All Bab PRINT MKTAN 2 Juni-2
All Bab PRINT MKTAN 2 Juni-2
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Praktikum Mekanika Tanah adalah suatu praktek yang bertujuan untuk
mengetahui dan mempelajari sifat-sifat tanah dalam fungsinya sebagai
pendukung konstruksi. Tanah memiliki peranan penting dalam perencanaan
dan pelaksanaan pekerjaan yang ditangani oleh sarjana teknik sipil, maka
hal-hal yang berkenan dengan masalah tanah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari perhitungan dan perancanaan suatu bangunan.
Mempelajari masalah tanah tidak hanya melalui teori yang terdapat
dari buku atau literatur saja, melainkan juga harus dikenal lebih mendalam
melalui pengenalan langsung ke lapangan. Mengetahui berbagai jenis tanah
di lapangan dan meneliti karakteristiknya dalam hubungan sebagai
pendukung tegaknya suatu bangunan untuk kemudian dibuktikan dengan
hasil perhitungan dari laboratorium. Hal ini merupakan salah satu metode
yang terbaik untuk membuktikan kebenaran teori yang ada bagi mahasiswa
teknik sipil untuk mengenal masalah tanah.
1.2. Pekerjaan dan Pengujian
Pekerjaan yang dilakukan pada praktikum Mekanika Tanah II berupa
pekerjaan lapangan dan pengujian laboratorium.
Pekerjaan di lapangan meliputi:
Hand Boring, pekerjaan ini dimaksudkan untuk memperoleh contoh
tanah undisturbed yang akan ditest di laboratorium.
Pengujian di laboratorium meliputi:
a. Uji kadar air, untuk mengetahui perbandingan berat air dengan
butir tanah.
b. Uji berat jenis, untuk mengetahui perbandingan antara berat volume
tanah dan berat volume air.
c. Uji berat volume, untuk mengetahui perbandingan berat butir tanah
dengan volume butir tanah.
Praktikum Mekanika Tanah II
S1 Teknik Sipil/Kelompok IX
BAB II
PEMERIKSAAN KADAR AIR
( WATER CONTENT )
2.1 Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air asli tanah. Yang
dimaksud dengan kadar air tanah ialah perbandingan antara berat air yang
terkandung dalam tanah dengan berat kering dari butir tanah tersebut, dinyatakan
dengan prosen ( % ).
2.2 Peralatan
a) Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(1105)C.
b) Cawan kedap udara dapat dibuat dari gelas atau logam/aluminium.
c) Desikator.
d) Neraca dengan ketelitian 1 gram, 0,1 gram dan 0,01 gram.
2.3. Benda Uji
Benda uji yang diperlukan untuk pemeriksaan kadar air tergantung dari
ukuran butir maksimum dari contoh yang diperiksa dengan ketelitian seperti
ditunjukan pada daftar berikut ini.
Ukuran Butir Maksimum
Ketelitian
3/4"
1000 gram
1 gram
Lolos #10
100 gram
0,1 gram
Lolos # 40
10 gram
0,01 gram
Depth
Container No.
1. Wcont + Wwet
gr
003
42,3
007
42,05
0095
33,6
2. Wcont + Wdry
3. Wwater = (1) (2)
4. Wcont
5. Wdry = (2) - (4)
6. W = (3)/(5)
gr
gr
gr
gr
%
26,85
15,45
18,19
8,66
178,41
24,59
17,46
14,29
10,3
169,51
21,13
12,47
14,22
6,91
180,46
Waverage
176,13
BAB III
PEMERIKSAAN BERAT JENIS TANAH
SPECIFIC GRAVITY (Gs)
4.1 Maksud dan Tujuan
Untuk menentukan berat jenis tanah yang mempunyai butiran yang lolos
saringan No 40 dengan menggunakan picnometer.
perbandingan antara berat butir tanah dan berat air suling dengan volume yang
sama, pada suhu tertentu pula.
4.2 Peralatan
a) Picnometer sebanyak 2 buah dengan kapasitas 100 ml atau botol dengan
kapasitas 50 ml.
b) Desikator sebanyak 1 ( satu ) buah.
c) Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110
5 )C.
d) Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.
e) Thermometer dengan ukuran (0 - 50)C dengan ketelitian 1C.
f)Saringan No 4, 10, 40 dan penadahnya (pan).
g) Air suling.
h) Bak perendam.
i) Tungku listrik atau pompa hampa udara ( vacuum 1-1,5 pk ).
j) Gliserin.
4.3 Prosedur Kerja
a) Cuci picnometer dengan air suling dan keringkan kemudian timbang bersama
tutupnya dengan ketelitian 0,01 gram (W1).
b) Masukan benda uji ke dalam picnometer sebanyak 50
gram, kemudian
suhu konstan
tambahkan air suling sepenuhnya sampai tanda batas atau sampai penuh.
Tutuplah picnometer keringkan bagian luarnya dan timbang beratnya (W3 ).
f) Bila isi picnometer belum diketahui tentukan isinya sebagai berikut :
Kosongkan picnometer tersebut dan bersihkan picnometer diisi dengan air
suling yang suhunya sama dengan pada point 5.2.e. dengan ketelitian 1 C,
kemudian pasang tutupnya, keringkan bagian luarnya dan timbang dengan
ketelitian 0,01 gram dan koreksi terhadap suhu.
4.4 Perhitungan
Berat jenis contoh tanah dihitung sebagai berikut :
Gs =
W1 W2
( W4 W1 ) ( W3 W2 )
Dimana :
W1 = Berat picnometer ( gram )
W2 = Berat picnometer + tanah kering ( gram )
W3 = Berat picnometer + tanah + air ( gram )
W4 = Berat picnometer + air ( gram )
Langkah Pengujian
No pinokmeter
Berat pinokmeter (W1)
Berat pinokmeter + tanah
kering (W2)
Berat tanah kering (WT)
Temperatur tC
Berat piknometer + tanah +
air (W3)
Berat piknometer + air pada
C (W4)
Berat jenis pada suhu C
Rerata berat jenis (Gs) pada
suhu tC
Berat jenis (Gs) pada suhu
27,5C
Gs x (BJ air tC) / (BJ air
27,5C)
Hasil
Perhitungan
70
54,85
27
42,24
84,87
30,02
27,00
181,9
9
164,4
6
2,403
5
72,24
30,00
27,00
180,3
9
162,4
1
2,495
8
2,4497
2,45
4.5 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan pada sampel tanah tabung diperoleh nilai berat jenis
(Specific Gravity) rata rata sebesar 2,45
1. 1 Kerikil 2,65-2,68
2. Pasir 2,65-2,68
3. Lanau anorganik 2,62-2,68
4. Lempung organik 2,58-2,65
5. Lempung anorganik 2,68-2,75
6. Humus 1,37
7. Gambut 1,25-1,8
BAB IV
PERCOBAAN BERAT VOLUME
( VOLUMETRIC WEIGHT )
3.1 Tujuan
Menentukan density tanah yang relatif tidak terganggu (Undisturbed
Sample ).
3.2 Peralatan
a) Ring sebanyak 2 buah , berat volumenya diketahui.
b) Container sebanyak 2 buah.
c) Timbangan.
d) Pisau.
3.3 Prosedur Kerja
a) Ring ditekan ke dalam tabung yang berisi contoh tanah.
b) Permukaan tanah diratakan.
c) Ring dan contoh tanah ditimbang.
d) Berat tanah diketahui.
3.4 Perhitungan
(W1 W2 )
x 100 %
(W2 W3 )
Dimana:
w = Kadar air tanah ( % ).
W1 = Berat container + tanah basah ( gr ).
W2 = Berat container + tanah kering ( gr ).
W3 = Berat container( gr ).
10
Wwet
( gr/cm )
Vwet
Dimana :
m=
Hasil Perhitungan
Ring No.
Wring + Wwet
Wring
Vwet = Vring
Wwet
m
m average
gr
gr
cm3
gr
gr/cm3
gr/cm3
(1)-(2)
(4)/(3)
136,8
59,4
57,16
77,4
1,354094
149,32
136,75
64,69
56,68
62,57
55,5
84,63
80,07
1,352565 1,442703
1,383120534
Catatan : = Berat/volume
Berat volume kering (d) dapat dihitung :
d =
m
= 0,754 gr/cm3
1 w
Wair
Ww
=
= Vw
w
1
1
Wwet
3
3
= ( 77,4 + 84,63 + 80,07 ) / 3
= 80,7 gr
11
Ww
udara
Vaa
= 176,13 %
Ws
Vv
Vw
air
W = Ww + Ws w= 80,7 gr
Vs
tanah
Wa = 0
Ww
Ws
Ww
Ws
176,13 %
176,13 %
= 80,7 Ww
1,7613 x ( 80,7 Ww )
= Ww
142,13691 1,7613 Ww
= Ww
Ww
= 51,47 gr
Ww
Ws = W - Ww
Ws = 80,7 51,47
Ws = 29,23 gr
Karena berat jenis air = 1 , maka :
Vw = Ww = 51,47 gr
Diketahui V = Vwet = 58,41
Vs
= Vwet - Vw
= 58,41 51,47
= 6,94 cm3
Sehingga Sr =
w Gs
x 100 %
e
0,936 2,48
x100 %
2,379
96,948 %
Vv
Vs
12
40,365
= 16,965
= 2,379
Menghitung porositas (n)
n=
2,379
e
= 1 2,379 = 0,704
1 e
3.5 Kesimpulan
Sample tanah yang diambil dari lokasi Kampus Fakultas Teknik
Banjarbaru diperoleh :
= 1,38 gr/cm .
= 0,754 gr/cm
Void Ratio(e)
= 2,379
Porositas (n)
= 0,704
96,948 %
13
14
15
BAB V
ANALISA SARINGAN
4.1
Tujuan Percobaan
Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui distribusi
butiran
Peralatan
1.
Satu set saringan No 10, 20, 40, 60, 100 dan 200. Menurut standard
ASTM.
2.
3.
4.3
4.
5.
6.
Talam-talam.
7.
Benda Uji
Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh
Agregat halus.
Ukuran agregat halus yang tertahan dari saringan No.10 sampai
dengan saringan No.200 sebanyak 500 gr. Bila agregat berupa campuran
dari agregat halus dan agregat kasar, agregat tersebut dipisahkan menjadi
2
16
7.4
Prosedur Kerja
1. Benda uji sebanyak 500 gr dikeringkan dalam oven dengan suhu
(110)C sampai beratnya konstan.
2. Setelah di oven, ambil 300 gr dicuci di atas saringan No. 200 hingga
airnya jernih, yang tertahan pada saringan No 200 di oven selama 24
jam, kemudian ditimbang.
3. Benda uji disaring dengan menggunakan satu set saringan, ukuran
saringan yang paling besar ditempatkan di atas.
4. Saringan diguncang dengan tangan (melalui tuas) atau dengan mesin
pengguncang selama 15 menit.
7.5
Perhitungan
Contoh Perhitungan :
Berat tanah kering = 300 gram
Untuk # no.4, berat tanah yang tertahan
= 1,25 gram
= 1,25 gram
= (1000,42) % = 99,58 %
1,25
x 100 % = 0,42 %
300
Opening (mm)
4
10
20
40
50
60
80
100
200
4.75
2.000
0.840
0.420
0.297
0.200
0.177
0.149
0.074
Weight of
Soil
Retained
(gr)
1.25
4.61
9.29
14.72
7.91
6.07
2.64
1.31
2.03
Comulative
Retained
(gr)
Comulative
Retained
(%)
Percent Finer
(%)
1.25
5.86
15.15
29.87
37.78
43.85
46.49
47.80
49.83
0.42
1.95
5.05
9.96
12.59
14.62
15.50
15.93
16.61
99.58
98.05
94.95
90.04
87.41
85.38
84.50
84.07
83.39
17
7.6
Kesimpulan
Dari percobaan analisa saringan yang di plot ke dalam grafik pembagian
butir didapat persen lolos pada saringan :
no.4
= 99,58%
no.10
= 98,05 %
no.20
= 94,95 %
no.40
= 90,04 %
no.50
= 87,41 %
no.60
= 85,38 %
no.80
= 84,50 %
no.100 = 84,07 %
no.200 = 83,39 %
Berdasarkan uji saringan dengan berat awal 300 gr didapat lebih dari
50% lolos saringan no.200 yaitu 283,39 gr, sehingga dapat disimpulkan
menurut metode USCS (% lolos 50%) dan metode AASHTO (% lolos
35%) bahwa tanah tersebut termasuk tanah berbutir halus.
7.7
Gambar
18
VIBRATOR MACHINE
SARINGAN
BAB VI
Praktikum Mekanika Tanah II
S1 Teknik Sipil/Kelompok IX
19
HiDROMETER
7.1
Tujuan Percobaan
Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan gradasi tanah yang
lolos saringan No. 200 (0,074 mm).
