Aritmia
Aritmia
DISUSUN OLEH : LUCKY RESA SANTOSO ANISA EKA PUTRI FITRIA HENDRICO PUTRI QONITA A
IZATI SHIBGHY SYAHIDA IRVINA WANDA N. MUHAMMAD AFIF ARGO DWI REZA VINA DWININGSI
H ALKHAWARIZMI BIMASENA 121. 0211. 036 121. 0211. 054 121. 0211. 062 121. 0211.
206 121. 0211. 139 121. 0211. 178 121. 0211. 136 121. 0211. 072 121. 0211. 088 1
21. 0211. 192 111. 0211. 033
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb. Salam sejahtera bagi umatnya. Puji dan syukur kami panjat
kan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami b
erhasil menyelesaikan makalah tutorial Case V ini meliputi basic science cardiov
ascular system beserta salah satu kelainannya yaitu aritmia. Kami pun mengucapka
n terima kasih kepada dr. Edy, selaku tutor pada tutorial kami, yang telah membe
rikan bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada wa
ktunya. Makalah ini adalah sebuah intisari dari hal-hal yang telah kita pelajari
selama tutorial berlangsung. Makalah ini dibuat supaya kita dapat mengerti lebi
h dalam tentang bahasan kita dalam tutorial dan sebagai acuan pembelajaran bagi
kita semua. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambi
l hikmahnya. Kami sadar makalah ini masih jauh dari sebuah kata kesempurnaan, namu
n mudah mudahan kita semua dapat mengambil semua ajaran yang terdapat di dalamny
a. Kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.
26 Desember 2013
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................
........................................................ i Daftar Isi ..........
................................................................................
........................................ ii
Kasus...........................................................................
............................................................. 1 Elektrokardiogra
fi .............................................................................
....................................... 5 Aritmia ..............................
................................................................................
..................... 9 Takikardia Sinus .......................................
............................................................................. 13
Bradikardia Sinus..............................................................
..................................................... 14 Supraventrikular Takika
rdi ............................................................................
........................ 15 Atrial Fibrilasi ...................................
........................................................................... 16 A
trial Flutter ..................................................................
............................................... 19 Aritmia Ventrikular..........
................................................................................
...................... 22 Kontraksi Prematur Ventrikular (PVC)..................
...................................................... 23 Takikardia Ventrikular
...............................................................................
.................. 25 Fibrilasi Ventrikular ....................................
................................................................. 27 Irama Idiov
entrikular yang Dipercepat .....................................................
................... 28 Torsades de Pointes .....................................
................................................................. 28 Blokade AV
................................................................................
........................................... 29 Referensi .......................
................................................................................
......................... 31
3
Page 1 Ny. S, 35 tahun datang dengan keluhan jantung berdebar sejak 1 bulan yang
lalu. Riwayat Penyakit Sekarang Keluhan juga kadang-kadang disertai pusing, ses
ak napas dan lemas. Keluhan pernah pingsan tidak ada. Keluhan tidak disertai bat
uk dan bengkak di kedua ekstremitas. Pasien belum pernah mengobati penyakitnya.
Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit jantung koroner,
diabetes, penggunaan alkohol, hipertensi, dan stroke sebelumnya. Pasien mengata
kan 20 tahun yang lalu pernah mengalami infeksi pada jantung setelah infeksi sal
uran napas. Saat itu pasien mengalami nyeri sendi berpindah dan ada benjolan di
bawah kulit. Pasien juga mengatakan diambil bahan pemeriksaan kuman dari tenggor
okan dan dinyatakan hasil positif. Seharusnya pasien mendapatkan suntikan lanjut
an tetapi pasien tidak bersedia. Riwayat Penyakit Keluarga Keluhan yang sama pad
a keluarga tidak ada
1. 2. 3. 4. 5.
Tentukan terminologi yang tidak anda ketahui! Identifikasi masalah pasien! Hipot
esis apa yang dapat anda tentukan? Apakah ada petunjuk dari masalah pasien ini y
ang mengarahkan anda kepada beberapa penyakit? Informasi tambahan apa yang anda
perlukan?
