Anda di halaman 1dari 1

IV.

PENUTUP
KESIMPULAN
Laringitis tuberkulosis adalah proses inflamasi pada mukosa pita suara dan
laring yang terjadi dalam jangka waktu lama yang disebabkan oleh kuman kuman
basil tahan asam Mycobacterium tuberculosa. Laringitis TB banyak ditemukan
pada kelompok usia muda (20-40 tahun). insidensinya meningkat secara nyata
pada kelompok umur 60 tahun dan lebih sering terjadi pada laki-laki usia lanjut
dengan keadaan ekonomi dan kesehatan yang buruk. Mikobakterium Tuberkulosis
merupakan kuman penyebab TB laring yang merupakan kuman basil tahan asam.
Laringitis

tuberkulosis

umumnya

merupakan

sekunder

dari

lesi

tuberkulosis paru aktif, jarang merupakan infeksi primer dari inhalasi basil
tuberkel secara langsung. Secara umum, infeksi kuman ke laring dapat terjadi
melalui udara pernapasan, sputum yang mengandung kuman, atau penyebaran
melalui darah atau limfe. Pada TB laring gejala utama berupa suara serak, terjadi
biasanya ringan dan dapat progresif menjadi disfonia atau afonia. Selain suara
serak, keluhan lain seperti disfagia, odinofagia, nyeri alih otalgia, batuk, dan
kadang dapat menyebabkan sesak nafas.Pemeriksaan penunjang yang dilakukan
dapat berupa pemeriksaan bakteriologik, kultur kuman, laringoskop direk atau
indirek, foto thoraks, dan pemeriksaan patologi anatomi.
Penatalaksanaannya berupa pemberian obat antituberkulosis primer dan
sekunder. Pada laringitis akibat peradangan yang terjadi dari daerah lain maka
dapat terjadi inflamasi yang progresif dan dapat menyebabkan kesulitan bernafas.
Prognosis laringitis TB tergantung pada keadaan sosial ekonomi pasien, kebiasaan
hidup sehat serta ketekunan berobat. Bila diagnosis ditegakkan lebih awal maka
prognosisnya lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai