Anda di halaman 1dari 16

KOMUNITAS PESANTREN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK KHUSUS


PESANTREN KASUS GASTRITIS
Di Pondok Pesantren Tambak Beras Kota Jombang

Oleh:
Kelompok 5
Abdul Wahid
Eriska Yunita Sari
Faizatul Ummah
Isdawati Ika Lestari
Sonya Dewi Finanti

(1130013048)
(1130013062)
(1130013064)
(1130013072)
(1130013090)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2016

APLIKASI KASUS KOMUNITAS

A. Pengkajian Komunitas
Kegiatan mahasiswa Keperawatan Komunitas di wilayah Pondok Pesantren
Tambak Beras Kota Jombang dari tanggal 19 Maret 2016 sampai dengan 29
April 2016 yang dilaksanakan untuk membantu masyarakat pondok pesantren
meningkatkan angka kesehatan.
Dari pengkajian di wilayah Pondok Pesantren Tambak Beras Kota Jombang
didapatkan data hasil wawancara dan pengamatan melalui komponen
Windshield Survey sebagai berikut :
KOMPONEN WINDSHIELD SURVEY
ELEMEN
Perumahan

DESKRIPSI
dan Bangunan

lingkungan

Mayoritas bangunan adalah bangunan permanen terbuat dari

(daerah)

tembok.
Arsitektur
Bangunan rumah ukuran kecil dan berdekat dekatan, satu
dengan lainnya, dan sebagian lainnya memiliki corak yang
sama. Sebagian besar rumah lantainya terbuat dari ubin,
hanya sebagian kecil yang berlantaikan tekel. Terdapat
banyak jendela sehingga sirkulasi udara cukup sejuk dan
pencahayaannya ruangan cukup.

Lingkungan
terbuka

Area
Pondok pesantern memiliki area belajar mengajar yang
cukup dan juga masih memiliki beberapa area tanah yang
masih belum didirikan bangunan atau masih kosong
Kualitas
Lahan koson dimamfaatkan untuk area menjemur pakaian
santri dan untuk bermain para santri.

Batas

Batas wilayah :
Barat : Kelurahan Tembelang barat
Timur : Kelurahan Tembelang timur

Utara : Kelurahan Tamping Mojo


Selatan : Kelurahan Mbakalan
Tingkat

sosial Tingkat Sosial

ekonomi

Sebagian besar masyarakat pesantren bersosialisasi dengan


baik, budaya gotong royong masih melekat di lingkungan
sekitar. Koordinasi antar masyarakat cukup baik.
Tingkat Ekonomi
Pondok tergolong kategori ekonomi menenga, sehinggah
dalam memenuhi ebutuhan santri belum maksimal.

Kebiasaan

Kebiasaan para santri banyak yang tidak melakukan cuci


tangan sebelum makan dan jarang menggunakan sabun. Cara
mencuci piring yang kurang bersih dengan memberikan
sedikit sabun, tidak mencuci tanggan di air mengalir tetapi di
baskom. Santri memiliki kebiasaan makan menggunakan
nampan besar yang disantap bersama sama 1 nampan untuk 5
orang santri. Jadwal makan disiapkan teratur selama 3 kali
sehari.

Transportasi

Para santri yang tinggal diasrama merupakan kalangan


menengah kebawah sehingga biasanya mereka berangkat
dari rumah kepondong menggunakan transportasi umum,
beberapa orang santri saja yang menggunakan transportasi
pribadi

Fasilitas umum

Kesehatan
Terdapat Puskesmas di Kecamatan Tembelang yang
jaraknya lumayang jauh dari pesantren sekitar 3Km. Dan
untuk pondok pesantren sendiri belum memiliki poskestren.
Agama
Masjid

: 1 buah

Ruang Kelas : 12 ruang kelas untuk 3 tigangkatan, (putra dan


putri)
Pelayanan umum
Terdapat masing-masing ruang kelas bagi santri laki-laki dan

perempuan, masing-masing santri sesuai dengan tingkat


pendidikannya. Terdapat ruang perpustakaan dan asrama
untuk masing-masing para santri laki-laki dan perempuan.
Suku bangsa

Mayoritas santri dari suku Jawa

Agama

Seluruh santri beragama islam


dan Penyakit terbanyak yang terjadi di masyarakat pesantrn

Kesehatan
morbiditas

selama 6 bulan terakhir adalah Gastritis

Hasil pengolahan data yang berasal dari angket, wawancara dan observasi
akan disajikan sebagai berikut :
B. Data Inti
1.