4
Page 2 Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : tampak sakit sedang. Kesadaran : kompos
mentis BB : 70 kg, TB : 168 cm Tanda vital : T = 110/70 mmHg R = 28x/menit N = 1
40x/menit ireguler S = 36,8 C
Kepala : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik Leher : KGB tidak teraba
Thoraks :
Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris, iktus kordis tidak terlihat
Palp
asi : Iktus kordis tidak teraba Perkusi :
Batas jantung kanan : Linea parasterna
lis dekstra Batas jantung kiri : 1 cm lateral linea midklavikula sinistra ICS II
I-IV
Auskultasi : VBS kiri = kanan Bunyi jantung 1 mengeras, arrythmia, murmur mid di
astolik pada apeks, S3 gallop (-) Abdomen : datar lembut, bising usus normal Hep
ar dan lien tidak teraba Ekstremitas : edema (-) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tentukan term
inologi yang tidak anda ketahui! Identifikasi masalah pasien! Hipotesis apa yang
dapat anda tentukan? Apakah ada petunjuk dari masalah pasien ini yang mengarahk
an anda kepada beberapa penyakit? Bagaimana cara pemeriksaan fisik dari masing-m
asing manifestasi klinik? Informasi tambahan apa yang anda perlukan?
5
Darah
Hb Leukosit Ht Trombosit K Na : 12g/dL : 6000 /mm3 : 36% : 250.000 /mm3 :
3,5 mEq/L : 146 mmol/L (N : 13,0 15,5 mg/dL) (N : 8000 10.000 /ml) (N : 40 45%)
(N : 260.000 400.000/ml) (N : 3,5 5 mEq/L) (N : 136 145 mmol/L)
Rontgrn Thoraks PA : CTR 50%, segmen Ao normal, segmen Po normal, pinggang jantu
ng (+), kongesti (-), infiltrat (-) Echocardiografi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tidak
ditemukan VSD, ASD, dan PDA Pembesaran ringan atrium kiri Ditemukan stenosis mit
ral ringan (Mitral valve area 2 2,5cm) Tidak ada trombus maupun vegetasi di katu
p
Tentukan terminologi yang tidak anda ketahui! Identifikasi masalah pasien! Apaka
h diperlukan pemeriksaan tambahan lain untuk menentukan anda? Diagnosis apa yan
g dapat anda tentukan? Apa diagnosis bandingnya? Bagaimana membedakannya? Terapi
apa yang anda sarankan untuk pasien ini? Bagaimana mekanisme kerjanya? Bagaiman
a efek sampingnya? Edukasi apa yang dapat diberikan pada pasien ini?
6
Ukuran dalam kertas EKG Pada kertas EKG terdapat kotak-kotak dalam ukuran milime
ter, dimana:
Satu kotak kecil = 1mm x 1mm
Satu kotak sedang = 5mm x 5mm
Satu kot
ak besar = 25mm x 25mm Rekaman EKG biasanya dibuat pada kertas yang berjalan den
gan kecepatan 25mm/detik dan defleksi 10mm sesuai dengan potensial 1 milivolt. P
ada garis horizontal: Tiap 1mm = 1/25 detik = 0,04 detik Tiap 5mm = 5/25 detik =
0,20 detik
Tiap 25mm = 25/25 detik = 1 detik Pada garis vertikal: Tiap 1mm = 0,
10mv Tiap 10mm = 1mv
9
be
ARITMIA Definisi Aritmia atau disritmia adalah kondisi dimana jantung berdenyut
dalam irama yang tidak normal. Pada waktu terjadinya aritmia, jantung berdenyut
tidak teratur, terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), bahkan
tidak berdenyut sama sekali (asistol). Aritmia timbul akibat perubahan elektrofi
siologi sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebaga
i perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel. Ga
ngguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi
juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi. Etiologi a. Peradangan jan
tung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi) b
. Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner)
, misalnya iskemia miokard, infark miokard c. Karena obat (intoksikasi) antara l
ain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat anti aritmia lainnya d. e. Gangguan k
eseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia) Gangguan pada pengaturan susu
nan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung f. g. h. i. j. Gangg
guan psikoneurotik dan susunan saraf pusat Gangguan metabolik (asidosis, alkalos
is) Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme) Gangguan irama jantung k
