Anda di halaman 1dari 38

PENGOLAHAN LIMBAH DAPUR MENJADI

PUPUK CAIR ORGANIK SEHINGGA


DAPAT BERMANFAAT BAGI
LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran


Biologi
di SMA Negeri 3 Sumedang

Disusun oleh
Adi Novi Maulana

NIS : 131410106

Ridwan Abdurrohim NIS : 141530089


Kelas XI MIA 1

SMA NEGERI 3 SUMEDANG


Jl. Cipadung No. 54 Tlp. (0261) 201015

2015

LEMBAR PENGESAHAN

Di sahkan pada tanggal .. April 2015


Oleh :

Pembimbing 1,

Dra.H. Ade Adi Mulyadi

Pembimbing 2,

Dra.Hj. Lilis Sri Kurniasih

NIP 1963161999031009
196305231988032005

Menyetujui,
Kepala SMA Negeri 3 Sumedang

Dadang Kusmara,S,Pd, M.Pd


NIP 19620701 1986031 015

NIP

ABSTRAK
Sebagai mahluk hidup, manusia setiap hari membutuhka
makan. Maka setiap hari manusia berupaya keras untuk
memenuhi kebutuhan hidup tersebut. Kadang-kandang makanan
tersebut melebihi kebutuhan, atau karena tidak sempat untuk
dikonsumsi sehingga di setiap rumah, pasti akan menghasilkan
sisa-sisa makanan.
Sampah atau limbah merupakan material sisa yang tidak
diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Limbah adalah
buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik ( rumah tangga ). Limbah dapur bias terdiri
dari lmbah cair ataupun padat. Liimbah dapur juga dapat
digolongkan menurut molekul kimianya menjdi 3 golongan yaitu:
1. Molekul karbohidrat,berasal dari sisa-sisa mkann : nasi,
bubur, roti, kue, makanan ringan, buah-buahan.
2. Molekul protein, berasal dari sisa-sisa makanan : daging,
ikan, tempe, tahu, dan air bekas cucian daging.
3. Molekul lemak, berasa dari sisa minyak gorang.
Ketiga molekul ini erupakan mlekul besar yang belum bias di
serap oleh tanaman sebagai nutrisi,tetapi harus di urai
menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana berupa unsurunsur hara.
Pupuk cair organik secara singkat bias dikatakan pupuk cair
organik adalah pupuk berfasa cair dari bahan-bahan organik dari
proses fermentasi.
Istilah fermentsi berasa dari kata latin fermentyang berarti
enzim. Fermentasi adalah satu proses oenguraian zat dari
molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sedehana
menggunakan fasilitas enzim pengurai, dan dihaslkan energi.
Lokasi penelitian ini berada di dusun Cijeler RT 02 RW 04 desa
Cijeler kecamatan Situraja kabupaten Sumedang. Karena ingin
mengetahui lebih dalam tentang pengolahan limbah dapur
menjadi pupuk cair organik sehingga dapat bermanpaat
bagi lingkungan masyarakat. Penulis memilih objek
penelitian ini di sekitar lingkungan rumah, yakni meliputi limbah
dapur.

Dari diskusi dengan narasumber diketahui bahwa bahan dan


cara pembuatan pupuk cair organik ini meliputi, air beras atau air
kelapa untuk tahapan awal supaya membantu proses fermentasi
di dalam tong, masukan sisa makanan ( nasi, sayuran, dan lauk
pauk.). Adapun bahan-bahan yang di butuhkan seperti tong,
ember, gayung, penyaring, jerigen dua buah, penyaring kain,
ember kecil, selang kacil untuk menstabilkan tekanan gas yang
berada di dalam tong.
Cara penggunaan pupuk cair organic ini cukup terbilang,
mudah karena cara penggunaan pupuk cair organic ini cukup
dengan cara di semprotkan atau di siramkan. Namun apabila
dalam proses penyiraman berlebihan akan menimbulkan layu
pada tanaman. Akan tetapi penomena ini bisa pulih kembali
seperti semula dan pada ujungnya tanaman akan menjadi hujau.
Akan tetapi pupuk cair organic ini sangat lambat dalam
proses pertumbuhan sehingga memperlambat untuk di panen.
Akan tetapi kualitas tanaman lebih bagus yang menggunakan
pupuk cair organic ini, di bandingkan dengan tanaman yang
menggunakan pupuk urea. Begitupun dengan keadaan tanah
yang menggunakan pupuk cair organic ini, tanah ini akan
menjadi gembur dan memiliki banyak unsur hara. Tetapi pupuk
cair organic ini kualitas ke hijawan tanaman lebih bagus yang
menggunakan pupuk NPK. Namun dalam pupuk ini memiliki
kelemahan dan kelebihan. Kelebihanya yaitu di dalam kualitas
dan
kesuburan
tanah
menjadi
gembur.
Kelemahanya
menimbulkan bau yang tidak sedap, pertumbuhan dalam
tanaman lambat serta menimbulkan luka bakar jika pemakayan
berlebihan.
Pengolahan liimbah dapur menjadi pupuk organic cair
merupakan inopasi yang sedehana, mudah, murah dan cepat.
Perlu
hanya
sedikit
pengetahuan
dan
modal
untuk
melakukannya, namun begitu besar manfaat yang diperoleh bagi
yang melakukannya serta tentunya bagi masyarakat hingga bagi
Negara secara luas. Negara Indonesia sebagai Negara agraris
ternyata masyarakat petaninya kurang sejahtra karena
diantaranya keengganan berinopasi walaupun hanya dengan
tindakan yang sederhana saja.

Melihat begitu kompleknya masalah sampah dimasyarakat


sehingga menganggu kita hidup nyaman di di muka bumi ini,
maka penulis menyarankan : Mari mulai saat ini, dirumah kita
semua, memelihara lingkungan kita dengan sedikit inopasi
menangani masalah limbah dapur dengan memampaatkan
menjadi pupuk cair organic. Semoga menjadi amal ibadah dan
barokah terhadap lingkungan yang kita cintai ini. Amiiiin!

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan khadirat Allah SWT,
karena

berkat

rahmat

dan

karunianya

penulis

dapat

menyelesaikan Karya tulis ini yang berjudul Pengolahan Limbah


Dapur Menjadi Pupuk Cair Organik Sehingga Dapat Bermanfaat
Bagi lingkungan Dan Masyarakat .
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis banyak mengalami
kesulitan, tetapi berkat dorongan, bimbingan, serta bantuan dari
semua pihak semua kesulitan tersebut dapat penulis atasi
sehingga karya tulis ini bisa terwujud. Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dadang

Kusmara,S,Pd,M.Pd

selaku

skolah SMAN 3 Sumedang,


2. Lia Sari,S,Pd akademik kelas XI MIA 1,
3. Dra. H. Ade Adi Kusnadi

kepala

4. Dra. Hj. Lilis Sri Kurniasih


5. Teman teman semua

yang

memberikan

dukungan, motivasi serta moril yang tidak bisa


di sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan
dalam penyusunan karya tulis ini namun penulis berusaha
menyusun dengan sebaik mungkin. Penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, penulis
berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya bagi pembaca pada umumnya.
Sumedang, April 2015
Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................ii
ABSTRAK.............................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................
DAFTAR ISI................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................
A.
B.
C.
D.

Latar belakang...............................................................
Rumusan masalah..........................................................
Tujuan penelitian............................................................
Manfaat penelitian.........................................................

BAB II LANDASAN TEORI............................................


A. Pengertian Sampah atau Limbah Dapur.........................
B. Masalah yang ditimbulkan dari limbah dapur................
C. Cara pemanfaatan limbah dapur?..................................

D. Pengertian Dan Manfaat Fermentasi ............................


E. Pupuk Cair Organic.........................................................
F. Cara Membuat Pupuk Cair Organic.................................
G. Cara menggunakan pupuk cair organic..........................
H. Perbandingan pupuk cair organic dengan pupuk pabrik

BAB III METOLOGI PENELITIAN


A.
B.
C.
D.

Lokasi dan objek penelitian............................................


Metode dan teknik penelitian.........................................
Instrument penelitian.....................................................
Prosedur penelitian........................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................


A. Hasil penelitian...............................................................
B. Pembahasan hasil penelitian..........................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................
A. Kesimpulan.....................................................................
B. Saran..............................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Sebagai

mahluk

hidup,

manusia

setiap

hari

membutuhkan makan. Maka setiap hari manusia berupaya


keras untuk memenuhi kebutuhan hidup tesebut. Kadangkadang makanan tesebut melebihi kebutuhan, atau karena
tidak sempat dikonsumsi sehingga di setiap rumah, pasti
akan menghasilkan sisa makanan. Sisa sisa makanan
tersebut kadang menjadi banyak dan menumpuk hingga
menjadi masalah limbah. Limbah dapur merupakan sisa
dari makanan yang kita makan sehari hari dan sisa dari
pengolahan bahan pangan. limbah dapur berupa semua
jenis sisa makanan yang terdiri dari :
sayur,

sisa

nasi , sisa

sisa lauk pauk, sisa buah buahan, sisa makanan

ringan, sisa minyak goreng dan air bekas pembersih beras


dan

pembersih

daging.

Limbah

dapur

ini

kadang

merepotkan karena mudah bertambah banyak sehingga


menumpuk.

