Anda di halaman 1dari 6

PERKEMBANGAN PENELITIAN

Per 16 November 2016


Judul : Pengaruh Kompetensi Dan Tekanan Waktu Terhadap Kualitas Audit Investigatif dan
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (Studi Pada Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan)
Oleh

: Mukhlis Erisnanto / F1315065

Perkembangan yang dilakukan sampai 16 November 2016:


Peniliti mencoba merevisi definisi operasional variable-variabel yang diteliti.
Peneliti mencoba menentukan desain sampling yang akan dilakukan. Terdapat kendala
dalam penentuan teknik sampling dikarenakan karakteristik populasi dan alasan
memilih teknik yang paling mudah dilakukan.

Latar Belakang Penelitian


Berbagai lembaga survey menyebutkan bahwa fenomena korupsi di Indoneseia sudah
sangat parah sehingga menempatkan Indonesia di jajaran negara terkorup di Dunia. Peringkat
indeks persepsi korupsi Indonesia pada tahun 2015 menurut Transparansi Internasional
adalah 88 dari 175 negara dengan nilai 36. Masih jauh berada di bawaha Singapura,
Malaysia, dan Thailand.
Dalam mengatasi fenomena korupsi ini, ada tiga cara yang dilakukan pemerintah,
yaitu edukatif, preventif, dan represif. Salah satu cara tindak represif adalah melalui audit
untuk mengungkap tindak pidana korupsi atau yang biasa disebut audit investigatif. Pihak
yang diberi kewenangan melakukan audit investigatif keuangan negara antara lain BPK dan
BPKP.
Audit investigatif menghasilkan laporan tertulis dengan bukti pelengkap yang
dituangakn dalam laporan hasil investigasi (LHAI). Hasil audit investigatif biasanya diikuti
dengan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara apabila ada indikasi kerugian keuangan
negara. Hasil dari pemeriksaan tersebut selanjutnya dijadikan alat bukti secara formil oleh
sebagai alat pengungkapan tindak pidana korupsi.
Sebagai alat bukti hukum yang menguatkan hasil penyidikan penegak hukum, kualitas
laporan audit investigatif dan penghitungan kerugian keuangan negara sangatlah penting.
Semakin tinggi kualitas audit investigatif semakin mempermudah penyidik dalam
pengungkapan fraud yang pada akhinya akan memudahkan pembuktian di pengadilan.
Demikian juga sebaliknya, lapoaran hasil audit investigatif yang mutunya tidak sesuai standar
justru dapat menyulitkan penyidik dalam pengungkapan dan pembuktian tindak pidana
korupsi. Dalam beberapa kasus, hasil audit invetigatif mengalami gugatan karena dianggap
tidak sesuai standar mutu. Sebagai contoh pada kasus dugaan TPK pekerjaan LTE GT PLTU
Belawan (tribunnews, 26 September 2014).
Untuk mencapai kualitas audit investigatif yang baik tentu memerlukan sumber daya
yang cukup dan terpenuhinya satandar audit. Sumber daya yang dibutuhkan auditor salah
satunya adalah waktu yang disediakan dalam melaksanakan tugas. Dengan kelonggaran
waktu akan memberi keleluasaan auditor untuk lebih mendalami suatu kasus dan
meningkatkan keyakinan tingkat kebenarannya. Ada kalanya waktu yang disediakan dalam
melaksanakan audit investigatif terbatas, walaupun pada dasarnya dalam penugasan audit
investigatif auditor dapat mengususlkan tambahan alokasi waktu penugasa apabila tidak
mencukupi. Namun, terkadang tekanan untuk segera menyelesaiakn tugas datang dari pihak

klien, dalam hal audit investigatif pemerintah adalah penyidik. Guna mengejar target
penyidikan dan kendala waktu penyidikan, audit investigatif turut dituntut diselesaikan dalam
waktu singkat. Hal tersebut menyebabkan kualitas hasil audit kurang maksimal karena tidak
bisa mendalami keseluruhan kasus untuk mengungkap secara gamblang tindak pidana
korupsi yang diperiksa.
Berdasarkan latar belakan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul PENGARUH KOMPETENSI DAN TEKANAN WAKTU TERHADAP
KUALITAS AUDIT INVESTIGATIF DAN PENGHITUNGAN KERUGIAN KEUANGAN
NEGARA

(STUDI

PADA

BADAN

PENGAWASAN

KEUANGAN

DAN

PEMBANGUNAN).

