 )
0 1 1

C '= k 0 x
0 k y

( )

B '= 2
3

C '= 3
1

( )

13

Jadi,

hasil

dilatasi

segitiga

ABC

adalah

A ' (1,2 ) , B ' (2,3 ) , dan C ' (3,1)

6. Dilatasidalamkehidupansehari-hari
Dilatasi banyak dijumpai dalam kehidupan, contoh dilatasi dalam
kehidupan sehari-hari adalah:
a. Penerapan dilatasi pada microskop atau alat pembesar. Dilaboratorium foto
alat pembesaran digunakan untuk memper besar foto dari negatifnya
(klisenya). Dengan menggerakkan film didepan lensa, memungkinkan untuk
mengubah ukuran foto yang dihasilkan.
b. Skala pada peta. Pada umumnya skala pada peta bertuliskan 1:1.000.000 cm
yang artinya jika skala pada peta 1 cm maka kenyataannya berjarak 1.000.000
cm.

DAFTAR PUSTAKA

Kartini, dkk. 2005. Matematika Program Studi Ilmu Alam. Klaten : Intan

Pariwara.
Noormandiri, K. 2007. Matematika Program Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga.
S., Pesta. E, Cecep Anwar. H. F. S. 2008. Matematika Aplikasi Program

Studi Ilmu Alam. Jakarta : BSE.


S, Enung , Untung W. 2013. Matematika Mandiri Mengasah Kemampuan
Diri. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai