ANALISIS KASUS PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA ELEKTRONIK Penjelasan kasus: Di Tanggerang telah terjadi kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh dr. IS terhadap dr. BG. IS adalah seorang dokter yang bekerja di rumah sakit yang dikepalai oleh BG. Kasus ini berawal ketika terjadi konflik di rumah sakit tersebut yang membuat IS sakit hati. Selanjutnya dokter IS mengirim 78 pesan di media sosial facebook dan 867 pesan email yang berisi muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik BG menggunakan fasilitas Handphone. Karena merasa nama baiknya dicemarkan, dr. BG kemudian melaporkan dr. IS ke polisi. Analisis: Pencemaran nama baik diatur dalam pasal 310 ayat (1) KUHP Barangsiapa dengan sengaja menyerang kehormatan/nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan/pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Namun pasal diatas hanya mencakup pencemaran nama baik secara off line dan tidak mencakup tindak pidana pencemaran nama baik yang dilakukan melalui internet. Maka dalam kasus ini harus ditinjau dengan undang-undang ITE, yang mana mengenai perihal tersebut diatur dalam pasal 27 ayat (3) UU ITE. Pasal tersebut berbunyi "Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang bermuatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik." Dari pasal tersebut dapat di ambil beberapa unsur, yakni: a. Setiap orang Orang adalah orang perseorangan, baik warga Indonesia warga negara asing, maupun badan hukum. Dalam kasus ini, subyeknya adalah dr. IS. b. Dengan sengaja dan tanpa hak Dengan sengaja dan tanpa hak adalah tindakan yang dilakukan oleh pelaku kejahatan telah direncanakan atau diniatkan terlebih dahulu dan tanpa sepengetahuan dari orang yang berhak. Kasus tersebut memenuhi unsur ini, yakni bahwa dr. IS dengan sengaja dan tanpa hak telah mengirim pesan berisi pencemaran melalui media elektronik. Unsur kesengajaan disini dipenuhi karena adanya niat dari dr. IS untuk melakukan tindakan tersebut, tanpa ada faktor pemaksaan, daya paksa dan faktor pendorong eksternal maupun internal lain yang dapat menghapus unsur kesengajaan dari tindakan pelaku. c. Mendistribusikan dan / atau mentranmisikan dan / atau membuat dapat diaksesnya.
Mendistribusikan adalah perbuatan menyebarluaskan informasi atau dokumen elektronik
melalui media elektronik, seperti web, mailing list. Mentransmisikan adalah perbuatan mengirimkan, memancarkan, atau meneruskan informasi melalui perangkat telekomunikasi, seperti Handphone, Email. Pasal diatas merupakan kalimat alternatif dan kumulatif yang artinya bahwa untuk memenuhi unsur ini harus dipenuhi salah satu unsur saja atau lebih. Dari perngertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perbuatan terdakwa termasuk dalam unsur mentransmisikan, karena terdakwa telah mengirimkan pesan dan email melalui perangkat telekomunikasi yakni handphone. Dengan kata lain perbuatan terdakwa memenuhi unsur yang ke3. d. Informasi elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan / atau pencemaran nama baik. Informasi elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan / atau pencemaran nama baik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan foto, elektronic data interchange (EDI), surat elektronik (elektronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang telah diolah sehingga di dalamnya mengandung unsur penghinaan atau pencemaran nama baik seseorang. Dalam hal kasus ini adalah email dan pesan yang dikirim oleh dr IS. Dalam pesan dan email tersebut terbukti mengandung unsur penghinaan dan pencemaran nama baik. Untuk lebih jelas mengenai pengertian pencemaran nama baik, maka dirujuk pengertian dari pasal 310 ayat (1) KUHP yang menyatakan bahwa pencemaran nama baik adalah perbuatan menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum. Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa tindakan dr. IS merupakan sebuah tindak pidana karena telah memenuhi unsur-unsur dari tindak pidana pencemaran nama baik. Yang mana tindak pidana tersebut dikategorikan sebagai tindak pidana teknologi informasi dan elektronik karena media atau instrumen yang digunakan adalah sebuah media elektronik dalam hal ini media internet.