Apa bayangan manusia tentang masa depan yang akan datang ? mungkin dulu di abad sebelum 21 masa depan adalah dimana gedung pencakar langit menyentuh awan di setiap tempat, atau mobil yang berterbangan bak se ekor burung ataupun penjelajahan luar angkasa ke planet planet baru yang menakjubkan. Namun percayalah tidak sejak zaman kakek ku Gaze yang lahir di abad 20 dan besar di abad 21 dia bercerita bahwa bumi tumbuh tidak sesuai impian mereka tetua di abad 20 dimana membayangkan bumi makmur dengan segala kecanggihan teknologinya. Mereka memang benar benar berusaha untuk membuat dan membangun bumi yang penuh dengan teknologi maju, namun egoisme mereka dan keserakahan mereka telah mengubah bumi menjadi hancur. Sejak kakek ku masih berada di bangku kuliah nya, dia telah menyaksikan ribuan orang mati kelaparan ketika jutaan orang berlebihan makanan, ribuan orang kedinginan terlantar di tepi jalan ketika jutaan orang hidup damai di bawah atap, zaman permulaan abad 21 itulah dimana zaman manusia mulai melupakan mimpi para pendahulu mereka, mimpi dimana dunia bersatu, mimpi dimana perkembangan zaman membuat manusia berdiri semakin kuat. Sepanjang abad 21 tidak terjadinya banyak perubahan teknologi yang pesat seperti yang terjadi pada abad 20 di mana kereta kuda berubah menjadi mobil, kuda di ganti kan motor super laju dan langit mulai di penuhi burung besi yang terbang. Namun tidak dengan abad 21 dimana kakek ku hidup, semua berkembang sangat lambat, para penguasa hanya memikirkan tentang uang dan uang, ilmuan yang menemukan energi baru pun hilang dan mati karena para raja minyak itu tak mau ambil rugi dan pusing tentang energi terbaru mereka. Atau pun tentang penemuan penemuan lain nya yang dapat menggusur orang orang elit itu dan akhirnya mereka semua di singkirkan. Perkembangan semakin hancur hari demi hari. Yang membuat ku terkejut adalah pada abad pertengahan mereka mulai memperebutkan lahan subur, maksudku pada awal abad 21 mereka berperang karena bahan bakar dan itu masuk akal karena bahan itu lah yang menggerakan mesin mesin di dunia. Namun ini semakin gila ketika mereka mencoba memperebutkan negara negara yang masih memiliki lahan hijau dan tanah yang subur. Salah satu yang menjadi korban dari perang itu adalah negara ku indonesia. Mereka datang ke sini dengan dalih untuk menyelamatkan suku suku yang tertinggal dan mengatakan bahwa pemerintahan tidak adil. Mereka mulai menghasut provinsi provinsi di luar jawa dan mengatakan bahwa mereka bisa berdiri sendiri tanpa adanya negara indonesia dan tanpa harus tergantung kepada Jawa. Kakek ku sudah berulang kali berpendapat bahwa yang membuat negara ini maju bukan karena mereka bisa bergerak sendiri tetapi karena negara ini sadar bersama mereka lebih kuat. Namun propaganda terlalu gila, bahkan pemuda pemuda indonesia mulai di buatnya bodoh dan percaya akan hal itu, bertahun tahun mereka memupuk kebencian terhadap pulau jawa meski akhirnya para generasi kakek ku mulai bertindak dan mencoba mengusir para agen propaganda tersebut. Namun semuanya hanya percuma, ada dua pilihan yang harus di ambil dan pilihan pertama adalah mereka terpaksa berpisah atau mereka bergabung dan bertahan dari negara lain. Negara adidaya pasti akan bertindak, mereka tidak akan tinggal diam dan mereka pasti akan mencari alasan untuk dapat menghancurkan indonesia hingga akhirnya indonesia menjadi salah satu negara jajahan salah satu adidaya terbesar di dunia dan PBB pun hingga tutup mata akan hal itu. Hingga pada akhirnya semua negara mulai berperang demi memperebutkan negara negara dengan kekayaan alam yang subur. Brazil pun tidak luput dari kehancuran ini, hutan hujan amazon mereka telah berubah menjadi padang pasir. Bahkan negara argentina pun sudah mulai kehilangan pohon pohon mereka. Semua negara berperang dmei ini dan hancur dengan sendirinya. Hingga akhirnya tidak tersisa apapun di abad 22. Seperti yang sudah ku bilang tidak ada yang tersisa di abad ke 22 ini, bahkan untuk oksigen sekalipun kami harus tinggal di dalam ruangan dan menggunakan filter udara untuk menghasilkan ruangan. Bahkan jumlah penduduk sekarang ini hanya 10% dari jumlah populasi pada awal abad 21, aku tak bisa memperkirakan berapa orang yang masih selamat karena dunia ini benar benar sudah hancur, tidak ada pemerintahan yang stabil lagi. Semua kembali ke abad 15 dimana para orang selamat mulai membentuk sebuah pedesaan kecil dan bergabung. Tidak ada penjarahan karena semua desa saling menjaga satu sama lain nya. Sekarang aku ingin kau membayangkan seperti apa tempat yang ku tinggali sekarang ini. Bayangkan tempat dimana kau tak lagi bisa melihat cahaya yang cerah karena semua langit tertutup awan dan kabut yang tebal sehingga sinar matahari pun sulit menembusnya. Bayangkan tidak ada pohon hijau satu pun di sekitar kalian dan hanya ada debu debu yang bertebaran, bayangkan sebuah kota yang mati dan telah hancur karena perang. Bayangkan neraka yang selama ini kalian bayangkan pindah ke bumi tempat kalian berpijak saat ini.
Chapter 2 After The Ends
Namaku James, aku tinggal bersama empat orang teman ku masing masing bernama Crowley, Cyntia, Dean dan juga Hero. Kami berasal dari sekolah yang sama di desa Echo, desa yang telah hancur oleh serangan suku lain. Hampir semua penduduk desa kami mati dan kami adalah kelima yang tersisa yang berhasil sembunyi di dalam sumur dekat sekolah kami. Meskipun kami hampir mati di sumur itu tetapi akhirnya kami masih selamat. Tapi syukurlah kami masih menemukan sebuah tempat tinggal yang dapat melindungi kami dari suku suku lain. Abad 22 ini semuanya sudah berubah, peradaban sudah mulai hancur, tempat ini bagaikan langit yang selalu jingga. Aku tak pernah melihat matahari cerah yang seperti di katakan kakek ku Gaze. Meskipun jaman dahulu dunia masih terbilang aman, namun sekarang aku pun tidak tahu. Sejauh kau tidak bertemu dengan suku lain maka hidupmu mungkin akan aman. Tidak semua suku jahat, tapi kebanyakan dari mereka akan menembuskan panah mereka ke kepala kalian jika bertemu dengan nya. Kemarin itu gila sekali, mereka hanya datang menjarah kampung membunuh semuanya dan pergi ujar ku memecah keheningan kami yang sedang bersembunyi di bawah gua yang kami temukan di hutan mati. James kita sudah hancur, orang tua kita sudah mati. Suku suku kanibal itu memakan mereka hidup hidup, jika kita ketahuan mati lah kita ujar Crowley ketakutan. Crow aku bahkan tak tau nasib kedua orang tuaku dan adik ku, mereka mungkin sudah mati dan ya aku juga ketakutan tapi apa yang bisa kita perbuat. Sudah kakek ku bilang ke kepala suku untuk meningkatkan kemampuan perang menduduk desa tapi masih saja bersikukuh hingga ajal kakek ku menjemputnya ujar ku coba menenangkan Crowley
Sekarang apa yang harus kita lakukan ? apa kita harus bersembunyi di sini terus menerus, lihat lah Dean dan Hero sudah kelelahan Ujar Cyntia se