Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN
A. Hak Warga Negara
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (di bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dan pertahanan-keamanan) manusia
mempunyai kedudukan, tugas, kewajiban dan hak yang sama.
Berdasarkan pengelompokannya, hak asasi manusia terdiri atas enam
bagian sebagai berikut :
a. Hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi:
1) Kebebasan menyatakan pendapat;
2) Kebebasan memeluk agama;
3) Kebebasan bergerak, melakukan aktivitas.
b. Hak asasi ekonomi (proverty rights) yang meliputi:
1) Hak untuk memiliki sesuatu;
2) Hak untuk membeli sesuatu;
3) Hak untuk menjual sesuatu dan memanfaatkannya.
c. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal quality).
d. Hak asasi politik (poliltical rights) yang meliputi:
1) Hak untuk ikut serta dalam pemerintahan;
2) Hak pilih pasif dan hak pilih aktif;
3) Hak mendirikan partai politik.
e. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and cultural rights) yang meliputi:
1) Hak untuk memilih pendidikan;
2) Hak untuk mengembangkan kebudayaan;
3) Hak untuk berkreasi.
f.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan (Procedural Rights) yang meliputi:
1) Perlakuan dalam hal penangkapan;
2) Penggeledahan;
3) Peradilan.

B. Kewajiban Warga Negara

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Kewajiban warga negara dapat dikelompokkan menjadi kewajiban


terhadap negara, kewajiban terhadap sesama, dan kewajiban terhadap diri
sendiri.
Menjunjung tinggi dan menaati perundang-undangan yang berlaku
Membayar pajak, bea, dan cukai yang dibebankan negara kepadanya
Membela negara dari segala bentuk ancaman, baik yang datang dari dalam
maupun dari luar negeri
Menyukseskan pemilu, baik sebagai peserta atau petugas penyelenggara
Mendahulukan kepentingan negara/umum daripada kepentingan pribadi
Melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan bangsa dan negara
Kewajiban menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban nasional

C. Persamaan Kedudukan Warga Negara di Indonesia


Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai persamaan kedudukan warga
negara, dalam berbagai bidang kehidupan.
1. Persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintah
Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya
didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya. Pasal ini juga memperlihatkan kepada kita adanya kepedulian
adanya hak asasi dalam bidang hukum dan politik.

2.

Persamaan atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi


kemanusiaan
(ekonomi)
Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini memencarkan persamaan akan
keadilan sosial dan kerakyatan. Ini berarti hak asasi ekonomi warga negara dijamin dan
diatur pelaksanaanya.

3. Persamaan dalam hal kemerdekaan berserikat dan berkumpul


(politik)
Pasal 28 E ayat (3) menetapkan warga negara dan setiap orang untuk berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia
bersifat demokratis dan memberi kebebasan yang bertanggung jawab bagi setiap warga
negaranya untuk melaksanakan hak dan kewajibannya dalam
bidang politik.

4. Persamaan dalam HAM


Dalam Bab X A tentang hak asai manusia dijelaskan secara tertulis bahwa negara
memberikan dan mengakui persamaan setiap warga negara dalam menjalankan HAM.
Mekanisme pelaksanaan HAM secara jelas ditetapkan melalui pasal 28 A sampai dengan
pasal 28 J.

5. Persamaan dalam agama

Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu. Berdasar pasal ini tersurat jelas bahwa begara
menjamin persamaan setiap penduduk untuk memeluk agama sesuai dengan keinginannya.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME dijalankan tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.

6. Persamaan dalam upaya pembelaan negara


Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara. Lebih lanjut, pasal 30 UUD 1945 memuat ketentuan
pertahanan dan keamanan negara. Kedua pasal tersebut secara jelas dapat kita ketahui
bahwa negara memberikan kesempatan yang sama kepada setiap warga negara yang ingin
membela Indonesia.

