Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen adalah cabang dari ilmu sosial. Semua ilmu dari cabang ilmu
sosial pasti mengalami perkembangan. Hal ini terjadi karena ilmu sosial bersifat
dinamis yaitu selalu mengikuti perkembangan zaman.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa hari ini tak kan ada tanpa ada masa
lalu, maka dari itu apapun yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah termasuk
juga manajemen. Sebelum kita mempelajari manajemen alangkah baiknya kita
mempelajari sejarah perkembangan manajemen agar kita lebih senang dalam
mempelajari manajemen.
1.2 Rumusan Masalah
a)
b)
c)
d)
e)

Bagaimana latar belakang sejarah manajemen?


Apa saja pendekatan klasik?
Apa saja pendekatan kuantitatif?
Apa saja pendekatan perilaku?
Apa saja pendekatan kontemporer?

1.3 Tujuan
a)
b)
c)
d)
e)

Untuk mengetahui latar belakang sejarah manajemen.


Untuk mengetahui pendekatan klasik.
Untuk mengetahui pendekatan kuantitatif.
Untuk mengetahui pendekatan prilaku.
Untuk mengetahui pendekatan kontemporer,

BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Sejarah Manajemen


Beberapa orang melihat sejarah manajemen (dengan definisi) sebagai
konseptualisasi modern yang terlambat (dalam hal modernitas yang
terlambat). Dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pramodern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya, mendeteksi
aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern akhir.
Perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedagang Sumeria
dan pembangun piramid Mesir yaitu para pemilik budak selama berabad-abad
menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung
namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak
perusahaan pra-industri dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa
terdorong untuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis.
namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5
hingga ke-15) dan kodifikasi kesekretariatan entri ganda (1494) menyediakan
perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen.
Abad 19
Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19.
Pelaku Ekonomi klasik Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori
teori pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang
hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt, dan Matthew
Boulton mengembangkan teknik produksi seperti Penetapan standar,
prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan
perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin
dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan,
motivasi, struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.

Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon
Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori
manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara
keseleruhan berdasarkan sains.
Abad 20
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun
1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan
beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen
terapan: Konsep Korporasi (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun
1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors)
yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik
statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett
mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah
ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan Sains Manajemen,
mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen,
khususnya di bidang logistik dan operasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah,
termasuk:

Manajemen Sumber daya manusia

Manajemen operasi atau produksi

Manajemen strategi

Manajemen pemasaran

Manajemen keuangan

Manajemen informasi teknologi

B. Pendekatan Klasik
Yaitu pendekatan yang berfokus pada rasionalitas dan berusaha menjadikan
organisasi dan para pekerja berfungsi seefisien mungkin. Dua teori utama
pendekatan klasik yaitu:
1) Manajemen ilmiah
Yaitu sebuah pendekatan manajemen yang menerapkan metode-metode
ilmiah dalam rangka menemukan satu cara terbaik untuk melakukan
sebuah pekerjaan. Ada dua tokoh yang mengawali munculnya manajemen
ilmiah, yaitu:
a) Robert Owen ( 1771-1858)
Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer
beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia.
Menekankan penting unsur manusia dalam produksi. Dia membuat
perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari
kerja standar,pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja,
membagun

perumahan

yang

lebih

baik

bagi

karyawan

dan

mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang barang dengan


murah.
Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa,bilamana terhadap
mesin dan faktor produksi diadakan suatu perawatan yang baik akan
memberikan keuntungan kepada perusahaan,demikian pula pada tenaga
kerja,apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya
perhatian baik kompensasi,kesehatan,tunjangan dan lain sebagainya)
oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan,kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh
situasi ekstern dan intern dari pekerjaan.Atas hasil penelitiannya Robert
Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
b) Charles Babbage (1792-1871)
Charles Babbge, seorang profesor matematika dari inggris,
mencurahkan banyak waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik
menjadi lebih efisien. Babbge adalah penganjur pertama prinsip
pembagian kerja melalui spesifikasinya. Dia percaya bahwa aplikasi
prinsip prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas
dari tenaga kerja,karena pekerjaan dilakukan dengan efektif dan

efisien.Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman


dalam penerapan prinsip prinsip manajemen.
2) Teori Administrasi Umum
Teori Administrasi umum (general administrative theory), yaitu sebuah
pendekatan manajemen yang menitikberatkan pada menjabarkan hal-hal
yang dikerjakan seorang manajer dan hal-hal apa yang disebut sebagai
pratik manajemen yang baik. Dua figur yang paling menonjol di balik
perkembangan teori administrasi umum adalah:
a) Henry Fayol
Orang yang mencetuskan lima fungsi yang harus dijalankan seorang
manajer

yaitu

perencanaan

(planning),

penataan

(organizing), penugasan (comamanding), koordinasi (coordinating) dan


pengendalian (controlling).
b) Max Weber
Orang yang menggagas tentang sebuah tipe organisasi ideal yang ia
namakan birokrasi-suatu bentuk organisasi yang dicirikan oleh adanya
pembagian kerja (division of labour) yang jelas, hierarki kepemimpinan
yang tegas, arahan-arahan dan aturan-aturan yang lugas, serta hubungan
antar-individu yang tidak bersifat pribadi (alias profesional).
C. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan Kuantitatif yaitu pendekatan yang menggunakan teknik-teknik
kuantitatif untuk membantu proses pengambilan keputusan. Pendekatan
kuantitatif melibatkan penggunaan statistika, model-model optimasi, modelmodel informasi, simulasi computer dan berbagai teknik kuantitatif lainnya
di dalam aktivitas-aktivitas manajemen. Pendekatan ini lahir dan berkembang
dari

solusi-solusi

matematika

dan

statiska

yang

diciptakan

untuk

memecahkan masalah-masalah militer dalam perang dunia II. Pendekatan


Kuantitatif meliputi:
a) Manajemen Mutu Total (Total Quality Management, TQM) yaitu
Falsafah manajemen yang sepenuhnya berfokus pada upaya perbaikan
berkesinambungan (continuos improvement) dan kemampuan berespons
terhadap kebutuhan/harapan pelanggan. TQM merupakan sebuah bentuk
pengkhianatan terhadap pendekatan-pendekatan terdahulu yang terlalu
berpegang teguh pada keyakinan bahwa menekan biaya adalah satusatunya cata untuk meningkatkan produktivitas.
6

D. Pendekatan Perilaku
Pendekatan Perilaku yaitu Pendekatan yang dilakukan para manajer dalam
menyelesaikan berbagai pekerjaan dengan cara mengkaji orang-orang yang
ada didalam organisasi. Pendekatan prilaku meliputi:
a) Perilaku Organisasi (organization behavior, OB)
Yaitu bidang studi khusus yang memperlajari secara mendalam tindakantindakan (perilaku) orang yang bekerja disebuah organisasi. Para
pendukung awal ilmu perilaku organisasi (organizational behaviour)
(Robert Owen, Hugo Musterberg, Mary Parker Follet, dan Chester
Barnard) menyumbangkan gagasan yang berbeda-beda namun mereka
semua sama-sama meyakini bahwa SDM adalah kekayaan terpenting
organisasi dan harus dikelola sebagaimana semestinya
b) Kajian-Kajian Hawthorne
Yaitu serangkaian studi yang dilakukan diperusahaan Western Electric
Company Works di kota Cicero, Illionis, AS. Kajian ini dumulai pada
tahun 1924, pada awalnya di rancang dan dijalankan oleh para insiyur di
Western Electric sebagai sebuah eksperimen manajemen ilmiah. Kajiankajian Hawthonre membuka cakrawala baru mengenai perilaku kerja
individu maupun kelompok.

Tokoh-tokoh penting dalam pendekatan prilaku adalah Hugo Munsterberg


dan Elton Mayo. Melalui eksperimen aliran ini mengganti konsep manusia
rasional (manusia yg hanya dapat dimotivasi dgn pemenuhan kebutuhan
ekonomi) dengan konsep manusia social (dpt dimotivasi dengan
pemenuhan kebutuhan social berupa hubungan kerja).

Elton Mayo (1880 1949)


Mayo melakukan percobaan dengan teman-temannya di sebuah
pabrik. Percobaan pertamanya meneliti pengaruh kondisi penerangan
terhadap produktivitas. Dan bisa disimpulkan bila kondisi penerangan
naik, maka produktivitas juga akan naik, bagitupun sebaliknya. Penelitian
lainnya yaitu kelompok kerja informal-lingkungan sosial karyawan
signifikan terhadap produktivitas.
Konsep makhluk sosial di motivasi kebutuhan sosial, hubungan
timbal-balik lebih responsif terhadap dorongan kerja. Pengawasan
manajemen telah menggantikan konsep makhluk rasional yang di
motivasi oleh kebutuhan-kebutuhan fisik manusia.

E. Pendekatan Kontemporer
Yaitu pendekatan yang dilakukan ke hal-hal yang terjadi di lingkungan di luar
batas-batas organisasi. Ada dua pendekatan kontemporer yaitu:
a) Kesisteman adalah salah satu teori dasar di ilmu fisika, yang dimasa
lampau belum pernah diterapkan di dalam organisasi-organisasi manusia.
Sebuah sistem adalah sekumpulan bagian yang saling terkait dengan
saling bergantung antara satu sama lainnya hingga sebuah bentuk kesatuan
yang utuh. Dua tipe dasar sistem adalah:
1) Sistem terbuka yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya.
2) Sistem tertutup yaitu sistem yang tidak berpengaruh dan tidak
berinteraksi dengan lingkungannya.
b) Pendekatan Situasional
Yaitu sebuah pendekatan manajemen yang meyatakan bahwa setiap
organisasi bersifat unik, menghadapi situasi-situasi yang berlainan
(contigencies), dan membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda-beda.
Pendekatan situsional membantu kita memahami manajemen karena
menekankan kenyataan bahwa tidak ada satupun aturan baku yang bersifat
universal dalam manajemen. Alih-alih, para manajer harus menelaah
secara seksama situasi yang dihadapi dan memutuskan bahwa jika seperti
ini situasi saya, maka beginilah cara saya untuk mengelola.

10

BAB III
PENUTUP

I.

SIMPULAN
Manajer saat ini dituntut mempelajari dan memahami semua teori
manajemen yang dihasilkan oleh berbagai aliran, karena manajer bisa
memilih teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu.
Disamping itu seorang manajer dapat saja menggabungkan dan
memanfaatkan teori dan konsep yang paling cocok atau pendekatan untuk
menghadapi masalah sederhana maupun yang kompleks dan pendekatanpendekatan ini yang menggambarkan kedudukan dan peranan manajemen
saat ini dan di masa datang.
Ada beberapa alasan untuk mengetahui dan mempelajari
perkembangan ilmu manajemen yang akan diuraikan di bawah ini yaitu
antara lain:
1) Membentuk pandangan kita mengenai organisasi. Mempelajari teori
manajemen juga memberi petunjuk kepada kita di mana kita
mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia di
dalamnya.
2) Membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha. Mempelajari
berbagai teori manajemen berdasarkan perkembangannya, kita dapat
memahami

bahwa

setiap

teori

adalah

karena

berdasarkan

lingkungannya yaitu ekonomi, sosial, politik dan pengaruh teknologi


yang dirasakan pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu.
Pengetahuan ini membantu setiap orang untuk memahami apa
sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.
3) Mengarahkan terhadap keputusan manajemen. Mempelajari evolusi
manajemen membantu memahami proses dasar sehingga dapat
memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakekatnya suatu teori
merupakan asumsi-asumsi yang koheren/logis, untuk menjelaskan
beberapa fakta yang diobservasi. Teori yang absah, dapat memprediksi
apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan adanya

11

pengetahuan ini, kita bisa menerapkan teori manajemen yang berbeda


terhadap situasi yang berbeda.
4) Merupakan sumber ide baru. Mempelajari perkembangan teori
manajemen memungkinkan kita pada suatu kesempatan mengambil
pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari.

12

Anda mungkin juga menyukai