Sampah

dapur

tidak

bisa

dibakarkarena

materialnya basah, bila dibuang kesungai pasti akan


mudah menyumbat aliran sungai sehingga mudah banjir,
jika limbah dapur tersebut di buang ke lingkungan terbuka
maka akan menimbulkan pencemaran lingkungan berupa
pemandangan yang menjijikan serta bau yang tidak sedap
dan sumber perkembangbiakan hewan perantara ( vector )

bibit penyakit, seperti : lalat, nyamuk, tikus, kecoa dan lainlain. Limbah dapur merupakan masalah lingkungan yang
berasal dari tiap-tiap dapur rumah,sehingga limbah dapur
perlu penanganan yang khusus dimulai dari setiap rumah,
maka Penulis merasa tertarik untuk membuat penelitian
ilmiah memanfaatkan limbah dapur menjadi pupuk cair
organic dengan cara di fermentasikan di dalam wadah
yang sederhana. Pembatan pupuk cair organic dari limbah
dapur ini sangat efektif karena bisa dilakukan pada setiap
rumah

dengan

cara

yang

mudah,sederhana

dan

bermamfaat bagi pembuatnya untuk menunjang usaha


pertanian serta bermamfaat bagi lingkungan menghindari
dari berbagai dampak buruk dari sampah yang dibuang
kealam terbuka .
Dengan demikian penulis menarik judul dalam tugas
Karya Tulis Ilmiah ini adalah Pengolahan Limbah
Dapur Menjadi Pupuk Cair Organik Sehingga Dapat
Bermanfaat Bagi Lingkungan Dan Masyarakat.
B.

Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan limbah dapur ?

2. Bagaimana masalah yang di timbulkan dari limbah


3.

4.
5.

6.
7.

dapur?
Bagaimana cara pemanfaatan limbah dapur ?
Apakah yang di maksud dengan fermentasi ?
Apakah yang dimaksud dengan pupuk cair organic?
Bagaimana cara membuat pupuk cair organic?
Bagaimana cara menggunakan pupuk cair organik?

8. Bagaimana perbandingan pupuk cair organic dengan

pupuk dari toko?

C.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini untuk :
1. Untuk mengetahui masalah yang timbul dari limbah
dapur.
2. Untuk mengetahui penanganan sederhana masalah dari
limbah dapur.
3. Untuk mengetahui cara yang sederhana pembuatan
pupuk cair organic.
4. Untuk mengetahui mamfaat pupuk cair organic bagi
masyarakat .
5. Untuk mengetahui

manfaat

terhadap tanaman.
6. Untuk mengetahui

respon

pupuk

cair

masyarakat

organik
terhadap

penggunaan pupuk cair organic.


D.

Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini di harapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1) Manfaat praktis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah
wawasan

dan

pengetahuan

tentang

pengolahan

limbah dapur menjadi pupuk cair organik


bermafaat bagi masyarakat
serta bagi lingkungan.
1. Bagi peneliti
A. Untuk
menambah
wawasan

tentang

ilmu

yang

terutama bagi petani

pengetahuan

lingkungan,

masalah

dan
yang

muncul dari lingkungan serta cara penanganan


secara sederhana dan efisien .
B. Sebagai pembelajaran dalam penulisan Karya Tulis
Ilmuah (KTI).
2. Bagi masyarakat
A. Sebagai media yang dapat memberikan masukan
terhadap

pemanfaatan

limbah

dapur

menjadi

penunjang usaha pertanian.


B. Sebagai salah satu cara yang sederhana dan
efektif

menangani

masalah

pencemaran

lingkungan yang dilakukan oleh semua keluarga


sebagai elemen terkecil di masyarakat.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sampah Atau Limbah Dapur
Sampah atau limbah merupakan material sisa yang
tidak

diinginkan

setelah

berakhirnya

suatu proses.

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu


proses produksi baik industri maupun domestik (rumah

tangga). Limbah dapur adalah semua benda sisa dari


sisa bahan makanan,sisa proses pembuatan makanan
dan makanan yang tidak habis dikonsumsi. Limbah
dapur biasa terdiri dari limbah cair ataupun padat.
Limbah dapur juga dapat digolongkan menurut molekul
kimianya menjadi 3 golongan yaitu :
1. Molekul karbohidrat, berasal dari
makanan : nasi ,

sisa

sisa

bubur, roti, kue, makan-makan

ringan, buah-buahan dan air bekas cucian beras.


2. Molekul Protein, berasal dari sisasisa makanan :
daging , ikan ,tempe, tahu dan air bekas cucian
daging.
3. Molekul lemak, berasal dari sisa minyak goreng
Ketiga molekul ini merupakan molekul besar yang
belum bisa di serap oleh tanaman sebagai bahan
nutrisinya, tetapi harus diurai menjadi molekul-molekul
yang lebih sederhana berupa unsur-unsur hara. Di alam
penguraianya dilakukan oleh jasad-jasad renik yakni
oleh bakteri, jamur, parasit,cacing dan lain-lain.

