Anda di halaman 1dari 14

BAB.

I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Di masyarakat modern ini pola hidup sehat menjadi salah satu ukuran standar
kualitas. Bukan sekedar menyeimbangkan kesehatan dan olahraga. Tetapi, pola hidup sehat
bisa dimulai dari konsumsi makanan. Semakin jauh makanan itu dari kandungan obatobatan kimia atau pestisida, kemungkinan untuk meningkatkan standar hidup sehat kian
terbuka lebar. Gaya hidup sehat atau kembali ke alam (back to nature) telah menjadi tren
baru masyarakat. Ini dikarenakan masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan
bahan-bahan kimia tidak alami pupuk kimia, pestisida sintesis serta hormon pertumbuhan
dalam produksi pertanian, ternyata dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan (Manuhutu, 2005).
Hal tersebut juga sesuai dengan program pemerintah Go Organic 2010 untuk
mempercepat terwujudnya pembangunan agribisnis berwawasan lingkungan. Program ini
bertujuan meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, dengan visi
mewujudkan indonesia sebagai salah satu produsen dengan pangan organik terbesar di
dunia pada tahun 2010. Program Go Organic 2010 ini berorientasi pada pasar yakni
dengan berusaha memenuhi keinginan pasar, dimulai dari bawah ke atas. Salah satu
kegiatannya adalah memasyarakatkan pertanian organik kepada konsumen, petani, pelaku
pasar serta masyarakat luas (Widiastuti, 2004). Itulah sebabnya, beberapa tahun terakhir
berkembang gerakan untuk mengembangkan produk pertanian yang bebas dari unsur
pestisida. Caranya, dalam proses pengembangan komoditas, sedapat mungkin petani
kembali ke alam. Antara lain dengan menggunakan berbagai bahan penunjang dari sumbersumber yang ramah lingkungan. Inilah yang disebut sebagai pertanian organik.
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahanbahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis.Tujuan utama pertanian
organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman
bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup
sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa
produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan
nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling atributes).

Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia
meningkat pesat (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005).

Gambar. I.1. Peta lahan pertanian (warna biru) di DIY

Ada berbagai alasan pertanian organik menjadi kebijakan pertanian unggulan atau
pendekatan penghidupan berkelanjutan. Pertanian organik mendorong perbaikan lima
sumber daya yang dimiliki manusia, yaitu perbaikan sumber daya alam, perbaikan sumber
daya sosial, perbaikan sumber daya ekonomi, dan perbaikan sumber daya infrastruktur
(Saragih, 2008). Kecenderungan peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga
kesehatan turut berdampak pada sektor pertanian. Hal tersebut dapat dilihat dengan
dikembangkannya teknologi pertanian organik. Keunggulan teknologi ini adalah
meminimalkan atau bahkan meninggalkan sama sekali residu-residu pestisida dan zat
kimia berbahaya lainnya. Komoditi pertanian di Yogyakarta yang telah mengaplikasikan
teknologi pertanian organik salah satunya adalah beras organik.
Beras organik adalah jenis beras yang budidayanya bersifat ramah terhadap
lingkungan dan hasil produksinya aman untuk dikonsumsi manusia. Permintaan akan beras
organik diperkirakan cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran
konsumen akan dampak negatif dari bahan-bahan kimia terhadap kesehatan lingkungan,
khususnya kesehatan dirinya, dan meningkatnya pendapatan konsumen. Secara nasional,
dewasa ini konsumsi beras organik di Indonesia cenderung terbatas karena beras ini masih
merupakan produk baru dan harganya relatif mahal. Produk makanan organik cenderung
memiliki harga yang relatif lebih mahal dibanding produk sejenis yang tidak organik
2