7.2
Peralatan
a) ASTM Soil hydrometer 152 H.
b) Tabung gelas ukuran kapasitas 1000 ml, diameter 6,5 cm.
c) Termometer 0-50C, dengan ketelitian 0,1C.
d) Pengaduk mekanis dan mangkok dispersi.
e) Saringan No. 10, 20, 40, 60, 100 dan 200.
f) Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.
g) Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110+5) C.
h) Tabung - tabung gelas ukuran 50 ml dan 100 ml.
i) Batang pengaduk dari gelas.
j) Stopwatch.
k) Bahan dispersi, sodium silikat/sodium metaphospat.
7.3
Benda Uji
a) Jenis tanah yang tidak mengandung batu dan hampir semua butiran lebih
halus dari saringan No. 10 (200 mm), benda uji tidak perlu dikeringkan
dan tidak perlu disaring dengan saringan No. 10.
b) Jenis tanah yang mengandung batu, atau mengandung banyak butiran
yang lebih besar dari saringan No. 10 (200 mm ), keringkan contoh
tanah diudara sampai bisa disaring.
c) Ambil benda uji yang lolos saringan No. 10 (200 mm).
20
7.4
50 gram,
21
Perhitungan
a) Perhitungan analisa saringan dapat dilakukan seperti
dalam cara
A. ( Rh k )
x100%
W3
1606. A. ( Rh k 1)
W3
Dimana:
k= koreksi suhu (daftar No 1)
A= Faktor kalibrasi (daftar No 2)
Bila benda uji yang diambil terdiri dari tanah yang mengandung fraksi di
atas saringan No. 10, hitunglah prosentase seluruh contoh lebih kecil dari
D dengan rumus:
Prosentase seluruh contoh lebih kecil = P x % melalui saringan
No 10.
Rumus N =
A.( R Ra )
x100%
50
22
[ s = Gs . w ], Gs = 2,48
Zr
t
Dimana :
Zr
t
Rumus : D = k .
(dari tabel)
18. .10
1
x
( s w ) 980,7.60
k = 10
k = 10
18. .103
1
x
58842
( s w )
Contoh Perhitungan :
Diketahui : R = 45 ; Ra = -3 ; t = 0,25 menit
Gs = 2,48 ; didapat A = 1,034 (tabel)
K = 0,013358 (tabel)
Sv = 83,39 %
N (%)
A.( R Ra )
x100%
50
N (%)
1,034 ( 45 ( 3))
100 0 0 99,26 0 0
50
Zr
D (mm)
Zr
t
= 0.013358
8,400
0,0774mm
0,25
N = Sv.N
= (0,8338 0,9926).100% = 82,763 %
Praktikum Mekanika Tanah II
S1 Teknik Sipil/Kelompok IX
23
2.900
2.890
2.860
2.850
2.840
2.830
2.820
2.810
2.800
0.950
0.950
2.8807
0
0.954
2.870
0.9568
0.958
0.960
0.962
0.964
0.966
0.968
0.970
Gs
2.790
2.780
2.770
2.760
2.750
2.740
2.730
2.720
2.710
2.700
2.690
0.972
0.974
0.976
0.978
0.980
0.982
0.984
0.986
0.988
0.990
0.992
Gs
2.680
2.670
2.660
2.650
2.640
2.630
2.620
2.610
2.600
2.590
2.580
0.994
0.996
0.998
1.000
1.002
1.004
1.006
1.008
1.010
1.012
1.014
Gs
2.570
2.560
2.550
2.540
2.530
2.520
2.510
2.500
2.490
2.480
2.470
1.016
1.018
1.020
1.022
1.024
1.026
1.028
1.030
1.032
1.034
1.036
Gs
2.460
2.450
2.440
2.430
2.420
2.410
2.400
2.390
2.380
2.370
2.360
1.046
1.048
1.050
1.052
1.054
1.056
1.058
1.060
1.062
1.064
1.066
Gs
A
2.150
1.110
2.100
1.120
2.050
1.130
2.000
1.140
1.950
1.150
1.900
1.160
1.850
1.170
57.00
7.000
51.50
7.850
46.00
8.800
40.50
9.650
35.00
10.61
29.50
11.45
24.00
12.40
18.50
13.25
13.00
14.20
7.500
15.10
2.000
16.00
56.50
7.050
51.00
7.900
45.50
8.850
40.00
9.700
34.50
10.65
29.00
11.50
23.50
12.45
18.00
13.30
12.50
14.25
7.000
15.20
1.500
16.05
56.00
7.100
50.50
8.000
45.00
8.900
39.50
9.800
34.00
10.70
28.50
11.60
23.00
12.50
17.50
13.40
12.00
14.30
6.500
15.25
1.000
16.10
55.50
7.200
50.00
8.100
44.50
9.000
39.00
9.900
33.50
10.80
28.00
11.70
22.50
12.60
17.00
13.50
11.50
14.40
6.000
15.30
0.500
16.20
55.00
7.300
49.50
8.200
44.00
9.100
38.50
10.00
33.00
10.90
27.50
11.80
22.00
12.70
16.50
13.60
11.00
14.50
5.500
15.40
0.000
16.30
54.50
7.350
49.00
8.300
43.50
9.150
38.00
10.10
32.50
11.00
27.00
11.90
21.50
12.80
16.00
13.70
10.50
14.60
5.000
15.00
54.00
7.400
48.50
8.350
43.00
9.200
37.50
10.15
32.00
11.10
26.50
11.95
21.00
12.90
15.50
13.75
10.00
14.70
4.500
15.50
53.50
7.500
48.00
8.400
42.50
9.300
37.00
10.20
31.50
11.15
26.00
12.00
20.50
12.95
15.00
13.80
9.500
14.75
4.000
15.60
53.00
7.600
47.50
8.500
42.00
9.400
36.50
10.30
31.00
11.20
25.50
12.10
20.00
13.00
14.50
13.90
9.000
14.80
3.500
15.70
Zr
(cm)
8.40
8.60
8.80
8.90
9.20
9.90
10.40
10.70
11.50
D
(mm)
0.0774
0.0554
0.0396
0.0282
0.0181
0.0109
0.0079
0.0056
0.0029
52.50
7.700
47.00
8.600
41.50
9.500
36.00
10.40
30.50
11.30
25.00
12.20
19.50
13.10
14.00
14.00
8.500
14.90
3.000
15.80
52.00
7.800
46.50
8.700
41.00
9.600
35.50
10.50
30.00
11.40
24.50
12.30
19.00
13.20
13.50
14.10
8.000
15.00
2.500
15.90
Ra
45.0
44.0
43.0
42.0
40.0
36.0
33.0
30.0
25.0
-3.0
-3.0
-3.0
-3.0
-3.0
-3.0
-3.0
-4.0
-4.0
Tem
p
C
25
25
25
25
25
25
25
25
25
RRa
48.0
47.0
46.0
45.0
43.0
39.0
36.0
34.0
29.0
'N
(%)
99.26
97.20
95.13
93.06
88.92
80.65
74.45
70.31
59.97
Zr / t
5.7966
4.1473
2.9665
2.1095
1.3565
0.8124
0.5888
0.4223
0.2145
24
N'
(%)
82.78
81.05
79.33
77.60
74.15
67.26
62.08
58.63
50.01
1440
21.0
-4.0
25
25.0
51.70
12.20
0.0012
0.0920
Hasil Perhitungan
Dari Kurva Distribusi Ukuran Butir yang dibuat berdasarkan pemeriksaan
ukuran butir tanah dengan hydrometer, diperoleh hasil sebagai berikut :
a) Pasir Kasar - Sedang (4,78 0,42) mm =
b) Pasir Halus (0,42 0,074) =
c) Lanau (0,074 0,005) mm =
d) Lempung ( < 0,005) mm =
25
43.11
1000
900
800
HIDROMETER
700
600
500
400
300
GELAS UKUR
200
100
26
BAB VII
ATTERBERG LIMIT TEST
5.1
Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan batas cair (liquid
limit), batas plastis (plastis limit) dan batas susut (shrinkage limit). Pada
suatu tanah berbutir halus (lempung atau lanau) yang telah dicampur air
sehingga mencapai keadaan cair. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui
klasifikasi jenis tanah tersebut.
