Anda di halaman 1dari 2

MARIA G.

YUDIT TALLO/391814

Matoa Jam Tangan Kayu Inovatif Indonesia yang Mendunia

Jika anda mau menggali lebih dalam potensi dalam negeri maka anda akan menemukan begitu
banyak hal menarik dan keren di dalamnya.
Secara teknologi mungkin Indonesia masih bisa disebut tertinggal, namun sebenarnya jika dilihat
secara luas dan dalam, ketertinggalan itu tidak berarti jika karya-karya anak Indonesia memiliki
kualitas yang buruk, sebab jika anda mau lebih dalam menggali begitu banyak produk luar yang
sebenarnya menggunakan bahan serta SDM dalam negeri untuk mencipta sebuah produk yang
mendunia dan berkualitas internasional.
Berbicara lebih lanjut mengenai produk yang mendunia dan memiliki kualitas baik, maka dari
sekian banyak produk dan merk anda bisa mencoba meliat sebuah produk jam bernama Matoa.
Matoa merupakan sebuah produk jam tangan dengan material pembuatan utama berupa kayu,
namun kayu yang digunakan merupakan limbah furniture yang tidak terpakai. Meskipun
demikian, jangan berfikiran jika dengan predikat limbah meterial tersebut tidak layak digunakan,
sebaliknya justru mereka tetap memilih material yang berkualitas, namun dalam waktu yang
sama justru membantu penghematan SDA atau sumber daya alam yang kian watu kian
berkurang.
Sejauh ini Matoa sendiri sudah cukup menuai
sukses dan memiliki pelnaggan yang cukup loyal,
meskipun dengan jumlah produksi yang cukup
minim per bulannya karena ketersediaan spare part
yang tidak banyak di Indonesia membuat produknya
terkesan cukup ekslusif dan memiliki ke khasan
tersendiri. Setiap seri jam tanggannya ia beri nama
pulau-pulau di Indonesia, sebut saja Rote, Gili,
Sumba dan beberapa artikle keran lainnya.
Hingga kini Matoa sudah bisa didapatkan di hampir
9 negara meskipun dengan jumlah produksi yang
terbilang cukup mini, yakni 25 pieces saja setiap
harinya. Hal tersebut juga menunjukan jika
antusisme pasar akan sebuah produk yang inovatif
serta berkualitas akan selalu mendapat tempat di

hati masyarakat. Banderol harga yang berkisar di


harga 900 ribu rupiah itu mungkin terkesan mahal
bagi sebagian besar masyarkat Indonesia, namun
jika anda mencermati lebih dalam untuk jam tangan
kayu sekelas yang diimpor dari luar negeri dan
memiliki kualitas yang sama, mereka membanderol
harganya dengan lebih mahal dibanding Matoa.
Ide kreatif dan inovatif serta proses kreatif dari pembuatannya menarik perhatian dari banyak
sekali orang dan instansi baik dalam maupun luar negeri, salahsatunya adalah thetelegraph.co.uk
yang mengunggah video proses pembuatan jam tangan Matoa dalam situsnya.
Sumber: http://ketahui.com/matoa-jam-tangan-kayu-inovatif-indonesia-yang-mendunia
LESSON LEARNED
Lesson learned dari produk Matoa yang telah mendunia ini adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan bahan dasar yang unik yaitu terbuat dari furniture yang tidak terpakai.
Meskipun demikian, dengan predikat limbah meterial tersebut tidak layak digunakan,
sebaliknya justru tetap memilih material yang berkualitas,
2. Penghematan sumber daya alam. Karena menggunakan limbah furniture yang tidak
terpakai, secara tidak langsung produk ini membantu penghematan SDA atau sumber
daya alam yang kian watu kian berkurang.
3. Mampu bersaing di pasar internasional. Hingga saat ini produk Matoa telah dipasarkan di
9 negara
4. Media untuk memperkenalkan bangsa Indonesia. Produk ini memiliki kekhasan tersendiri
karena setiap seri jam tanggannya diberi nama pulau-pulau di Indonesia, sebut saja Rote,
Gili, Sumba, dan lain sebagainya. Dengan begitu secara tidak langsung produk ini telah
memperkenalkan bangsa Indonesia di kancah dunia.
5. Exclusive dan limited edition. Jumlah produksi jam tangan initerbilang cukup minim,
yakni 25 pieces saja setiap harinya. Namun, kualitasnya mampu bersaing dengan jam
tangan kayu sekelas yang diimpor dari luar negeri dan dapat dipastikan memiliki kualitas
yang sama.

Anda mungkin juga menyukai