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh kompetensi dan
tekanan waktu terhadap kualitas audit investigatif dan/atau Penghitungan kerugian keuangan
negara yang dilakukan oleh auditor BPKP.
Pertanyaan Penelitian
1. Apakah kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit investigatif dan/atau
penghitungan kerugian keuangan negara?
2. Apakah tekanan waktu berpengaruh terhadap kualitas audit investigatif dan/atau
penghitungan kerugian keuangan negara?
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh kompetensi auditor dan tekanan waktu terhadap
kualitas hasil audit investigatif dan/atau PKKN yang dilakukan oleh auditor Bidang
Investigasi BPKP.
Relevansi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi, di mana sebelumnya telah banyak penelitian
dengan kajian serupa mengenai hubungan kompetensi dan/atau tekanan anggaran waktu
terhadap kualitas audit.
Beberapa penelitian terdahulu terkait korelasi kompetensi auditor dan/atau tekanan anggaran
waktu terhadap kualitas laporan hasil auditcadalah sebagai berikut:

Peneliti (tahun)
Judul
A.A Putu Ratih Cahaya Pengaruh kompetensi,

Hasil Penelitian
Kompetensi berpengaruh

Ningsih, P. Dyan Yaniartha

independensi, dan time

secara

(2013)

budget pressure terhadap

signifikan

kualitas audit

kualitas audit
Independensi

positif

terhadap

berpengaruh
positif

dan

secara
signifikan

Terhadap kualitas audit.


Time budget Pressure
berpengaruh
negatif

Puspita Agustin Yasa Putri

Pengaruh kompetensi,
idan

tekanan

anggaran

dan

dan

secara
signifikan

terhadap kualitas audit


Kompetensi berpengaruh
secara

positif

dan

waktu terhadap

signifikan

kualitas audit

kualitas audit
Tekanan Anggaran Waktu

berpengaruh

terhadap

secara

negative dan signifikan


terhadap kualitas audit
Penelitian dengan kajian sebagaimana dimaksud di atas meneliti objek kualitas audit secara
umum. Sedangkan karakteristik audit bisa saja berbeda dilihat dari tujuan audit. Dalam hal
ini, peneliti mencoba meneliti objek penelitian lebih khusus terkait jenis audit yang diteliti
yaitu pada kualitas Audit Investigatif.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi auditor pemerintah khususnya BPKP
dalam peningkatan efektivitas hasil audit investigatif. Selain itu, penelitian ini diharapkan
dapat dimanfaatkan sebagai saran untuk mengembangkan teori dan ilmu pengetahuan di
bidang audit.
Desain Penelitian
1. Sumber data dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian causal dengan menggunakan data primer. Sumber
data primer diperoleh dari jawaban kuesioner yang dibagikan kepada auditor-auditor di
Bidang Investigasi beberapa Perwakilan BPKP dalam bentuk kuesioner digital.
2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi Operasional
Variabel
Kompetensi Auditor

Definisi Operasional
Kompetensi berkaitan
dengan keahlian profesional

Indikator
Mutu Personal,
Pengetahuan Umum,
Keahlian Khusus

yang dimiliki oleh auditor


Tekanan Anggaran Waktu tekanan yang muncul dari
Audit

terbatasnya
yang

sumber

dimiliki

daya
dalam

menyelesaikan pekerjaan

Kualitas Hasil Audit

Kecukupan waktu dalam


melaksanakan audit
Pemenuhan target dengan
waktu yang ditentukan
Beban yang ditanggung

atasterbatasnya waktu
Kualitas hasil audit adalah .Kesesuaian dengan standar
probabilitas dimana seorang

audit
laporan
auditor menemukan dan Kualitas
audit/pemeriksaan
melaporkan tentang adanya

hasil

suatu pelanggaran dalam


sistem akuntansi kliennya
sebagai

pemenuhan

terhadap standar profesional


dan terhadap syarat-syarat
sesuai perjanjian yang harus
dipertimbangkan
(Sukriah et al.,2009:8)
Pengukuran Variabel
Skala yang digunakan dalam pengukuran variabel adalah skala Linkert, dengan
preferensi sebagai berikut:
Sangat tidak setuju dengan nilai 1,
Setuju dengan nilai 2,
Ragu-ragu dengan nilai 3,
Tidak setuju dengan nilai 4,
Sangat setuju dengan nilai 5.
3. Sample dan Populasi

Populasi yang dipilih adalah seluruh auditor di Bidang Investigasi pada kantor-kantor
perwakilan BPKP.
Dengan pertimbangan modus jumlah auditor pada bidang investigasi setiap perwakilan
adalah 8 orang pada 33 perwakilan, maka sample yang diambil 53 orang dengan proporsi
acak pada setiap perwakilan dengan asumsi karakteristik auditor pada setiap perwakilan
adalah sama sesuai jenjang auditor. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling
probabilitas, Stratified Random Sampling.
Kerangka Waktu Penelitian
Rencana aktivitas dan periode pelaksanaan penyusunan penelitian adalah enam bulan.
Rencana Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara.
Indonesia. Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-211/K/JF/2010, tentang Standar Kompetensi
Auditor
Kurniawan, Ardeno. (2012). Fraud di Sektor Publik dan Integritas Nasional. Bukubeta:
Yogyakarta.
Sekaran, Uma. Research Method For Business: A Skill-Building Approach 6th Edition. India: Minion
Pro by MPS Limited.

Tjahjono, Subagio. (2013). Business Crimes And Ethics, Konsep dan Studi Kasus Fraud Di
Indonesia dan Global. Jakarta: Andi Publisher.
Zimbelman, Mark. Forensic Accounting 4th Edition. Singapore.Cengage Learning.

Anda mungkin juga menyukai