Anda di halaman 1dari 6

Nyeri perut muncul dengan berbagai cara dan mempunyai banyak penyebab yang

berbeda. Kita harus menentukan letaknya, radiasi, keparahan, karakter, frekuensi,


durasi, faktor pemicu dan yang mengurangi gejala dan gejala lain yang berhubungan.
Nyeri perut dapat dikenali penyebabnya berdasarkan lokasi dan karakteristik nyeri
yang timbul. Tetapi seringkali meskipun dilaklukan berbagai pemeriksaan canggih
seperti USG, MRI, CT Scan atau Endoskopi tidak ditemukan kelainnan yang berat
atau hanya didapatkan kelainan ringan atau cenderung normal. Bila hal ini terjadi
maka sangat mungkin gangguan nyeri perut tersebut disebabkan karena hipersensitif
atau alergi saluran cerna. Haryus diuwaspadai gangguan nyeri perut pada penderita
hipersensitif saluran cerna sering terjadi overdiagnosis atau overtreatment berlebihan
seperti usus buntu padahal tidak terbukti benar terjadi usus buntu.
Perut adalah organ yang berongga, jadi didalamnya terdapat bermacam-macam organ yang
terletak pada posisinya masing-masing, pada perut sebelah kanan dibagian atas terdapat organ
Hati, Kandung Empedu, Ginjal, Usus kecil dan Usus Besar, sedangkan pada sbelah kanan di
bagian bawah terdapat Usus Besar, Usus Buntu / Appendix, Saluran kencing, dan khusus
pada wanita terdapat Saluran Indung Telur.
Nyeri perut yang hebat dan mendadak kadang merupakan gejala yang sering membawa
pasien datang ke unit gawat darurat dan merupakan keluhan utama yang paling sering
ditemukan pada pasien dengan kasus pembedahan pada gangguan perut, Dalam kondisi
tertentu dan jarang nyeri perut yang menyebabkan dapat menyebabkan komplikasi yang
serius bahkan hingga kematian jika diagnosis dan terapi yang tepat terlambat diberikan.
Nyeri perut dapat berupa nyeri visceral maupun nyeri somatik, dan dapat berasal dari
berbagai proses pada berbagai organ di rongga perut atau diluar rongga perut, misalnya
dirongga dada. Para klinisi sebaiknya telah memahami patofisiologi dan tanda-tanda khas
penyebab akut abdomen. Lokasi, karakteristik, derajat nyeri dan ada atau tidaknya gejalagejala sistemik dapat membantu dalam membedakan penyebab-penyebab akut abdomen yang
membutuhkan pembedahan segera dengan kondisi medis biasa.
Sifat, derajat, dan lamanya nyeri akan sangat membantu dalam mencari penyebab utama akut
abdomen. Nyeri superfisial, tajam dan menetap biasanya terjadi pada iritasi peritoneal akibat
perporasi ulkus atau ruptur appendiks, ovarian abses atau kehamilan ektopik. Nyeri kolik
terjadi akibat adanya kontraksi intermiten otot polos, seperti kolik ureter, dengan ciri khas
adanya interval bebas nyeri. Tetapi istilah kolik bilier sebenarnya tidak sesuai dengan
pengertian nyeri kolik karena kandung empedu dan ductus biliaris tidak memiliki gerakan
peristalsis seperti pada usus atau ureter. Nyeri kolik biasanya dapat reda dengan analgetik
biasa. Sedangkan nyeri strangulata akibat nyeri iskemia pada strangulasi usus atau trombosis
vena mesenterik biasanya hanya sedikit mereda meskipun dengan analgetik narkotik. Faktorfaktor yang memicu atau meredakan nyeri penting untuk diketahui. Pada nyeri abdomen
akibat peritonitis, terutama jika mengenai organ-organ pada abdomen bagian atas, nyeri dapat
dipicu akibat gerakan atau nafas yang dalam

Penyebab Nyeri Perut

Saluran Cerna: Nyeri abdomen nonspesifik, Appendicitis, Obstruksi usus halus dan
kolon, Perforasi pada peptic ulser, Hernia inkarserata, Perforasi usus atau
Diverticulitis
Hati, Limpa dan empedu: Akut kolesistisis, Akut kholangitis, Abses hepar, Hepatitis
akut, Limpa yang trauma atau rusak