Keadaan Cair
Keadaan Plastis
Keadaan Semi
Keadaan Padat
(Liquid)
(Plastis)
Plastis
(Solid)
Batas cair
5.2
Batas plastis
Batas susut
27
6. Air suling
7. Oven yang
dilengkapi
dengan
pengatur
suhu untuk
yang
meyakinkan
sama,
hal
ini
dimaksudkan
untuk
sudah
28
benda uji
sebagai
dengan skala biasa. Tarik garis lurus melalui titik itu, jika
ternyata diperoleh tidak terletak pada suatu garis lurus maka
buatlah garis lurus melalui titik berat itu, tentukan batas
kadar airnya pada jumlah ketukan ke N = 25 kali ketukan.
Tabel 5.1 Tabel Liquid Limits Determination
260
47
39
13
20
34
36
gr
23,47
22,97
18,45
20,00
gr
18,64
18,25
14,96
16,50
4. Weight of water = ( 2 ) - ( 3 )
gr
4,83
4,72
3,49
3,50
5. Weight of container
gr
10,04
9,37
8,32
9,81
gr
8,60
8,78
6,64
6,69
56,16
53,76
52,56
52,26
WL (pada N=25) ( % )
53,50
29
5.2.2
kaca
dengan
menggunakan
tangan
dengan
30
mencapai
diameter 3 mm.
5. Setelah
tersebut
80
83
gr
6,62
5,56
gr
gr
gr
6,29
0,33
5,41
5,18
0,38
gr
0,88
4,22
0,96
37,50
39,58
WP
Liquid
Plastis
W1 = 53,5 %
PI
38,54
Semi
Solid
Wp = 38,54 %
= W1 - Wp
= (53,5 38,54) %
= 14,96 %
5.3 Kesimpulan
Praktikum Mekanika Tanah II
S1 Teknik Sipil/Kelompok IX
31
Tanah Tabung
Dari hasil percobaan didapat Batas Cair (WL) = 53,5 %, Batas
Plastis (WP) = 38,54 %, dan nilai PI = 14,96 %. Sehingga dapat
diklasifikasikan dengan metode U.S.C.S adalah OH, yaitu lempung
organik dengan plastisitas sedang sampai tinggi, lanau organik
Catatan:
Batas susut tidak dilakukan pengujian,karena keterbatasan waktu
praktikum,sehingga
tidak
dapat
digambarkan
hubungan
antara
32
33
BAB VIII
PEMADATAN
(MODIFIED COMPACTION TEST)
1.1 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk mendapatkan dan kadar air
optimum (w) dan berat isi kering maksimum pada suatu proses pemadatan.
1.2 Teori Pemadatan
Pemadatan adalah suatu proses dimana udara pori-pori tanah
dikeluarkan dengan salah satu cara mekanis, Cara mekanis yang dipakai
untuk memadatkan tanah boleh bermacam-macam, dilapangan biasanya
dipakai cara menggilas, sedangkan di laboratorium dipakai cara memukul /
menumbuk, Untuk setiap daya pemadatan tertentu kepadatan yang tercapai
tergantung kepada banyaknya air di dalam tanah tersebut.
Bilamana kadar air suatu tanah tertentu rendah maka tanah itu keras
atau kaku & sukar dipadatkan. Bilamana kadar air ditambah maka tanah
tersebut akan lebih mudah dipadatkan dan ruangan kosong antara butir
menjadi lebih kecil (padat). Pada kadar air yang tinggi, kepadatannya akan
turun lagi, karena pori-pori tanah menjadi penuh terisi air yang tidak dapat
dikeluarkan dengan cara memadatkannya.
Kesimpulan : Kepadatan dapat dicapai pada keadaan kadar air tertentu,
yang mana ini biasanya disebut kadar air optimum.
1.3 Sistem Pemadatan
Di laboratorium ada dua macam sistem :
6.3.1 Percobaan pemadatan modified proctor (modified compaction test),
Percobaan ini dilakukan di laboratorium.
6.3.2 Percobaan pemadatan standard proctor (standard compaction test),
Tidak dilakukan percobaan.
34
disturbed
(terganggu),
Kemudian
contoh
tanah
tersebut
dikeringkan.
b. Tanah kemudian dipukul-pukul dengan palu karet untuk memisahkan
butiran-butirannya.
c. Setelah terpisah butiran-butirannya kemudian tanah disaring dengan
saringan No,4 = 4,76 mm.
d. Tanah yang lolos saringan No,4 tersebut, disiapkan sebanyak 20 kg dan
dibagi 4 bagian dengan berat masing-masing 5 kg.
e. Masing-masing contoh tanah (5 kg) dicampur dengan air dengan volume
yang berbeda-beda dan dicampur dengan merata (homogen).
f. Kelima bagian contoh tanah tersebut dicampur dengan air sebagai
berikut :
35
g. Contoh tanah yang telah dicampur air tersebut, disimpan selama 24 jam,
penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tidak dipengaruhi oleh
udara luar yaitu dengan menyimpan pada kantung plastik dan ditutup
rapat, Penyimpanan ini dimaksudkan agar pencampuran menjadi
homogen.
