Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui apabila suatu alat atau mesin digunakan secara terus menerus
dalam jangka waktu tertentu maka sangatlah mugkin bila terjadi kerusakan atau mungkin
keausan pada salah satu komponen mesin tersebut. Kerusakan tersebut tentunya akan akan
berpengaruh terhadap performa atau kinerja mesin. Hal tersebut tentunya sangatlah tidak
diharapkan karena dengan terganggunya kinerja maka produk yang dihasilkan atau
kemungkinan

terjadinya

kecelakaan

baik

pada

produk

maupun

operator

yang

menggunakannya sangatlah besar.


Selain itu kerusakan bisa saja terjadi karena factor dari usia mesin itu sendiri. Pengguanaan
yang terus menerus juga dapat menimbulkan keausan. Keausan mungkin terjadi pada
berbagai komponen yang statis, terlebih lagi pada komponen dinamis. Kondisi komponen
perlu di cek secara berkala apakah masih baik atau telah mengalami keausan. Perlu
pertimbangan dalam melakukan pergantian komponen karena kerusakan dapat merembet ke
komponen lain. Dan hal tersebut tentunya sangat tidak diharapkan.
Keahlian dibidang perawatan mesin ini perlu dimiliki oleh setiap individu. Dengan
berbekal pengetahuan perawatan mesin ini diharapkan kondisi mesin tetap terjaga sehingga
kemungkinan fatal dari kerusakan terparah yang terjadi dapat dihindari. Selain itu
pengetahuan mengenai perawatan yang dimiliki juga bisa menjadi nilai plus tersendiri bagi
seseorang dalam dunia karir.
B.Tujuan

Mahasiswa mampu mengetahui cara perawatan mesin-mesin konvensional.


Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja mesin-mesin konvensional
Mahasiswa mampu mengetahui bagian-bagia pada mesin yang harus diganti
Mahasiswa mampu menerapkan cara perawatan yang baik pada mesin-mesin
konvensional

BAB II
PEMBAHASAN
II. TEORI DASAR PERAWATAN
Perawatan merupakan suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga
suatu produk atau barang dalam,memperbaikinya sampai paa kombinasi yang dapat diterima.
Hubungan Perawatan Dengan Sistem Produksi

PERAWATAN

MASUKAN

PROSES

MASUKAN

Alasan pentingnya dilakukan perawatan ?

Agar alat tersebut siap dipakai pada saat yang diperlukan.


Agar kemampuan kinerja suatu alat tetap dalam kondisi yang baik,secara teknis

maupun ekonomis.
Agar umur pakai dari alat tersebut dapat diperpanjang.

STRUKTUR BERBAGAI BENTUK PEMELIHARAAN

DEFENISI
Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang diorganisasi dan dilakukan dengan
pemikran masa depan,pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya.
a. Pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu yang
ditentukan sebelumnya,atau terhadap criteria lain yang diuraikan,dan dimaksudkan untuk
mengurangi kemungkinan bagian-bagian yang lain memenuhi kondisi yang bias diterima.
b. Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu
bagian(termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi suatu
kondisi yang bias diterima.
c. Pemeliharaan berjalan adalah pemeliharaan yang dapat dilakukan selama mesin dipakai.

d.pemeliharaan berhenti adalah pemeliharaan yang hanya dapat dilakukan selama mesin
berhenti.
e.pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang perlu segera dilakukan untuk mencegah
akibat serius

STARATEGI PERWATAN
1. Break Down Maintenance
Suatau pekerjaan yang dilakukan terhadap suatu alat/ fasilitas berdasarkan perncanaan
sebalumnta yang diduga telah mengalami kerusakan
2. Schedule Maintenance
Suatu daftar meneyeluruh yang berisi kegitana mentenence dan kejadian kejadian
yang menyertainya
3. Preventive Maintenance
Suatu pekerjaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada alat/
fasilita lebih lanjut
III. TEORI DASAR PELUMASAN
Pelumasan dan pencegahan krosi
Pelumasan dan pencegahan korosi pada suatau instalasi mesin merupakan hal yang
teramat penting. Kenyataan menunjukan kerusaka suatu intalasi mesin,
Pemakaina yang tidak benar juga di sebabkan oleh pelumasan pencegahan korosi yang salah.
Mesin mesin perkakas dan motor motor pengerak yang dirancang,dengan sangat teliti,,baik
dari segi bahan dengan pengerjaanya, jika pelumasan dan pencegahan korosi tidak
diperhatikqan, mesi- mesin tidak akan berfungsi dengan baik dan akan berumur pendek
Jenis minyak pelumas dan cairan pendingin:
1. Minyak pelumas
Fungsi:
Sebagai pelumas antara dua benda yang saling bergesekan
Sebagai zat pendingin
Sebagai at perapat
Sebagai zat pembersih

Sifat- sifat

Derajat kekentalan (visicositas) harus sesuai dengan operasi mesin

Mempunyai daya lekat yang baik.


Tidak mudah bersenyawa dengan barang barang lainnya ( tidak korosif) dan

mempunayi sifat mencegah timbulnya karat


Mempunyai titik nyala (flash point) yang tinggi dan sukar menguap
Mudah memindahkan panas dan mempunayai titik beku yang rendah
Tidak mudah berbusa

Tingkat kekentalan
Ada dua cara untuk mengukur derajat kekntalan minyak pelumas yaitu:
Menurut kekentalan S.A.E (The society of automotive engineers)
Diamana kecil derajat kekentalan, berarti kekntlannya semakin rendak.
Contoh:
SAE30Encer
SAE90.Kental
Menurut derajat A.P.I(America petroleum institute ) di isi penggolongannya menurut
pemakainan pelumasan, konstruksi bagian yang bergesekan, cara benkendaraan, pemakian
bahan.
Pemakian:
Pada mesin- mesin bensin, diesel, gear box, deferensial, pompa, compressor dll.
2. Gemuk (grease)
Fungsi
Untuk melumasi bagian bagian yang tidak dapat dilumasi oleh pelumas cair sebagai
contoh bagian bagian adalah
1. Tidak rapat
2. Susah dicapai
3. Mudah terkena debu dan air
Sifat- sifat

Mempunayi sisfat menyekat kotortran yang masuk


Tidak terpengaruh oleh temperature
Sukar mengalir dan menguap
Mencegah masuknya air, serta ada molokul- molekl air daya lumas tidak nerubah
Dapat di;pakai dalam waktu yang lam.

Pemakaian

Bantalan- bantalan roda roda putaran yang lambat


Roda gigi cacing
Ulir pada ragum dan lain lain

3. Cairan Pendingin
Fungsi :

Mendingin kana lat dan benda kerja, mengurangi adanya kikisan dan hilangnya

kekerasan, mencegah distorsi dan ketidak telitian ukuran.


Melumasi kotntak alat dengan benda kerja, mengurangi panas karena gesekan,

menghemat pemakaian daya dan memperbaiki keadan permukaan.


Mencegah penempelan logam dengan ujung yang patah yang menyebabkan

permukaan kasar.
Mencegah karat setelah pemakian mesin.

Sifat- sifat

Mudah mengalir dan mempunyai daya melumas


Tidak menimbulkan korosi
Tidak membawa kotoran dan debu
Dapat menempel dengan permukaan alat dan benda kerja dalam jumlah tertentu.
Stabil dalam sifat-sifat.

Pemakaian :

Pemakaian pada mesin perkakas seperti pada pembubutan, pengeboran, frais, sekrap
milling dan gerinda.

IV.LATIHAN-LATIHAN
Mesin Bubut
Fungsi mesin ini adalah sebagai pengubah bentuk dan ukuran dengan jalan menyayat benda
kerja

dengan

pahat

penyayat.adapun

caranya

benda

kerja

itu

dalam

keaadaan

berputar,sedangkan pisau penyayatnya (pahat) bergerak mendatar dan melintang.

Alat:
1. Grease Pump
2. Majun
3. Tool box
4. Solar/(pembersih)
5. Kuas
Bahan:
1.Oil
2.Greasw
3.Cairan pendingin.
Keselamatan Kerja:
1.gunakan pakaian kerja,sepatu kerja dan kacamata pada saat mengoperasikan mesin
2.gunakan peralatan dan bahan yang sesuai dengan fungsinya.
3. Rambut dan pakaian jangan sampai terjangkau oleh putaran mesin.

1.MESIN BUBUT PINDAD PL-550 NO.


Gambar Mesin:

LANGKAH KERJA
1.Pastikan keadaan mesin dalam keadaan tidak hidup/OFF

2.besihkan terlebih dahulu bagian-bagian mesin yang akan dilumasi dan memungkinkan
untuk dijangkau dari adanya kotoran dan debu dengan menggunakan majun.

3.periksa kebocoran-kebocoran minyak pelumas, jika terjadi kebocoran segera laporkan


kepada instrukrur.
4.berikan grease pada ulir pengarah

5.buka tutup gearbox

6.Bersihkan gear dari grease yang lama,dan lumasi dengan grease yang baru

7.Beri pelumasan pada bagian landasan dan eretan dengan menggunkan oli.

10

8. Periksa kekencangan dan keausan belt.jika perlu dilakukan penggantian,laporkan kepada


instruktur.

Hasil pemeriksaan: Belt masih dapat digunakan.


9.Periksa level oli pada oli sight glass,jika kurang maka perlu penambahan.
Hasil pemeriksaan: level oli pada oil sight glass masih dalam batas normal.

10.Lakukan pengecekan ulang terhadap mesin ,jika perlu hidupkan mesin untuk mengamati
adanya kelainan seperti bunyi,getaran atau kebocoran minyak pelumas,jika terdapat
kelainan laporkan pada instruktur.

11

Hasil pemeriksaan: tidak terdapat kelaina bunyi, getaran dan kebocoran minyak pelumas
11.bersihkan kembali mesin.

2.MESIN BUBUT MAXIMAT


Gambar Mesin:

Langkah kerja:
1. Pastikan mesin dalam keadaan mati/OFF
2. Bersihkan bagian-bagian utama mesin terlebih dahulu dengan menggunakan majun
dan oli.seperti pada eretan,toolpost,kepala lepas dll.

12

3. Lumasi eretan dan lintasan luncur dengan oli agar dapat bekerja secara maksimum

4. Buka penutup gearbox dengan menggunakan kunci L,setelah itu lumasi dengan
gemuk.

5. Lumasi ulir pembawa dan batang penggerak dengan gemuk agar tidak terjadi keausan.

6. Periksa level oli pada oil sight glass.jika kurang maka perlu dilakukan penambahan
Hasil pemeriksaan: level oli pada oil sight glass masih dalam batas normal.

13

Oil Sight Glass

7. Lakukan pengecekan ulang terhadap mesin,jika perlu hidupkan mesin untuk


mengamati adanya kelainan seperti bunyi, getaran atau kebocoran minyak pelumas,
jika terdapat kelainan laporkan pada instruktur.
Gearbox
Eretan
Ulir Pembawa