(konvensional). Beras organik merupakan produk dari pertanian padi dengan sistem
budidaya organik.Beras organik sangat baik bagi kesehatan karena bebas dari bahan kimia
berbahaya, jika dibandingkan dengan beras lain yang mempunyai aroma khas (alami),
tidak mudah berair, rasanya enak dan gurih. Hal ini, menjadikan beras organik semakin
banyak disukai oleh konsumen. Namun demikian, harga beras organik tergolong mahal,
sehingga hanya kalangan menengah ke atas yang mampu membeli. Harga beras organik
yang relatif mahal ini, disebabkan oleh besarnya manfaat beras organik bagi kesehatan
(bebas dari kandungan bahan kimia berbahaya), juga karena, relatif tingginya faktor risiko
dalam produksi (usaha tani) yang dihadapi oleh petani akibat tidak menggunakan pestisida
dan pupuk anorganik (Soetrisno, 1999).
Beras organik dapat dikatakan sebagai beras eksklusif, artinya beras organik tidak
dijual di sembarang tempat, melainkan perlu cara pemasaran khusus. Beras organik
dikemas dalam kantung atau karung plastik berlabel beras organik dan dijual dengan harga
relatif lebih mahal dibanding beras biasa. Tingginya harga beras organik menyebabkan
konsumennya pun merupakan kalangan terbatas yaitu masyarakat yang mengerti
keunggulannya dan bersedia membayar dengan harga lebih mahal (Andoko, 2010).
Segmen pasar beras organik yang terbatas, menyebabkan beras organik kurang dikenal
oleh masyarakat umum. Oleh karena itu, pengembangan pemasaran beras organik harus
didasarkan pada karakteristik dan preferensi konsumen selain didasarkan pada segmentasi
geografis dan demografi. Perilaku konsumen dalam pembelianberas organik dipengaruhi
oleh faktor-faktor pengaruh sosial, pengaruh pribadi, pengaruh budaya dan psikologi
(Tjiptono, 1995).
I.2. Tinjauan Pustaka
I.2.1. Pengertian Supplier
Pemasok yang biasanya disebut juga dengan supplier atau vendor adalah individu
atau perusahaan (baik dalam skala besar atau kecil) yang memiliki kemampuan untuk
menyediakan kebutuhan individu atau perusahaan lain. Pemasok atau supplier merupakan
mitra bisnis yang memegang peranan sangat penting dalam menjamin ketersediaan barang
pasokan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pemasok atau supllier merupakan salah satu
bagian yang termasuk di dalam segmen. Segmen adalah suatu subunit dari sebuah
perusahaan yang cukup penting dalam pembuatan laporan kinerja, atau dapat diartikan
3

sebagai kontribusi laba dari berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya dalam organisasi
(Hansen & Mowen, 2001).
Setiap pemasok atau supplier pada umunya hampir sama, namun karakteristik yang
dimiliki oleh masing-masing pemasok adalah berbeda. Untuk memperoleh pemasok yang
memiliki biaya yang paling rendah makadiperlukan sebuah metode untuk mengukur
efektifitas dan efisiensi dari setiap pemasok. Hal ini bertujuan untuk mengelola biaya yang
timbul dari pemasok agar harga jual yang ditawarkan perusahaan kepada para
pelanggannya menjadi lebih kompetitif (Sulastiningsih, dalam Setyaningrum, 2007).
I.2.2. Beras Organik
Beras organik adalah beras yang berasal dari bibit yang ditanam dengan aplikasi
pupuk organik dan ramah lingkungan, tanpa menggunakan bahan kimia dan lingkungan
terbebas dari bahan pewarna, pestisida dan bahan kimia lainnya (Andoko, 2002). Sistem
pertanian organik menggunakan pengetahuan tradisional dan ilmiah untuk meningkatkan
kesehatan ekosistem pertanian, sistem pertanian organik menolak

penggunaan bahan

kimia buatan dan bahan baku yang telah dimodifikasi secara genetis, sistem ini
mempromosikan penggunaan praktek pertanian tradisional yang mempertahankan
kesuburan tanah (Pascal Liu, 2007). Pada penelitian Kurnia, dkk (2013) kualitas produk
pada setiap bahan pangan organik, memiliki perbedaan yaitu dari segi warna, aroma, rasa,
bahkan tekstur. Hal ini karena metode pada penanaman beras organik berbeda dengan
beras non-organik.
Beras merupakan salah satu serealia paling penting yang dibutuhkan manusia untuk
dikonsumsi. Meskipun beberapa negara didunia kebutuhan pokoknya sudah mulai beralih
pada produk gandum, namun masyarakat Indonesia masih sangat bergantung pada beras
sebagai kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (Hessie, 2009). Dalam
makalah ini akan diuraikan beberapa contoh jenis beras organik, diantaranya adalah :
a. Beras Organik Mentik Susu (putih)
Beras organik yang satu ini merupakan jenis beras yang paling banyak dikonsumsi
karena lebih wangi dan pulen. Beras ini memiliki banyak kandungan mineral juga nutrisi
yang cukup tinggi. Beras organik warna putih bebas dari pestisida serta bahan kimia yang
lain karena diproses secara alami dari awal penanaman, hingga pada masa panen. Tidak
heran jika beras organik berwarna putih memiliki kandungan mineral dan nutrisi cukup
tinggi.
4