B. Masalah Yang Ditimbulkan Dari Limbah


Dapur
Hingga saat ini limbah dapur menjadi masalah, mulai
dari dari tingkat perkotaan hingga pedesaan. Masalah
yang

ditimbulkan

seperti

banjir,timbulnya

berbagai

macam penyakit kulit dan percernaan, pemandangan


dan aroma yang tidak sedap, status lingkungan yang di

cap kumuh serta besarnya biaya yang harus dikeluarkan


pemerintah untuk pananganan limbah dapur yang
begitu besar serta menjadi biaya rutin yang setiap saat
terus meningkat. Hal tersebut selain disebabkan oleh
kepadatan penduduk, alih fungsi lahan aliran sungai
juga

karena

rendahnya

kesadaran

dan

prilaku

masyarakat terhadap cara membuang sampah yang


tidak benar dan tidak pada tempatnya. Pada tingkat
pedesaan limbah rumah tangga, biasanya dibuang ke
sungai, di buang menumpuk dilingkungan terbuka
begitu

saja

tanpa

melihat

apakah

limbah

itu

terdekomposisi atau tidak. Dapat kita bayangkan jika


kebiasaan

tersebut

menjadi

budaya

masyarakat,

pastinya pedesaan yang dulu terkenal bersih udara dan


pemandangannya, berubah menjadi lingkungan yang
jijik dengan udara yang berbau tidak sedap. Secara
alami

proses

pembusukan

limbah

dapur

dialam

dilakukan oleh jasad-jasad renik, yang menempati


tingkat akhir siklus rantai makanan. Namun area lahan
terbuka semakin berkurang karena alih pungsi menjadi
perumahan atau tempat pasilitas produksi industry,
sementara jumlah penduduk kian meningkat, sehingga
otomatis limbah dapur kian meningkat pula, hingga

menjadi masalah social yang tidak kunjung tuntas


bahkan meningkat setiap saat. Lalu apakah yang kita
bisa perbuat untuk mencegah atau mengatasi masalah
limbah

dapur

secara

menyeluruh,berkesinambungan

dan

mudah,
dapat

dilakukan

oleh semua keluarga?

C. Cara Pemanfaatan Limbah Dapur


Kita sebagai manusia tertantang terus berupaya
bagaimana bisa tinggal di muka bumi ini dengan
nyaman,

walaupun

jumlah

populasi

manusia

kian

bertambah pesat dari tahun-ketahun. Karena manusia


sebagai mahkluk Allah yang dikaruniai akal, sehingga
terus

terpacu

untuk

tatap

berpikir

bagaimana

menangani masalah setiap saat. Termasuk penanganan


limbah dapur ini perlu penanganan semenjak saat ini,
oleh

semua

elelemen

masyarakat

secara

mudah.

Langkah awal dari penanganan limbah dapur ini adalah


penyuluhan tentang pentingnya penangan limbah dapur
bagi setiap keluarga, serta manfaat yang diperoleh tiap
keluarga, yakni bisa menekan biaya membeli

pupuk

bagi yang memiliki lahan pertanian, atau mendapat


penghasilan tambahan bagi yang tidak memilki lahan
pertanian dengan menjaulnya kepada yang memiki
lahan pertanian yang lebih luas, serta dampak yang

terjadi bila penangan limbah dapur tidak dilakukan oleh


tiap keluarga yaitu pencemaran lingkungan yang bisa
mengakibatkan

timbulnya

wabah

penyakit

karena

limbah dapur merupakan sumber nutrisi yang cocok


untuk berkembang biaknya hewanhewan perantara
atau

pembawa

mengetahui

penyakit.

keuntungan

Setelah
serta

masyarakat

kerugian

yang

ditimbulkan dari limbah dapur, masyarakat juga perlu


diberikan penyuluhan cara-cara yang mudah untuk
memanfaatkan limbah dapur. Cara yang paling efektif
hanya

perlu

sedikit

memanfaatkan
melakukan

sentuhan

limbah

dapur

fermentasi

pada

teknologi
adalah

sederhana

dengan

tempat/wadah

cara
yang

tertutup.

D.Pengertian Dan Manfaat Fermentasi


Istilah

fermentasi

Latin Ferment yang


adalah suatu
kompleks

proses

menjadi

berasal

berarti

kata

"enzim". Fermentasi

penguraian
molekul

dari

yang

zat

dari

lebih

molekul

sederhana

menggunakan fasilitas enzim pengurai, dan dihasilkan


energi. Peristiwa ini sering dilakukan oleh golongan
organisme tingkat rendah seperti bakteri, protozoa,

jamur, kapang, fungi, ragi atau yeast. Persamaan


reaksi kimia fermentasi glukosa C6H12O6 2C2H5OH +
2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan

sebagai

Gula

(glukosa, fruktosa,

atau sukrosa) Alkohol (etanol) + Karbon dioksida +


Energi (ATP). Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya
bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi
umumnya melibatkan jalur glikolisis. Proses fermentasi
yang terjadi pada limbah dapur merupakan proses
penguraian secara biologis atau semibiologis terhadap
senyawa-senyawa komplek terutama protein, glukosa
dan lemak menjadi senyawa senyawa yang lebih
sederhana dalam keadaan terkontrol. Selama proses
fermentasi, protein glukosa dan lemak dari

limbah

dapur akan terhidrolisis menjadi asam-asamamino dan


peptida, kemudian asam-asam amino akan terurai lebih
lanjut menjadikomponen-komponen lain yang lebih
sederhana,seperti urea ,pospat, magnesium sulpat dan
lain-lain lain yang lebih sederhana. Zat-zat tersebut
dapat digolongkan menjadi zat-zat yang dibutuhkan
oleh tumbuhan dalam bentuk unsure-unsur hara. Unsurunsur

hara

ini

terdiri

dari

nitrogen,

kalium,

magnesium,fospor besi,alumunium,mangan dan seng.

Unsur-unsur tersebut dikemas dalam bentuk pupuk


modern dengan nama : urea (KCL, TSP,NPK.)

E. Pupuk Cair Organic


Secara singkat bisa dikatakan pupuk cair organik
adalah pupuk berfasa cair yang dibuat dari bahan-bahan
organik melalui proses fermentasi.
Pupuk

cair

organic

yang

dibuat

dengan

cara

fermentasi limbah dapur hingga menjadi pupuk dalam


bentuk

cair.

Pupuk

organik

cair

semacam

ini

karakteristiknya tidak jauh beda dengan pupuk organik


padat, hanya saja wujudnya berupa cairan. Pupuk cair
organic lebih stabil dan mudah di gunakan dengan cara
di siramkan atau di semprotkan pada daun sehingga
mudah di serap oleh tanaman. Namun pupuk cair
organic mudah terbawa erosi bila digunakan pada
musim

penghujan.

Kini

banyak

produsen

pupuk

memproduksi pupuk dalam bentuk cair, namun yang di


maksud pupuk cair organic dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini adalah pupuk cair organic hasil fermentasi
limbah dapur dalam skala rumah tangga ( home

industry ). Sehingga manfaat di peroleh bukan hanya


mendapat pupuk cair organic yang murah, tetapi juga
mendapatkan

manfaat

pemeliharaan

kesehatan

lingkungan.

F. Cara Membuat Pupuk Cair Organic


1. Siapkan Alat-alat sebagai berikut :
- Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100
liter
-

sebagai

media

pembuatan

pupuk

cair

organic.
Satu meter selang aerotor transparan (diameter

kira-kira 0,5 cm).


- Botol plastik bekas minuman berukuran 1 liter.
- Lubangi tutup tong sekuran selang aerotor.
- 1 ember plastic beukuran sedang.
- Kain saringan atau penyaring.
2. Siapkan bahan-bahan berikut:
- Limbah dapur yang telah dipisahkan dari sampah
anorganik. Limbah dapur dapat berupa semua
bekas makanan seperti : sisa nasi, sisa bubur, sisa

roti, sisa sayuran, buah-buahan, makanan ringan,


-

sisa lauk-pauk dan lain-lain.


Air bekas cucian beras, air bekas cucian daging
atau air kelapa.

Semua bahan bahan ini ditampung bertahap pada


tong besar sesuai dengan hasil limbah dapur sehari
hari
3. Cara Pengerjaan :

Setelah bagian tong berisi bahan-bahan limbah


dapur, Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang
lewat tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan
tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara.
Biarkan ujung selang yang lain masuk kedalam botol
yang telah diberi air. Pastikan benar-benar rapat, karena
reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi
selang

adalah

untuk

menyetabilkan

suhu

adonan

dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada


udara dari luar masuk ke dalam tong. Tunggu hingga
satu bulan. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka
penutup tong cium bau adonan. Apabila wanginya
seperti wangi tape, adonan sudah matang. Pisahkan
antara

cairan

dengan

ampasnya

dengan

cara

menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan

bisa digunakan sebagai pupuk organik padat. Masukkan


cairan yang telah melewati penyaringan pada botol
plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah
jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk
bisa digunakan sampai 6 bulan

Gambar wadah pembuatan pupuk cair organic

G.Cara Menggunakan Pupuk Cair Organik

Unsur-unsur hara yang terkandung dalam larutan


pupuk cair tipe ini benar-benar berbentuk cair. Jadi
larutannya lebih stabil. Bila dibiarkan tidak mengendap.
Pengaplikasiannya dilakukan dengan cara menyiramkan
pupuk pada permukaan tanah disekitar tanaman, atau
disemprotkan ke daun dengan konsentrasi rendah.
Pupuk organik cair tidak bisa dijadikan pupuk utama
dalam bercocok tanam. Sebaiknya gunakan pupuk

organik

padat

sebagai

pupuk

utama/dasar.

Pupuk

organik padat akan tersimpan lebih lama dalam media


tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang
panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair
lebih rentan terbawa erosi. Namun di sisi lain, lebih
mudah dicerna oleh tanaman.
Jenis

pupuk

cair

lebih

efektif

dan

efesien

jika

diaplikasikan pada daun, bunga dan batang dibanding


pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik).
Pupuk cair organik bisa berfungsi sebagai perangsang
tumbuh. Terutama saat tanaman mulai bertunas atau
saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk
merangsang pertumbuhan buah dan biji. Daun dan
batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang
diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada
permukaannya.
Pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hatihati.