1.6 Prosedur Pelaksanaan
a. Siapkan alat-alat seperti alat penumbuk, mold yang sudah distel dan
lain-lain perlengkapan.
b,. Ambil contoh tanah/benda uji yang telah dicampur air.
c. Masukkan contoh tanah kedalam mold lapis demi lapis, setiap lapis
ditumbuk dengan alat penumbuk sebanyak 56 kali.
d. Atur cara penumbukan sehingga merata ke semua bagian.
e. Atur tebal lapisan sedemikian sehingga tiap lapisan dari 5 lapisan yang
dikehendaki mempunyai tebal sama.
f. Dari ke-5 lapisan tersebut diharuskan mengisi penuh mold atau
sebaiknya tanah dalam mold dibuat lebih tinggi dari moldnya, hal ini
agar nantinya dapat diperoleh tanah yang rata diatasnya serta tidak
menjadi kekurangan volume tanah.
g. Mold yang telah terisi tanah padat kemudian diratakan dengan straightedge dan kemudian ditimbang dengan moldnya sehingga didapat berat
tanah basah beserta moldnya.
h. Ukur diameter bagian dalam mold dan tinggi contoh tanah untuk
mendapatkan volume tanah.
i. Setelah ditimbang dan diukur, contoh tanah dikeluarkan dari mold dan
diambil beberapa gram dari masing-masing bagian, yaitu bagian atas
(top) dan bagian bawah (bottom), dan dimasukkan kedalam container.
j. Contoh tanah dengan container kemudian ditimbang sehingga didapat
berat tanah + container.
k. Setelah itu contoh tanah dengan container dimasukkan kedalam oven
selama 24 jam pada temperatur 110 + 50C.
Praktikum Mekanika Tanah II
S1 Teknik Sipil/Kelompok IX
36
Wt of mold + soil
= 5885 gr
Wt of mold
= 2730 gr
Wt of soil
= 3155 gr
= 11,61 %
= 2140,12 Cm3
= 2826,81 gr
= 1,32 gr/cm2
37
4B
2A
4A
2A
500
25
5
5885
2730
3155
11,61
600
25
5
6175
2730
3445
14,61
700
25
5
6335
2730
3605
17,27
800
25
5
6270
2730
3540
19,17
900
25
5
6110
2730
3380
22,94
(6)
x.100
Wdry =
100 (7)
2826,81
3005,85
3074,10
2970,55
2749,31
cm3
2140,12
2140,12 2140,12
2140,12
2140,12
1,39
1,28
MOLD No.
1. Mixture of Water (ml)
2. Number of blows
3. Number of layers
4. Wt of Mold + Soil
gr
5. Wt of Mold
gr
gr
8. Wt of dry soil
gr
9. Volume of soil
10. Dry density
dry =
gr/cm
(8)
( 9)
1,32
1,40
1,44
gr
gr
gr
7.w =
( 4)
x.100%
( 6)
Top
500
Mid
Bot
Top
600
215
305
53
30,32
74,05
37,77
20,51
40,64
37,95
28,22
67,20
34,80
19,02
36, 60
34,15
2,10
8,85
2,97
1,49
4,04
3,80
9,66
8,61
9,66
8,82
8,51
8,52
18,56
58,59
25,14
10,20
28,09
25,63
11,31
11,69
11,81
14,61
14,38
14,03
Mid
Bot
26
38
8.waverage
11,61
14,61
Mixture Water
1.Container No.
Top
700
Mid
800
Bot
214
33
24,27
Top
Mid
Bot
69
93
91
56,06
48,71
65,13
50,71
53,91
22,13
49,12
43,54
57,13
43,81
47,41
2,14
6,96
5,17
8,00
6,90
6,50
9,53
8,36
14,41
14,50
8,28
18,76
12,60
40,76
29,13
42,63
35,53
33,65
16,98
17,08
17,75
18,77
19,42
19,32
2.Wc + Wwet
gr
3.Wc + Wdry
gr
gr
gr
7.w =
( 4)
x.100%
( 6)
8.waverage
17,27
Mixture of Water
1.Container No.
19,17
Top
900
Mid
Bot
49
25
101
29,47
30,34
50,51
25,51
26,96
43,75
3,96
3,65
6,76
8,67
10,19
14,50
16,84
16,50
29,15
23,52
22,12
23,19
2.Wc + Wwet
gr
3.Wc + Wdry
gr
gr
gr
7.w =
( 4)
x.100%
( 6)
8.waverage
22,94
39
1.8 Kesimpulan
Dari grafik hubungan berat isi kering dan kadar air didapat :
- d maksimum = 1,44 gr/cm2.
-
40
41
BAB IX
PEMERIKSAAN CBR LABORATORIUM
(CALIFORNIA BEARING RATIO TEST)
7.1
42
(swell) yang
Prosedur Percobaan
a) Contoh tanah sebanyak tiga bagian yang sudah didiamkan selama 24 jam
tersebut tad untuk masing-masing bagian ditumbuk dalam cetakan (mold)
dengan tumbukan sebanyak 10, 25 dan 56 kali yang diisi dalam cetakan
lapis demi lapis sebanyak lima lapis dengan volume atau berat yang sama.
Kelebihan contoh tanah pada cetakan diratakan dengan alat perata untuk
mendapatkan volume tanah dalam cetakan.
b) Cetakan dan tanah yang sudah ditumbuk tad ditimbang dengan timbangan
yang memiliki ketelitian 0,1 gr.
43
Cara Perhitungan
Load (P) = Proving Ring Dial x Calibration
Pressure = Load x piston
Untuk penambahan air dapat digunakan rumus :
w water
w optimum w sampelkeringudara
100% w sampelkeringudara
.w sampel
m
1+ w
Buat grafik antara berat isi kering vs kadar air saat dipadatkan dan grafik
dvs CBRDidapat harga CBR design dari contoh tanah tersebut
pada 95 % berat isi kering maksimum.
a.
51,25
.100% = 1,708 %.
3000
73,75
.100%
4500
= 1,639 %.
100
.100% = 3,333 %.
3000
141,25
.100%
4500
= 3,139 %.
