Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MATA KULIAH

ILMU BEDAH KHUSUS VETERINER

TEKNIK OPERASI REPOSISI DAN AMPUTASI PROLAPSUS


REKTUM PADA ANJING

Disusun Oleh:
Kelompok 10
I Kadek Dian Putra Martahadi

1209005096

Gde Made Jasmara Muda

1309005007

Putu Wijaya Kusuma

1309005008

Zatya Wira Bhakty

1309005009

I Komang Ragem Santika Yasa

1309005010

I Kadek Eka Jayantara

1309005011

LABORATORIUM BEDAH VETERINER


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016
1

RINGKASAN
Reposisi prolapsus rektum dilakukan apabila prolapsus rektum yang tidak
terlalu berat dan tidak atau sedikit terjadi kerusakan pada mukosa. Sedangkan,
amputasi rektum adalah pemotongan rektum yang dilakukan apabila prolapsus
rektum dimana sebagian rektum sudah nekrosis dan prolapsus rektum yang recidif.
Indikasi amputasi dan reposisi prolapsus rektum adalah penyakit prolapsus rektum.
Pada operasi reposisi prolapsus rektum anestesi yang digunakan adalah local atau
umum. Pada amputasi rektum dapat menggunakan anestesi umum. Perawatan pasca
operasi, hewan tidak boleh makan selama 24 jam dan setelah itu beri makanan lunak
selama dua minggu. Antibiotic diberikan secara sitemik selama 10 hari. Berikan
betadin pada jahitan, calcium oral dan vitamin dan jahitan dapat dilepas setelah 10
hari. Serta pemilik disarankan untuk menjaga bagian belakang dari anjing agar tetap
tinggi.
Kata Kunci: prolapsus rektum, reposisi, amputasi, anjing.

SUMMARY
Reposition rectal prolapse rectal prolapse done if that is not too heavy and
with little or no damage to the mucosa. Meanwhile, rectum amputation is performed
when the cutting rectal prolapse of the rectum where most of the rectum has been
necrosis and rectal prolapse recidif. Indications amputation and repositioning of
prolapse of the rectum is a disease of the rectum prolapse. In repositioning operation
prolapse of the rectum anesthesia used is local or general. At the rectum amputation
may use general anesthesia. Postoperative treatment, animals should not eat for 24
hours and after that give soft food for two weeks. Systemic antibiotics administered
for 10 days. Give betadin at the seams, oral calcium and vitamin and stitches can be
removed after 10 days. As well as the owners are advised to keep the back of the dog
to remain high.
Keywords: rectal prolapse, repositioning, amputation, dogs

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas paper yang berjudul Teknik
Operasi Reposisi dan Amputasi Prolapsus Rektum ini, dapat terselesaikan tepat
waktu.
Paper ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas yang akan dijadikan
landasan dalam penilaian pada proses pembelajaran mata kuliah bedah khusus
veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengajar dan semua
pihak yang membantu dan memberi dukungan pada penulis. Penulis menyadari
tulisan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Besar harapn penulis tulisan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi dunia kedokteran hewan.
Denpasar, Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI
RINGKASAN............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................v
DAFTAR LAMPRAN...............................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT TULISAN......................................................2
2.1 Tujuan Tulisan...........................................................................................2
2.2 Manfaat Tulisan.........................................................................................2
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
3.1 Reposisi dan Amputasi prolapsus Rektum................................................3
3.2 Indikasi Reposisi dan Amputasi Rektum...................................................3
3.3 Teknik Operasi Reposisi dan Amputasi Rektum.......................................4
BAB IV. PEMBAHASAN.........................................................................................9
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN.........................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11
LAMPIRAN JURNAL..............................................................................................12

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Prolapsus rektum pada anjing..................................................................4
Gambar 2. Prolapsus rektum pada anjing..................................................................4
Gambar 3. Prolapsus rektum pada anak anjing..........................................................5
Gambar 4. Posisi anjing untuk reposisi prolapsus rektum.........................................5
Gambar 5. Posisi anjing untuk reposisi prolapsus rektum.........................................5
Gambar 6. Reposisi prolapsus rektum.......................................................................6
Gambar 7. Amputasi rektum .....................................................................................7

DAFTAR LAMPIRAN
Jurnal 1. Complete Rectal Prolapse in a Puppy a Case Report...............................12
Jurnal 2. Surgical Management of Rectal Prolapse
in Two Pups- A Report of Two Cases.........................................................12
Jurnal 3. Colopexy As A Treatment For Recurrent Rectal Prolapse In A Dog..........12

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Sistem digestivus pada hewan terdiri dari rongga mulut, faring, esophagus,

gastrium, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Di setiap organ digesti tersebut
dapat terjadi gangguan/penyakit, baik yang disebabkan karena adanya bakteri atau
virus, akibat traumatik, adanya benda tajam, tumor, dan lain sebagainya. Salah satu
gangguan yang sering terjadi adalah pada bagian rektum hewan, yaitu prolapsus
rektum. Prolapsus rektum adalah protrusio atau keluarnya satu atau lebih lapisan
rektum melalui anal orifisium. Prolapsus yang terjadi dapat bersifat parsial atau
komplet bergantung pada struktur yang terlibat. Prolapsus rektumini dapt terjadi pada
semua bangsa anjing dan tidak tergantung jenis kelamin. Sebagian besar kasus terjadi
pada hewan yang lebih muda. Faktor predisposisi penyakit ini adalah tumor pada
kolon, rektum dan anus. Faktor yang lain adalah adanya benda asing, sistitis, hernia
perineal, prostatitis, obstruksi urethra dan distokia (Triakoso, 2006).
Terapi yang dapat dilakukan apabila terjadi prolapsus rektum pada hewan
adalah dengan melakukan tindakan pembedahan dengan cara amputasi atau reposisi
rektum. Amputasi pada rektum akan dilakukan apabila sebagian rektum sudah
mengalami nekrosis, sedangkan reposisi rektum akan dilakukan apabila prolapsus
rektum masih belum berat dan hanya sedikit terjadi kerusakan pada mukosa rektum
(Sudisma, 2006).

1.2

Rumusan Masalah
1.2.1

Apa definisi dari reposisi dan amputasi prolapsus rektum ?

1.2.2

Apa indikasi dari reposisi dan amputasi prolapsus rektum ?

1.2.3

Bagaimana teknik operasi dari reposisi dan amputasi prolapsus


rektum?

1.2.4 Bagaimana perawatan pasca operasi dari reposisi dan amputasi


prolapsus rektum ?

BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT TULISAN
2.1

Tujuan Tulisan
2.1.1

Mengetahui definisi dari reposisi dan amputasi prolapsus rektum.

2.1.2

Mengetahui indikasi dari reposisi dan amputasi prolapsus rektum.

2.1.3

Mengetahui teknik operasi dari reposisi dan amputasi prolapsus


rektum.

2.1.4 Mengetahui perawatan pasca operasi dari reposisi dan amputasi


prolapsus rektum.
2.2

Manfaat Tulisan
Manfaat dari penulisan paper ini agar penulis dan pembaca dapat memahami

teknik operasi reposisi dan amputasi prolapsus rektum.

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1

Reposisi Dan Amputasi Prolapsus Rektum


Reposisi prolapsus rektum dilakukan apabila prolapsus rektum yang tidak

terlalu berat dan tidak atau sedikit terjadi kerusakan pada mukosa. Sedangkan,
amputasi rektum adalah pemotongan rektum yang dilakukan apabila prolapsus
rektum dimana sebagian rektum sudah nekrosis dan prolapsus rektum yang recidif
(kambuh). Nekrosis rektum ditandai dengan jaringan yang sudah hancur dan warna
yang biru kehitaman (Sudisma, 2006).
3.2

Indikasi Reposisi Dan Amputasi Prolapsus Rektum


Indikasi amputasi dan reposisi prolapsus rektum adalah penyakit prolapsus

rektum. Prolapsus rektum adalah protrusio atau keluarnya satu atau lebih lapisan
rektum melalui anal orifisium. Prolapsus yang terjadi dapat bersifat parsial atau
komplet bergantung pada struktur yang terlibat. Pada prolapsus rektum parsial, hanya
lapisan mukosa yang keluar, sementara pada prolapsus rektum komplet semua lapisan
rektum ikut keluar. Prolapsus rektum ini dapat terjadi pada semua bangsa anjing dan
tidak tergantung jenis kelamin. Sebagian besar kasus terjadi pada hewan yang lebih
muda (Triakso, 2006). Prolapus rektum biasanya akibat hewan merejan parah atau
berkelanjutan. Selain itu, biasa dikaitkan dengan penyakit usus yang menyebabkan
diare dan tenesmus, penyakit anorektal yang menghasilkan sembelit dan dyschezia.
Prolapsus rektum umum terjadi pada hewan muda (Kumar et al., 2012). Faktor lain
yang menyebabkan penyakit ini seperti faktor keturunan, hilangnya tonus sphincter
anal, longgarnya selaput lendir dubur, dan usia juga mempengaruhi. Pada anak
anjing, seperti sembelit, parasit, atau diare, adalah penyebab umum dari prolaps
rektum (Jattennavar dan Kalmath, 2010).

Gambar 1. prolapsus rektum pada anjing


(Kumar et al., 2010).

3.3

(Jattennavar dan Kalmath, 2010).

Teknik Operasi Reposisi Dan Amputasi Prolapsus Rektum


3.3.1

1.

Gambar 2. prolapsus rektum pada anjing

Prolapsus Rektum

Preoperasi dan Anestesi


a. Preoprasi
Pada preoperasi persiapan yang harus dilakukan yaitu persiapa alat
dan bahan atau instrument bedah yang dibutuhkan. Misalnya,kapas,
kain drip, kasa, tampon, desinfektan, antiseptic, sarung tangan dan
alcohol atau autoclave sebagai alat sterilisasi alat bedah. Selain it
ruang operasi harus bersih dan steril. Selain itu pasien juga disiapkan.
Sebelum dilakuak reposisi rektum terlebih dahulu rektum dapat dicuci
dengan normal saline hangat dan es batu agar menguragi
pembengkakan (Kalim et al., 2014).
b. Anestesi
Anestesi yang digunakan adalah local atau umum (Sudisama,
2006).

2.

Prosedur opreasi
Hewan dibaringkan pada bagian ventral dengan bagian belakang lebih
tinggi. Dengan hati-hati prolapsus direposisi secara manual. Kalua perlu
diberikan pelican. Sekeliling anus diberi jahitan purse string dengan benang
nonabsorbabl (sudisma, 2006; Jattennavar dan Kalmath, 2010).

Gambar 3. Prolapsus rektum pada


anak anjing (Kalim et al., 2014).

Gambar 4. Posisi Anjing untuk


reposisi prolapsus rektum

Gambar 5. Posisi Anjing untuk


reposisi prolapsus rektum

Gambar 6. Reposisi prolapsus rektum A. Rektum didorong secara


manual; B. dijahit dengan metode purse string.

3.

Post operasi
Perawatan pasca operasi, hewan tidak boleh makan selama 24 jam dan
setelah itu beri makanan lunak selama dua minggu. Antibiotic diberikan
secara sitemik selama 10 hari (Sudisma, 2006). Berikan betadin pada jahitan,
calcium oral dan vitamin dan jahitan dapat dilepas setelah 10 hari (Jattennavar
dan Kalmath, 2010). Serta pemilik disarankan untuk menjaga baigian
belakang dari anjing agar tetap tinggi (Kalim et al., 2014).
3.3.2

1.

Amputasi Rektum

Preoperasi dan Anestesi


a. Preoprasi
Pada preoperasi persiapan yang harus dilakukan yaitu persiapa alat
dan bahan atau instrument bedah yang dibutuhkan. Misalnya,kapas,
kain drip, kasa, tampon, desinfektan, antiseptic, sarung tangan dan
alcohol atau autoclave sebagai alat sterilisasi alat bedah. Selain it
ruang operasi harus bersih dan steril.

b. Anestesi
Anestesi yang digunakan adalah umum (Sudisama, 2006).
2.

Prosedur opreasi
Hewan dibaringkan pada bagian ventral dengan bagian belakang lebih
tinggi. Daerah perineal dicukur rambutnya dan diberi antiseptik. Mukosa
rektum dibersihkan dengan cairan antiseptik yang lemah (boorwater). Dibuat
empat buah stay sutures pada rektum - 1 cm dari anus yang menembus
kedua lapisan yang prolap, diiris sebelah distal dari stay sutures tadi. Bila
perlu dilakukan pengikatan pada cabang-cabang dari arteri rectal caudalis dan
cranialis. Stay suture ditegangkan dan dibuat jahitan terputus disekeliling
rektum dengan jarak antara masing-masing jahitan cm dengan chromic
catgur 2/0. Stay suture dicabut dan bagian yang dijahit secara hati-hati
dimasukkan ke dalam anus. Lakukan jahitan dengan pola purse string
disekeliling anus (Sudisma, 2006).

Gambar 7. Amputasi rektum.

3.

Post operasi
Perawatan pasca operasi, hewan tidak boleh makan selama 24 jam dan
setelah itu beri makanan lunak selama dua minggu. Antibiotic diberikan
secara sitemik selama 10 hari (Sudisma, 2006).

BAB IV
PEMBAHASAN
Reposisi prolapsus rektum dilakukan apabila prolapsus rektum yang tidak
terlalu berat dan tidak atau sedikit terjadi kerusakan pada mukosa. Sedangkan,
amputasi rektum adalah pemotongan rektum yang dilakukan apabila prolapsus
rektum dimana sebagian rektum sudah nekrosis dan prolapsus rektum yang recidif.
Indikasi amputasi dan reposisi prolapsus rektum adalah penyakit prolapsus rektum.
Pada operasi reposisi prolapsus rektum anestesi yang digunakan adalah local
atau umum. Prosedur operasinya yaitu hewan dibaringkan pada bagian ventral dengan
bagian belakang lebih tinggi. Dengan hati-hati prolapsus direposisi secara manual.
Kalua perlu diberikan pelican. Sekeliling anus diberi jahitan purse string dengan
benang nonabsorbable. Sedangkan amputasi rektum Anestesi yang digunakan adalah
umum. Hewan dibaringkan pada bagian ventral dengan bagian belakang lebih tinggi.
Daerah perineal dicukur rambutnya dan diberi antiseptik. Mukosa rektum dibersihkan
dengan cairan antiseptik yang lemah (boorwater). Dibuat empat buah stay sutures
pada rektum - 1 cm dari anus yang menembus kedua lapisan yang prolap, diiris
sebelah distal dari stay sutures tadi. Bila perlu dilakukan pengikatan pada cabangcabang dari arteri rectal caudalis dan cranialis. Stay suture ditegangkan dan dibuat
jahitan terputus disekeliling rektum dengan jarak antara masing-masing jahitan
cm dengan chromic catgur 2/0. Stay suture dicabut dan bagian yang dijahit secara
hati-hati dimasukkan jke dalam anus. Lakukan jahitan dengan pola purse string
disekeliling anus.
Perawatan pasca operasi, hewan tidak boleh makan selama 24 jam dan setelah
itu beri makanan lunak selama dua minggu. Antibiotic diberikan secara sitemik
selama 10 hari. Berikan betadin pada jahitan, calcium oral dan vitamin dan jahitan
dapat dilepas setelah 10 hari. Serta pemilik disarankan untuk menjaga baigian
belakang dari anjing agar tetap tinggi.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1

Simpulan
Reposisi prolapsus rektum dilakukan apabila prolapsus rektum yang

tidak terlalu berat dan tidak atau sedikit terjadi kerusakan pada mukosa. Sedangkan,
amputasi rektum adalah pemotongan rektum yang dilakukan apabila prolapsus
rektum dimana sebagian rektum sudah nekrosis dan prolapsus rektum yang recidif.
Indikasi amputasi dan reposisi prolapsus rektum adalah penyakit prolapsus rektum.
Pada operasi reposisi prolapsus rektum anestesi yang digunakan adalah local atau
umum. Pada amputasi rektum dapat menggunakan anestesi umum. Perawatan pasca
operasi, hewan tidak boleh makan selama 24 jam dan setelah itu beri makanan lunak
selama dua minggu. Antibiotic diberikan secara sitemik selama 10 hari. Berikan
betadin pada jahitan, calcium oral dan vitamin dan jahitan dapat dilepas setelah 10
hari. Serta pemilik disarankan untuk menjaga baigian belakang dari anjing agar tetap
tinggi.
5.2

Saran
Pemeriksaan kerusakan pada prolapsus rektum untuk menetukan rekrum

dilakuakn reposisi atau amputasi. apabila prolapsus rektum yang tidak terlalu berat
dan tidak atau sedikit terjadi kerusakan pada mukosa dapat dilakuakan reposisi.
Sedangkan, amputasi rektum dilakukan apabila prolapsus rektum dimana sebagian
rektum sudah nekrosis dan prolapsus rektum yang recidif. Perawatan pasca operasi
juga harus diperhatikan misalnya hewan tidak boleh makan selama 24 jam dan
setelah itu beri makanan lunak selama dua minggu.

10

DAFTAR PUSTAKA
Jattennavar, P.S., dan G.P. Kalmath. 2010. Complete Rectal Prolapse in a Puppy a
Case Report. Indian J. Anim. Res. 44(3): 222-223.
Kalim, M. O., S. K. Tiwari, R. Dewangan, K. K. Verma dan P. Bansod. 2014. Surgical
Management of Rectal Prolapse in Two Pups- A Report of Two Cases. J Vet
Adv. 4(8): 661-663.
Kumar, V., R. A. Ahmad, dan Amarpal. 2012. Colopexy As A Treatment For
Recurrent Rectal Prolapse In A Dog. Indian Journal Of Canine Practice. 4(2):
138-140.
Sudisma, IGN. 2006. Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Edisi 1. Cetakan 1.
Pelawa Sari. Denpasar.
Triakso, N. 2006. Penyakit Sistem Dingesti Veteriner II. Bagian Klinik Veteriner
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.

11

LAMPIRAN JURNAL

12

Anda mungkin juga menyukai