BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kesetimbangan kimia adalah reaksi kimia yang berlangsung 2 arah, yaitu hasil reaksi dapat
berubah kembali menjadi pereaksinya hingga konsentrasi reaktan dan produk konstan. Reaksi
kimia mencapai kesetimbangan jika laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri
sehingga tidak terjadi lagi perubahan dalam system kesetimbangan. Persamaan reaksi
kesetimbangan kimia dapat dituliskan dengan mencantumkan panah bolak balik. Panah tersebut
menyatakan bahwa reaksi berlangsung dua arah .
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Masalah
Mengetahui kesetimbangan kimia,kesetimbangan homogen dan heterogen,faktor-faktor yang
mempengaruhi sistem kesetimbangan dan cirri-ciri sistem kesetimbanagan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1.Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan homogen adalah reaksi kesetimbangan yang zat-zat yang terlibat dalam
reaksi memiliki fase yang sama atau kesetimbangan kimia dimana seluruh zat yang terlibat
dalam persamaan reaksi mempunyai wujud sama.
Misalnya :
1.Kesetimbangan antara gas-gas
Contoh :
N2(g) + 3H2(g) 2 NH3(g)
2.Kesetimbangan antara ion-ion dalam larutan
Contoh :
Fe3+(aq) + SCN-(aq) Fe(SCN)2+(aq)
2.1.2.Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah reaksi kesetimbangan yang zat-zat terlibat dalam reaksi
memiliki fase yang berbeda atau
2.2.1.Perubahan Konsentrasi
Anggaplah kita memiliki persamaan reaksi kesetimbangan antara empat zat,A, B, C dan D,
sebagai berikut :
aA + bB cC + dD
Apa yang akan terjadi jika kita mengubah konsentrasi zat-zat yang bereaksi ? Berdasarkan
asas Le Chatelier, posisi kesetimbangan akan bergerak kearah yang berlawanan dari perubahan.
Berarti dengan penambahan konsentrasi A, maka posisi kesetimbangan akan bergeser kearah
pembentukan C dan D.
2.2.3.Perubahan suhu
Menurut Vant Hoff:
a.Bila pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke
arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).
b.Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke
arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).
Contoh :
2 NO(g) + O2(g) 2 NO2(g) H = 216 kJ
(reaksi ke kanan eksoterm)
Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap
Laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri)
BAB III
KESIMPULAN
3.1.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Kimia Umum,2015,KIMIA UMUM 2 : Medan,UNIMED