44
0,1 penetrasi =
0,2 penetrasi =
80
.100% = 2,667 %.
3000
151,25
.100%
4500
= 2,884 %.
CBR maksimum
dry
Pukulan
(%)
gr/cm3
1.
10 x
1.708
1.53
2.
25 x
3.333
1.68
3.
56 x
2.884
1.89
No.
45
7.6
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil
sebagai berikut:
- dry maksimum = 1,73 gr/cm3
-
CBR design =
2,167 %
46
Contoh tanah
Cetakan
silinder
Dongkrak
47
Mold
Hammer
48
Dial Gauge
Proving Ring
Silinder Berisi
Tanah
Silinder
isi tan
49
BAB X
PEMERIKSAAN KEKUATAN TEKAN BEBAS
(UNCONFINED COMPRESSION TEST)
8.1
kekuatan tekan bebas adalah besarnya gaya axial per satuan luas pada saat
benda uji mengalami keruntuhan atau pada saat regangan axial mencapai
20%.
8.2
Peralatan
a. Mesin tekan bebas (Unconfined Compression Machine)
b. Extruder (alat untuk mengeluarkan contoh tanah)
c. Cetakan benda uji berbentuk silinder dengan tinggi 2 kali diameter
d. Pisau tipis dan talam
e. Neraca dengan ketelitian 0,1 gram
f. Pisau kawat
g. Stop watch
8.3
Benda Uji
a. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 4,75 cm dan tinggi 9,5 cm.
b. Menyiapkan benda uji.
Benda uji asli (undisturbed) dari tabung contoh:
1) Pasang alat cetak benda uji di depan tabung contoh, keluarkan contoh
tanah dengan extruder sepanjang alat cetak. Kemudian dipotong
dengan pisau kawat dan diratakan dengan pisau tipis.
2)
Alat cetakan yang berisi benda uji didirikan di alas yang rata,
kemudian ujung sebelah atas diratakan dengan pisau.
50
3)
Apabila menggunakan benda uji contoh lain yang tidak asli, benda
uji disiapkan dengan kadar air dan kepadatan yang ditentukan lebih
dahulu, jika dikehendaki benda uji tersebut dapat dijenuhkan lebih
dahulu sebelum diperiksa.
8.4
Prosedur Percobaan
a.
b.
Timbang benda uji dengan ketelitian 0,1 gram. Letakkan benda uji pada
mesin tekan bebas secara sentris atau mesin diatur sehingga plat atas
menyentuh permukan benda uji.
c.
Atur jam arloji tegangan pada nol, atur kedudukan arloji regangan dan
atur arloji pada angka nol.
d.
e.
f.
51
8.5
Perhitungan
a. Regangan axial dihitung dengan rumus:
= L
Lo
Dimana:
= regangan axial
Lo L 9,5 8,6
0,095
Lo
9,5
Lo L 9,5 7,8
0,179
Lo
9,5
c. Tegangan normal:
Praktikum Mekanika Tanah II
S1 Teknik Sipil/Kelompok IX
52
P
A
(kg/cm2)
Dimana :
P = N x n (kg)
N = Kalibrasi Proving ring
n
qu (u )
qu ( r )
Dimana:
St
= Sensitivity
undisturbed = 0,0405
disturbed = 0,03697
53
Time
Strain
S (%)
Area
Load P
(Kg)
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
5.50
6.00
6.50
7.00
7.50
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
5.50
6.00
6.50
7.00
7.50
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
17.712
17.801
17.891
17.982
18.073
18.166
18.260
18.354
18.450
18.547
18.644
18.743
18.843
18.943
19.045
19.148
19.252
19.464
19.680
19.901
20.127
20.359
20.595
20.838
21.086
21.340
21.600
21.867
22.140
0.00
0.10
0.30
0.90
1.10
1.20
1.60
2.00
2.10
2.20
2.50
2.80
3.00
3.10
3.30
3.60
3.80
4.00
4.40
4.80
5.00
5.20
5.80
6.00
6.20
6.40
7.00
7.00
7.00
0.000
0.026
0.077
0.230
0.282
0.307
0.410
0.512
0.538
0.563
0.640
0.717
0.768
0.794
0.845
0.922
0.973
1.024
1.126
1.229
1.280
1.331
1.485
1.536
1.587
1.638
1.792
1.792
1.792
Unconfined
Compression
(kg/cm2)
0.0000
0.0014
0.0043
0.0128
0.0156
0.0169
0.0224
0.0279
0.0291
0.0304
0.0343
0.0382
0.0408
0.0419
0.0444
0.0481
0.0505
0.0526
0.0572
0.0617
0.0636
0.0654
0.0721
0.0737
0.0753
0.0768
0.0830
0.0819
0.0809
54
8.6
Time
Strain
S (%)
Area
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
5.50
6.00
6.50
7.00
7.50
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
17.00
18.00
19.00
20.00
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
5.50
6.00
6.50
7.00
7.50
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
17.00
18.00
19.00
20.00
17.712
17.801
17.891
17.982
18.073
18.166
18.260
18.354
18.450
18.547
18.644
18.743
18.843
18.943
19.045
19.148
19.252
19.464
19.680
19.901
20.127
20.359
21.340
21.600
21.867
22.140
Load P
(Kg)
0.00
0.10
0.20
0.60
0.80
0.90
1.00
1.10
1.20
1.30
1.40
1.50
1.50
1.50
0.000
0.026
0.051
0.154
0.205
0.230
0.256
0.282
0.307
0.333
0.358
0.384
0.384
0.384
Unconfined
Compression
(kg/cm2)
0.0000
0.0014
0.0029
0.0085
0.0113
0.0127
0.0140
0.0153
0.0167
0.0179
0.0192
0.0205
0.0204
0.0203
Kesimpulan
55
= 0,021 kg/cm2
Sensitivity
= 4.049414
St
14
Sensitive
48
Extra sensitive
8 16
Quick
> 16
BAB XI
Praktikum Mekanika Tanah II
S1 Teknik Sipil/Kelompok IX
56
9.2
9.3
Teori Dasar
Keruntuhan geser ( Shear failure ) pada suatu lapisan tanah terjadi
akibat gerak relatif antara butirannya, hal ini bukan karena hancurnya butir
tersebut.
Jadi kekuatan geser tanah tergantung dari gaya - gaya yang bekerja antara
butir - butir tersebut, yaitu :
Gaya tarik menarik antara benda yang sejenis ( kohesi antar butir ).
efektif
yang
= c + (-u) tan
57
Untuk
mendapatkan
atas,
akan
modifikasi peralatan/perlengkapan
demikian
tegangan air
pori
tidak
akan mempengaruhi
sampai pada
tahap
tertentu
berikut :
Ps
n. N
=
A
A
dimana :
Ps = Gaya geser yang diberikan ( kg )
Praktikum Mekanika Tanah II
S1 Teknik Sipil/Kelompok IX
58
Persiapan Percobaan
a) Bersihkan shear ring dari direct shear dan periksa apakah lubang drain
tidak tersumbat.
b) Bersihkan cincin pencetak benda uji dan berikan gemuk ( Greas ) agar
tanah yang dicetak tidak melekat.
c) Keluarkan tanah dari tabung dengan alat extruder sepanjang + 1 cm,
kemudian dipotong sehingga didapat permukaan yang rata.
d) Dorong cincin pencetak yang didepan tabung contoh dan keluarkan
dari tabung sehingga memasuki cincin pencetak sampai keujungnya,
kemudian dipotong dengan melewatkannya + 0,5 cm didepan ujung dari
cincin pencetakannya.
e) Keluarkan benda uji tersebut dari cincin pencetak.
9.5
Prosedur Percobaan
a) Contoh tanah dikeluarkan dari tabung langsung
dimasukkan dalam
59
= 63,10 mm
= 20,000 mm
= 31,77 cm
= 1155 - 2 - 3043
Kalibrasi( N )
= 0,1610 kg/10-4 cm
Benda uji I
Beban normal= 2,2 kg
2,20
60
Normal Stress
Normal Stress
Normal Stress
Horizontal 1 = 0,07 kg/cm2 2 = 0,132 kg/cm2 3 = 0,198 kg/cm2
Deformatio Proving
Proving
Proving
(minute)
1
2
3
n
Ring
Ring
Ring
(mm)
0,0002 cm Kg/cm2 0,0002cm kg/cm2 0,0002 cm Kg/cm2
Time
0,00
0,000
0,0000
0,0000
0,0000
0,25
0,158
0,0103
0,0309
0,0412
0,50
0,316
0,0412
0,0412
0,0618
1,00
0,361
0,0927
0,0515
0,0618
1,50
0,947
12
0,1236
0,0618
0,0721
2,00
1,262
15
0,1545
0,0721
0,0824
2,50
1,578
16
0,1648
0,0824
0,0824
3,00
1,893
16
0,1648
10
0,103
0,0927
3,50
2,209
18
0,1854
11
0,1133
11
0,1133
4,00
2,524
18
0,1854
12
0,1236
13
0,1339
4,50
2,840
18
0,1854
13
0,1339
15
0,1545
5,00
3,155
15
0,1545
17
0,1751
6,00
3,786
17
0,1751
19
0,1957
7,00
4,417
18
0,1854
20
0,206
8,00
5,048
19
0,1957
21
0,2163
9,00
5,679
19
0,1957
22
0,2266
10,00
6,310
19
0,1957
25
0,2575
11,00
6,941
27
0,2781
12,00
7,572
29
0,2987
13,00
8,203
29
0,2987
14,00
8,834
29
0,2987
15,00
9,465
Perhitungan harga c dan :
Dari grafik hubungan antara dan t, didapat harga 1 max, 2 max, 3
max.
Setelah itu diplot grafik hubungan antara vs , didapatkan harga c dan
yang diukur dari grafik tersebut.
61
9.7. Kesimpulan
Pada sampel tanah yang ditest tersebut, didapatkan besar nilai kohesi (c) =
0,075 kg/cm dan sudut geser dalam = 8
0,2
0,1
= 8o
C = 0,075 kg / cm2
0
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
TEGANGAN (kg/cm2)
BAB XII
62
PEMERIKSAAN KONSOLIDASI
(AASHTO T - 216 - 74) (ASTM D - 2435 - 70)
menentukan sifat
konsolidasi.
b. Arloji pengukur (dial) dengan ketelitian 0,01mm, dan panjang gerak
tangkai minimal 1,0 cm.
c. Beban.
d. Alat pengeluar contoh dari tabung (extruder).
e. Alat pemotong contoh tanah.
f. Ring/cincin dengan diameter 6,801 cm.
g. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi 110 5 C.
h. Stop watch.
63
diratakan
runcing
dari plat
64
pasang
beban yang
kedua
akan menimbulkan
tekanan
normal
Pada
waktu beban
dikurangi
65
= 6,31 cm
A ring (1/4 2)
= 31,26 cm
Beban pada
N
o.
Tegangan
(Scala Load)
(Applied Presure)
Kg
Kg
kg/cm2
Hanger
Hari
0,5
0,1600
II
10
0,3199
II
20
0,6399
IV
40
1,2798
80
2,5595
IV
16
160
5,1191
VII
20
0,6399
VIII
0.5
0,1600
Specific gravity
(Gs) = 2,13
Sample diameter
= 6,31 cm
Sample height
t = 2,1 cm
66
A = 1/4 2 = 31,26 cm
Section Area
Volume
= 44,04 cm.
= 169,67 gr
2. Berat ring
= 64,34gr
(1) - (2)
= 105,33 gr
4. Volume sample
= 44,04 cm
5. Wet Unit
(3)/(4)
6. Dry Density
7. Void Ratio
(5) / (1+w)
(w . Gs (1+w) / m)-1
8. Degree of Saturation
(m)
= 2,392 gr/cm
(d)
= 1,85 gr/cm
(e) = 0,15
Sr = w . Gs / e
= 64,3144%
Hs = Ws / (Gs . m . A)
9. Solid Height
= 0,6708 cm
Ws = 88,83 gr.
Untuk menghitung Cc dan Cv gunakan rumus sebagai berikut :
Cv = 0,848 H2 / t90
cm/det.
Cc = e1 - e2 / (log P1 - log P2 )
dimana :
0,848
H2
konsolidasi
yang menyatakan
hubungan antara pressure dan void ratio, yaitu sama dengan tangen dari
sudut K (Fild Consolidation Line), selanjutnya lihat perhitungan berikut
(tabel).
