Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIK ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

LAPORAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Elektronika Komunikasi
Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang
Program Studi S.S.T. Teknik Telekomuikasi
Tahun Akademik 2016 / 2017

Disusun Oleh :
DEWI SETIYANINGSIH
TE 2A
NIM. 4.31.15.0.07

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2016
Jobsheet 2 Penguat Tak Membalik | 1

Jobsheet 2 Penguat Tak Membalik | 2

LAPORAN PRAKTIKUM

NO. PRAKTIK

: 02

JUDUL

: PENGUAT TAK MEMBALIK ( NON


INVERTING AMPLIFIER)

NAMA PRAKTIKAN

: DEWI SETIYANINGSIH

KELAS

: TE 2A

TANGGAL PRAKTIK

: 19 SEPTEMBER 2016

TANGGAL PENGUMPULAN

: 26 SEPTEMBER 2016

PENGAMPU

: SLAMET WIDODO, Ir. , M.Eng.

2.1.

Judul
Penguat Tak Membalik ( Non Inverting Amplifier)

2.2.

Tujuan

Jobsheet 2 Penguat Tak Membalik | 3

Setelah melaksanakan praktikum, menyusun rangkaian, memeriksa


rangkaian, dan menganalisis data, tujuan yang ingin dicapai dari praktik
ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui IC operasional amplifier, sebagai pengaut tak membalik
dengan perolehan ( gain ) tinggi
2. Menghitung nilai komponen yang diperlukan untuk penguat tak membalik
3. Memperhitungkan dan mengukur penguatan dan frekuensi cross over
pada kurva respon frekuensi
4. Merancang rangkaian operasional amplifier sesuai dengan kebutuhan
2.3.

Alat dan Rangkaian

Berikut adalah alat yang diperlukan dan bentuk rangkaian yang diuji dalam
praktik ini :
2.3.1.

Alat :

2.3.2.

Osiloskop
Generator Fungsi
Dual Power Supply 15V
Protoboard
Kabel Power
Kabel BNC to Penjepit
Kabel BNC to BNC
Kabel Banana to Banana
Resistor 1K
Resistor 100K
Resistor 22K
IC MC3403
Multimeter analog
Kabel Penghubung

( 1 buah )
( 1 buah )
( 1 buah )
( 1 buah )
( 2 buah )
( 2 buah )
( 1 buah )
( 3 buah )
( 1 buah )
( 2 buah )
( 3 buah )
( 1 buah )
( 1 buah )
( secukupnya )

Rangkaian :

Jobsheet 2 Penguat Tak Membalik | 4

Gambar 2.1. Rangkaian Praktikum Penguat Tak Membalik ( Non Inverting


Amplifier
2.4.

Landasan Teori

2.4.1. Prinsip Dasar Penguat Operasional


Penguat operasional yang ideal memiliki sifat sifat berikut ini :
1.
2.
3.
4.

Open Loop Voltage Gain


Input Impedance
Output Impedance
Input Offset Voltage

: Av
: ZIN
: ZOUT
: VIN

=~
=~
=0
=0

5. Input Bias Current

: IB

6. Input Offset Current

: IIN

= IB1 IB2

I B1+ I B2
2

=0
=0

2.4.2. Rangkaian Inverting ( Membalik )


Inverting untuk konfigurasi dimana masukan positif menghasilkan
keluaran negatif atau masukan negatif menghasilkan keluaran positif. Rangkaian
dari penguat operasional inverting ditunjukkan dengan gambar berikut ini :

Jobsheet 2 Penguat Tak Membalik | 5

Gambar 2.2. Rangkaian Penguat Membalik ( Inverting )


Bila suatu tegangan DC (+VIN) dipasang pada masukan (-) lewat tahanan
R1, maka arus I akan mengalir seperti terlihat pada gambar 2.2. Arus dikendalikan
oleh Op Amp sedemikian rupa sehingga tegangan jatuh pada R1 = VIN , hal ini
dimungkinkan karena disini digunakan teori pengendalian dengan feed back
negatif ( tahan Rf sebagai elemen feedback negatif ). Bila tegangan pada input (-)
dan (+) kecil maka Op Amp akan mengoreksi sedemikian rupa sehingga selisih
VIN dengan VIN + sama dengan nol. Dengan demikian berlaku persamaan :
VIN
VOUT

= I x R1

Oleh karena arus I besarnya sama, maka

= - I x Rf

VOUT

Rf
= - R1

x VIN

Gain Op Amp dengan konfigurasi inverting adalah

=-

V OUT
V

Rf
R1

Tanda negatif disini menyatakan berbalik polaritas atau antara masukan


dan keluaran berbalik fasa 180o , bila ditinjau dengan sinyal sinusoida.
2.4.3. Rangkaian Non Inverting ( Tidak Membalik )

Jobsheet 2 Penguat Tak Membalik | 6

Non Inverting untuk konfigurasi dimana masukan positif menghasilkan


keluaran positif. Atau masukan negatif menghasilkan keluaran negatif. Seperti
halnya pada rangkaian inverting, disini pun akan ditunjukkan rumus gain dari
rangkaian ini.