arena kardiomiopati atau tumor jantung Gangguan irama jantung karena penyakit de
generasi (fibrosis sistem konduksi jantung)
Faktor Pencetus
gs (obat)
E
elektrolit) B
12
H
hipoksia I iskemia dan iritabilitas S
elektrolit (gangguan
bradikardia S
stretch (regangan)
stimulasi simpatis D
Tipe Aritmia
Aritmia yang berasal dari sinus
lewat jalur konduksi normal
cepat,
lambat, atau tidak teratur Irama ektopik
aktivitas listrik yang asalnya dari lua
r nodus sinus
Aritmia reentrant
aktivitas listrik yang terperangkap dalam sirkuit
balap elektrik tertentu Blokade konduksi lewat jalur konduksi namun ter-blok
Sin
drom praeksitasi lewat jalur konduksi tambahan yang memintas jalur konduksi norm
al dan membentuk jalan pintas listrik baru Manifestasi klinis a. Perubahan TD (
hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi jan
tung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pucat, sianosis, ber
keringat; edema; haluaran urin menurun bila curah jantung menurun berat. b. c. d
. Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perub
ahan pupil. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat
antiangina, gelisah Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasa
n; bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplika
si pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboe
mbolitik pulmonal; hemoptisis. e. Demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamas
i, eritema, edema (trombosis siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan.
Pemeriksaan Penunjang a. EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan kond
uksi. Menyatakan tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan
obat jantung. b. Monitor Holter : Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untu
k menentukan dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (d
i rumah/kerja). Juga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek
obat antidisritmia.
13
c.
Foto dada : Dapat menunjukkanpembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfu
ngsi ventrikel atau katup
d.
Skan pencitraan miokardia : dapat menunjukkan area iskemik/kerusakan miokard yan
g dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampu
an pompa.
e.
Tes stres latihan : dapat dilakukan utnnuk mendemonstrasikan latihan yang menyeb
abkan disritmia.
f.
Elektrolit : Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat mnen
yebabkan disritmia.
g.
Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya obat jalanan
atau dugaan interaksi obat contoh digitalis, quinidin.
h.
Pemeriksaan tiroid : peningkatan atau penururnan kadar tiroid serum dapat menyeb
abkan meningkatkan disritmia.
i.
Laju sedimentasi : Peninggian dapat menunukkan proses inflamasi akut contoh endo
karditis sebagai faktor pencetus disritmia.
j.
GDA/nadi oksimetri : Hipoksemia dapat menyebabkan/mengeksaserbasi disritmia.
Penatalaksanaan Medis a. Terapi medis Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas yaitu
:
Anti aritmia Kelas 1 : sodium channel blocker 1) Kelas 1 A o Quinidine adalah
obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk mencegah berulangnya atrial
fibrilasi atau flutter. o Procainamide untuk ventrikel ekstra sistol atrial fib
rilasi dan aritmi yang menyertai anestesi. o Dysopiramide untuk SVT akut dan ber
ulang 2) Kelas 1 B o Lignocain untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, v
entrikel takikardia. o Mexiletine untuk aritmia entrikel dan VT 3) Kelas 1 C
14
TAKIKARDIA SINUS Takikardia sinus (denyut jantung cepat) dapat disebabkan oleh d
emam, kehilangan darah akut, anemia, syok, latihan, gagal jantung kongestif, nye
ri, keadaan hipermetabolisme, kecemasan, simpatomimetika atau pengobatan parasim
patolitik. Pola EKG takikardia sinus adalah sebagai berikut :
Frekuensi : 100 sampai 180 denyut permenit. Gelombang P : Mendahului setiap komp
leks QRS, dapat tenggelam dalam gelombang T yang mendahuluinya; interval PR norm
al.