Sejarah
Pondok pesantren Pondok Pesantren Tambak Beras Kota Jombang
didirikan oleh KH. Shodikin. Lahir pada tanggal 25 Juni 1978. Pondok
pesantren Tambak Beras ini bersifat Independen dan mandiri. Saat itu
jumlah santri 20 orang.

2.

Demografi
Pondok pesantren Tambak Beras terletak pada lokasi yang strategis
yaitu berada di wilayah yang mudah untuk dijangkau menggunakan alat
transportasi umum. Pondok pesantren Tambak Beras terdiri dari pondok
pesantren putra dan putri. Pada pengkajian ini dilakukan pada pondok
pesantren daerah putra dan putri.
a.

Jumlah siswa.
Jumlah keseluruhan siswa pada pondok pesantren Tambak
Berasadalah 150 orang.

b.

Distribusi siswa berdasarkan suku


Dari data yang didapat sebagian besar berasal dari suku jawa
sejumlah 90 jumlah dengan presentase 90%.

c.

Data Status Kesehatan


Data yang didapat pada 6 bulan terakhir di Tambak Beras yaitu:
1)

Gastritis dengan prosentase 65%

2)

Pedikulosis (kutu) dengan persentase 20%

3)

Diare dengan prosentase 15%

C. Data Sub Sistem


1.

Fisik dan lingkungan


Ruang asrama tampak cukup penerangan, berdebu, kondisi seperti
jarang dibersihkan oleh para santri. Tampak pakaian dan peralatan sholat
yang digantung disisi tempat tidur dan tembok-tembok, santri memiliki
peralatan mandi sendiri, peralatan makan yang tidak disiapkan secara
pribadi oleh pesantre, 5 santri makan dengan satu nampan, dan baskom
untuk mencuci sebelum makan dan sesudah makan menjadi satu, beberapa
santri mengatakan makan tidak sesuai waktu yang ditentukan pesantren
karena sibuk dengan tugas dipondok, dan santri mengaku tidak mendapat
jumlah makan yang sama rata.

2.

Pendidikan
Lama pendidikan di pondok pesantren Tambak beras di tingkat tajhizi
(persiapan) 1 tahun, wutsha (3 tahun).

3.

Komunikasi
Santri paling banyak menggunakan sarana komunikasi sekolah jenis
majalah dinding sebanyak 70 orang dengan presentasi 70%, dan para
santri dilarang membawah dan menggunakan alat komunikasi berupa
handphone. Komunikasih dilakukan dua arah antara santri dan pengajar
pondok, untuk menumbuhkan kemampuan berbicara dan berfikir para
santri.

4.

Kesehatan dan pelayanan social


a.

Sarana kesehatan
Terdapat puskesmas yang 3km dari pesantren

b.

Program Kesehatan
Pondok pesantren Tambak Beras belum memiliki poskestren
sehingga diperlukan dari berbagai pihak untuk mendirikan poskestren.
Dan selama ini santri yang sakit hanya ditangani dengan seadanya,
atau kalau sudah parah baru dibawa ke puskesmas

c.

Angka kesakitan

Angka kesakitan siswa dalam 6 bulan terakhir di pesantren


dengan 70% santri mengalami gastritis.
d.