Pancreas: Akut pancreatitis

Saluran Kemih: Kolik ginjal, kut pyelonefritis

Ginekologi: Akut salpingitis, Kehamilan ektopik yang ruptur

Pembuluh darah: Acute ischemic colitis, Mesenteric thrombosis

Peritoneum: Abses intra abdominal, Peritonitis tuberkulosis

Retroperitoneum: Perdarahan retroperitoneum

Lokasi Nyeri Perut Dan kemungkinan Penyebab

Kanan bagian atas, kemungkinan yang mengalami gangguan adalah organ-organ


yang terletak pada bagian kanan atas adalah Gangguan Hati, Radang pada kandung
empedu akibat adanya batu, serta kadang-kadang bisa terjadi radang usus kecil. Nyeri
kantung empedu sifat nyeri hebat, tetap/konstan, nyeri kuadran kanan atas/ epigastrik
dan sering memburuk setelah makan makanan yang berlemak (fatty foods). Tetapi
kalau tempat nyeri berada agak ditengah dan rasa nyerinya sampai menembus
kebelakang, kemungkinan gangguan Ginjal harus dicurigai. Kolik renal atau
gangguan nyeri disebabkan gangguan ginjal: nyeri kolik pada sudut tertentu bagian
ginjal, yang nyeri bila ditekan, menjalar ke panggul. Khasnya pasien tidak dapat
menemukan posisi yang dapat mengurangi nyeri. Namun pada kolik ginjal dapat juga
terjadi di bagian sebelah kiri. Iskemik usus atau usus yang rusak, nyeri bersifat
tumpul, hebat, tetap/konstan, nyeri abdomen kuadran kanan atas yang meningkat saat
makan.
Kiri bagian atas, Kolik renal atau gangguan nyeri disebabkan gangguan ginjal: nyeri
kolik pada sudut tertentu bagian ginjal, yang nyeri bila ditekan, menjalar ke panggul.
Khasnya pasien tidak dapat menemukan posisi yang dapat mengurangi nyeri. Namun
pada kolik ginjal dapat juga terjadi di bagian sebelah kiri. Nyeri ulkus peptic nyeri
bersifat tumpul, nyeri terbakar (burning) di epigastrium. Khasnya episode malam,
membangunkan pasien dari tidur. Diperparah oleh makan dan kadang kadanga
dikurangi dengan minum susu atau antasida.

Kanan bawah, penyebab yang paling sering adalah radang dari usus buntu atau
Appendicitis, kemudian penyebab lain yang cukup sering adalah infeksi saluran
kencing, atau pada wanita patut dicurigai adanya radang saluran indung telur, infeksi
usus halus atau usus besar. Untuk membedakan antara usus buntu dengan infeksi
saluran kencing yaitu : Pada usus buntu gejala yang menyertai adalah demam, bisa
juga disertai rasa mual sampai muntah dan kadang bisa juga disertai diare, biasanya
nyeri yang timbul kuat sekali sampai si penderita selalu membungkukkan badannya
karena menahan nyeri di bagian perut kanan bawah. Sedangkan pada infeksi saluran
kencing biasanya adalah sering kencing, rasa nyeri bila kencing, juga rasa perih pada
waktu kencing, juga bisa disertai demam tinggi dan rasa mual muntah juga. Nyeri
kolon tampilannya kadang kadang nyeri dapat berkurang sementara oleh defekasi atau
flatus

Nyeri Perut Bagian Tengah Atas Bila anda mendadak merasakan nyeri didaerah ulu
hati disertai rasa mual dan rasa kembung, kemungkinan besar anda menderita
Gastritis, dispepsia atau gangguan lain lam,bung. Gastritis adalah sakit pada bagian
lambung, jadi kurang lebih artinya sama saja. Arti Gastritis sebenarnya adalah
terjadinya proses radang pada lambung. Penyebab lain adalah nyeri pancreas, lokasi
di sekitar epigastrium atau perut bagian tengah, menjalar ke punggung, membaik saat
duduk dan posisi condong kedepan. Obstruksi usus halus biasanaya nyeri kolik
sentral yang berhubungan dengan muntah, distensi dan konstipasi

Perut Bawah tengah Nyeri kandung kemih biasanya nyeri difus yang hebat di regio
suprapubik. Nyeri prostat tampilannya nyeri tumpul yang dirasakan di lower
abdomen, rectum, perineum atau paha anterior. Nyeri uretra sangat bervariasi mulai
dari ketidaknyamanan hingga nyeri tajam yang hebat yang dirasakan pada ujung akhir

uretra (ujung penis pada pria) dan semakin nyeri saat miksi. Bisa sangat parah
sehingga pasien akan berusaha menahan kencingnya yang dapat menimbulkan
masalah baru
Karakteristik Nyeri
Sifat, keparahan dan periodisitas sakit memberikan petunjuk berguna untuk penyebab yang
mendasari . nyeri utama adalah yang paling umum.

Nyeri alih Nyeri alih terjadi jika suatu segmen persarafan melayani lebih dari suatu
daerah. Misalnya, diafragma yang berasal dari regio leher C3 C5 pindah ke bawah
pada masa embrional sehingga rangsangan pada diafragma oleh perdarahan atau
peradangan akan dirasakan di bahu. Demikian juga pada kolesistitis akut, nyeri
dirasakan di daerah ujung belikat. Abses dibawah diafragma ata rangsangan karena
radang atau trauma pada permukaan atau limpa atau hati juga dapat mengakibatkan
nyeri di bahu. Kolik ureter atau kolik pyelum ginjal, biasanya dirasakan sampai ke
alat kelamin luar seperti labium mayus atau pada testis pada pria.
Nyeri kontinyu Nyeri akibat rangsangan pada peritoneum parietal akan dirasakan
terus-menerus karena berlangsung terus, misalnya pada reaksi radang. Pada saat
pemeriksaan penderita peritonitis, ditemukan nyeri tekan setempat. Otot dinding perut
menunjukkan defans muskuler secara refleks untuk melindungi bagian yang
meradang dan menghindari gerakan atau tekanan setempat.

Nyeri kolik Nyeri kolik merupakan nyeri yang hilang timbul yang menunjukkan
suatu obstruksi organ berongga (lumen), organ yang berdinding otot (usus, empedu,
duktus biliaris, ureter) Kolik merupakan nyeri viseral akibat spasme otot polos organ
berongga dan biasanya disebabkan oleh hambatan pasase dalam organ tersebut
(obstruksi usus, batu ureter, batu empedu, peningkatan tekanan intraluminar). Nyeri
ini timbul karena hipoksia yang dialami oleh jaringan dinding saluran. Karena
kontraksi ini berjeda, kolik dirasakan hilang timbul. Fase awal gangguan perdarahan
dinding usus juga berupa kolik. Serangan kolik biasanya disertai perasaan mual,
bahkan sampai muntah. Dalam serangan, penderita sangat gelisah, kadang sampai
berguling-guling di tempat tidur atau di jalan. Yang khas ialah trias kolik yang terdiri
atas serangan nyeri yang kumat-kumatan disertai mual dan muntah dan gerak paksa.

Nyeri iskemik Nyeri perut dapat juga berupa nyeri iskemik yang sangat hebat,
menetap, dan tidak menyurut. Nyeri ini merupakan tanda adanya jaringan yang
terancam nekrosis. Lebih lanjut akan tampak tanda intoksikasi umum, seperti
takikardia, keadaan umum yang memburuk, dan syok karena resorbsi toksin dari
jaringan nekrosis.

Nyeri pindah Kadang nyeri berubah sesuai perkembangan patologi. Misalnya pada
tahap awal appendisitis, sebelum radang mencapai permukaan peritoneum, nyeri
viseral dirasakan sekitar pusat disertai rasa mual karena appendiks termasuk usus
tengah. Setelah radang terjadi di seluruh dinding termasuk peritoneum viseral, terjadi
nyeri akibat rangsangan peritoneum yang merupakan nyeri somatik. Pada saat ini,
nyeri dirasakan tepat pada letak peritoneum yang meradang, yaitu diperut kanan
bawah. Jika appendiks kemudian mengalami nekrosis dan gangren, nyeri berubah lagi
menjadi nyeri iskemik yang hebat, menetap dan tidak menyurut, kemudian penderita
dapat jatuh dalam keadaan toksis. Pada perporasi tukak peptik duodenum, isi
duodenum yang terdiri atas cairan asam garam dan empedu masuk rongga abdomen

yang sangat merangsang peritoneum setempat. Pasien merasakan sangat nyeri di


tempat rangsangan itu, yaitu diperut bagian atas. Setelah beberapa waktu, isi cairan
lambung mengalir ke kanan bawah, melalui jalandisebelah lateral kolon asendens
sampai ke tempat kedua, yaitu rongga perut kanan bawah, sekitar sekum. Nyeri itu
kurang tajam dan kurang hebat dibandingkan nyeri pertama karena terjadi
pengenceran. Pasien sering mengeluh bahwa nyeri yang mulai di ulu hati pindah ke
kanan bawah. Proses ini berbeda sekali dengan proses nyeri pada appendisitis akut.
Akan tetapi kedua keadaan ini, appendisitis akut maupun perporasi lambung atau
duodenum, akan mengakibatkan peritonitis purulenta umum jika tidak segera
ditanggulangi dengan tindakan bedah

Nyeri disertai rasa panas biasanya mengindikasikan karena pengaruh asam dan
berhubungan dengan lambung, duodenum atau bagian esofagus bawah

Nyeri tajam konstan dangkal karena iritasi peritoneal adalah khas ulkus perforasi
atau usus buntu yang pecah, kista ovarium, atau kehamilan ektopik.