Kompleks QRS : Biasanya mempunyai durasi normal. Hantaran : Biasanya normal. Ira
ma : Reguler.
Semua aspek takikardia sinus sama dengan irama sinus normal kecuali frekeunsinya
. Tekanan sinus karotis, yang dilakukan pada salah satu sisi leher, mungkin efek
tif memperlambat frekuensi untuk sementara, sehingga dapat membantu menyingkirka
n disritmia lainnya. Begitu frekuensi jantung meningkat, maka waktu pengisian di
astolic menurun, mengakibatkan penurunan curah jantung dan kemudian timbul gejal
a sinkop dan tekanan darah rendah. Bila frekwensi tetap tinggi dan jantung tidak
mampu mengkompensasi dengan menurunkan pengisian ventrikel, pasien dapat mengal
ami edema paru akut. Penanganan takikardia sinus biasanya diarahkan untuk menghi
langkan penyebabknya. Propranolol dapat dipakai untuk menurunkan frekuensi jantu
ng secara cepat. Propranolol menyekat efek serat adrenergic, sehingga memperlamb
at frekuensi. Gambaran EKG:
16
BRADIKARDIA SINUS Bradikardi sinus bisa terjadi karena stimulasi vagal, intoksik
asi digitalis, peningkatan tekanan intrakanial, atau infark miokard (MI). Bradik
ardi sinus juga dijumpai pada olahragawan berat, orang yang sangat kesakitan, at
au orang yang mendapat pengobatan (propanolol, reserpin, metildopa), pada keadaa
n hipoendokrin (miksedema, penyakit adison,
panhipopituitarisme), pada anoreksia nervosa, pada hipotermia, dan setelah kerus
akan bedah nodus SA. Berikut adalah karakteristik disritmia
Frekuensi: 40 sampai 60 denyut per menit. Gelombang P: mendahului setiap komplek
s QRS; interval PR normal. Kompleks QRS: biasanya normal. Hantaran: biasanya nor
mal. Irama: reguler.
Semua karakteristik bradikardi sinus sama dengan irama sinus normal, kecuali fre
kuensinya. Bila frekuensi jantung yang lambat mengakibatkan perubahan hemodinami
ka yang bermakna, sehingga menimbulkan sinkop (pingsan), angina, atau disritmia
ektopik, maka penatalaksanaan ditujukan untuk meningkatkan frekuensi jantung. Bi
la penurunan frekuensi jantung diakibatkan oleh stimulasi vagal (stimulasi saraf
vagul) seperti jongkok saat buang air besar atau buang air kecil, penatalaksana
an harus diusahakan untuk mencegah stimulasi vagal lebih lanjut. Bila pasien men
galami intoksikasi digitalis, maka digitalis harus dihentikan. Obat pilihan untu
k menangani bradikardia adalah atropine. Atropine akan menghambat stimulasi vaga
l, sehingga memungkinkan untuk terjadinya frekuensi normal. Gambaran EKG
17
Gambaran EKG:
ATRIAL FIBRILASI
Kelainan irama yang paling sering ditemukan pada praktek klinik
sehari-hari paling banyak pada populasi manusia (1-2%)
Pada usia 80 tahun kejad
ian dapat mencapai 15 % Irama jantung tidak teratur yang sering menyebabkan atri
um, berkontraksi secara abnormal Aktivitas atrium benar-benar kacau, dan nodus A
V dapat dibombardir habis-habisan oleh > 500 impuls per menit
Tidak ada gambaran
gelombang P yang jelas pada EKG.
Etiologi:
Peyakit katup mitral Penyakit arteria koronaria Hipertiroidisme Embol
paru Infeksi akut jantung, c/. Perikarditis IMA
Faktor Resiko:
Tiroid
19
Gejala Klinis: Dapat Asimtomatik Palpitasi Dypsnea Weakness atau kelemahan Synco
pe
Gambaran EKG:
21
Tata Laksana: Tata laksana umum pada pasien AF mempunyai 5 tujuan: 1. Pencegahan
kejadian tromboemboli
warfarin, aspirin 2. Mengatasi simtom terkait AF 3. Tata
laksana optimal terhadap penyakit kardiovaskular yang menyertai 4. Mengontrol la
ju jantung Beta Blocker
metoprolol, bisoprolol, propanolol, dll Calcium antagoni
s non-dihydropyridine verapamil, diltiazem Digitalis glikosida digoxin, digitoxi
n 5. Memperbaiki gangguan irama
amiodaron, dronedaron
ATRIAL FLUTTER
Kelainan ini terjadi karena reentri pada tingkat atrium. Aritmia jenis ini lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan AF
22
b.