Jenis penyakit dan keluhan


Sekitar 73% santri memiliki riwayat gastritis, dan hampir 50 %
saat diperiksa sedang mengalami gejala gastritis yaitu, mual, perut
terasa nyeri dan panas, serta mengalami anoreksia. Sebagian besar
santri mengeluh lelah dan sering kali stress dengan rutinitas dan tugas
tugas di ponpes.

5.

Keamanan dan transportasi


Pondok pesantren Tambak Beras berada di lingkungan yang
aman, mudah dijangkau dari jangkauan transportasi umum. Terdapat
3 penjaga dan saat malam ada jadwal ronda bagi santri laki-laki.

6.

Ekonomi
a.

Sumber keuangan
Dari data didapatkan jenis sumber keuangan adalah dari
administrasi orang tua santri dengan presentasi 80%. Dan 20% dari
donator di berbagai daerah.

b.

Jenis pekerjaan orang tua


Dari data di dapatkan bahwa jenis pekerjaan orang tua siswa
paling banyak adalah wiraswasta dengan presentasi 40%. 35% petani,
dan 25% bekerja sebagai pegawai negeri.

c.

Biaya Sekolah
Besar biaya dipondok pesantren untuk adalah Rp 400.000,00 per
semster

d.

Besar Bantuan Beasiswa Pemerintah


Dari data yang didapatkan besar pungutan biaya sekolah di
pesantren Tambak beras paling banyak sebesar Rp 100.000 Rp
1.500.000.

e.

Kantin tempat makan


Dikantin hanya disediakan jajanan snack dan minuman serta alat
alat tulis santri.

Makanan pokok santri disediakan oleh pihak ponpes, dengan


menu seadanya, mengingat keterbatasan biaya santri jarang sekali
makan dengan lauk ayam atau daging

7.

Politik dan Pemerintahan


Berdasarkan hasil wawancara dengan santri didapatkan bahwa
kunjungan pemerintah pernah dilakukan namun dengan waktu dan banyak
kunjungan yang tidak menentu.

8.

Rekreasi
1.

Kegiatan saat Waktu Istirahat Sekolah


Dari data didapatkan kegiatan saat waktu istirahat sekolah yang
hanya 4 jam akumulasi, siswa di Pesantren Tambak beras paling
banyak adalah mengobrol dengan teman dengan presentase 60% dan
mengulang hafalan sebanyak 40%

2.

Jumlah Hari Libur


Dari data didapatkan bahwa jumlah hari libur siswa di Pesantren
Tambak beras paling banyak adalah 1-2 hari s dengan presentase
40%,

D. Persepsi
Pola fikir santri sebagian besar bahwa sehat dan sakit itu adalah dari Allah
SAW sehingga para santri tidak memiliki motivasi kuat untuk mempertahankan
keshatan, apabila mereka sakit persepsi mereka bahwa itu ujian dari Allah dan
hanya dilakukan beberapa terapi biasa seperti istirahat, namun sebagian kecil
santri sudah mulai berfikir kritis mengenai kesehatan, mereka beranggapan apa
bila ingin sehat maka harus berperilaku sehat dan berpola hidup yang sehat
juga.

E. ANALISA DATA
Analisa Data Dan Perumusan Diagnosa Keperawatan Pondok Pesantren Tambak Beras Kota Jombang
Sebelum ditentukan diagnosa keperawatan komunitas, maka data yang didapat dari hasil pendataan yang dilakukan mulai dari tanggal 19
Maret 2016 sampai dengan 29 April 2016 tersebut dianalisis yang kemudian dilakukan penapisan untuk menentukan prioritas diagnosa
keperawatan yang akan ditindak lanjuti.
Dari hasil pendataan, maka data-data yang ada di analisis sebagai berikut :
No
1

DATA SUBJEKTIF

DATA OBJEKTIF

MASALAH
KEPERAWATAN

Santri mengatakan mencuci tangan dibaskom

Jumlah santri yang sakit gastritis Ketidakefektifan pemeliharaan

yang sama untuk 5 orang yang makan dalam

meningkat setiap tahunnya. Sebanyak kesehatan

satu nampan.

65%.

