Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM SURVEI RUTE

MODUL - 5
Merancang jalur Jalan Dengan Lengkung Horizontal

Dibuat Oleh :
Putri Wahyu Adiyani
13/344269/SV/02785

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK GEOMATIKA


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

I.

Materi
Merancang Jalur Jalan dengan Lengkung Horizontal

II.

Tujuan
Mahasiswa dapat melakukan perancangan jalur jalan (road) berdasarkan jalur
rencana trase, mendesign lengkung/kurva Horizontal, membuat koridor serta
hitungan cut n fill nya.

III.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu

Rabu, 26 Desember 2014

Tempat

Laboratorium Fotogrametri Fakultas Teknik Geodesi dan

Geomatika Universitas Gadjah Mada.

IV.

Dasar Teori
Design lengkung Horizontal (kurva horizontal) merupakan salah satu metode
untuk membuat belokan pada jalur jalan/route. Perhatikan gambar berikut
untuk penjelasan parameter yang terdapat dalam sebuah kurva horizontal.
Dalam Surpac pembentukan lengkungan dibuat dengan menentukan terlebih
dahulu nilai R dan arc. R adalah jari-jari kurva lingkaran, sedangkan arc adalah
panjang busur tiap titik station. Panjang arc akan menentukan jumlah titik
station yang terbentuk pada kurva.

Untuk membuat lengkung Hz di surpac ada 2 metode yang bisa digunakan, yaitu
metode curve from tangent dan metode curve at segmen end. Metode

pertama adalah pembuatan lengkung dimana menggunakan 3 titik fix point atau
menggunakan 2 line yang sudah diketahui posisinya dan posisi lengkung dibuat
pada titik tengah. Titik pertama disebut first point pada first line, dan titik ke 2
sebagai second point pada first line sekaligus sebagai first point pada second
line. Untuk titik ke 3 sebagai second point pada second line.

Metode kedua (curve at segmen end) adalah metode pembuatan lengkung


dimana menggunakan 2 titik fix point atau menggunakan 1 line yang sudah
diketahui posisinya dan posisi lengkung dibuat pada ujung line.

V.

Prosedur Praktikum
Disediakan data topografi original (ori_road2.str) dan jalur rencana jalan
(traseroute1.str). Akan dibuat rencana jalur jalan dari titik awal A menuju B.
Kurva horizontal dibuat untuk tiap titik poligon dengan parameter R = 100m dan
Panjang Arc (busur) = 10m. Rancanglah design jalan dengan lengkung tersebut
menggunakan metode curve from tangent dan hitunglah volume galian
timbunan yang dibutuhkan untuk membuat rencana jalan tsb jika :
a. Lebar koridor 20m kiri dan kanan, dengan Elevasi jalur jalan dibuat sama
(datar) dengan RL = 85m
b. Lebar koridor 20m kiri dan kanan, dengan Elevasi jalur jalan dibuat sama
(datar) dengan RL = 55m
Karena jalan dibuat datar maka tidak ada turunan atau tanjakan pada rencana
jalur tersebut.
Disini kita baru mempelajari lengkung Horizontal, ketika ada turunan/tanjakan
maka harus dibuat dan didesign dengan kurva vertikal.

VI.

Langkah Kerja
1. Membuat design lengkung Hz sesuai dengan kriteria , R=100m dan Arc =
10m.
a. Membuka

design

lengkung

jalan

traseroute1.str

b. Klik create kurve from tangent klik titik yang akan dibuat kurva
nya lalu isikan besar jari-jari dan arc nya.

Hasil

c. Jumlah titik station tiap lengkung ada 48 titik dari ujung hingga akhir.

d. Menggabungkan

lengkungan dengan

join segmen. Melakukan

pengantian buntut kepala dengan icon reverse agar segmen bisa di


join. Hasil pertama segmen masih terputus sehingga perlu di join
dengan segmen lainnya agar terbentuk menjadi 1 segmen. Untuk
menjoin terlebih dulu kita harus tahu mana kepala mana buntut
denga mengetik DRWS. Setelah muncul angka string nya kita bisa
lakukan reverse dengan icon

lalu lakukan join dengan icon

edit string menjadi string 2 dengan edit string renumber .

Hasil Join

e. Menyimpan

hasil

design

ini

dengan

nama

design_lengkung_hz1.str. Yang disimpan cukup design saja


(gambar diatas adalah string warna putih).

2. Membuat koridor 20m kiri dan kanan as jalan.

Klik icon
segmen.

lalu isikan dengan 20m dan 20 m klik awal dan ujung

Perlu dilakukan editing dengan delete point dan break line .

HASIL EDITING

Menyimpan hasil ini dengan nama design_koridor1.str

3. Membuat design untuk elevasi RL =85 (sesuai permintaan point a).


a. Klik icon match segmen

lalu isikan opfield = Z , operator = + , dan

value = 85 apply

Save hasilnya dengan design_koridor_ev85.str


b. Menambahkan titik dengan jarak 5m pada setiap koridor jalan.
Klik create point multiple point klik first point klik second point
masukkan nilainya misal 5 apply
c. Membuat DTM, klik Surface DTM File Function Create DTM from
string file

4. Lakukan trim inside terhadap file topografi ori. Agar hasil DTM gabungan
membentuk TIN dengan bentuk ideal maka trim inside dilakukan
menggunakan boundary dengan lebar koridor lebih lebar daripada koridor
jalan. Sehingga anda buat dulu boundary koridor misal dengan lebar 30m kiri
dan kanan. Simpan hasil boundary ini dengan nama boundary_30.str.
Setelah boundary terbentuk, lakukan trim inside untuk file topografi original.
Simpan hasil trim sebagai ori_road_trim2.str

Boundary_30.str

Hasil trim disimpan dengan nama ori_road_trim2.str


5. Gabungkan antara file ori_road_trim2.str dengan design_koridor_ev85.str
dalam 1 layer. Kemudian buatlah DTM nya.
a. Drag file ori_road_trim2.str dengan design_koridor_ev85.str sambil
klik ctrl, kemudian save dengan nama final_job_1.str

b. Kemudian membuat DTMnya dengan cara berikut klik menu Surfaces


DTM File Functions Create DTM from string file. Hasil sebagai berikut :

6. Menghitung volume cut and fill .


DTM yang digunakan dalam perhitungan cut and fill ini adalah hasil DTM
terakhir yang kita buat diatas final_job_1.dtm dan juga ori_road2.dtm ( maka
kita harus membuat terlebih dulu ) dan boundary yang berkoridor 30m kiri
kanan tadi.
Komponennya :

Dari kondisi diatas bisa kita lihat bahwa perlu timbunan sepanjang jalan
melihat ketinggian jalan lebih tinggi dari pada topografi ori_road2.dtm
Untuk melihat volume cut and fill bisa dilakukan dengan :
a. Klik volume Cut and fill between DTMs

b. Maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut :

Hasil cut and fill :

Volume galian : 3.2


Volume timbunan : 1001888.1
Untuk luas jalan kita bisa membuka terlebih dulu rencana jalan
design_koridor_ev851.str lalu klik segmen propertis.

Luas jalan seperti yang tertera diatas = 28857.878 m2

7. Membuat rencana jalan dengan elevasi 55 m


a. Merubah tinggi koridor jalan menjadi 55 m
Buka design_koridor yang elevasinya masih 0 m lalukan edit
ketinggian segmen dan as jalan dengan

lalu isikan opfield = Z ,

operator = + , dan value = 55 apply


Untuk mengecek hasil penggantian segmen bisa dilakukan dengan
edit point, Z sudah berunah apa belum.

Kemudian save dengan nama design_koridor_55.str


b. Membuat titik baris dengan interval 5 m, dengan create point
multiple point klik first point klik second point masukkan nilainya
misal 5 apply

Kemudian save dengan nama design_koridor_trase551.str


c. Menggabungkan

layer

ori_road_trim2

dengan

design_koridor_trase551.str, dengan cara drag ori_road1_trim.str lalu

tekan kontrol dan drag juga design_koridor_trase551.str lalu save


dengan nama design55_final1.str

d. Kemudian membuat DTMnya, dengan cara klik menu Surfaces DTM


File Functions Create DTM from string file.

e. Hasil DTM :

8. Mengitung volume cut and fill design55_final1.str


Klik volume Cut and fill between DTMs

Maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut :


Gunakan boundary_30.str, first DTM menggunakan ori_road2.dtm, kemudian
second DTM menggunakan design55_final1.dtm

Volume galian : 153932.5


Volume timbunan : 81280.3
Menjawab pertanyaan praktikum :
a) Termasuk pekerjaan galian atau timbunan untuk membentuk rencana
jalan tsb?

Kondisi diatas termasuk pekerjaan galian dan juga timbunan karena


pada pembuatan jalan ini terdapat area yang harus di gali dan
ditimbun.
b) Berapakah volume galian atau timbunannya?
Volume gallian = 153932.5 m3
Volume timbunan = 81280.3 m3
c) Berapakah luasan galian atau timbunannya?
Luasan galian = 22525.0 m2
Luasan timbunan =20445.6 m2
d) Bisakah anda menunjukkan lokasi mana yang digali dan mana lokasi
yang ditimbun?
GALIAN

TIMBUNAN

e) Jika bisa berapakah luasan masing-masing


Cut area : 22525.0 m2
Fill area : 20445.6 m2
VII.

KESIMPULAN
Setelah dilakukan praktikum survey rute dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
dapat melakukan perancangan jalur jalan (road) berdasarkan jalur rencana
trase, mendesign lengkung/kurva Horizontal, membuat koridor serta hitungan
cut n fill nya menggunakan software surpac.

Anda mungkin juga menyukai