Sirkuit re-entry juga dapat berasal dari atrium kiri, sebagai akibat dari prosed
ur ablasi atrium kiri yang tidak sempurna. Biasanya ablasi ini dilakukan pada pa
sien karena atrial fibrilasi sebelumnya.
c.
Frekuensi atrium berkisar antara 340-440 x/menit
Gejala Klinis:
Palpitasi
Napas pendek
Nyeri dada Mekanisme:
Nodus AV kewalahan menghadapi impuls yang banyak Repolarisasi nodus AV tidak tep
at waktu Tidak semua impuls atrium berhasil melewati nodus AV u/ menghasilkan ko
mpleks QRS
Sakit kepala, lemas
Gangguan neurologis
Tata Laksana: Tata laksana umum pada pasien Atrial Flutter mempunyai : 1. Penceg
ahan kejadian tromboemboli 2. Mengatasi simtom terkait AF
Memperlambat respon ve
ntrikel beta blocker, antagonis kalsium, digitalis 3. Tata laksana optimal terha
dap penyakit kardiovaskular yang menyertai Pengobatan yg paling efektif
kardiove
rsi aliran-langsung (10 watt sampai 50 watt detik) dengan bantuan sedasi ringan
4. Mengontrol laju jantung. 5. Memperbaiki gangguan irama Pengubahan menjadi ira
ma sinus kuinidin, flekainid, propafenon, amiodaron. ARITMIA VENTRIKULAR Pada ar
itmia jenis ini, aritmia yang terjadi adalah aritmia yang pacemakernya berasal d
ari ventrikel. Terjadi karena pacemaker di atrial (NSA, Nodus AV, atrium) tidak
bekerja. Gambaran yang muncul dalam EKG adalah tidak adanya gelombang P, serta Q
RS yang melebar. Etiologi: Automaticity
biasanya terjadi pada keadaan akut dan k
ritis seperti infark miokard akut, gangguan elektrolit, gangguan keseimbangan as
am basa dan juga tonus simpatis yang meningkat. Reentrant
Mekanisme aritmia vent
rikel yang paling sering. Biasanya disebabkan oleh kelainan kronis seperti infar
k miokard lama atau kardiomiopati dilatasi, pada keadaan ini dapat terjadi kemat
ian mendadak. Kondisi kondisi yang dapat menyebabkan reentry :
Panjang jarak yan
g harus ditempuh impuls mengelilingi lingkaran re-entry Kecepatan konduksi impul
s yang berkurang Periode refrakter otot berkurang banyak
Triggered activity
terjadi jika keadaan depolarisasi sebelumnya belum mengalami
repolarisasi sempurna sebelum terjadi depolarisasi lagi. KONTRAKSI VENTRIKULAR P
REMATUR (PVC)
Merupakan aritmia ventrikular yang paling sering ditemui dan terjadi pada pasien
dengan dan tanpa penyakit jantung. Disebut juga sebagai ventrikular ekstra sist
ol (VES).
Disebabkan karena pacemaker ventrikel lebih kuat dari impuls listrik NSA Mortali
tas jantung pada pasien ini biasanya berhubungan dengan fungsi ventrikel yang te
rganggu secara signifikan.
