Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Kelahiran prematur merupakan penyebab 75% dari mortalitas perinatal dan
lebih dari separuh morbiditas jangka panjang. Sebagian besar bayi prematur yang
bertahan hidup, berisiko tinggi mengalami gangguan perkembangan saraf dan
pernapasan serta komplikasi gastrointestinal. Oleh karenanya dibutuhkan
penilaian secara tepat mengenai maturitas neonatus agar dapat segera menentukan
tatalaksana yang tepat sesuai dengan tingkat maturitasnya. Tujuan penilaian
adalah membandingkan bayi menurut nilai standar pertumbuhan neonatus
berdasar usia kehamilan (dianggap akurat dengan kisaran 2 mgg), verifikasi
perkiraan obstetrik untuk usia kehamilan, identifikasi bayi kurang bulan, lebih
bulan, besar/ kecil untuk usia kehamilan, amati dan rawat terhadap kemungkinan
komplikasi.1,2
Pemeriksaan fisik pada bayi BBL paling kurang tiga kali yaitu : 1) Pada saat
lahir, 2) Pemeriksaan yang dilakukan 24 jam di ruang perawatan, dan
3)
Pemeriksaan pada waktu pulang. Pemeriksaan sesudah bayi berada dalam ruang
perawatan, tujuannya adalah kelainan yang luput dari pemeriksaan pertama akan
ditemukan pada pemeriksaan ini. Pemeriksaan di kamar bersalin dan di ruang
perawat sebaiknya di bawah lampu pemanas untuk mencegah hipotermi.
Pemeriksaan di ruang rawat harus dilakukan di depan ibunya, kelainan yang
ditemukan harus diterangkan kepada ibunya dan harus dijelaskan apakah kelainan
tersebut berbahaya atau tidak agar si ibu dapat memahaminya dan merasa lebih
tenang.2
Salah satu penilaian dalam ruangan untuk menilai maturitas yang sering
digunakan adalah dengan menggunakan skor The New Ballard . Sistem penilaian
ini dikembangkan oleh Dr. Jeanne L Ballard, MD dari sebelumnya Skor Dubowitz
untuk menentukan usia gestasi bayi baru lahir melalui penilaian neuromuskular
dan fisik. Penilaian neuromuskular meliputi postur, square window, arm recoil,
sudut popliteal, scarf sign dan heel to ear maneuver. Penilaian fisik yang diamati
adalah kulit, lanugo, permukaan plantar, payudara, mata/telinga, dan genitalia.1,3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SKOR DUBOWITZ
B. SKOR BALLARD
Skor Ballard merupakan versi yang disingkat dari sistem skor Dubowitz.
Oleh karena itu tunduk pada keterbatasan yang sama. Meskipun terdapat
keterbatasan di atas, perluasan baru penilaian sistem Ballard telah
dikembangkan untuk bayi berat lahir rendah dan bahkan berat lahir bayi yang
sangat rendah.
Pembaruan Ballard melibatkan 61 bayi dengan usia gestasi kurang dari
26 minggu dan 89 bayi dengan usia gestasi antara 26 dan 31 minggu
kehamilan. Sistem ini memberikan sarana penilaian kehamilan untuk semua
bayi dari usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Untuk kebanyakan bayi imatur,
penilaian akan lebih akurat ketika dilakukan dalam 12 jam pertama kehidupan.
Cara lain untuk memperkirakan usia gestasi yaitu studi konduksi saraf dan
pemeriksaan vaskular anterior kapsul lensa 4,6,7
Saat ini, dengan keakuratan USG antenatal, tidak perlu lagi penilaian
pascakelahiran kehamilan. Namun, metode penilaian usia kehamilan di atas
mungkin
sangat
berguna
dalam
keadaan
kehamilan
tertentu
berlangsung,
berangsur-angsur
janin
mengalami
nyamannya.
Jika bayi
prosesus xyphoid (2); garis puting ipsilateral (3); dan garis aksila
ipsilateral (4) (Gambar II.7).
perkembangan
lapisan
epidermis
dengan
stratum
b.
Lanugo 3,4
Lanugo adalah rambut halus yang menutupi tubuh fetus. Pada
extreme prematurity kulit janin sedikit sekali terdapat lanugo. Lanugo
mulai tumbuh pada usia gestasi 24 hingga 25 minggu dan biasanya
sangat banyak, terutama di bahu dan punggung atas ketika memasuki
minggu ke 28.
Lanugo mulai menipis dimulai dari punggung bagian bawah.
Daerah yang tidak ditutupi lanugo meluas sejalan dengan maturitasnya
dan biasanya yang paling luas terdapat di daerah lumbosakral. Pada
punggung bayi matur biasanya sudah tidak ditutupi lanugo. Variasi
jumlah dan lokasi lanugo pada masing-masing usia gestasi tergantung
pada genetik, kebangsaan, keadaan hormonal, metabolik, serta
pengaruh gizi. Sebagai contoh bayi dari ibu dengan diabetes
mempunyai lanugo yang sangat banyak.
Pada melakukan skoring pemeriksa hendaknya menilai pada daerah
yang mewakili jumlah relatif lanugo bayi yakni pada daerah atas dan
bawah dari punggung bayi (Gambar II.9).
Payudara 3,4
Areola mammae terdiri atas jaringan mammae yang tumbuh
akibat stimulasi esterogen ibu dan jaringan lemak yang tergantung dari
nutrisi yang diterima janin. Pemeriksa menilai ukuran areola dan
menilai ada atau tidaknya bintik-bintik akibat pertumbuhan papila
Montgomery (Gambar II.11). Kemudian dilakukan palpasi jaringan
mammae di bawah areola dengan ibu jari dan telunjuk untuk mengukur
diameternya dalam milimeter 9.
Mata/Telinga 3,4,6
Interpretasi Hasil 3
Masing-masing hasil penilaian baik maturitas neuromuskular maupun
fisik disesuaikan dengan skor di dalam tabel (Tabel II.2) dan dijumlahkan
hasilnya. Interpretasi hasil dapat dilihat pada tabel skor.
DAFTAR PUSTAKA
1. Goldenberg RL, Culhane JF, Iams JD, Roberto Romero. Preterm Birth
1 :Epidemiology and causes of preterm birth. Lancet 2008; 371: 7584.