Anda di halaman 1dari 8

39

Lampiran 3. Prosedur Analisa Kadar Protein (AOAC, 1984 dalam Apriyantono et


al., 1989)
Tahap Destruksi

0,5 g Sampel

Dimasukan Labu detruksi

yaitu
selenium 4 g + CuSO4.5H2O 3 g + Na2S
3 sendok KatalisKatalis
+ 20 ml
H2SO4

memanaskan
Perubahan Warna

Mendinginkan labu detruksi

Tahap Destilasi

Labu penyuling

Di encerkan 300 ml akuades

Ditambahkan 100 ml NaOH 33% kemudian memasang laabu pen


Menambahkan batu didih

Proses penyulingan diteruskan hingga N tertangkap H2SO4 pada erlenmeyer atau bila 2/3 cairan telah meng

40

Tahap Titrasi

Hasil penyulingan diambil

Titrasi dengan HCl 0,1 N

Terjadi perubahan warna biru kehijauan

Mencatat volume HCl dibandingkan dengan titar blanko

Protein Kasar = (y z) x titar NaOH x 0,014 x 6,25


Berat sampel (x) g

x 100%

41

Lampiran 4. Analisa Kadar Lemak dengan Metode Sochlet (AOAC, 1984 dalam
Apriyantono et al., 1989)
Mengeringkan labu
lemak

Dengan batu didih dan


menggunakan oven suhu 105110oC selama 1 jam

Mendinginkan labu
desikator selama 1
jam

Menimbang sampel 1
gr

Dimasukan kedalam
selongsong yang terbuat
dari kertas saring

Ditutup dengan kapas yang

Alat FATEX-S, suhu 600C


selama 25 menit

dievaporasi dan
ekstraksi sebanyak 2

Mengeringkan kedalam
oven
Mendinginkan dalam
desikator

Kadar lemak = (b a) x 100 %


x
Kadar lemak = (b a) x

menimbang

42

Lampiran 5. Analisa Angka Peroksida dengan Metode Titrasi (AOAC, 1984


dalam Apriyantono et al.,1989)
Sampel abalon
5 gr
(dihaluskan)
250 ml
erlenmeyer
30 ml Asam
asetatKloroform (3:2)

KI jenuh 0,5 ml
Mendiamkan selama 1
menit dan kadang-kadan
digoyangkan
30 ml Aquadest

Titrasi 0,1 N

Na2S2O

0,5 ml larutan pati 1%

Angka peroksida = ml Na2S2O3 x N Na2S2O3 x 1000


g bahan

43

Lampiran 6. Analisa protein terlarut (AOAC, 1984 dalam Apriyantono et. al.,
1989)
Mencincang abalon hingga halus

Menimbang sampel 5g ke dalam 100ml erlenmeyer

Menambahkan akuades 100ml lalu shaker beberapa menit

Melakukan penyaringan dengan kertas saring no.42

Memasukkan filtrat ke dalam tabung plastik untuk di sentrifuga

Mengambil 25ml filtrat ke wadah yang telah ditimbang beratnya

Menguapkan filtrat dengan menggunakan water bath lalu oven pada suhu 1050 C

Melakukan penimbangan hingga berat konstan

Melakukan perhitungan dengan rumus:


% protein terlarut : berat residu x 100%
berat sampel

44

Lampiran 7. Analisa Kadar TMA-N (SNI 2354.B-2009)


Menimbang 25 g
dalam gelas piala

Blender kemudian
disaring dengan
kertas saring kasar

75 ml TCA
7%

Menyiapkan cawan
conway yang
divaselin
Pipet 1 ml filtrat
pada sisi out
chamber

1 ml K2CO3 (1:1) masukkan kedalam

salah satu sisi yang lain pada outer


chamber

2 ml larutan H3BO3 2%
kedalam inner chamber
chamber

0,5 ml formalin pekat


pada chamber K2CO3
(1:1)

2 tetes indikator conway pada chamber H3BO3 2%

45

Tutup cawan conway dengan


rapat, lalu goyangkan perlahan

Uji
Blanko

1 ml filtrat contoh
dan 1 ml larutan
TCA 7%

Menginkubasi cawan conway berisi


filtrat dan blanko pada alat inkubator
bersuhu 35oC selama 2 jam

titrasi terhadap hasil inkubasi


menggunakan larutan HCl 0,2 N,
hingga berwarna merah muda.

mg-N/100 g = (Vc-Vb) x N x 14.007 x fp (100) x 100


W

46

Lampiran 8. Analisa Kadar Air (SNI 01-2354.2-2006)


Kondisikan oven

Masukan cawan

Pindahkan cawan kosong ke dalam desikator sekitar 30 menit sampai mencapai suhu ruang .dan tim

Timbang contoh sebanyak 2 g (Bg)

tekanan udara tidak lebih dari 100 mmHg selama 5jam


Oven vakum (95C-100C)

Pindahkan cawan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang

Perhitungan
BC
% kadar air =

x 100 %
B-A

Ket:
A adalah berat cawan kosong dinyatakan dalam g;
B adalah berat cawan + contoh awal, dinyatakan dalam g;
C adalah berat cawan + contoh kering, dinyatakan dalam g.

Anda mungkin juga menyukai