7. Persamaan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan


Pasal 31 dan 32 UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan
kedudukan yang sama dalam masalah pendidikan dan kebudayaan. Kedua pasal ini
menunjukan bahwa begitu konsen dan peduli terhadap pendidikan dan kebudayaan warga
negara Indonesia. Setiap warga negara mendapat porsi yang sama dalam kedua masalah
ini.

8. Persamaan dalam perekonomian dan kesejahteraan sosial

Persamaan kedudukan warga negara dalam perekonomian dan kesejahteraan diatur dalam
Bab XIV pasal 33 dan 34. pasal 33 mengatur masalah perekonomian nasional yang
diselenggarakan berdasar atas asas kekeluargaan dengan prinsip demokrasi ekonomi untuk
kemakmuran rakyat secara keseluruhan. Selanjutnya pasal 34 memuat ketentuan tentang
kesejahteraan sosial dan jaminan sosial diman fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara (pasal 1) dan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak (pasal 3).

D. Landasan yang Menjamin Persamaan Kedudukan Warga


Negara

a) Jaminan Persamaan Hidup


- Nilai Religius
Esensi nilai religius sangat menghargai persamaan hidup dan menjamin
bahwa tiap menusia berderajat sama di mata Tuhan.
- Nilai Gotong Royong
Esensi nilai gotong royong adalah adanya keinginan kuat dalam setiap
anggota masyarakat dalam meringankan beban orang lain, sehingga mampu
hidup mandiri layaknya masyarakat lain.
- Nilai Ramah Tamah
Esensi sikap sopan dan ramah tamah adanya ketulusan melakukan suatu
perbuatan dengan berprasangka baik terhadap orang lain baik yang sudah
dikenal maupun yang belum dikenal
- Nilai Kerelaan Berkorban dan cinta Tanah Air
Esensi rela berkorban dan cinta tanah air adalah bahwa dalam kehidupan
manusia ada rasa kebanggaan yang mendalam jika sanggup melakukan
pengorbanan untuk kepentingan orang lain atau bangsa dan negara.
b) Jaminan Persamaan Hidup dalam Konstitusi Negara
- Pembukaan UUD 1945
- Sila-sila Pancasila
- UUD 1945 dan Peraturan Perundangan Lainnya

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan materi sebelumnya, kami dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
Setiap warga negara memiliki hak, kedudukan, dan kewajiban yang sama
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan negara tanpa membedakan ras,
agama, golongan, budaya dan suku untuk mewujudkan kehidupan yang
harmonis serta menjaga persatuan dan kesatuan negara dengan
mengembangkan nilai-nilai dan sikap rasa hormat menghargai, bertenggang
rasa, dan rasa sosial
Berdasarkan pengelompokannya, hak asasi manusia terdiri atas enam
bagian yaitu :

1. Hak asasi Pribadi


2. Hak asasi Ekonomi
3. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan
4. Hak asasi politik
5. Hak asasi sosial dan kebudayaan
6.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan
Landasan yang menjamin persamaan kedudukan warga negara
1) Jaminan persamaan hidup
Nilai Religius
Nilai Gotong Royong
Nilai Ramah Tamah
Nilai Kerelaan Berkorban dan Cinta Tanah Air
2) Jaminan persamaan hidup dalam konstitusi negara
Pembukaan UUD 1945
Sila-sila Pancasila
UUD 1945 dan Peraturan Perundangan lainnya

B. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan kepada pembaca yaitu :
Sebaiknya pembaca terus mencari berbagai informasi dari berbagai
sumber tentang materi ini untuk menambah pengetahuan kita
Sebaiknya didalam pembuatan makalah, harus dilakukan dengan tekun
dan sabar agar makalah yang dibuat dapat terselesaikan dengan baik
Saran yang dapat kami sampaikan kepada pemerintah yaitu :
Diharapkan kepada pemerintah agar dapat bersikap adil kepada seluruh
warga negara Indonesia dalam menyamaratakan hak, kewajiban, serta
kedudukan setiap warga negara didepan hukum baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari,kita sadari bahwa setiap manusia selain
kodratnya sebagai makhluk pribadi adalah juga makhluk sosial.Manusia
membutuhkan pertolongan dan bantuan orang lain.Sebagai makhluk sosial timbul
perasaan dan sikap ingin dihormati dan dihargai orang lain.Dengan dihormati dan