8. Bersihkan kembali mesin.

14

3.MESIN BUBUT SIMONET


Gambar kerja:
Langkah kerja:
1.pastikan mesin dalam keadaan mati/OFF
2.bersihkan bagian-bagian mesin terlebih dahulu dengan menggunakan majun dan
solar.seperti pada eretan ,lintasa luncur ,ulir pembawa dan batang penggerak seperti pada
gearbox.
3.lumasi eretan dan lintasa luncur dengan oli agar dapat bekerja secara maksimum.
4.lumasi ulir pembawa dan batang penggerak dengan gemuk agar tidak terjadi keausan.
5.bukan penutup gearbox dengan menggunakn kunci L, setelah itu lumasi dengan grease.
6,periksa level oli pada oil sight glass.jika masih kurang perlu dilakukan penambahan.
Hasil pemeriksaan: level oli pada oil sight glass masih dalam batas normal.
7.Lakukan pengecekan ulang pada mesin,jika jika perlu hidupkan mesin untuk mengetahui
adanya kelainan bunyi,getaran atau kebocoran minya pelumas,jika terdapat kelainan laporkan
pda instruktur.
8.bersihkam kembali mesinnya.

15

MESIN BOR
Pengobaran adalah cara atau operasi yang menghasilkan lubang bulat pada logam perkakas
yang digunakan ialah mata bor.

Alat:
1.pompa gemuk
2.tool box
3.pompa oli
4.kacamat pelindung
5.majun
Bahan:
1.gemuk
2.oli
3.solar

Keselamatan kerja:
1. Gunakan baju praktek dan sepatu safety saat bekerja.
2. Gunakannnlah alat dan bahan sesuai dengan fungsinya
3. Bertanya pada pembimbing jika ada sesuatu yang belum dipahami.

1.MESIN BOR (ACIERA CH-2400 LE LOCLE 481-0010)

16

Gambar kerja.

Langkah kerja:
1.pastikan mesin dalam keadaan mati/OFF

2.membersihkan gearbox

Buka penutup dengan menggunakan kunci


Oleskan oli pada bagian tersebut secukupnya

3.Membersihkan lintasan luncur dan meja ragum dengan pelumas dan majun

17

Bersihkannlah sisa-sisa kotoran,serbuk besi yang terdapat pada lintasan luncur dan

meja ragum dengan menggunakan kuas.


Bersihkan meja dudukan ragum dengan menggunakan majun yang sebelumnya

dilumasi menggunakan solar.


Setelah itu gunakanlah solar untuk menghilangkan sisa-sisa oli yang terdapat pada

ulir.
Setelah oli pada lintasan luncur dibersihkan,oleskan gemuk pada ulir tersebut.
Oleskanlah oli pada permukaan meja dudukan ragum.
Bersihkan bagia bawah meja perata.
4. Lakukan pengecekan ulang terhadap mesin.jika perlu hidupkan mesin untuk
mengamati adanya kelainan seperti bunyi, dan getaran. Jika terdapat kelainan
laporkan pada instruktur,

Hasil Pengecekan: Tidak ada


kelainan seperti bunyi, getaran
atau kebocoran minyak
pelumas

5. Bersihkan kembali Mesin


2.MESIN BOR SUPER CONDOR TNW type 16
Gambar Mesin:

18

Langkah kerja:
1.pastikan mesin dalam keadaan mati/OFF

2.bersihkan terlebih dahulu bagian-bagian mesin yang akan dilumasi dan memungkinkan
untuk dijangkau dari adanya kotoran dan debu dengan menggunakan majun.
Body gearbox
Meja Ragum
Poros Landasan

3.lumasi poros landasan dengan menggunakan oli


Poros Landasan

19

4.Lumasi poros pencekam mata bor dengan menggunakan oli.


5. Periksan keadaan pulley dari keretakan dan kekencangan belt,serta keausan jika diperlukan
penggantian laporkan kepada instruktur.

Hasil pemeriksaan: tidak ada keretakan pada pulley dan keausan pada belt serta kekencangan
belt masih dalam keadaan baik.

6.Lakukan pengecekan ulang terhadap mesin,jika perlu hidupkan mesin untuk mengamati
adanya kelainan bunyi,dan getaran.jika terdapat laporkan pada instruktur.

20

7.Bersihkan kembali mesin

MESIN FRAIS
Frais (miling) adalah suatu proses permesinan dengan cara menghilangkan/pengambilan tatal
dari bahan/benda kerja,dimana pahat(cutter) berputar untuk memotong bbenda kerja.

Tujuan
Mahasiswa dapat memelihara/merawat mesin frais dengan aman dan benar serta
megetahui bagian-bagian dari mesin frais.
Fungsi

21

Mesin frais memiliki fungsi diantaranya adalah meratakan benda kerja dan bias

membuat alur.
Macam-macam mesin frais menurut jenis dan letaknya:
- Mesin frais horizontal
- Mesin frais vertical
- Mesin frais horizontal+vertical
Alat dan bahan:
Alat:
- Kotak alat(tol box)
- Pompa gemuk
- Pompa oli
- Majun
- Mesin frais
Bahan:
- Oli
- Gemuk
- Solar

Keselamatn kerja :
-

Pelajari job sheet sebelum memulai pekerjaan.


Pastikan sumber arus listrik dalam posisioff sebelum melakukan pembersihan dan

pelumasan
Pakai baju,sepatu kerja dan kacamata pengman pada saat pengoperasin mesin.
Gunaka peralatan dan bahan sesauai dengan fungsinya.
Rambut dan pakaian harus tidak terjangkau dengan putaran mesin.
Tanykan pada dosen pembimbing jika ada yang tidak dimengerti.

MESIN FRAIS ACIERA TYPE F3 ISO 30


Gambar :

Langkah kerja:

LANGKAH KERJA:

22

Pastikan sumber arus listrik dalam posisi off ,periksa lingkungan kerja dan
pergunakan alat keselamat kerja

Catat perlengkapan mesin,jik ada yang kurang segera laporkan pada instruktur,

bersihkan mesin dengan mengunnakan kuas/majun dari sisa-sisa minyak pelumas,air


pendingin,karat maupun debu.

Periksa minyak pelumas,gemuk jika kurang tambahkan dan oleskan pada permukaan

yang diperlukan mengenai lokasi pelumasan.


Periksa kebocoran-kebocoran minyak pelumas jika terdapat kebocoransegera

dilaporkan keinstruktur.
Periksa air pendingin dan pompa air pendingin,jika pompa tidak berjalan dengan
normal laporkan pada instruktur.

23

Lakukan pengecekan ulang terhadap mesin,,jika perlu hidupkan mesin untuk


mengamati adanya kelainan seperti bunyi,dan getaran. Jika terdapat kelainan laparkan
keinstruktur

Bersihkan kembali mesinnya.


Bersihkan peralatan yang telah digunakan
Kembalikan peralatan kerja
Melapor pada dosen pembimbing.
Kerusakan/kekurangan:
- Cairan pendingin habis
- Tidak dapat dioperasikan

24

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Dari hasil praktek yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa:

Mesin-mesin konvensional yang kami berikan pada umumnya dalam keadaan baik.
Beberapa bagian pada mesin bor mengalami kerusakan seperti terjadinya korseleting

pada kabel yang menuju pada pompa pendingin.


Kondisi fan pada belt pada mesin bor merek aciera sudah mengalami keausan, lampu
penerangannnya jufa sudah tidak ada, air pendingoin pada bak penampung juga sudah
kurang.
Terjadi kerusakan pada system kelistrikan,penutup pegas pada mesin TNW juga
sudah hilang.

B.Saran
Adapun saran dari kelompok kami mengenai praktikum perawatan mesin perkakas ini,
adalah:

Dalam melakukan praktek diharapkan teman-teman sekalian tidak main-main

(Bercanda)
Diharapkan melengkapi semua perlengkapan alat-alat yang ada ditoolbox,sehingga

selama praktek berlangsung akan mudah dan lancar.


Selalu berkonsultasi dengan dosen pembimbing apabila menemui permasalahan yang
tidak bisa dipecahkan sendiri

25

DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, 1987, Mesin Pengerjaan Logam, Penerbit Tarsito, Bandung
Higgins, LR., PE. And LC. Morrow. Maintenance Engineering Handbook,

26

Anda mungkin juga menyukai