PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi Kontrasepsi Terkini (TKT) atau Contraceptive Technology
Update (CTU) merupakan suatu upaya untuk pemutakhiran informasi dan
teknologi kontrasepsi. Penggunaan istilah teknologi terkini, tidaklah indentik
dengan penggunaan peralatan canggih dan piranti yang mahal. Istilah ini
diartikan sebagai teknologi tepat guna dan sesuai untuk institusi pelayanan
dengan sumber daya terbatas, dilaksanakan oleh petugas yang kompeten, dan
memberi
manfaat
maksimal
bagi
masyarakat
atau
keluarga
yang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kontrasepsi
manfaat
maksimal
bagi
masyarakat
atau
keluarga
yang
terbaru ini, lelaki sudah bisa menggunakan alat kontrasepsi suntik. Disatu
sisi hal ini mungkin menguntungkan kaum wanita karena bisa bergantian
menggunakan alat kontrasepsi, namun dilain pihak juga khawatir
penemuan ini akan makin menumbuhsuburkan perilaku seks bebas lelaki
karena pria tidak takut lagi akan menghamili pasangan yang sah.
Keterlibatan laki-laki dalam penggunaan alat kontrasepsi di Indonesia
memang masih rendah. Selain kondom, vasektomi (memotong saluran
benih untuk menghambat transportasi sperma) merupakan pilihan dari
jenis kontrasepsi yang saat ini tersedia untuk pria. Untuk mencari
alternatif kontrasepsi terbaru, kini para ahli tengah meneliti kontrasepsi
pria yang lebih efektif, yakni suntikan testoteron. Berdasarkan uji coba
terhadap 1.045 pria sehat berusia 20-45 tahun di Cina, suntikan testoteron
terbukti efektif sebagai alat kontrasepsi pria.
Para responden yang memiliki pasangan usia subur tersebut disuntik
dengan 500 miligram formula testoteron setiap bulan selama 30 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan angka kegagalan (terjadinya kehamilan)
hanya 1,1 per 100 pria dalam kurun waktu 24 bulan. Para peneliti juga
melaporkan tidak ditemukannya efek samping dalam penggunaan
suntikan ini. Selain itu, setelah penghentian suntikan, kemampuan
memproduksi sperma pada laki-laki tersebut kembali normal.
2. Androgen
Metode kontrasepsi pria dalam bentuk injeksi testosteron ester
(testosteron enanthate) pertama kali diuji klinik di Eropa dan Amerika
Serikat tahun 1970. Dosis testosteron yang dicobakan sangat tinggi (200
mg intramuskuler injeksi) sehingga merupakan dosis supra-fisiologis.
Pada relawan laki-laki sehat, testosteron enanthate berhasil memacu
terjadinya
azoospermia
pada
40-50
persen
peserta,
sedangkan
oligozoospermia berat terjadi pada 35- 45 persen. Antara tahun 1985 dan
1995, WHO mendanai dua penelitian multi-senter antar negara tentang
penggunaan adrogen tersebut. Hasilnya apabila telah terjadi azoospermia
dan atau oligozoospermia berat karena rangsangan androgen dari luar
5
atau
oligozoospermia
berat
maka
pasangannya
menghasilkan
azoospermia
atau
hampir
mendekati
azoospermia disemua subjek pria yang dikaji. Pada subyek tersebut tidak
didapatkan perubahan serum lipid. Dosis tinggi CPA (50 mg atau lebih)
menurunkan hematokrit darah, meskipun testosteron diberikan pada dosis
fisiologis. Penurunan dosis CPA menjadi 20 mg/hari akan menghilangkan
gejala tersebut. CPA sekarang tidak dicoba lagi sebagai obat kontrasepsi
pria. Progestin lain yang memiliki aksi anti-androgenik adalah dienogest.
Penelitian mulai dilakukan pada obat baru ini dan hasilnya belum
dipublikasikan.
4. Androgen dan GnRH Antagonis
7
Sementara
menguntungkan
pada
itu,
tulang
estrogen
serta
juga
menurunkan
memiliki
efek
kadar
HDL.
kontrasepsi
pria.
Keduanya
menimbulkan
efek
pada
aman,
efektif
dan reversibel.
Penurunan
hormon
kadar
testosteron,
sehingga
untuk
tetap
11
dan
benar,
namun
ada
beberapa
metode
yang
tingkat
14
Mulai dari genersi pertama yang terbuat dari benang sutra dan logam
sampai generasi plastik(polietilen) baik yang diambah obat maupun tidak.
a. Menurut bentuknya AKDR dibagi menjadi :
a) Bentuk terbuka (oven device)
Misalnya: LippesLoop, CUT, Cu-7. Marguiles, Spring Coil,
Multiload,Nova-T
b) Bentuk tertutup (closed device)
Misalnya: Ota-Ring, Atigon, dan Graten Berg Ring.
b. Menurut Tambahan atau Metal
a) Medicated IUD
Misalnya: Cu T 200, Cu T 220, Cu T 300, Cu T 380 A, Cu-7, Nova
T, ML-Cu 375.
b) Un Medicated IUD
Misalnya: Lippes Loop, Marguiles, Saf-T Coil, Antigon.
IUD yng banyak dipakai di Indonesia dewasa ini arijenis Un
Medicated yaitu Lippes Loop dan yang dari jenisMedicated Cu T,
Cu-7, Multiload dan Nova-T.Pada jenis Medicated IUD angka
yang tertera dibelakang IUD menunjukkanluasnya kawat halus
tembaga yang ditambahkan, misalnya Cu T 220 berarti tembaga
adalah 200mm2.
c. IUD yang mengandung hormonal
a) Progestasert-T = Alza T
Panjang 36mm, lebar 32mm, dengan 2 lembar benang ekor
warna hitam.Mengandung 38 mg progesteron dan barium sulfat,
melepaskan 65mcg progesteron per hari. Tabung insersinya
berbentuk lengkung, Daya kerja :18 bulan. Teknik insersi:
plunging. (modified withdrawal).
b) LNG-20
Mengandung 46-60mg Levonorgestrel, dengan pelepasan
20mcg per hari, Sedang diteliti di Finlandia. Angka kegagalan
/kehamilan sangat rendah: 0,5 per 100 wanita per tahun.
Penghentian
pemakaian
oleh
karena
persoalan-persoalan
15
a.
b.
c.
d.
(Hidayati, 2009).
e. Menoragia dan anemia, memiliki banyak pasangan seksual, usia dan
nuliparitas, (Anna, 2006).
f. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang
dapat mempengaruhi kavum uteri (dinding uterus) .
g. Ukuran rongga rahim kurang dari 5cm (Saroha, Dkk. 2009)
9. Waktu Pemasangan IUD
a. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dipastikan klien tidak hamil
b. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.
c. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4
minggu pasca persalinan.
d. Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila
tidak ada gejala infeksi
e. Selama 1 sampai 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi,
(Saroha, Dkk. 2009).
C. PIL KB
1. Definisi
Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah
konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB
merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB
disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah
(Saifuddin, 2006).
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi
hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui
mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan
untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan
menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan
efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten
(Sastrawinata, 2000).
2. Cara Kerja
17
levonogestrol.
Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.
Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.
Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat
Pil KB atau kontrasepsi oral tipe pil pasca senggama (morning
after pill)
Morning after pill merupakan pil yang mengandung hormon
estrogen dosis tinggi yang hanya diberikan untuk keadaan
darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor.
Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam
waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari
berturut-turut.
5. Keuntungan
a. Keuntungan pil KB secara umum:
Sangat efektif bila dipakai dengan benar
Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
Menstruasi (Haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat
tidak teratur.
Harus diminum setiap hari (bila lupa minnum maka kemungkinan
hamil).
Gejala khusus : nyeri kepala, perubahan mood, penambahan atau
penurunan berat badan, payudara menegang, nausea, pusing,
dermatitis
atau
jerawat,
HIV/AIDS.
c. Efek Samping
Gejala-gejala sampingan yang mungkin timbul selama penggunaan pil
berupa gejala-gejala subjektif dan objektif. Gejala-gejala subyektif,
yaitu :
Mual atau muntah (terutama tiga bulan pertama).
Sakit kepala ringan, migraine.
Nyeri payudara (rasa sakit/tegang pada buah dada).
Tidak ada haid.
Sukar untuk tidak lupa.
sebelumnya habis.
Nafsu makan bertambah.
Cepat lelah.
Mudah tersinggung, depresi.
Libido bertambah/berkurang
berlangsung
terus
maka
harus
difikirkan
tentang
kemungkinan kehamilan serta sebab-sebab lainnya. Biloa sebabsebab lainnya telah disingkirkan dan mula/muntah berlangsung
terus, sebaiknya diganti dengan cara lain.
b. Pusing, sakit kepala
Kadang-kadang keluhan ini dirasakan oleh karena kecemasan
menggunkan pil kontrasepsi, bahkan keluhan dapat dirasakan pada
tablet
inaktif
diminum.
Hal
ini
agaknya
serupa
dengan
23
Harus
pula
disingkirkan
kemungkinan-kemungkinan
dan
Inggris
lebih
tinggi
dibandingkan
dengan
kematian
oleh
thromboemboli.
7. Tumor ganas
25
pada
masa
premenopause,
tetapi
pada
masa
27
penyakit
thromboemboli,
sebaiknya
dipilih
mini
pil
(Sastrawinata, 2000).
Kontra indikasi setiap jenis pil berbeda-beda. Kontra indikasi untuk
absolut pil oral kombinasi, yaitu tromboplebitis atau tromboemboli,
sebelumnya dengan tromboplebitis atau tromboemboli, kelainan
serebrovaskuler atau penyakit jantung koroner, diketahui atau diduga
karsinoma mammae, diketahui atau diduga karsinoma endometrium,
diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen, perdarahan
abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya, adenoma hepar,
karsinoma atau tumor-tumor jinak hepar, diketahui atau diduga hamil,
gangguan fungsi hati, serta tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil
kontrasepsi atau produk lain yang mengandung estrogen.
Kontra indikasi untuk relatif pil oral kombinasi, yaitu sakit kepala
(migrain), disfungsi jantung atau ginjal, diabetes gestasional atau pre
diabetes, hipertensi, depresi, varices, umur lebih 35 tahun, perokok
berat, fase akut mononukleosis, penyakit sickle cell, asma, kolestasis
selama kehamilan, hepatitis atau mononukleosis tahun lalu, riwayat
keluarga (orang tua, saudara) yang terkena penyakit rheumatik yang
fatal atau tidak fatal atau menderita DM sebelum usia 50 tahun, serta
kolitis ulseratif.
Kontra indikasi pil mini, yaitu wanita yang berusia lebih tua
dengan perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya, ada riwayat
kehamilan ektopik, diketahui atau dicurigai hamil melalui anamnesis,
gejala atau tanda kehamilan positif, benjolan di payudara atau dicurigai
kanker payudara, gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai,
paru atau mata), serta ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak
atau ganas (Saifuddin, dkk. 2000).
f. Cara Penggunaan
Panduan cara penggunaan pil KB adalah sebagai berikut:
1. Pil Kombinasi
a. Petunjuk Umum
28
sama.
Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke
pertama haid.
Pada kemasan 28 pil, dianjurkan mulai minum pil plasebo
sampai 2 hari atau lebih sama dengan aturan minum pil lupa.
Tes kehamilan dilakukan apabila tidak haid.
b. Aturan Pil Lupa
Apabila lupa minum 1 pil (hari 1-21), maka setelah ingat segera
minum 2 pil pada hari yang sama (tidak perlu menggunakan
metode kontrasepsi lain). Apabila lupa minum 2 pil (hari 1-21),
sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai jadual yang ditetapkan
(sebaiknya menggunakan metode kontrasepsi lain atau tidak
melakukan hubungan seksual sampai pil habis).
c. Petunjuk Untuk Pasien Post Partum yang Tidak Menyusui
Pil kombinasi diminum setelah 3 minggu post partum. Jika sudah 6
minggu post partum dan sudah melakukan hubungan seksual,
sebaiknya menunggu haid dan gunakan metode barier.
d. Petunjuk Untuk Pasien Post Partum yang Menyusui
Petunjuk untuk pasien post partum yang menyusui sama dengan
petunjuk umum dan aturan pil lupa. Sebelum menggunakan pil
29
mendapat haid.
Pasien sebelumnya menggunakan kontrasepsi non hormonal
dan ingin ganti dengan mini pil. Pasien sebelumnya
menggunakan AKDR (termasuk AKDR yang mengandung
hormon).
Mini pil mulai dapat digunakan setiap saat apabila :
Diduga tidak terjadi kehamilan.
Pasien mengalami amenorea (tidak haid) dan dipastikan tidak
hamil (sebaiknya jangan melakukan hubungan seksual
kontrasepsi tambahan).
Selain itu, mini pil dapat digunakan saat :
1) Bila sebelumnya pasien menggunakan
kontrasepsi
hormonal lain dan ingin ganti dengan mini pil. Pil dapat
segera diberikan dan tidak perlu menunggu haid berikutnya,
apabila penggunaan kontrasepsi sebelumnya digunakan
dengan benar dan tidak hamil.
2) Bila sebelumnya pasien menggunakan kontrasepsi suntikan
dan ingin ganti mini pil. Pil dapat diberikan pada jadual
30
suntikan
berikutnya
dan
tidak
memerlukan
metode
habis.
Pil pertama sebaiknya diminum pada saat hari pertama siklus
haid.
Metode barier digunakan pada hari ke tujuh atau 4-6 minggu
beralih
menurun.
Bila pasien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan
pil, minum pil yang lain atau gunakan metode kontrasepsi lain
jika akan melakukan hubungan seksual pada 48 jam
berikutnya.
Meskipun pasien belum haid, mulai paket baru sehari setelah
kehamilan.
Apabila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama
masa interval, tetap minum pil sesuai jadual (perdarahan biasa
31
Bila lupa minum pil atau terlambat minum pil, segera minum
D. KONDOM
1. Pengertian
Kondom untuk pria merupakan bahan karet (lateks), poliuretan
(plastik), atau bahan sejenis yang kuat, tipis, dan elastik. Benda tersebut
ditarik menutupi penis yang sedang ereksi untuk menampung semen
selama ejakulasi dan mencegah sperma masuk ke dalam vagina. Kondom
tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah infeksi menular
seksual termasuk HIV/AIDS.
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari
berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan
alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan
seksual. Kondom tersebut dari karet sintetis yang tipis, berbentuk
silinder, dengan muaranya berpinggir tebal yang bila digulung berbentuk
rata atau mempunyai bentuk seperti putting susu. Berbagai bahan telah
32
Ingin
program KB
Ingin segera mendapatkan alat
berpartisipasi
kontrasepsi
Ingin kontrasepsi tambahan
Hanya ingin menggunakan alat
kontrasepsi
dalam
berhubungan
Berisiko tinggi
jika
tertular
Mempunyai
berisiko
pasangan
yang
apabila
terjadi
bahan
dasar
tinggi
kehamilan
Alergi terhadap
kondom
Menginginkan kontrasepsi jangka
panjang
Tidak mau
akan
atau
berbagai
menularkan IMS
terganggu
persiapan
dengan
untuk
7. Cara Penggunaan
a. Gunakan kondom sebelum penis mendekati genetalia eksterna wanita
b. Sebelum digunakan, terlebih dahulu periksa kondom
c. Apabila pria tidak disirkumsisi, ujung kulit penis harus ditarik ke
belakang sebelum memasukkan kondom.
d. Gunakan kondom pada penis yang sedang ereksi sepanjang penis
sampai mencapai rambut pubis di pangkal penis.
e. Apabila kondom memiliki ujung datar, buka ujung yang meruncing,
sisakan ruang kosong sepanjang inci untuk menahan semen, ruang
kosong ini seharusnya tidak boleh berisi udara. Bentuk ruang kosong
dengan menekuk ujung kondom saat dalam keadaan lemas sambil
memulai memasang kondom ke penis.