Kompleks QRS pada PVC tampak lebar (biasanya >0,14 detik) dan aneh (bizarre) kar
ena depolarisasi ventrikel tidak mengikuti jalur konduksi normal Gelombang P ret
rogard atau tidak terlihat sama sekali PVC yang jatuh pada gelombang T denyut se
belumnya, disebut fenomena R-on-T
PVC soliter (isolated) sering ditemui pada jantung normal namun PVC pada infark
miokard dapat memicu terjadinya takikardia ventrikular atau fibrilasi ventrikula
r Klasifikasi PVC menurut frekuensi yaitu: o o Infrequent (jarang): kurang dari
lima kali permenit Frequent (sering): lebih dari lima kali permenit
ii
o
Repititif: bila muncul pada tiap denyutan
PVC dapat terjadi tunggal; pada pola bigeminus (denyut sinus dan PVC berseling 1
:1); trigeminus (denyut sinus dan PVC berseling 2:1); dan seterusnya.
Bigemini
Trigemini
Dua PVC berturut-turut disebut pasangan (couplet), sedangkan tiga atau lebih PVC
berurutan disebut takikardia ventrikel dengan kecepatan >100 denyut/menit
Couplets
PVC yang bentuknya serupa dalam satu lead disebut PVC uniform. Jika berbeda lead
dengan bentuk yg berbeda, maka belum tentu bentuk uniform. Disebut juga unifoka
l.
PVC yang bentuknya beragam dalam lead yang sama. Ini menunjukan ada beberapa sum
ber impuls yang berbeda di ventrikel . Disebut juga multifokal.
ii
Hukum keganasan pada PVC: o PVC yang sering terjadi o PVC yang muncul berurutan
o PVC yang multiformis o Fenomena R-on-T o Setiap PVC yang muncul pada IMA atau
pada penderita yang memang sakit jantung
Keluhan keluhan yang sering timbul: o Palpitasi, detak jantung sering berhenti/m
eloncat, letih, lemas, cepat lelah, kesadaran menurun, kejang, dsb. o Keluhan la
in sesuai penyakit dasar, komplikasi dan faktor presipitasi (sesak, nyeri dada,
stroke, dll ) o Palpitasi dapat ditandai oleh heart rate yang irregular dan cepa
t, umumnya disebabkan oleh adanya ektopik beats ( denyut ektopik ), seperti pada
PAC dan PVC
o Bila tidak mengganggu hemodinamik: dapat diberikan antiaritmia dan bila tidak
berhasil dilakukan DC shock o DC shock diberikan dan dievaluasi sampai 3 kali (2
00 Joule, 200-300 Joule, 360 Joule)
Pengobatan pada VT yang idiopatik, gejalanya
dapat diatasi dengan memberikan beta bloker, calcium channel blockers, atau cat
heter ablasi. Sedangkan pada pasien dengan kelainan struktural jantung dan mempu
nyai resiko tinggi pada kematian dapat diterapi dengan pemasangan ICD. FIBRILASI
VENTRIKULAR (VF)
Merupakan aritmia yang paling sering ditemukan pada jantung ya
ng sekarat atau pada orang yang meninggal mendadak. Kecelakaan listrik seringkal
i menyebabkan henti jantung karena terbentuknya VF. Mulainya aritmia ini cepat d
iikuti dengan hilangnya kesadaran dan, jika tidak diobati, akan menimbulkan kema
tian. Pada kondisi ini, ventrikel bergetar yang disebabkan karena begitu banyak
tempat di ventrikel yang memunculkan impuls, sehingga jantung tidak sempat berde
polarisasi dan repolarisasi sempurna.
Tidak ada kompleks QRS sejati
Pada VF, jantung tidak menghasilkan curah jantung, sehingga RJP serta defibrilas
i harus segera dilakukan saat itu juga. Obat-obatan yang dapat diberikan adalah
epinefrin bila pola VF halus (gelombang fibrilasi < 3mm). Epinefrin dapat membua
t fibrilasi menjadi kasar (gelimbang fibrilasi > 3mm) sehingga memudahkan untuk
mengkonversi defibrilasi. Natrium bikarbonat diberikan untuk mengatasi asidosis
akibat berkurangnya perpindahan respirasi. Epinefrin dan Natrium Bikarbonat sali
ng berlawanan apabila dicampur, oleh sebab itu harus diberikan terpisah.
ii
o
Gambaran EKG: