Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: rezhifebryan@gmail.com
proses editing, memilih pemberitaan yang ingin di muat, proses layout, proses
design tampilan fisik agar menarik, pemeriksaan kembali bahan baku yang akan
di gunakan, dan pengecekan mesin sebagai sumber daya penunjang kegiatan
operasional perusahaan, sangat diperlukan sebelum nantinya koran di produksi
secara masal.
Setiap perusahaan tentu memiliki standar untuk menetapkan dan
mencocokkan target awal dengan hasil akhir, sistem dan fungsi tersebut terdapat
di kegiatan audit operasional. Menurut Bayangkara, IBK (2008: 4) sebagaimana
dikutip oleh Kurniasari Yuseila (2012: 24), ruang lingkup audit manajemen dapat
berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup aktivitas yang
dilakukan. Periode audit dapat bervariasi sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program dan
bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau di identifikasi masih
memerlukan perbaikan, peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan
efektivitas.
Menurut Rizki Yuliastuti (2009: 32) sebagaimana dikutip Kurniasari
Yuseila (2012: 17-18), audit operasional sendiri sering disebut audit manajemen,
penggunaan istilah audit operasional yang masih belum disepakati secara luas, hal
itulah yang menyebabkan audit operasional memiliki nama lain dengan kapasitas
dan fungsinya di setiap perusahaan, yang tetap memiliki keterbatasan pada fungsifungsi seperti departemen pembelian, departemen personalia, departemen
produksi dan sebagainya. Sedangkan menurut Santoso Aman (2004: 16),
keterbatasan audit operasional seperti waktu, biaya, dan keahlian auditor yang
diperlukan.
Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang, maka penulis dapat
merumuskan permasalahan yakni, Apakah pelaksanaan audit operasional proses
produksi pada PT. Percetakan Manuntung Press telah dilaksanakan dengan
Prosedur Operasional Standar (SOP)? dan adapun tujuan penelitian yang ingin
dicapai dalam penelitian adalah, untuk mengetahui penerapan audit operasional
dalam proses produksi apakah sudah berjalan secara efektif dan efisien.
Teori dan Konsep
Pengertian Auditing
Menurut Mulyadi (2002: 9), auditing adalah suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataanpernyataan tentang keadaan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang
ditetapkan, serta penyampaian hasil hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.
Audit Operasional
Audit Operasional meliputi tinjauan sistematis akan keseluruhan aktivitas
organisasi, atau sebagian darinya, dalam kaitannya dengan penggunaan sumbersumber daya yang efektif dan efisien. Tujuan dari audit operasional adalah untuk
912
913
b. Wawancara
c. Observasi
d. Penelitian Kepustakaan
Populasi dan Sampel
Objek penelitian yaitu PT. Percetakan Manuntung Press yang berlokasi di
Jalan. Ir. Sutami. Penulis menentukan Lima (5) divisi yang berkaitan dengan tajuk
skripsi penulis yang diantaranya :
1) Branch Manager
2) Manager Teknik
3) Koordinator Percetakan
4) Divisi Maintenance
5) Operator Percetakan
Teknik Analisis Data
1) Analisis Statistik
Untuk menghitung nilai persentase berupa jawaban responden yang didapat
melalui kuesioner, maka rumus yang digunakan adalah:
Jumlah jawaban Ya
Persentase
=
Jumlah Jawaban
X 100 %
Kuesioner
Dicapai
X 100 %
Dihasilkan
X 100 %
Dipakai
915
Dihasilkan
X 100 %
Jumlah Jam Kerja Produktif
X 100 %
Waktu Produksi
X 100 %
Kapasitas Mesin
X 100 %
366
X 100 % = 89,3%
410
916
Target
Realisasi
Selisih
Keterangan
Februari
153,572
152,079
(-1,493)
99,03
Belum Efektif
Maret
167,620
169,750
(2,130)
101,27
Efektif
April
163,636
162,176
(-1,460)
99,11
Belum Efektif
Mei
170,215
172,600
(2,385)
101,40
Efektif
Target
Realisasi
Selisih
Keterangan
Februari
181,74
178,92
(-2,82)
Belum Efisien
Maret
199,55
205,26
(5,71)
Efisien
April
175,01
163,65
(-11,36)
Belum Efisien
Mei
117,39
126,54
(9,15)
Efisien
Kriteria
Penyebab
Akibat
produksi.