dihargai,setiap manusia merasakan adanya pengakuan dari orang lain,dari


kelompok ,atau masyarakat sekitar.
Penting bagi setiap manusia untuk dapat mengembangkan sikap hormat dan
menghargai orang lain agar di dalam kehidupannya terwujud kerukunan dan
kerjasama yang baik sehingga tercapai kedamaian dan ketentraman hidup. Karena
setiap manusia sangat mendambakan suasana kehidupan yang akrab, ramah, dan
penuh kedamaian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara?
2. Apakah jaminan yang mengatur tentang persaman kedudukan warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara?
3. Bagaimana cara menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa
membedakan ras,agama,gender,golongan,budaya,dan suku?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
D. Manfaaat Penulisan
1. Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana persamaan kedudukan warga negara
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Agar pembaca apat mengetahui apa saja jaminan yang mengatur tentang tentang
persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana cara menghargai persamaan
kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan,
budaya, dan suku.

BAB II

A.

Pengertian Persamaan kedudukan warga negara

Adalah keadaan dimana setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan yang


sama sebagaimana yang lainnya untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan
keputusan politik negara.
Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Segala Aspek Kehidupan.
1. Persamaan Kedudukan Dalam Bidang Politik
a. Dalam hidup bernegara
Menurut pasal 28 UUD 1945 menyatakan Bahwa kemerdekaan
berserikatdan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang.
b. Dalam hidup Berbangsa dan Bernegara
1). Hak mengemukakan pendapat baik dengan lisan maupun dengan tulisan.
2). Hak untuk berbeda pendapat/sependapat dengan orang lain.
3). Hak untuk menolak kewarganegaraan.
4). Hak untuk memperoleh status kewarganegaraan

2.Persamaan Kedudukan Dalam Bidang Hukum


a. Menurut pasal 1ayat (3) UUD 1945 menyatakan Negara Indonesia adalah
negara hukum.
b. Menurut pasal 27 ayat (1) UUD 1945 menyatakan Segala warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
c. Pasal 28 D (1) UUD1945 menyatakan Bahwa setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama dihadapan hukum.
d. Pasal 28 G (1) UUD1945 menyatakan Setiap orang berhak atas perlindungan
diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda yang dibawah
kekuasaanya, berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
e. Pasal 6 Piagam Hak Asasi Manusia Sedunia menyatakan Bahwa setiap orang
hak atas diakui dimana-mana sebagai pesona dihadapan hukum.
f. Pasal 7 Piagam Hak Asasi Manusia Sedunia menyatakan Bahwa semua orang
sama dihadapan hukum dan memiliki hak tanpa diskriminasi apapun atas
perlindungan hukum.
g. Pasal 9 Piagam Hak Asasi Manusia Sedunia menyatakan Bahwa seorangpun
tak boleh dikenakan penangkapan, penahanan dan pembuangan secara sewenangwenang.

3.Persamaan KedudukanDalam Bidang Ekonomi


Dalam bidang ekonomi, setiap warga negara memiliki kedudukan yang
sama untuk mengelola dan mengembangkan perekonomian nasional yang
tercantum pada pasal 33 ayat 1-5 UUD 1945. Pasal 33 1945 sebagai landasan
landasan konstitusional menyatakan tentang demokrasi ekonomi, dimana produksi
dikerjakan oleh semua dan untuk semua dibawah pimpinan bukan kemakmuran
perorangan.
4.Persamaan kedudukan dalam bidang sosial-budaya
Persamaan kedudukan warga negara RI dalam bidang sosial-budaya tersirat dan
tersurat dalam UUD 1945, seperti:
a. Pasal 27 ayat (2):
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
b. Pasal 28 A:
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak untuk mempertahankan hidup
dan kehidupannya.
c. Pasal 28 B ayat (2):
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
d. Pasal 28 H ayat (1):
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
e. Pasal 28 H ayat (2):
Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna menncapai persamaan dan
keadilan.
f. Pasal 28 H ayat (3):
Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia bemanfaat.
g. Pasal 28 ayat (4):
Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik pribadi dan
hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
h. Pasal 28 C ayat (1):
Setiap orang berhak mangembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu

pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas


hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
i. Pasal 28 ayat C (2):
Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
j. Pasal 28 E ayat (1):
Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meniggalkannya,
serta berhak kembali.
k. Pasal 28 E ayat (2):
Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercaayaan, menyatakan
pikiran dan sesuai dengan hati nuraninya.
l. Pasal 28 I ayat (3):
Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
m. Pasal 29 ayat (2):
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
n. Pasal 31:
Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
o. Pasal 31 ayat (2) UUD 1945:
Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dan pemerintah wajib
melayaninya.
p. Pasal 31 ayat (3) UUD 1945:
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur undang-undang
q. Pasal 31ayat(4):
Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua
puluh persen dari angaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan pemnyelenggaraan
pendidikan nasional.
r. Pasal 31 ayat (5):
Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.
s. Pasal 34 ayat (1):

Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.


t. Pasal 34 ayat (2):
Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.
u. Pasal 34 ayat (3):
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
v. Pasal 34 ayat (4):
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undangundang.
5. Persamaan kedudukan dalam bidang Hankam
Sebagai warga negara yang baik, kita harus mementingkan kepentingan umum
daripada kepentingan pribadi, serta menjaga kepentingan dan kedaulatan negara.
Hal ini konstitusi diantaranya menyebutkan:
a. Pasal 27 ayat (3)
b. Pasal 30 ayat (1)
c. Pasal 30 ayat (2)
Pluralitas Masyarakat Indonesia
1.Secara Horizontal: masyarakat indonesia terdiri dari berbagai macam suku
bangsa, agama, ras, kebudayaan, adat istiadat dan bahasa.
2.Secara Vertikal: masyarakat indonesia terbagi atas masyarakat lapisan atas dan
masyarakat lapisan bawah yang tergambar dari struktur ekonomi dan politik.

B. Jaminan Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam


Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara.
a. Jaminan Persamaan Hidup (Pendekatan Kultural)
Dalam kehidupan bangsa indonesia secara kultural, jaminan terhadap
persamaan hidup telah tertanam melalui adat dan budaya daerah yang relatif
memiliki nilai-nilai yang hampir sama.
Beberapa nilai kultural bangsa Indonesia yang memberikan jaminan
persamaan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
1)
Nilai religius
Esensi nilai religius sangat menghargai persamaan hidup dan memberi
jaminan kepada umatnya bahwa setiap manusia yang diciptakan adalah sama
dihadapan yang kuasa/ Tuhan. Dan yang membedakan adalah derajat ilmu
pengetahuan, adab, dan keimanan dari setiap masing-masing manusia.
2)
Nilai gotong royong

Esensi nilai gotong royong adalah adanya keinginan kuat dalam setiap
anggota masyarakat dalam setiap anggota masyarakat untuk meringankan beban
orang lain, sehingga mampu hidup mandiri layaknya masyarakat lain.
3)
Nilai ramah tamah
Esensi sikap sopan dan ramah tamah adalah adanya ketulusan melakukan
suatu perbuatan dengan berprasangka baik terhadap orang lain baik terhadap orang
lain baik yang sudah dikenal maupun yang belum dikenal.
4)

Nilai kerelaan berkorban dan cinta tanah air


Esensi rela berkorban dan cinta tanah air dalam jaminan persamaan hidup
adalah bahwa dalam kehidupan manusia ada rasa kebanggaan yang mendalam jika
sanggup melakukan pengorbanan untuk kepentingan orang lain atau bangsa dan
negara sebagai wujud rasa cinta yang tulus dan mendalam
1.
2.
1.
2.

3.
4.

5.

b. Jaminan Persamaan Hidup dalam Konstitusi Negara


Pembukaan UUD1945 pada alinea 1dan 2.
Sila-sila Pancasila.
Ketuhanan yang Maha Esa: makna utama dalam sila pertama ini yaitu adanya
pengakuan persamaan jaminan hidup bagi warga negara Indonesia untuk beragama
dan melaksanakan ajaran agamanya sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: menunjukkan ekspresi bangsa Indonesia
yang mempunyai keinginan kuat bahwa dalam aspek-aspek hubungan antar
manusia ada jaminan persamaan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, berdasarkan moralitas yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia: dengan dasar persatuan dan kesatuan Indonesia, maka setiap
bangsa Indonesia mampu meletakkan kepentingan, keselamatan bangsa dan rakyat
di atas kepentingan diri sendiri dan golongan.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: keinginan hidup berbangsa dan bernegara yang
demokratis baik dalam arti formal maupun material berdasarkan Ketuhanan yang
Maha Esa dan moralitas Kemanusiaan yang Adil dan Beradabdengan senantiasa
menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: dimaksudkan dalam rangka
pengaturan hubungan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, material maupun spiritual.

3. UUD1945 dan Peraturan Perundangan Lainnya.


Pasal 26 ayat (1)
Pasal 27 ayat (1), (2), dan (3)
Pasal 28, 28 A

Pasal 29 ayat (2)


Pasal 30 ayat (1)
Pasal 31 ayat (1)
Pasal 32 ayat (1)
Pasal 33 ayat (3)
Pasal 34 ayat (1)
UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 3 Tahun 2002
UU No. 31 Tahun2002
UU No. 4 Tahun 2004

C. Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara


Menurut Robert A. Dahl ada dua alasan utama untuk menghargai persamaan
kedudukan warga negara, yaitu:
Secara intrinsik semua manusia diciptakan sama, yaitu diberikan hak-hak asasi oleh
Tuhan.
Setiap orang yang tunduk pada hukum suatu negara seharusnya dianggap telah
memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi pemerintahan
Dari hal diatas menghargai persamaan kedudukan dapat diartikan sebagai
sikap menghormati dan memberikan kesempatan kepada semua warga negara
Indonesia untuk mengembangkan potensinya dan berperan aktif dalam berbagai
aspek kehidupan.
Dalam Rangka Menghargai Persamaan Kedudukan bagi Setiap Warga
Negara, Perlu Dilakukan Langkah-Langkah Sebagai Berikut:
1. Regulasi yang dilakukan oleh lembaga eksekutif maupun legislatif.
2. Implementasi suatu kebijakan atau aturan, agar pelaksanaannya dilakukan oleh
aparat yang betul-betul memahami, proporsional, dan profesional.
3. Sosialisasi suatu peraturan atau kebijakan diperluas jangkauan dan publikasinya
agar warga masyarakat yang berkepentingan merasa berperan aktif untuk
memahami.
4. Masyarakat harus dilatih dan diberikan pembelajaran pentingnya taat asas dan
taat aturan.
5. Aparatur penyelenggara negara/pemerintah dan masyarakat tidak saling memberi
peluang munculnya tindak Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
6. Keteladanan dan pembelajaran yang berkelanjutan di jalur pendidikan melalui
jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.
7. Aparat penegak hukum senantiasa mewaspadai dan antisipatif terhadap potensipotensi konflik yang mengarah pada perbedaan ras, gender,golongan, budaya, dan
suku yang ada di dalam masyarakat.

BAB III
PENUTUP
Demikian makalah tentang persamaan kedudukan warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
A. Kesimpulan
: Persamaan merupakan perwujudan kehidupan di dalam
masyarakat yang saling menghormati dan menghargai orang lain tanpa membedabedakan suku,agama,ras,dan golongan(SARA).Dan persamaan tersebut dijamin
dalam suatu Pembukaan UUD 1945,Sila-sila pancasila,dan UUD 1945 dan
Peraturan Perundangan lainnya.
B. Saran
: Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang
bahasan ini bisa membaca buku, majalah, atau browsing internet yang memuat
tentang Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai