MODUL - 5
Merancang jalur Jalan Dengan Lengkung Horizontal
Dibuat Oleh :
Putri Wahyu Adiyani
13/344269/SV/02785
I.
Materi
Merancang Jalur Jalan dengan Lengkung Horizontal
II.
Tujuan
Mahasiswa dapat melakukan perancangan jalur jalan (road) berdasarkan jalur
rencana trase, mendesign lengkung/kurva Horizontal, membuat koridor serta
hitungan cut n fill nya.
III.
Tempat
IV.
Dasar Teori
Design lengkung Horizontal (kurva horizontal) merupakan salah satu metode
untuk membuat belokan pada jalur jalan/route. Perhatikan gambar berikut
untuk penjelasan parameter yang terdapat dalam sebuah kurva horizontal.
Dalam Surpac pembentukan lengkungan dibuat dengan menentukan terlebih
dahulu nilai R dan arc. R adalah jari-jari kurva lingkaran, sedangkan arc adalah
panjang busur tiap titik station. Panjang arc akan menentukan jumlah titik
station yang terbentuk pada kurva.
Untuk membuat lengkung Hz di surpac ada 2 metode yang bisa digunakan, yaitu
metode curve from tangent dan metode curve at segmen end. Metode
pertama adalah pembuatan lengkung dimana menggunakan 3 titik fix point atau
menggunakan 2 line yang sudah diketahui posisinya dan posisi lengkung dibuat
pada titik tengah. Titik pertama disebut first point pada first line, dan titik ke 2
sebagai second point pada first line sekaligus sebagai first point pada second
line. Untuk titik ke 3 sebagai second point pada second line.
V.
Prosedur Praktikum
Disediakan data topografi original (ori_road2.str) dan jalur rencana jalan
(traseroute1.str). Akan dibuat rencana jalur jalan dari titik awal A menuju B.
Kurva horizontal dibuat untuk tiap titik poligon dengan parameter R = 100m dan
Panjang Arc (busur) = 10m. Rancanglah design jalan dengan lengkung tersebut
menggunakan metode curve from tangent dan hitunglah volume galian
timbunan yang dibutuhkan untuk membuat rencana jalan tsb jika :
a. Lebar koridor 20m kiri dan kanan, dengan Elevasi jalur jalan dibuat sama
(datar) dengan RL = 85m
b. Lebar koridor 20m kiri dan kanan, dengan Elevasi jalur jalan dibuat sama
(datar) dengan RL = 55m
Karena jalan dibuat datar maka tidak ada turunan atau tanjakan pada rencana
jalur tersebut.
Disini kita baru mempelajari lengkung Horizontal, ketika ada turunan/tanjakan
maka harus dibuat dan didesign dengan kurva vertikal.
VI.
Langkah Kerja
1. Membuat design lengkung Hz sesuai dengan kriteria , R=100m dan Arc =
10m.
a. Membuka
design
lengkung
jalan
traseroute1.str
b. Klik create kurve from tangent klik titik yang akan dibuat kurva
nya lalu isikan besar jari-jari dan arc nya.
Hasil
c. Jumlah titik station tiap lengkung ada 48 titik dari ujung hingga akhir.
d. Menggabungkan
lengkungan dengan
Hasil Join
e. Menyimpan
hasil
design
ini
dengan
nama
Klik icon
segmen.
HASIL EDITING
value = 85 apply
4. Lakukan trim inside terhadap file topografi ori. Agar hasil DTM gabungan
membentuk TIN dengan bentuk ideal maka trim inside dilakukan
menggunakan boundary dengan lebar koridor lebih lebar daripada koridor
jalan. Sehingga anda buat dulu boundary koridor misal dengan lebar 30m kiri
dan kanan. Simpan hasil boundary ini dengan nama boundary_30.str.
Setelah boundary terbentuk, lakukan trim inside untuk file topografi original.
Simpan hasil trim sebagai ori_road_trim2.str
Boundary_30.str
Dari kondisi diatas bisa kita lihat bahwa perlu timbunan sepanjang jalan
melihat ketinggian jalan lebih tinggi dari pada topografi ori_road2.dtm
Untuk melihat volume cut and fill bisa dilakukan dengan :
a. Klik volume Cut and fill between DTMs
layer
ori_road_trim2
dengan
e. Hasil DTM :
TIMBUNAN
KESIMPULAN
Setelah dilakukan praktikum survey rute dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
dapat melakukan perancangan jalur jalan (road) berdasarkan jalur rencana
trase, mendesign lengkung/kurva Horizontal, membuat koridor serta hitungan
cut n fill nya menggunakan software surpac.