4) Analisis Efisiensi Produktivitas Tenaga Kerja
Tabel Penilaian Target dan Realisasi Efisiensi Produktivitas Tenaga Kerja
Bulan
Target
Realisasi
Selisih
Keterangan
Februari
11,43
11,32
(-0,11)
Belum Efisien
Maret
11,26
11,85
(0,59)
Efisien
April
11,36
11,0
(-0,36)
Belum Efisien
Mei
11,44
12,37
(0,93)
Efisien
Kriteria
Target
Realisasi
Selisih
Keterangan
Februari
64
64
(0)
Efektif
Maret
80
79,7
(-0,3)
Efektif
April
64
61,5
(-2,5)
Efektif
Mei
80
75
(-5,0)
Efektif
918
Kriteria
Target
Realisasi
Selisih
Keterangan
Februari
99,33
93,34
(0,01)
Belum Efektif
Maret
103,34
107
(3,66)
Efektif
April
100
93,75
(-6,25)
Belum Efektif
Mei
103,33
103,33
(0)
Efektif
Kriteria
Penyebab
Akibat
Selisih
Keterangan
Februari
67 %
67 %
(0)
Belum Efisien
Maret
67 %
65 %
(-2)
Efisien
April
67 %
69 %
(2)
Belum Efisien
Mei
67 %
67 %
(0)
Efisien
Kriteria
Penyebab
Akibat
Penutup
Analisis menggunakan rumus persentase diperoleh hasil 89,3 %, sehingga
untuk analisis ini dinyatakan audit operasional sangat berperan dalam proses
produksi. Sedangkan untuk analisis efektivitas dan efisiensi produksi yang
meliputi pengukuran bahan baku, tenaga kerja, dan mesin secara garis besar
dinilai audit operasional kurang berperan dalam proses produksi karena terjadi
naik turun perolehan persentase dalam rentan waktu Februari-Mei 2015, hanya
efektivitas produksi terhadap tenaga kerja saja yang sangat berperan dalam proses
produksi karena dalam rentan bulan Februari-Mei 2015 persentase yang
dihasilkan stabil. Sehingga secara menyeluruh audit operasional dinilai kurang
berperan dalam proses produksi pada PT. Percetakan Manuntung Press
Samarinda.
920
Perusahaan harus lebih tepat dalam meramalkan kebutuhan bahan baku dan
estimasi pemesanan nya pun harus tepat serta harus lebih selektif dalam pemilihan
bahan baku agar mencegah kecacatan / kegagalan produk akibat kualitas bahan
baku yang tidak baik.
Kebijakan perusahaan dalam mengatur kecepatan mesin dengan kecepatan
middle pun harus dilakukan dengan optimal agar kapasitas yang menganggur
tidak terjadi terlalu besar, serta menghindari keterlambatan dalam pengadaan
koran setiap harinya.
Penentuan target produksi harus ditetapkan dengan melihat ketersediaan
sumber daya yang ada di perusahaan.
Tim Opname yaitu tim audit dari perusahaan pusat, sebaiknya memiliki
jadwal khusus dan secara teratur dalam melakukan audit ke perusahaanperusahaan cabang seperti perusahaan di samarinda ini.
Pelaksanaan standar audit yang berdasarkan ISO harus lebih optimal
dilaksanakan untuk perusahaan cabang di samarinda, agar kegiatan operasional
perusahaan dapat berjalan sesuai dengan kriteria efektivitas dan efisiensi.
Daftar Pustaka
Arens, Alvin A, dkk. (Edisi Keduabelas, Jilid I. Terjemahan Herman Wibowo).
2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta : Erlangga.
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: LP-FEUI.
Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta :
Salemba Empat.
Champion, Dean J., 1990, Basic Statistic For Social Research, 3th edition, New
York: Ronald Press Publication, John Wiley and Sons.
Handoko, Hani. Edisi Kedua. 2000. Manajemen. Yogyakarta : Universitas Gajah
Mada.
Indranata,
Iskandar.
2008.
PENDEKATAN
KUALITATIF
UNTUK
PENGENDALIAN KUALITAS. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
(UI-Press).
Kusuma, Hendra (ED. III.) 1999. MANAJEMEN PRODUKSI Perencanaan dan
Pengendalian Produksi. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.
Messier, William F., 2000, Auditing and Assurance Service : A Systematic
Approach, 2nd edition, USA : McGraw-Hill, Inc.
Mulyadi. 2002. Buku I : Auditing, Edisi Keenam. Jakarta : Salemba Empat.
Sunarto. 2003. Auditing. Yogyakarta : Panduan.
Tunggal, Amin Widjaya. 2000. Internal Audit Suatu Pengantar. Jakarta :
Harvarindo.
Yusuf, Amir Abadi. 2006. Auditing. Jakarta : Salemba Empat.
Jurnal dan Tesis :
2009-2-00541-AK
Bab
2.doc.
Jurnal
Bab
II,
(Online),
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2
&cad=rja&uact=8&ved=0CCEQFjAB&url=http%3A%2F%2Fthesis.binus
921
922