Anda di halaman 1dari 1

Lump Sum vs Pekerjaan Tambah-Kurang

Dalam Perpres No 54 Tahun 2010 Pasal 51 ayat 1(f) menyebutkan bahwa jenis
kontrak lump sum tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah-kurang,
sedangkan pada peraturan yang lebih tinggi yaitu pada Peraturan Pemerintah No 29
Tahun 2000 membolehkan adanya pekerjaan tambah dan kurang. Mana yang
benar?
Inilah wajah konstruksi di Indonesia. Tumpang-tindih dan simpang siur. Bisabisanya regulasi bertentangan antara yang satu dengan lainnya. Tentunya akan
membingungkan pelaku konstruksi dalam aplikasinya. Mana yang harus diikuti?
Menurut hemat saya, mestinya peraturan yang memiliki hierarki lebih tinggi yang
dalam hal ini adalah PP no 29 Tahun 2000. Sayang pelaksanaan di lapangan
terlanjur lebih tertuju pada penggunaan Perpres No 54 Tahun 2010.

Anda mungkin juga menyukai