Jaga

jangan

sampai

overdosis,

karena

bisa

mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun yang


berlebih juga akan mengundang hama dan penyakit
pada tanaman. Jadi, ketepatan takaran harus benarbenar diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Setiap tanaman mempunyai kapasitas dalam menyerap


nutrisi sebagai makanannya. Secara teoritik, tanaman
hanya sanggup menyerap unsur hara yang tersedia
dalam tanah tidak lebih dari 2% per hari. Pada daun,
meskipun penulis belum menemukan angka persisnya,
bisa diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari 2%. Oleh
karena itu pemberian pupuk organik cair pada daun
harus diencerkan terlebih dahulu.
Karena

sifatnya

sebagai

pupuk

tambahan,

pupuk

organik cair sebaiknya kaya akan unsur hara mikro.


Sementara unsur hara makro dipenuhi oleh pupuk
utama

lewat

memberikan

tanah,
unsur

pupuk

hara

mikro

organik
yang

cair

harus

lebih.

Untuk

mendapatkan kandungan hara mikro, bisa dipilah dari


bahan baku pupuk.

H.Perbandingan Pupuk Cair Organic Dengan


Pupuk Padat Produksi Pabrik
no Esensi yang
1

Pupuk cair

Pupuk padat

dibedakan
Kandungan

organik
kandungan unsur

produsi pabrik
Kandungan

Unsur Unsur

unsur hara komplit unsur hara

hara

beragam sesuai

dengan yang
tertera pada

Presentasi

Presentasi

tiap jenis pupuk.


Presentasi unsur

kandungan

kandungan unsur

hara terukur

unsur hara

hara tergantung

sesuai dengan

jenis bahan

yang tertera

limbah dapur yang pada lebel

Harga

dipermentasi
Gratis atau sangat

pupuk pabrik
Harga mahal

tejangkau

sesuai
persedian toko
dan jarak
dengan

Dalam komplang

konsumen
Dalam

plastik,ringan dan

karung,berat

tahan lama

dan tidak tahan

Cara

Disiramkan ke

lama
Ditaburkan

penggunaan

pangkal batang

ketiap pangkal

Kemasan

atau disemprotkan batang

Diserap oleh

sehingga lebi

sehingga lebih

cepat
Lebih cepat

lama
Lebih lama

tanaman

diserap karena

diserap

sudah dalam

tergantung

berbentuk cair

kelembaban
tanah

Efek

Mengemburkan

terhadap

tanah karena

tanah

masih
mengandung
mahluk hidup
pengurai

Ketersedian

Tidak
menggemburka
n tanah karena
hanya terdiri
dari nutrisi
tanaman (unsur

Tergantung

hara)
Tergantung

kerajinan

kepada

pembuat, bahan

produsen

bahan melimpah
Pengaruh

disekitar dapur
Melestarikan

Tidak

terhadap

lingkungan,mence

berpengaruh

lingkungan

gah

tehadap

perkembangan

lingkungan

Dampak

penyakit
Mengurangi dana

Menjadi beban

terhadap

pemeliharaan

pemerintah dari

pemerintah

lingkungan,dana

subsidi pupuk

subsidi pupuk dan


dana
pemeliharaan

Hal yang

kesehatan
Kurangnya

Spekulan

mepersulit

kesadaran

pengedar

memperoleh

masyarakat

pupuk,dengan

pupuk

terhadap

menimbun

lingkungan dan

pupuk disaat

kebiasan

musim tanam

masyarakat

untuk

tergantungan

mendapatkan

terhadap pupuk

keuntungan
yang tinggi
Harga pupuk

Hal

dari pabrik
Perlu kerajinan

keenganan

dan dianggap

relative naik

masyarakat

ribet,merasa

tiap musim

menggunaka

jijik,beraroma

n pupuk

kurang sedap saat

Popularitas

penggunaan
Belum populer di

Sangat populer

masyarakat

dimasyarakat

1
3

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.

Lokasi Dan Objek Penelitian.


1. Lokasi penelitian
Lakasi penelitian ini berada di dusun Cijeler RT
02

RW

04

desa

Cijeler

kecamatan

Situraja

kabupaten Sumedang. Karena ingin mengetahui

lebih dalam tentang pengolahan limbah dapur


menjadi pupuk cair organik sehingga dapat
bermanpaat bagi lingkungan masyarakat.
2. Objek penelitian
Penulis memilih objek penelitian di lingkungan
sekitar rumah, yakni limbah dapur. limbah dapur
berupa semua jenis sisa makanan yang terdiri dari
: sisa nasi , sisa sayur, sisa lauk pauk, sisa buah
buahan, sisa makanan ringan, sisa minyak goreng
dan

air bekas pembersih beras. Semua sisa

makan tersebut secara kimia dapat digolongkan


menjadi 3 kelompok molekul besar yaitu :
Molekul Karbohidrat (CnHn12n)
Molekul Protein
Molekul Lemak
ketiga molekul tersebut merupakan molekul besar,
apabila di urai oleh mahluk jasadrenik ( pengurai )
akan

menjadi

sederhana yaitu

molekul-molekul

yang

lebih

asam-asamamino dan peptida,

kemudian asam-asam amino akan terurai lebih


lanjut menjadi komponen-komponen lain yang
lebih sederhana,seperti urea ,pospat, magnesium
sulpat dan lain-lain yang lebih sederhana. Zat-zat
tersebut dapat digolongkan menjadi zat-zat yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dalam bentuk unsur
unsur hara. Unsur-unsur hara ini terdiri dari :

nitrogen,

kalium,

magnesium,fospor

besi,alumunium,mangan dan seng. Unsur-unsur


tersebut dikemas dalam bentuk pupuk modern
dengan nama :urea (KCL, TSP,NPK.)
karena sangat berpengaruh terhadap

cara

pengolahan dari sisa makanan atau limbah dapur


tersebut.
B.

Metode Dan Teknik Penelitian


1. Metode penelitian
Mengingat penelitian ini untuk mengatasi dan
memanfaatkan sisa limbah dapur
Yang di buang langsung ke lingkungan setempat
sehingga

dapat

menyebabkan

pencemaran

lingkungan baik fisik maupun estetika.


Akan tetapi oleh saya limbah atau sisa dapur ini di
manfaatkan

dengan

sedemikian

rupa

supaya

dapat bermanfaat bagi penulis dan masyarakat


sekitar.
Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian
yang memberikan gambaran dan uraian atas
suatuke

adaan

sejelas

mungkin

tanpa

ada

perlakuan terhadap objek yang diteliti.


2. Teknik penelitian
Bahwa penulis memperoleh data yang di perlukan
dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik:
A. Wawancara

Melakukan wawancara atau tanya jawab


dengan narasumber bapak Wari.
Sebagai
salah
satu
orang

yang

membudidayakan pupuk cair organic ini di


daerah

desa

Cijeler

kecamatan

Situraja

kabupaten Sumedang.
B. Observasi
Observasi

atau

melakukan

suatu

penelitian dengan cara melakukan percobaan


secara langsung atau mengamati suatu objek
sering disebut juga dengan mengumpulkan
data dari objek tersebut.
C. Study pustaka.
Study kepustakaan
penelitian

dengan

cara

membaca

buku-buku

yaitu

melakukan

mempelajari

yang

dan

bersangkutan

dengan pupuk cair organic dan berhubungan


dengan permasalahan yang menjadi objek
penelitian.

A. Instrument Penelitian
Wawancara
Daftar pertayaan dalam kegiatan wawancara
adalah sebagai berikut
N
o

Pertanyaan

Apa saja bahan atau alat yang di perlukan untuk

membuat pupuk cair organic ?


Bagaimana cara pembuatan pupuk cair

organic ?
Bagaimana cara penggunaan pupuk cair organic

tersebut ?
Apakah ada efek samping atau pengaruh dari

pupuk cair organic tersebut


Bagaimana hasil dari tanaman yang

menggunakan pupuk cair organic tersebut


Bagaimana respon atau tanggapan dari
masyarakan sekitar ?

B. Prosedur Penelitian
Penulis melakukan prosedur penelitian ini dengan
cara
1. Penentuan topik
2. Memilih judul
3. Merumukan masalah
4. Pembahasan
5. Membuat kesimpulan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian

1. Hasil wawancara
Hasil wawancara yang telah dilakukan adalah

Pertanyaan

Jawaban

o
1

Apa saja bahan atau

Bahan: Air beras / air

alat yang di perlukan

kelapa,sisa-sisa makanan

untuk membuat pupuk

(nasi, sayuran, lauk pauk

cair organic ?

dan lain-lain).
Alat: Ember besar / tong,
gayung, selang kecil,
jerigen air, penyaring /

Bagaimana cara

kain, ember kecil.


1. Kumpulkan air beras

pembuatan pupuk cair

/ air kelapa

organic ini ?

sampai tong terisis


penuh.
2. Masukan pula sisasisa makanan
kecuali kulit buah
buahan .
3. Pasang selang kecil
dari atas tutup tong

ke jerigen yang terisi


air jernih supaya
tekanan di dalam
tong bisa stabil.
4. Tunggu hingga
satu bulan.
5. Saring hasil
permentasi tersebut
dengan penyaring
yang sudah tersedia,
sehingga dapat
terpisahkan dari
3

Bagaimana cara

ampas.
Cara penggunaan pupuk

penggunaan pupuk cair

ini cukup dengan di

organik tersebut ?

semprotkan atau di siram

Apakah ada

ke tanaman.
Ada , efek sampingnya

efeksamping atau

adalah bau yang

pengaruh dari pupuk

menyengat, dan apabila

cair organic tersebut ?

pemakaian berlebihan
tanaman akan tampak

Bagaimana hasil dari

seperti bekas terbakar.