f. Pastikan terdapat pelumas yang adekuat pada bagian luar kondom
karena jika pelumasan tidak adekuat, kondom rentan terhadap sobek
akibat gesekan. Apabila menggunakan kondom lateks dan anda
memerlukan pelumas,
gunakan air/pelumas
35
penis,
menjauh
dari
wanita
tanpa
36
Blue
Cross
Bio-Medical
menawarkan suatu spray kondom (foam condom) yang dibuat dari silver
nanotech partikel. Alat kontrasepsi terbaru dengan spray condom. Alat
kontrasepsi ini tidak digunakan bagi laki-laki tetapi digunakan oleh pihak
wanita.
Penggunaannya busa spray tersebut disemprotkan ke vagina, setelah
itu busa spray akan membentuk semacam selaput dan mencegah konsepsi
serta melindungi terhadap infeksi. Semprotan spray menggunakan
polyvinyl alcohol resin sebagai bahan dasarnya, yang sudah terkandung
dengan silver nanotech partikel, sehingga memberikan spermicide dan
antiseptik pelumas yang dapat membantu mencegah penyakit menular
seksual
(PMS).
Sepertinya
produk
ini
aman
digunakan
dan
hubungan seksual.
Masukkan selang kecil kedalam kaleng foam condom
Balikkan kaleng foam condom (lihat di gambar) dan arahkan selang
37
Gunakan
dalam
1-5
menit
sebelum
melakukan
hubungan
lengan atas.
Jenis-jenis Implant
Dikenal 2 macam implant yaitu :
a. Non biodegradable implant
Ciri-ciri dari Non biodegradable adalah sebagai berikut :
1) Norplan (6 kapsul), berisi hormon levonogrestel, daya kerja 5
tahun.
2) Norplan
-2
(2
batang),
berisi
hormon
hormonnya/ hari.
4 cm : berisi 25 mg levonogestrel, melepaskan 30-50 mcg
hormonnya/ hari.
Penelitian pada kelinci dan kera menunjukkan bahwa proteksi
kontraseptif berlangsung paling sedikit 18 bulan, dan mungkin
dapat berlangsung lebih lama. Sekarang sedang dikembangkan 2
versi baru implant capronor yang dibiodegradable, yaitu :
1) Capronor -2, satu kapsul 4 cm terbuat dari polimer
caprolactone yang diisi dengan 18 mg levonorgestrel.
Penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan diperlukan 2
kapsul dengan formula ini.
2) Capronor -3, satu kapsul 4 cm terbuat dari co-polimer
(caprolactone dan trimethylene carbonate) yang diisi dengan
39
AKDR.
Wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung
estrogen.
8. Efektivitas
a. Efektivitasnya tinggi, angka kegagalan norplant < 1 per 100 wanita
per tahun dalam tahun pertama.
b. Efektivitasnya norplant berkurang sedikit setelah sedikit setela 5
tahun, dan pada Tahun ke 6 kira-kira 2,5-3% akseptor menjadi hamil.
9. Efek samping dan penanganannya
a. Amenorrhea
Yakinkan ibu bahwa hal itu adalah biasa, bukan merupakan efek
samping yang serius. Evaluasi untuk mengetahui apakah ada
kehamilan, terutama jika terjadi amenorrhea setelah masa siklus haid
yang teratur. Jika tidak ditemui masalah, jangan berupaya untuk
merangsang perdarahan dengan kontrasepsi oral kombinasi.
b. Perdarahan bercak (spotting) ringan
Spotting sering ditemukan terutama pada tahun pertama penggunaan.
Bila tidak ada masalah dan klien tidak hamil, tidak diperlukan
tindakan apapun. Bila klien mengeluh dapat diberikan :
Kontrasepsi oral kombinasi (30-50 ug EE) selama 1 siklus 1, atau
Ibu profen (hingga 800 mg 3 kali sehari x 5hari)
Terangkan pada klien bahwa akan terjadi perdarahan setelah pil
kombinasi habis.
Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa, berikan 2 tablet pil
kombinasi selama 3-7 hari dan dilanjutkan dengan satu siklus pil
kombinasi.
Pertambahan atau kehilangan berat badan (perubahan nafsu makan)
Informasikan bahwa kenaikan/penurunan BB sebanyak 1-2 Kg
dapat saja terjadi.
42
yang lain.
c. Ekspulsi
Cabut kapsul yang ekspulsi, periksa apakah kapsul yang lain masih
ditempat, dan apakah terdapat tanda-tanda infeksi daerah insersi. Bila
tidak ada infeksi dan kapsul lain masih berada pada ditempatnya,
pasang kapsul baru 1 buah pada tempat insersi yang berbeda. Bila
ada infeksi cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul baru
pada lengan yang lain atau ganti cara.
d. Infeksi pada daerah insersi
Bila infeksi tanpa nanah : bersihkan dengan sabun dan air atau
antiseptik, berikan antibiotik yang sesuai untuk 7 hari. Implantt
jangan dilepas dan minta klien control 1 minggu lagi. Bila tidak
membaik, cabut implantt dan pasang yang baru di lengan yang lain
selengkap
mungkin
akseptor
dan
betul-betul
menerimanya
43
akan dipakai dan berikan iformed consent untuk ditanda tangani oleh
suami istri.
b. Persiapan alat-alat yang diperlukan :
sabun antiseptic
kasa steril
cara antiseptic (betadine)
kain steril yang mempunyai lubang
Obat anestesi local
Semprit dan jarum suntik
Trokar no. 10
sepasang sarung tangan steril
satu set kapsul norplant (6 bulan)
Scalpel yang tajam.
c. Teknik pemasangan
Tenaga kesehatan mencuci tangan dengan sabun
Daerah tempat pemasangan (lengan kiri bagian atas) dicuci dengan
sabun antiseptic
Calon akseptor dibaringkan telentang di tempat tidur dan lengan
anstiseptic/ betadin.
Daerah tempat pemasangan norplant ditutup dengan kain steril
yang berlubang.
Dilakukan injeksi obat anestesi kira-kira 6-10 cm di atas lipatan
siku.
setelah itu dibuat insisi lebih kurang sepanjag 0,5 cm dengan
sejajar
disamping kapsul.
Kapsul
dipegang
serta
diruncingkan,
sedangkan
ujung
yang
lain
BAB III
47
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan upaya itu
dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan
kontrasepsi merupakan salah satu variebel yang mempengaruhi fertilisasi.
(Prawirohardjo, 2006). Kontrasepsi menurut Mochtar, 2004 adalah cara
mencegah terjadinya konsepsi dengan menggunakan alat atau obat-obatan.
Keluarga berencana adalah suatu usaha menjarangkan atau merencanakan
jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Sedangkan
kontrasepsi menurut BKKBN, 2012 adalah menghindari/mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel
sperma.
Teknologi Kontrasepsi Terkini (TKT) atau Contraceptive Technology
Update (CTU) merupakan suatu upaya untuk pemutakhiran informasi dan
teknologi kontrasepsi. Penggunaan istilah teknologi terkini, tidaklah indentik
dengan penggunaan peralatan canggih dan piranti yang mahal. Istilah ini
diartikan sebagai teknologi tepat guna dan sesuai untuk institusi pelayanan
dengan sumber daya terbatas, dilaksanakan oleh petugas yang kompeten, dan
memberi
manfaat
maksimal
bagi
masyarakat
atau
keluarga
yang
48
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Kunsila. 2012. Suntikan KB Untuk Pria. Diperoleh tanggal 19
September 2013 melalui http://www.merdeka.com/sehat/vasalgel-suntikankb-untuk pria.html
Anawalt BD, Herbst BD, Herbst KL et al. Desogestrel plus testosterona
effectively suppresses spermatogenesis but also causes modest weight gain
and high density lipo protein suppression. Fertility and Sterility 2000;14:704714.
Anna, Dkk. 2006. KeluargaBerencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Buku
Kedokteran, EGC.
49
pustaka
diakses
http://jurnalnet.com.
50
51