Tugas Siknas 3
Tugas Siknas 3
Di Susun Oleh :
ARTHUR
1413013
PEMBAHASAN
A. Pengertian SKN
a. Sistem Kesehatan Nasional adalah Pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara
terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatanmasyarakatyangsetinggitingginya(Perpres72/2012Pasal
1angka2).
b. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara
penyelenggaraanpembangunankesehatanyangmemadukanberbagai
upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka
mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam
UndangundangDasar1945(DepkesRI,2004)
c. SKN disusun dengan memperhatikan pendekatan revitalisasi
pelayanan kesehatan dasar (primary health care) yang meliputi
cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata, pemberian
pelayanan kesehatan berkualitas yang berpihak kepada kepentingan
dan harapan rakyat, kebijakan kesehatan masyarakat untuk
meningkatkandanmelindungikesehatanmasyarakat,kepemimpinan,
sertaprofesionalismedalampembangunankesehatan
B. TujuanSKN
TujuanSKNadalahterselenggaranyapembangunankesehatanoleh
semuakomponenbangsa,baikPemerintah,PemerintahDaerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga swasta
secarasinergis,berhasilgunadanberdayaguna,sehinggaterwujudderajat
kesehatanmasyarakatyangsetinggitingginya.(Perpres72,2012)
C. ManfaatSKN
PenyusunanSKNinidimaksudkanuntukmenyesuaikanSKN2009
dengan berbagai perubahan dan tantangan eksternal dan internal, agar
dapatdipergunakansebagaipedomandalampengelolaankesehatanbaik
olehPemerintah,PemerintahDaerah,dan/ataumasyarakattermasukbadan
hukum,badanusaha,danlembagaswasta.
Tersusunnya SKN ini mempertegas makna pembangunan
kesehatan dalam rangka pemenuhan hak asasi manusia, memperjelas
penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai dengan visi dan misi
RencanaPembangunanJangkaPanjangBidangKesehatanTahun2005
2025 (RPJPK), memantapkan kemitraan dan kepemimpinan yang
transformatif,melaksanakanpemerataanupayakesehatanyangterjangkau
dan bermutu, meningkatkan investasi kesehatan untuk keberhasilan
pembangunannasional.
SKN ini merupakan dokumen kebijakan pengelolaan kesehatan
sebagaiacuandalampenyelenggaraanpembangunankesehatan(Perpres
72,2012)
D. Sub-bahasan dalam Sistem Kesehatan Nasional
a. Kedudukan Sistem Kesehatan Nasional
1. SuprasistemSKN
Supra sistem SKN adalah Ketahanan Nasional. SKN
bersamadenganberbagaisistemnasionallainnya,diarahkanuntuk
mencapaiTujuanBangsaIndonesiasepertiyangtercantumdalam
Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap Bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukankesejahteraanumum,mencerdaskankehidupanbangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian,abadidankeadilansosial.Dalamkaitan
ini,undangundangyangberkaitandengankesehatanmerupakan
kebijakanstrategisdalampembangunankesehatan.
2. KedudukanSKNdalamSistemNasionalLainnya
Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, yang tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor
kesehatan, melainkan juga tanggung jawab dari berbagai sektor
lain terkait. Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
SKN perlu menjadi acuan bagi sektor lain. Dalam
masihrendah.Jarakfasilitaspelayananyangjauhdisertaidistribusi
tenagakesehatanyangtidakmeratadanpelayanankesehatanyang
mahalmenyebabkanrendahnyaaksesibilitasmasyarakatterhadap
pelayanankesehatan.
2. PembiayaanKesehatan
Pembiayaan kesehatan sudah semakin meningkat dari tahun ke
tahun.Persentasepengeluarannasionalsektorkesehatanpadatahun
2005 adalah sebesar 0,81% dari Produk Domestik Bruto (PDB)
meningkat padatahun2007menjadi 1,09%dariPDB,meskipun
belummencapai5%dariPDBsepertidianjurkanWHO.Demikian
pula dengan anggaran kesehatan, pada tahun 2004 jumlah APBN
kesehatanadalahsebesarRp5,54Triliunmeningkatmenjadisebesar
18,75Triliunpadatahun2007,namunpersentaseterhadapseluruh
APBN belum meningkat dan masih berkisar 2,62,8%. Proporsi
pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah belum
mengutamakanupayapencegahandanpromosikesehatan.Cakupan
jaminan pemeliharaan kesehatan sekitar 46,5% dari keseluruhan
pendudukpadatahun2008yangsebagianbesarberasaldaribantuan
sosialuntukprogramjaminankesehatanmasyarakatmiskinsebesar
76,4jutajiwaatau34,2%.
3. SumberDayaManusiaKesehatan
Upaya pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
Kesehatan belum memadai, baik jumlah, jenis, maupun kualitas
tenaga kesehatan yang dibutuhkan. Selain itu, distribusi tenaga
kesehatan masih belum merata. Jumlah dokter Indonesia masih
termasukrendah,yaitu19per100.000pendudukbiladibandingkan
dengan negara lain di ASEAN, seperti Filipina 58 per 100.000
pendudukdanMalaysia70per100.000padatahun2007.