Santri mengatakan sering tidak mendapat

Jadwal kegiatan podok yang padat, Kelas

jatah makan yang tidak sama.

waktu istirahat para santri hanya 4 Kesehatan

Beberapa santri mengatakan tidak makan

jam akumulasi dalam satu hari

sesuai jadwal pondok, karena kepadatan

Sekitar 73% santri memiliki riwayat mengidentifikasi, mengelola,

waktu kegiatan

gastritis, dan hampir 50 % saat dan atau mencari bantuan

Sebagian besar santrimengeluh lelah dan

diperiksa sedang mengalami gejala untuk

stress dengan kegiatan di pondok

gastritis yaitu, mual, perut terasa kesehatan.

Domain 1 : Promosi Kesehatan


2

Manajemen

Definisi : Ketidakmampuan

mempertahankan

Batasan Karakteristik : Kurang

Pola fikir santri sebagian besar bahwa sehat

nyeri dan panas, serta mengalami pengetahuan tentang praktek

dan sakit itu adalah dari Allah SAW sehingga

anoreksia.

kesehatan dasar

para santri tidak memiliki motivasi kuat untuk

Tidak menunjukan minat pada

mempertahankan keshatan, apabila mereka

perbaikan perilaku sehat

sakit persepsi mereka bahwa itu ujian dari

Faktor yang berhubungan :

Allah dan hanya dilakukan beberapa terapi

strategi koping yang tidak

biasa seperti istirahat

efektif

Pengurus

pondok

mengatakan

bahwa,

Makanan pokok santri disediakan oleh pihak


ponpes, dengan menu seadanya, mengingat
keterbatasan biaya santri jarang sekali makan
dengan lauk ayam atau daging
2

Santri mengatakan jarang membersihkan

ruangan asrama mereka.

Santri

mengatakan

tidak

membersihkan

Banyak debu di ruang asrama

Hambatan

pemeliharaan

Ruang kamar asrama terasa pengap, rumah (kamar asrama)


karena beberapa ventilasi tertutup Domain 4 : Aktivitas/Istirahat
barang

barang

santri

dan Kelas 5 : Perawatan diri

ruangan karena padatnya jadwal kegiatan

oleh

ponpes

gantungan gantungan baju, tidak ada Definisi:


cela yang cukup untuk masuknya secara

ketidakmampuan
mandiri

memepertahankan lingkungan

cahaya matahari.

yang

meningkatkan

pertumbuhan yang aman.


Batasan

Karakteristik

lingkungan tidak bersih


Pola penyakit yang disebabkan
oleh kondisi tidak higinies
Faktor yang berhubungan :
penyakit yang berdampak pada
pemeliharaan
(kutu)

lingkungan

F. Penapisan Masalah
Dari hasil analisis data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan masalah untuk menentukan prioritas masalah, adapun
penapisan tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
No
1

Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan

Kriteria
A B

D E

G H I

K L

Jumlah
47

Keterangan
Keterangan kriteria :
A. Sesuai dengan peran perawat komunitas
B. Resiko terjadi

Hambatan pemeliharaan 4
rumah (kamar asramah)

37

C. Resiko parah
D. Potensi untuk pendidikan kesehatan
E. Interest untuk komunitas
F. Kemungkinan diatasi
G. Relevan dengan program
H. Tersedianya tempat
I.

Tersedianya waktu

J. Tersedianya dana
K. Tersedianya fasilitas
L. Tersedianya sumberdaya

Keterangan pembobotan :
1. sangat rendah
2. rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi

G. Prioritas Masalah Keperawatan


Berdasarkan skoring diatas, maka prioritas diagnosa keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
No

Diagnosa Keperawatan

Prioritas
1

Jumlah

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

47

Hambatan pemeliharaan rumah (kamar asramah)

37

H. Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas


No Dx.
1

NOC

NIC

Perilaku promosi kesehatan.

Pendidikan Kesehatan :

Tindakan pribadi untuk memahami, menumbuhkan dan 1.

Menggunakan

meningkatkan

kelompok-kelompok pendukung dalam melaksanakan

informasi

yang

dibutuhkan

untuk

rekan

pemimpin,

guru,

dan

meningkatkan kesehatan yang optimal dari Skala 3

program-program kesehatan.

(Kadang-Kadang) menjadi skala 5 (Secara Konsisten) 2.

Melibatkan individu, keluarga, dan kelompok dalam

Dengan Indikator Sebagai Berikut:

perencanaan dan pelaksanaan rencana untuk gaya hidup

1.

atau modifikasi perilaku kesehatan.

Menunjukan perilaku kesehatan secara konsisten.

I. Rencana Kerja (Plan Of Action)


No.

Kegiatan

Tujuan

Sasaran

Waktu & Tempat Media

Pelaksanaan

Dana

1.

Penyuluhan

Setelah dilakukan

Santri

November

LCD,

Perawat, mahasiswa

Swadaya Mahasiswa

kesehatan

pendidikan

poster

dan kader

tentang Gastritis

kesehatan

Ruang

diharapkan

Pertemuan

pengetahuan santri

Pesantren

Leaflet

Perawat, mahasiswa

tentang Gastritis
meningkat
2.

Penyuluhan

Setelah dilakukan

kesehatan

pendidikan

tentang cara

kesehatan

Santri

November

dan kader
Ruang

berperilaku hidup diharapkan

Pertemuan

bersih dan sehat.

Pesantren

pengetahuan santri
tentang perilaku
hidup bersih dan
sehat meningkat

Swadaya mahasiswa

J. Implementasi
No.

Kegiatan

Tujuan

Sasaran

Indikator hasil

Media

1.

Pendidikan

Meningkatkan pengetahuan santri

Santri

1. dihadiri oleh sasaran

LCD, poster, dan

kesehatan pada

tentang Gastritis

2. sasaran memahami tentang

roleplay

santri tentang

Gastritis dengan cara menjawab

Gastritis dan

pertanyaan-pertanyaan tentang

pencegahannya

Gastritis
3. pengetahuan sasaran
meningkat.

2.

Penyuluhan

1. Meningkatkan pengetahuan

Santri +

1. Dihadiri oleh sasaran.

LCD, poster, leaflet,

kesehatan

masyarakat tentang cara

pengurus

2. Sasaran memahami tentang

dan demonstrasi dan

tentang cara

berperilaku hidup bersih dan sehat.. pondok

berperilaku

cara berperilaku hidup bersih


dan sehat. dengan cara

hidup bersih

2.Meningkatkan pengetahuan

menjawab pertanyaan tentang

dan sehat.

pengurus pondok tentang perilaku

cara berperilaku hidup bersih

hidup bersih dan sehat, sebagai role

dan sehat..

model untuk para santri.

3. Pengetahuan sasaran
meningkat

praktek.

I. Evaluasi
1) Evaluasi terstruktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b. Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan.
d. Kesimpulan penyuluh termasuk kesiapan model dan media yang akan
digunakan.
e. Kesiapan audiensi meliputi kesiapan menerima penyuluhan.
2) Evaluasi proses
a. Peserta antusias dan berkonsentrasi terhadap materi yang disampaikan
oleh penyuluh.
b. Peserta mendengarkan materi penyuluhan dengan baik dan ada respon
positif dari peserta.
c. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai dan tidak
meninggalkan tempat.
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan mampu menjawab pertanyaan
secara benar.
e. Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas dan
dengan suasana rileks.
3) Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjawab 65% dari pertanyaan penyuluh dengan benar
meliputi:
a. Peserta dapat menyebutkan pengertian Gastritis
b. Peserta dapat menyebutkan penyebab/etiologi Gastritis
c. Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala Gastritis
d. Peserta dapat menyebutkan pencegahan Gastritis
Peserta dapat menyebutkanpengobatan dan pencegahan yang dapat
dilakukan pada kasus Gastritis

Anda mungkin juga menyukai