PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekanan yang dipelajari IPS berkenaan dengan gejala dan masalah kehidupan
masyarakat bukan pada teori dan keilmuannya, melainkan pada kenyataan kehidupan
kemasyarakatan. Dari kerangka dan masalah sosial, ditelaah, dianalisis faktorfaktornya, sehingga dapat dirumuskan jalan pemecahannya.
IPS
memberikan
sejumlah nilai
lebih
terhadap
ketercapaian
tujuan
Pengertian IPS
Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli
IPS atau social studies. Berikut pengertian IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli
pendidikan dan IPS di Indonesia.
1) Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari
suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. IPS merupakan integrasi
dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi, budaya,
psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang
diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang
disederhanakan agar mudah dipelajari.
2) Numan Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu
sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.
Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat kesukaran ilmuilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang
sesuai dengan kematangan berfikir siswa sekolah dasar dan lanjutan, b)
mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan
kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.
3) S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau
paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan
bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam
Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS).
1) Ilmu Sosial (Sicial Science)
Achmad Sanusi memberikan batasan tentang Ilmu Sosial (Saidihardjo,1996.h.2)
adalah sebagai berikut: Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial
yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin
lanjut makin ilmiah. Menurut Gross (Kosasih Djahiri,1981.h.1), Ilmu Sosial
merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makluk sosial
secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 . Ruang Lingkup Pendidikan IPS
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia
yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara
manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya,
dan kejiwaannya, memamfaatkan sumber-daya yang ada dipermukaan bumi,
mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam
rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.
IPS mempelajari menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di
permukaan bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota
masyarakat. Dengan pertimbangan bahwa manusia dalam konteks sosial demikian
luas, pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan
kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang lingkup pengajaran IPS pada
jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi.
Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi
sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan
sejarah.Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di
lingkungan sekitar peserta didik MI/SD. Pada jenjang pendidikan menengah, ruang
lingkup kajian diperluas. Begitu juga pada jenjang pendidikan tinggi meliputi bobot
dan keluasan materi dan kajian semakin dipertajam dengan berbagai pendekatan.
Pendekatan interdisipliner atau multidisipliner dan pendekatan sistem menjadi
pilihan yang tepat untuk diterapkan karena IPS pada jenjang pendidikan tinggi
menjadi
sarana
melatih
daya
pikir
dan
daya
nalar
mahasiswa
secara
berkesinambungan.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa yang dipelajari IPS adalah
manusia sebagai anggota masyarakat dalam konteks sosialnya, ruang lingkup kajian
IPS meliputi :
a.
b.
jenjang di SD, SMP maupun di SMA. Secara terpadu karena pengajaran IPS tidak
hanya menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan peserta didik tetapi
juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS harus menggali materi-materi yang
bersumber pada masyarakat. Dengan kata lain, pengajaran IPS yang melupakan
masyarakat atau yang tidak berpijak pada kenyataan di dalam masyarakat tidak akan
mencapai tujuannya.
2.2 Hubungan IPS dengan Mata Pelajaran Lainnya
a.
manusia itu ada. Keterbatasan akan memahami kejadian alam seperti gempa bumi,
gunung meletus, dan sebagainya. Keterbatasan manusia memahami peristiwaperistiwa dalam kehidupan sehari-hari seperti kelahiran, kematian,sakit dan mimpi.
Kesadaran ini menyadarkan manusia akan adanya kekuatan diluar dari dirinya yang
tidak tampak dan diluar jangkauan pikirannya yaitu disebut kekuatan supranatural.
Dari adanya kesadaran akan kekuatan supranatural itulah lahir sistem kepercayaan.
Seperti kepercayaan pada roh nenek moyang (animisme), kepercayaan pada kekuatan
alam (dinamisme),
menggunakan
a.
1.
kemampuan
mengenal
konsep-konsep
yang
2.
berkaitan
dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
Memiliki kemampuan dasar berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
3.
4.
kemanusiaan.
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dlm
masyarakat majemuk, di tingkal lokal, nasional dan global.
Berdasarkan
pada
falsafah
pengetahuan
dan
keterampilan,
dapat
2) Mengembangkan
kemampuan
berpikir
kritis
dan
kreatif,
inkuiri,
peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki
sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan
terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa
dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai
manakala program-program pelajaran ips di sekolah di organisasikan secara baik.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
10
IPS merupakan bidang studi yang cara pandangnya bersifat terpadu, artinya
bahwa IPS merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi,
ekonomi, sosiologi, antropologi. Adapun perpaduan ini disebabkan mata pelajaranmata pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama yaitu manusia.
Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah, karena siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal
masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa dapat beljar
melalui media cetak, media elektronika, maupun secara langsung melalui
pengalaman hidupnya ditengah-tengah masyarakat.
Daftar Pustaka
11
Ade
Soetara,
Makalah
IPS
sebagai
Program
Pendidikan
http://soetara.blogspot.com/2011/01/makalah-ips-sebagai-programpendidikan.html ( diakses tanggal 10 maret 2011)
Hidayati, Mujinem & Anwar Senen. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Lutfiyah, Attikah. Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup ISD dan
IPShttp://luthfiyyah.blogspot.com/2011/02/pengertian-isd-ilmu-sosial-dasarisd_18.html ( diakses tanggal 25 April 2005).
Mordianto,
G.
(
2003).
Social
science
Studies. www.kompas.com/kompas-cetak/0305/26/opini
308760.html(Diakses tanggal 25 April 2005).
dan
Social
/
12