Gambar 2.3. Rangakain Non Inverting


Tegangan positif VIN dihubungkan ke terminal msukan (+) Op Amp,
seperti halnya pada rangkaian beda tegangan pada masukan (-) dan (+) adalah
sama dengan nol, sehingga tegangan masukan sama dengan tegangan jatuh pada
R1 dan tegangan keluaran akan sama dengan tegangan R 1 ditambah dengan
tegangan pada Rf. Untuk itu berlaku rumus hubungan antara masukan dan
keluaran sebagai berikut :
VIN
VOUT

= I x R1
= I ( R1 + Rf )

VOUT

R 1+ Rf
R1

x VIN

Gain Op Amp dengan konfigurasi non inverting adalah


V OUT
V

R 1+ Rf
R1

=1+

Rf
R1

2.4.4. Rangkaian Voltage Follower

Jobsheet 2 Penguat Tak Membalik | 7

Gambar 2.4. Op Amp sebagai Voltage Follower


Untuk dapat menganalisa dengan mudah kita berikan harga ekstrim pada
rangkaian gambar 2.2. yaitu dengan memasang Rf = 0 dan Ri = ~ . Pada kondisi
ini ( lihat Gambar 2.4. ) Ri seolah terputus dan Rf hubung singkat, sehingga
didapt persamaan :
V OUT
V

=1+

Rf
R1

=1+

=1

Jadi penguatan tegangan ( gain ) dari rangkaian ini = 1 dan polaritasnya


tidak terbalik antara masukan dan keluaran. Rangkaian ini sering disebut dengan
rangkaian penyangga ( buiffer ).

2.5.

Langkah Praktikum

Berikut merupakan langkah langkah yang perlu dilakukan untuk melaksanakan


praktik :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Pastikan dalam keadaan baik dan
siap digunakan.
2. Pastikan catu daya pada kondisi OFF dan pengatur tegangan pada posisi
minimum
3. Hubungkan catu daya dengan tegangan jala jala
4. Buat rangkaian seperti Gambar 2.1.

Jobsheet 2 Penguat Tak Membalik | 8

5. Berikan sinyal kecil ke input ( kira kira 100 mVp-p ). Catatlah gain dari
penguat.
6. Hubungkan keluaran penguat dengan masukan horizon osiloskop, untuk
melihat bentuk lisayous. Gantilah R1 dan R2 dengan resistor sebesar 100 K.
Catatlah apa yang terjadi.
7. Dengan mengganti nilai C1, buatlah agar penguat mempunyai frekuensi
cross over pada frekuensi tinggi sebesar 12 Khz. Catat besarnya kapasitor
tersebut.
8. Ubahlah rangkaian menjadi penguat pengikut yang membalik sinyal.
Tentukan pergeseran fasa antar mesukan dan keluaran. Ukur gain penguat.

2.6.

Tugas dan Pertanyaan

A. Tugas
1. Rancanglah dahulu sistem penguat yang, keduanya memiliki dua masukan
yang sama tetapi keluarannya berbeda frasa 180o, dan kedua keluarannya
mempunyai amplitudo yang sama. Kedua penguat tersebut memiliki titik
roll of pada 3 KHz. Hitunglah gain dalam dB dari kedua penguat tersebut.
B.Pernyataan
1. Jika anda menggunakan IC linier opamp sebagai penguat non-inrverting,
sinyal masukan diumpamakan ke kaki ...
2. Pada penguat non-inverting, jika resistor umpan balik R2 = 100 Kohm,
dan R1 = 1 Kohm, maka pengautan dari penguat tersebut akan sama
dengan...
3. Jika R1 = R2 = 10 Kohm dan Vin = 1 Volt maka Vout = ...
4. Jika R1 = R2 = 100 Kohm dan R3 = R4 = 10 Kohm, dan berapa penguatan
total rangkaian?
5. Jika diumpamakan sinyal berupa pulsa positif pada rangkaian dalam
percobaan, maka keluarannya akan...

2.7.

Lembar Kerja
1. Pengamatan I
Sinyal input 100 mV, hasil Gain : ...
Jobsheet 2 Penguat Tak Membalik | 9

2. Pengamatan II
Gambar Lisayous
3. Pengamatan III
R1 dan R2 diganti 100 K
....................................................
4. Pengamatan IV
Ganti C1, besarnya C1 saat fC = 12 KHz adalah...

Jobsheet 2 Penguat Tak Membalik | 10

Anda mungkin juga menyukai