Usia tumbuhan yang

tanaman yang

menggunakan pupuk cair

menggunakan pupuk

organic memerlukan waktu

cair organic tersebut ?

lebih lama untuk di panen


tetapi kualitas lebih baik
dan memiliki daya tahan
terhadap hama penyakit

lebih kuat.
Bagai mana respon atau Respon dari masyarakat
tanggapan dari

cukup baik karena pupuk

masyarakan sekitar ?

cair organic lebih


ekonomis tetapi
masyarakat mengeluhkan
tentang waktu yang lama
dalam proses
pembuatannya.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Dari diskusi dengan narasumber diketahui bahwa
bahan dan cara pembuatan pupuk cair organic ini
meliputi, air beras atau air kelapa untuk tahapan awal
supaya membantu proses fermentasi di dalam tong,
masukan sisa makanan ( nasi, sayuran, dan laukpauk.).
Adapun bahan-bahan yang di butuhkan seperti tong,
ember, gayung, penyaring, jerigen dua buah, penyaring
kain, ember kecil, selang kacil untuk menstabilkan
tekanan gas yang berada di dalam tong.
Cara penggunaan pupuk cair organic ini cukup
terbilang, mudah karena cara penggunaan pupuk cair
organic ini cukup dengan cara di semprotkan atau di
siramkan. Namun apabila dalam proses penyiraman

berlebihan akan menimbulkan layu pada tanaman. Akan


tetapi penomena ini bisa pulih kembali seperti semula
dan pada ujungnya tanaman akan menjadi hujau.
Akan tetapi pupuk cair organic ini sangat lambat
dalam proses pertumbuhan sehingga memperlambat
untuk di panen. Akan tetapi kualitas tanaman lebih
bagus yang menggunakan pupuk cair organic ini, di
bandingkan dengan tanaman yang menggunakan pupuk
urea. Begitupun dengan keadaan tanah yang
menggunakan pupuk cair organic ini, tanah ini akan
menjadi gembur dan memiliki banyak unsur hara.
Sedangkan kualitias tanah yang menggunakan pupuk
urea ini akan menjadi padat. Tetapi pupuk cair organic
ini kualitas ke hijawan tanaman lebih bagus yang
menggunakan pupuk urea. Namun dalam pupuk ini
memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelebihanya yaitu
di dalam kualitas dan kesuburan tanah menjadi gembur.
Kelemahanya menimbulkan bau yang tidak sedap,
pertumbuhan
dalam
tanaman
lambat
serta
menimbulkan luka bakar jika pemakayan berlebihan.
Maka sebaliknya dengan tanaman yang menggunakan
pupuk urea akan tetapi pupuk urea ini tergantung
kelembaban tanaman.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pengolahan

liimbah

dapur

menjadi

pupuk

organic cair merupakan inopasi yang sedehana,


mudah,

murah

pengetahuan

dan

dan

cepat.
modal

Perlu
untuk

hanya

sedikit

melakukannya,

namun begitu besar manfaat yang diperoleh bagi


yang melakukannya serta tentunya bagi masyarakat
hingga bagi Negara secara luas. Negara Indonesia
sebagai
petaninya

Negara
kurang

agraris
sejahtra

ternyata

masyarakat

karena

diantaranya

keengganan berinopasi walaupun hanya dengan


tindakan yang sederhana saja. Di awali dari setiap
rumah memisahkan sampah organic dengan sampah
anorganik dan di tampung dengan wadah yang
berbeda, kemudiang sampah anorganik di bakar
pada tempat tertentu, sedangkan sampah organic

atau limbah dapur ditampung pada tempat tertutup


yang

kemudian

pupuk

difermentasikan

organic

cair,

hingga

ternyata

menjadi

sangat

besar

manfaatnya terhadap keluarga,masyarakat bahkan


Negara. Lalu kenapa hal ini begitu asing dilakukan
oleh masyarakat pedesaan yang notabene sebagai
petani sekalipun ? hal ini dimungkinkan karena
kurangnya pengetahuan masyarakat serta kurang
gencarnya

pemerintah

penanganan

limbah

dapur

mensosialisasikan
menjadi

pupuk

cair

organic, hingga pemerintah membuat kebijakan yang


tegas

terhadap

masalah

sampah

dan

penanganannya menjadi sesuatu gerakan nasioanal,


serta membantu biaya
diperlukan.
biaya

mengadakan alat-alat yang

Hingga pemerintah bisa menghemat

pemeliharan

lingkungan,

penangan

banjir,

penenganam beberapa penyakit wabah, dan dana


subsidi pupuk pertanian.

B. Saran

Melihat begitu kompleknya masalah sampah


dimasyarakat
nyaman

di

sehingga
di

muka

menganggu
bumi

ini,

kita

maka

hidup
penulis

menyarankan : Mari mulai saat ini, dirumah kita


semua, memelihara lingkungan kita dengan sedikit

inopasi menangani masalah limbah dapur dengan


memampaatkan menjadi pupuk cair organic. Semoga
menjadi

amal

ibadah

dan

barokah

lingkungan yang kita cintai ini. Amiiiin!

terhadap

Anda mungkin juga menyukai