Applied
Scale
Final
Accumulatif
Sampel
Void
Void
Average
T90
Cv
Pressure
Load
Dial
Dial Change
Height
Height
Height
Sampel
(detik)
(cm2dt)
67
(kg/cm2)
(kg)
0.1377
0.2754
0.5508
1.1017
2.2033
4.4066
0.5508
0,5
1
2
4
8
16
2
0,5
Reading
(mm)
0
0.22
0.56
1.46
2.02
2.83
3.06
(cm)
2H(cm)
2H-Hs
E=2H-Hs
0
0.022
0.034
0.09
0.056
0.081
0.023
-0.035
1.77
1.748
1.714
1.624
1.568
1.487
1.464
1.499
1.2434
1.2214
1.1874
1.0974
1.0414
0.9604
0.9374
0.9724
2.36118
2.31941
2.25484
2.08393
1.97759
1.82378
1.78010
1.84656
Height
2Ha(cm)
1,759
1,731
1,669
1,596
1,5275
1,4755
2.71
1,4815
0.1377
1,2
8,016.10-3
1,4
5,686.10-3
1,4
5,445.10-3
1,2
6,991.10-3
1,3
5,55.10-3
1,27
5,4.10-3
Perhitungan :
Pada grafik I
t 90 = 1,2
0,848 x (1,9524 / 2) 2
= 8,016.10-3 cm2/dt.
3241,2
Pada grafik II
t 90 = 1,4
0,848 x (1,9534 / 2) 2
= 5,686.10-3 cm2/dt.
4996,8
t 90 = 1,4
0,848 x (1,933 / 2) 2
= 5,445.10-3 cm2/dt
3241,2
68
Pada grafik IV
t 90 = 1,2
0,848 x (1,9115 / 2) 2
= 6,991.10-3 cm2/dt
4996,8
Pada grafik V
t 90 = 1,3
0,848 x (1,881 / 2) 2
= 5,55.10-3 cm2/dt
51861,6
Pada grafik VI
t 90 = 1,27
0,848 x (1,8635 / 2) 2
= 5,4.10-3 cm2/dt
68343,6
Date
time
Elapsed
Time (t)
t
min
Dial Reading
(mm)
69
(min)
0,00
0,00
0,25
0,50
0.12
1,00
1,00
0.16
2,25
1,50
0.20
4,00
2,00
0.24
6,25
2,50
0.28
9,00
3,00
0.29
12,25
3,50
0.31
16,00
4,00
0.34
25,00
5,00
0.43
36,00
6,00
0.50
49,00
7,00
0.53
64,00
8,00
0.56
81,00
9,00
100
10,00
Pressure increment:
kg/cm2
70
Date
time
Elapsed
Time (t)
(min)
t
min
Dial
Reading
(mm)
0,00
0,00
0.69
0,25
0,50
0.75
1,00
1,00
0.77
2,25
1,50
0.78
4,00
2,00
0.79
6,25
2,50
0.81
9,00
3,00
0.82
12,25
3,50
0.83
16,00
4,00
0.84
25,00
5,00
0.86
36,00
6,00
0.87
49,00
7,00
0.88
64,00
8,00
0.91
81,00
9,00
100,00
10,00
Pressure increment:
kg/cm2
71
Date
time
Elapsed
Time (t)
(min)
t
min
Dial Reading
(mm)
0,00
0,00
0,99
0,25
0,50
1,10
1,00
1,00
1,14
2,25
1,50
1,18
4,00
2,00
1,23
6,25
2,50
1,27
9,00
3,00
1,31
12,25
3,50
1,34
16,00
4,00
1,38
25,00
5,00
1,43
36,00
6,00
1,48
49,00
7,00
1,51
64,00
8,00
1,53
81,00
9,00
100,00
10,00
72
73
Pressure increment:
Date
Elapsed
time
Time (t)
(min)
kg/cm2
t
min
Dial Reading
(mm)
0,00
0,00
1.65
0,25
0,50
1.78
1,00
1,00
1.84
2,25
1,50
1.91
4,00
2,00
1.97
6,25
2,50
2.03
9,00
3,00
2.09
12,25
3,50
2.15
16,00
4,00
2.20
25,00
5,00
2.27
36,00
6,00
2.32
49,00
7,00
2.36
64,00
8,00
2.39
81,00
9,00
100,00
10,00
74
Pressure increment:
Date
Elapsed
time
Time (t)
(min)
t
min
kg/cm2
Dial
Reading
(mm)
0,00
0,00
2.55
0,25
0,50
2.73
1,00
1,00
2.84
2,25
1,50
2.92
4,00
2,00
3.02
6,25
2,50
3.11
9,00
3,00
3.19
12,25
3,50
3.26
16,00
4,00
3.32
25,00
5,00
3.42
36,00
6,00
3.49
49,00
7,00
3.53
64,00
8,00
3.56
81,00
9,00
100,00
10,00
Pressure increment:
kg/cm2
75
Date
time
Elapsed
Time (t)
(min)
t
min
Dial Reading
(mm)
0,00
0,00
3.74
0,25
0,50
3.98
1,00
1,00
4.12
2,25
1,50
4.23
4,00
2,00
4.34
6,25
2,50
4.45
9,00
3,00
4.55
12,25
3,50
4.64
16,00
4,00
4.71
25,00
5,00
4.82
36,00
6,00
4.89
49,00
7,00
4.94
64,00
8,00
4.97
81,00
9,00
100,00
10,00
76
11.7 Kesimpulan
Pc= Po : OCR = 1 Normal Consolidated
Pc< Po : OCR < 1 Under Consolidated
Pc >Po : OCR > 1 Over Consolidated
Berdasarkan hasil yang didapat dari percobaan di atas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa tanah tersebut dalam Keadaan Over Consolidated.
BAB XIV
PENUTUP
12.1 Kesimpulan
Setelah dilaksanakan penyelidikan tanah di lapangan dan pengujian di
laboratorium,maka dapat disimpulkan sbb:
a.
Dari percobaan Kadar Air maka didapat harga rata rata kadar air
b.
= 1,66 gr/cm .
= 1,166 gr/cm .
Void Ratio(e)
= 0,42
Porositas (n)
= 0,29
29,73 %
77
c.
Dari hasil perhitungan pada sampel tanah tabung diperoleh nilai berat
jenis (Specific Gravity) rata rata sebesar 2,635 dan pada tanah uruk,
2,167 %
= 0,03697 kg/cm2
= 1,0954
g.
Pada sampel tanah yang ditest tersebut, didapatkan besar nilai kohesi
h.
i.
12.1 Saran
a. Sebaiknya semua alat yang ada d laboratorium dalam kedaan tidak
rusak, jadi semua percobaan bisa dilakukan dengan baik dan tidak ada
percobaan yang tidak dilakukan
b. Praktikan dan instruktur di laboratorium dapat bekerjasama dengan baik
agar praltikum dapat berjalan dengan lancar.
78