Rasa sakit, mencengkeram pemasangan obstruksi usus kecil (dan kadang-kadang


pankreatitis awal) biasanya terputus-putus, tidak jelas, mendalam, dan puncaknya
pada awalnya, tetapi segera menjadi lebih tajam, tak henti-hentinya, dan lebih baik
lokal. Tidak seperti sakit menggelisahkan tapi lumayan berhubungan dengan
obstruksi usus, nyeri yang disebabkan oleh lesi occluding saluran yang lebih kecil
(saluran empedu, tabung rahim, dan ureter) cepat menjadi gangguan yang tidak
tertahankan.

Kolik jika ada interval bebas nyeri yang mencerminkan kontraksi intermiten otot
polos, seperti pada kolik uretra. Dalam arti sempit, yang kolik istilah empedu
adalah keliru karena sakit empedu tidak mengampuni. Alasannya adalah bahwa
kantong empedu dan saluran empedu, kontras dengan ureter dan usus, tidak memiliki
gerakan peristaltik. Kolik biasanya segera diatasi dengan analgesik. nyeri iskemik
karena usus terjepit atau trombosis mesenterika hanya sedikit diredakan bahkan oleh
narkotika.

Nyeri disebabkan oleh peritonitis lokal, terutama bila mempengaruhi organ-organ


perut bagian atas, cenderung diperburuk oleh gerakan atau bernapas dalam-dala

Hipersensitif Saluran Cerna

Tampaknya 1 di antaranya 3 manusia sehat mengalami hipersensitif saluran cerna. Hal


ini akan lebih sering lagi pada anak usia di bawah 5 tahun mungkin sekitar 30-40%
anak mengalami hipersensitifitas saluran cerna. Karena sebagian besar pada anak
terjadi imaturitas atau ketidak matangan saluran cerna. Biasanya gangguan ini lebih
mengganggu pada usia di bawah 5-7 tahun. Meski demikian hal ini juga masih banyak
di derita manusia dewasa.
Gangguan hipersensitif saluran cerna sering di anggap normal dan sering diistilahkan
berbagai hal oleh para dokter seperti Irritable Bowel Syndrome, Gastrooesephageal
Refluks (GERD), Dispepsia, Stomach Discomfort, gejala maag, kekurangan enzim,
penyerapan tidak bagus, alergi susu, alergi makanan.
Gangguan hipersensitif saluran cerna ini sering didiagnosis berlebihan seperti alergi
susu sapi, amuba, disentri, penyakit Hisrchprung, usus buntu atau berbagai gangguan
lainya

Hipersensitif saluran cerna ini biasanya hanya merupakan gangguan fungsional dan
selama ini dianggap normal. Tetapi ternyata bila dicermati gangguan ini sering
menyebabkan berbagai hal yang sangat mengganggu yang tidak disadari. Gangguan
tersebut bisa beruba gangguan pertumbuhan berat badan, gangguan perilaku dan
gangguan perkembangan lainnya.

Gangguan perilaku dan gangguan psikologis sering menyertai pada penderita


hipersensitif dan alergi saluran cerna. Tapi sebagian besar dianggap normal sehingga
seringkali dokter menganggap semua gangguan itu karena stress atau pikiran

Berbagai penyebab gangguan nyeri perut organik seperti usus buntu, ulkus peptikum,
hernia atau invaginasi kadang memerlukan tindakan bedah. Tetapi gangguan ini lebih
jarang terjadi di antara berbagai penyebab nyeri perut.

Sebagian besar penyebab nyeri perut adalah gangguan fungsi saluran cerna ini bukan
gangguan organik. Sehingga bila dilakukan pemeriksaan USG, CT Scan, endoskopi
atau pemeriksaan penunjang lainnya pada umumnya normal. Bila gangguan ini yang
terjadi maka berbagai dokter seringkali mengatakan hal yang berbeda tentang
penyebabnya. Sebagian dokter mengganggap normal, dokter lainnya menganggap
karena terlambat makan, masuk angin, stres dan sebagfainya. Bila gangguan tidak
diketahui sebabnya atau semua pemeriksaan normal seringkali gangguan nyeri perut
tersebut berkaitan dengan gangguan hipersensitif dan alergi saluran cerna.

Hipersensitif saluran cerna biasanya terjadi bersamaan dengan sensitif organ tubuh
lainnya seperti kulit, hidung (alergi hidung, sinusitis), saluran napas (bronkitis, batuk
lama,asma), gangguan emosi atau kecemasan atau gangguan psikologis lainnya.
Berbagai gangguan tersebut ditangani dengan berbagai dokter spesialis yang berbeda
dan dianggap sebagai penyebab berbeda dan obat yang berbeda. Tetapi saat
hipersensitif saluran cerna dan alergi saluran cerna diperbaiki ternyata berbagai
gangguan yang menyertai membaik bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai