Bab Ii Pembahasan A. Pelaporan Keuangan
Bab Ii Pembahasan A. Pelaporan Keuangan
PEMBAHASAN
A. PELAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan
mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan
untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan
dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai, kondisi keuangan, mengevaluasi
efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan
ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.
Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upayaupaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan
secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan:
a. Akuntabilitas, mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodic
b. Manajemen, membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga
memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas
seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan
masyarakat.
c. Transparansi, memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur
kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki
hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas
pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang
dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundangundangan.
d. Keseimbangan Antargenerasi (Intergenerational Equity), membantu para
pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah pada
periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan
dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung
beban pengeluaran tersebut.
a.
b.
c.
d.
Pemasok (vendor)
Dewan legislative
Manajemen
Pemilih (voters)
Badan pengawas (oversight bodies)
Pengklasifikasian tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa
pembayar pajak, pemberi dana bantuan, investor, dan pembayar jasa
pelayanan merupakan sumber penyedia keuangan organisasi; karyawan
dan pemasok merupakan penyedia tenaga kerja dan sumber daya
material; dewan legislative dan manajemen membuat keputusan alokasi
sumber daya; dan aktivitas mereka semua diawasi oleh pemilih dan
badan pengawas, termasuk level pemerintahan yang lebih tinggi.
Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sector
public menjadi lima kelompok, yaitu:
Lembaga pemerintah (governing bodies)
Investor dan kreditor
Pemberi sumber daya (resource providers)
Badan pengawas (oversight bodies)
Konstituen
Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan yang dilakukan
Anthony adalah dengan mempertimbangkan semua organisasi nonbisnis,
bukan untuk organisasi pemerintahan saja, sedangkan Drebin et al.
mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan untuk sector
pemerintahan saja. Jika dibandingkan dengan analisis Drebin et al.,
Anthony memasukkan pembayar pajak, pemilih, dan karyawan dalam
satu kelompok yang ia sebut konstituen; ia mengelompokkan pemberi
dana bantuan dan pembayar jasa sebagai pemberi sumber daya; investor
dan kreditor dikelompokkan menjadi satu.
Sementara itu, Hanley et al. (1992) mengklasifikasikan
pengguna laporan keuangan sector public menjadi dua belas kelompok,
yaitu:
Anggota terpilih (elected members)
Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak
Pelanggan atau klien
Karyawan/pegawai
Pelanggan dan pemasok
Pemerintah
Pesaing (competitors)
Regulator
Pemberi pinjaman (lenders)
Donor dan sponsor
Investor atau patner bisnis
Kelompok penekan lainnya
Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan sector public
menurut Borgonovi dan Anessi-Pessina (1997):
Masyarakat pengguna jasa public
Masyarakat pembayar pajak
Perusahaan dan organisasi social ekonomi yang menggunakan
pelayanan public sebagai input atas aktivitas organisasi
Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah
Badan-badan international, seperti Bank Dunia, IMF, ADB,
PBB, dsb.
Investor asing dan Country Analyst
Generasi yang akan datang
Lembaga Negara.
BAB III
PENUTUP
BAB I
.PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen.
Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi
untuk perencanaan dan pengendalian manajemen lebih bervariasi. Demikian
juga bagi stekeholdersektor publik, mereka membutuhkan informasi yang
lebih bervariasi, handal, dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas
dan tanggung jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi
baik untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan
pihak eksternal.
Akuntansi sektor publik memiliki peran penting untuk menyiapkan
laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas
publik. Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai
suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi
yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja
organisasi. Informasi keuangan bukan merupakan tujuan akhir akuntansi
sektor publik. Informasi keuangan berfungsi memberikan dasar
pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi
merupakan alat untuk melaksanakan akuntabilitas sektor publik secara
efektif, bukan tujuan akhir sektor publik itu sendiri. Karena kebutuhan
informasi di sektor publik lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas
pada informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi organisasi.
Informasi non-moneter seperti ukuran output pelayanan harus juga
dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
MAKALAH
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN
DAERAH
OLEH:
RAHMI LAIDE
VINA NOVITASARI
RUSDIANA
MUTAHARAH ABD. RAHMAN (02320140154)
B3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2015
DAFTAR PUSTAKA
http://harahapinhere.blogspot.co.id/2009/11/laporan-keuangan-sektorpublik_14.html
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan