Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
menghadapi hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak tahu hal apa
yang harus dilakukan.
VUCA dan Pengembangan Kepemimpinan
Saat ini dunia professional tengah memasuki era VUCA dimana ada banyak
ketidakpastian yang dihadapi setiap harinya dan harus melewati pertimbangan
yang kompleks agar tercapai keputusan yang tepat. Untuk itu, perlu sosok
pemimpin yang tangkas, dapat berfikir stratejik dan taktis dalam setiap keputusan
mengenai keberlangsungan perusahaan. Berdasarkan data dari BCG, perusahaan
harus mulai mengganti model bisnis dan juga kemampuan kepemimpinannya agar
lebih adaptif terhadap perubahan yang sangat dinamis tanpa menghilangkan nilai
utama dari perusahaan. Hal tersebut dapat dimulai sejak tahap rekruitmen sampai
dengan pelatihan kerja dengan menyesuaikan diri terhadap keadaan saat ini dan
persiapan kondisi di masa mendatang agar para calon pemimpin mampu
mengembangkan dirinya secara lebih cepat dan tepat.
framework yang kami buat untuk mengatasi fenomena VUCA berlandaskan teoriteori mengenai kepemimpinan dan organisasi bernama BELZAGA.
VUCA
Human capital
Knowledge management
Leader-ship
Learning organization dan mutual trust merupakan dasar utama yang diperlukan
Learning Organization
untuk mengahadapi fenomena VUCA. Mutual
Learning
organization adalah suatu konsep
Trust
bagi oraganisasi untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri
sehingga organisasi memiliki kecepatan berpikir dan bertindak dalam merespon
perubahan yang terjadi. Menurut Peter Senge (1999), diperlukan 5 dimensi untuk
mendukung tercapainya learning organization, yaitu karyawan yang kompeten agar
bisa menghadapi tuntutan perubahan, kemampuan mempelajari nilai-nilai yang
baru dan applicable, mempunyai visi organisasi yang dimiliki bersama, motivasi
untuk belajar dan mengajarkan, dan kerjasama antar unit-unit organisasi untuk
menghasilkan kinerja yang optimal. Sedangkan mutual trust diperlukan agar
tercipta rasa saling pengertian dan toleran sehingga dapat bersikap positif dalam
menyelesaikan masalah.
Selain 2 basic principles diatas, terdapat 3 pilar untuk menciptakan lingkungan yang
memiliki nilai tambah dan competitive advantages yang diperlukan di era VUCA.
Ketiga pilar tersebut adalah:
a. Human Capital
Menurut Stockley (2003), Human Capital merupakan konsep yang menjelaskan
bahwa manusia dalam organisasi merupakan asset yang penting dan beresensi dan
adalah formulasi strategi yang digenerasi dari framework BELZAGA dan VUCA Prime
yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menghadapai fenomena VUCA.
STEP 1 : Hire Agile Leaders
Untuk mendapatkan pemimpin yang agile, perlu dilakukan proses seleksi yang
berkualitas. Proses seleksi merupakan upaya untuk memilih calon pegawai
yang dianggap (prediksi) paling baik bagi perusahaan (paling sesuai dengan
kebutuhan perusahaan/ paling tepat memenuhi persyaratan jabatan). Berikut ini
adalah serangkaian proses yang dilakukan dalam melakukan proses seleksi.
Interviewing candidates
Checking references and background
and reviewing work samples
Screening applicationTesting
and resume
Salah satu cara untuk melakukan controlling terhadap input, dalam hal ini tenaga
kerja, adalah memulainya dari rangkaian proses seleksi untuk mengetahui
kemampuan komunikasi dan problem solving yang dimiliki oleh calon pegawai.
Making selection
contoh konkrit yang bisa dilakukan adalah dengan membuat format interview yang
mampu untuk mengetahui dan memastikan bahwa calon pegawai memiliki kualitas
pemimpin yang agile.
Step 2 : Develop Existing Leaders to Be Agile Leaders
Suatu perusahaan pasti akan mengadakan program-program berupa on the job
training, job assignments, coaching, dan mentoring dalam memberi pelatihan dan
pengembangan untuk pegawainya. Tetapi untuk membentuk seorang pemimpin
dalam
lingkungan
VUCA,
HR
dan
talent
development
professionals
harus
Dan
untuk
mendukung
program
tadi
maka
harus
memanfaatkan
perkembangan teknologi seperti sosial media. Hal ini juga didukung dengan
karakteristik dari generasi sekarang yaitu generasi Y yang sadar dengan kemajuan
teknologi.
Pada lingkungan bisnis di masa depan maka perlu dibuatu suatu scenario planning
untuk
menghadapinya.
Dengan
scenario
planning
ini
dapat
membantu
harus dimiliki seorang pemimpin untuk menghadapi lingkungan VUCA. Selain itu
dalam membentuk seorang pemimpin di lingkungan VUCA harus diberikan
kesempatan untuk melakukan simulasi. Simulasi ini sendiri dapat berguna agar
mereka dapat mempraktekan keterampilan yang mereka punya. Dari simulasi ini
juga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari dirinya sehingga mereka lebih
tahu kemampuan dan batasan yang mereka miliki. Dalam mengembangkan
kemampuan berkolaborasi dan medorong kemampuan berpikir outside the box HR
dan talent managers dapat melakukan rotasi di dalam perusahaannya. Hal ini
sendiri dapat bermanfaat bagi seorang pemimpin untuk belajar berkerja sama di
lingkungan dengan orang yang berbeda.
STEP 3: Rewards VUCA Prime Behavior
Setiap perusahaan harus memiliki parameter tersendiri yang bisa menjadi tolak
ukur bahwa para karyawannya memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi
VUCA, seperti Vision, Understanding, Clarify, dan Agility. Dalam penjelasan
hubungan pengembangan kepemimpinan dan VUCA telah dijabarkan pula karakterkarakter dari Generasi Y. Melalui karakter tersebut tentunya perusahaan harus
menyesuaikan penghargaan yang sesuai dengan sifat generasi Y. Karakter ambisius
tentu akan senang dengan pemberian jabatan atau pekerjaan yang lebih prestis
karena mereka senang mengejar target-target pencapaian dalam hidup. Kemudian,
karakter senang diapresiasi bisa diawab dengan pemberian bonus lebih dan
pemberian titel employee of the month misalnya karena mereka senang bila
dibanggakan di depan banyak orang. Terakhir, karakter percaya diri yang dimiliki
oleh generasi Y akan sangat senang bila diberikan beberapa opsi proyek pilihan
untuk
dikerjakan
selanjutnya
karena
mereka
yakin
dalam
menunjukkan
mengetahui
sejarah
perkembangan
VUCA
serta
aspek-aspek
yang
DAFTAR PUSTAKA
Garvin,
A.
2013.
Building
Learning
Organization.
Diakses
dari