MasalahstrategisSDMKesehatanyangdihadapidewasainidandi
masadepanadalah:
a) Pengembangan danpemberdayaan SDM Kesehatan belum dapat
memenuhikebutuhanSDMuntukpembangunankesehatan;
b)PerencanaankebijakandanprogramSDMKesehatanmasihlemah
dan belum didukung sistem informasi SDM Kesehatan yang
memadai;
c)Masihkurangserasinyaantarakebutuhandanpengadaanberbagai
jenisSDMKesehatan.KualitashasilpendidikanSDMKesehatan
danpelatihankesehatanpadaumumnyamasihbelummemadai;d)
Dalam pendayagunaan SDM Kesehatan, pemerataan SDM
Kesehatanberkualitasmasihkurang.Pengembangankarier,sistem
penghargaan, dan sanksi belum sebagaimana mestinya. Regulasi
untuk mendukung SDM Kesehatan masih terbatas; serta e)
Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan serta dukungan
sumberdayaSDMKesehatanmasihkurang.
4. SediaanFarmasi,AlatKesehatan,danMakanan
Pasar sediaan farmasi masih didominasi oleh produksi domestik,
sementaraitubahanbakuimpormencapai85%darikebutuhan.Di
Indonesiaterdapat 9.600jenis tanaman berpotensi mempunyai efek
pengobatan,danbaru300jenistanamanyangtelahdigunakansebagai
bahanbaku.
a) Upaya perlindungan masyarakat terhadap penggunaan sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan makanan telah dilakukan secara
komprehensif. Sementara itu pemerintah telah berusaha untuk
menurunkan harga obat, namun masih banyak kendala yang
dihadapi.
b) Penggunaanobatrasionalbelumdilaksanakandiseluruhfasilitas
pelayanan kesehatan, masih banyak pengobatan yang dilakukan
tidaksesuaidenganformularium.
c) DaftarObatEsensialNasional(DOEN)digunakansebagaidasar
penyediaan obat di pelayanan kesehatan publik. Daftar Obat
Esensial Nasional tersebut telah disusun sejak tahun 1980 dan
direvisisecaraberkalasampaitahun2008.
5. ManajemendanInformasiKesehatan
Perkembanganglobal,regional,dannasionalyangdinamis
akan mempengaruhi pembangunan suatu negara, termasuk
pembangunan kesehatannya. Hal ini merupakan faktor eksternal
utama yang mempengaruhi proses pembangunan kesehatan. Faktor
lingkungan strategis dapat dibedakan atas tatanan global, regional,
nasional,danlokal,sertadapatdijadikanpeluangataukendalabagi
sistemkesehatandiIndonesia.
1. TingkatGlobaldanRegional
Globalisasimerupakansuatuperubahaninteraksimanusia
secara luas, yang mencakup ekonomi, politik, sosial, budaya,
teknologi,danlingkungan.
Proses ini dipicu dan dipercepat dengan berkembangnya
teknologi, informasi, dan transportasi yang mempunyai
konsekuensi pada fungsi suatu negara dalam sistem
pengelolaannya.Eraglobalisasidapatmenjadipeluangsekaligus
tantanganpembangunankesehatan,yangsampaisaatinibelum
sepenuhnya dilakukan persiapan dan langkahlangkah yang
menjadikan peluang dan mengurangi dampak yang merugikan,
sehingga mengharuskan adanya suatu sistem kesehatan yang
responsif.
Komitmen Internasional, seperti: MDGs, adaptasi
perubahaniklim(climatechange),ASEANCharter,jejaringriset
Asia Pasifik, serta komitmen Nasional, seperti revitalisasi
pelayanan kesehatandasardanpengarusutamaan gender,perlu
menjadiperhatiandalampembangunankesehatan.
2. TingkatNasionaldanLokal
Pada tingkat nasional terjadi proses politik, seperti
desentralisasi, demokratisasi, dan politik kesehatan yang
berdampak pada pembangunan kesehatan, sebagai contoh:
10
lebihmantapdalamrangkamencapaiderajatkesehatanmasyarakat
yangsetinggitingginya.
3. KomitmendanTataPemerintahanyangBaik(GoodGovernance)
Agar SKN berfungsi baik, diperlukan komitmen yang tinggi,
dukungan, dan kerjasama yang baik dari para pelaku untuk
menghasilkantatapenyelenggaraanpembangunankesehatanyang
baik(goodgovernance).Pembangunankesehatandiselenggarakan
secara demokratis, berkepastian hukum, terbuka (transparan),
rasional, profesional, serta bertanggungjawab dan bertanggung
gugat(akuntabel).
4. DukunganRegulasi
Dalam menyelenggarakan SKN, diperlukan dukungan regulasi
berupaadanyaberbagaiperaturanperundanganyangmendukung
penyelenggaraanSKNdanpenerapannya(lawenforcement).
5. AntisipatifdanProAktif
Setiap pelaku pembangunan kesehatan harus mampu melakukan
antisipasiatasperubahanyangakanterjadi,yangdidasarkanpada
pengalamanmasalaluataupengalamanyangterjadidinegaralain.
Dengan mengacu pada antisipasi tersebut, pelaku pembangunan
kesehatan perlu lebih proaktif terhadap perubahan lingkungan
strategisbaikyangbersifatinternalmaupuneksternal.
6. ResponsifGender
Dalam penyelenggaraan SKN, setiap penyusunan rencana
kebijakandanprogramsertadalampelaksanaanprogramkesehatan
harus menerapkan kesetaraan dan keadilan gender. Kesetaraan
gender dalam pembangunan kesehatan adalah kesamaan kondisi
bagilakilakidanperempuanuntukmemperolehkesempatandan
hakhaknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan
berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan kesehatan serta
kesamaan dalam memperoleh manfaat pembangunan
kesehatan.Keadilangenderadalahsuatuprosesuntukmenjadiadil
terhadaplakilakidanperempuandalampembangunankesehatan.
7. KearifanLokal
11
12
e.
RencanaPembangunanJangkaPanjangNasional(RPJPN)2005
2025
f. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun
20052025 merupakan arah pembangunan kesehatan yang
berkesinambungan.
g. RencanaPembangunanJangkaPanjangBidangKesehatan(RPJPK)
20052025
h. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun
20052025 dan SKN merupakan dokumen kebijakan pembangunan
kesehatan sebagai acuan dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
H. Penyelenggaraan Sistem Kesehatan Nasional
PenyelenggaraanSKNdilaksanakansecarabertahapsebagaiberikut:
a. PenetapanSKN
Untukmemperolehkepastianhukumyangmengikatsemuapihak,SKN
perluditetapkandenganperaturanperundangundanganyangberlaku
b. SosialisasidanAdvokasiSKN
SKN perlu disosialisasikan dan diadvokasikan ke seluruh pelaku
pembangunankesehatandanseluruhpemangkukepentingankesehatan
untukmemperolehkomitmendandukungandarisemuapihak.
SasaransosialisasidanadvokasiSKNadalahsemuapenentukebijakan,
baikdipusatmaupundaerah,baikdisektorpublikmaupundisektor
swasta.
c. FasilitasiPengembanganKebijakanKesehatandiDaerah
Dalam pembangunan kesehatan di Daerah perlu dikembangkan
kebijakan kesehatan, seperti: Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD), (RPJMD), Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD), yang penyelenggaraannya
disesuaikan dengan kondisi, dinamika, dan masalah spesifik daerah
dalamkerangkaSKN.PemerintahPusatmemfasilitasipengembangan
kebijakan kesehatan di daerah, memfasilitasi pengukuhannya dalam
bentuk peraturan perundangundangan daerah, serta memfasilitasi
sosialisasi dan advokasi penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
daerahsesuaikebutuhan.
13
14
berbagairisikokesehatandanperanmasyarakatdalammeningkatkan
derajatkesehatanmasyarakat.
J. Perkembangan Sistem Kesehatan Nasional
Pertama kali disusun pada tahun 1982 yangdisebut Sistem
Kesehatan Nasional 1982(disyahkan dengan KEPMENKES
No.99a/Men.Kes/SK/III/1982). SKN adalah suatu tatanan yang
mencerminkanupaya bangsa indonesia meningkatkan kemampuan
mencapaiderajatkesehatanoptimal(SKN1982)
Sesuaidengantuntutanreformasidisempurnakanpadatahun2004
disebut Sistem Kesehatan Nasional 2004)(disyahkan dengan
KEPMENKES RI No.131/Men.Kes/SK/II/2004). SKN adalah suatu
tatanan yang menghimpunberbagai upaya bangsa Indonesia secara
terpadudan saling mendukung guna menjamin tercapainyaderajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya sebagai perwujudan
kesejahteraanumumsepertidimaksuddalamPembukaanUUD1945(SKN,
2004)
15
kesehatanpadasaatinisemakinkomplekssejalandengankompleksitas
perkembangan demokrasi,desentralisasi, danglobalisasisertatantangan
lainnyayangjugasemakinberat,cepatberubahdan,seringtidakmenentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
SistemKesehatanNasional(SKN)adalahbentukdancarapenyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia
dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana
dimaksuddalamUndangundangDasar1945.
TujuanSKNadalahterselenggaranyapembangunankesehatanolehsemua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat
termasukbadanhukum,badanusaha,danlembagaswastasecarasinergis,berhasil
guna danberdaya guna,sehinggaterwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggitingginya.
16
TersusunnyaSKNinimempertegasmaknapembangunankesehatandalam
rangka pemenuhan hak asasi manusia, memperjelas penyelenggaraan
pembangunan kesehatan sesuai dengan visi dan misi Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 20052025 (RPJPK), memantapkan
kemitraan dan kepemimpinan yang transformatif, melaksanakan pemerataan
upayakesehatanyangterjangkaudanbermutu,meningkatkaninvestasikesehatan
untukkeberhasilanpembangunannasional
B. Saran
Perlu adanya peningkatan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan
Sinergisme(KISS)baikantarpelakumaupunsubsistemSKNagartercapainya
tujuanSKNitusendiri.
17