Gambar. I.2. Beras organik mentik susu

Beras mentik susu sepintas sangat mirip ketan atau mirip sekali dengan jenis padi
yang masih muda saat dipanen. Beras mentik susu jauh lebih pulen dibandingkan dengan
beras jenis lainnya dan sedikit lebih lengket namun tidak selengket ketan. Biasanya beras
ini sangat disukai anak-anak karena teksturnya yang pulen dan mudah dikunyah. Teknologi
budidaya padi Organik Mentik Wangi Susu lebih baik mendapatkan supply air sepanjang
tahun sangat cocok untuk pertumbuhan padi Mentik Wangi Susu. Selain itu beras mentik
wangi susu merupakan benih lokal (bukan hasil rekayasa ginetik) dan dibudidayakan tanpa
pestisida kimia, hanya penggunaan bahan-bahan organik dan sedikit pupuk makro (NPK)
dengan mempertimbangkan aspek ekonomis, sosial dan kelestarian lingkungan hidup.
b. Beras Merah Organik
Beras merah atau brown rice adalah beras yang tidak digiling atau setengah
digiling, jadi bisa dikatakan whole grain atau berbutir utuh. Beras merah mempunyai rasa
sedikit seperti kacang dan lebih kenyal dari pada beras putih. Meskipun lebih cepat basi,
tetapi beras merah lebih bernutrisi. Di beberapa negara di Asia, beras merah dulunya
dikaitkan dengan masa kemiskinan atau masa perang dan jarang sekali dikonsumsi kecuali
oleh orang yang sedang sakit, manula, dan penderita sembelit. Namun sekarang beras
merah menjadi lebih mahal daripada beras putih karena faktor suplai yang terbatas,
sulitnya penyimpanan dan transportasi.
Sebagian besar masyarakat lebih memilih untuk mengonsumsi beras putih
dibanding beras merah. Padahal, ada banyak kelebihan dan manfaat yang terkandung
dalam sebutir beras merah. Sebagaimana beras hitam, beras merah organik juga memiliki
keunggulan dibanding bahan pangan lain yang mengandung karbohidrat. Dari segi rasa
5

memang beras ini kurang pulen dibanding dengan beras putih biasa. Namun kandungan
gizinya sangat bermanfaat bagi kesehatan. Beras merah memiliki kandungan vitamin B
yang sangat baik untuk fungsi reproduksi saraf dalam tubuh kita, selain itu juga beras
merah memiliki kandungan serat dan vitamin lainnya yang sangat berguna untuk kesehatan
tubuh, terutama sangat bermanfaat bagi susunan saraf dalam tubuh kita. Kandungan
vitamin B12 yang pada beras merah, sangat penting untuk proses pembentukan kembali sel
saraf yang sudah mati. Ini sangat penting untuk pembentukan selubung mielin yang
berfungsi melindungi saraf kitaselain itu, selubung mielin juga berfungsi untuk
menyampaikan pesan dari otak ke seluruh saraf yang ada pada tubuh kita. Tubuh kita
biasanya hanya mampu menyerap vitamin B12 kurang dari 2% dari jumlah yang
seharusnya dikonsumsi.

Gambar. I.3. Beras organik cempo merah

c. Beras Hitam Organik


Pada 240th National Meeting of the American Chemical Society (ACS), para ilmu
melaporkan bahwa beras hitam (black rice/forbidden rice) merupakan sumber makanan
yang mempunyai kandungan antioksidan tinggi, Black or forbidden rice. Menurut
sejarah, orang Cina kuno telah mengenal beras hitam ribuan tahun yang lalu sebagai beras
terlarang (forbidden rice), tak boleh sembarang orang dapat memakannya, hanya kalangan
istana (kaisar) dan orang tertentu saja yang boleh memakannya karena kaya nutrisi. Begitu
pula di Indonesia beras hitam juga telah dikenal selama ribuan tahun yang lalu dan hanya
kalangan-kalangan istana saja yang boleh mengkonsumsinya. Namun zaman sudah
berubah tidak ada lagi monopoli feodalistik kita sekarang bisa merasakan manfaatnya
dengan mengkonsumsinya dalam bentuk beras hitam.

Gambar. I.4. Beras organik cempo hitam


Selain mengandung serat yang tinggi beras hitam juga memilki indeks glikemik
yang rendah. Mengkonsumsi makanan berupa beras hitam yang mempunyai indeks
glikemik rendah sangat bagus sebab akan memperlama rasa kenyang. Di samping itu juga
mampu menjaga kestabilan kadar gula darah. Sehingga baik buat para penderita diabetes.
Menurut penelitian, beras hitam mempunyai kasiat menyembukan berbagai penyakit.
Beras hitam berfungsi sebagai obat dan bahan pangan. Kadar vitamin, mikroelemen dan
asam amino dari beras hitam semuanya lebih tinggi daripada beras biasa. Riset
menunjukkan, warna beras kian gelap, pigmen anti penuaan di lapisan luar beras kian
menonjol. Oleh karena itu, beras hitam merupakan beras yang paling kaya pigmen
dibanding beras jenis lain.

I.3. Visi, Misi, dan Tujuan


Berikut ini adalah Visi dan Misi dari usaha Supplier Beras Organik :
Visi dari usaha ini adalah Terwujudnya pola hidup sehat bagi masyarakat dan usia
harapan hidup yang tinggi. Sedangkan untuk misinya adalah :
1. Meningkatkan pendapatan petani.
2. Mensosialisasikan manfaat beras organik kepada masyarakat luas.
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pola hidup sehat dengan mengkonsumsi
beras organik.
Adapun tujuan menjadi supplier beras organik adalah memberikan income (benefit)
secara ekonomi dan mensosialisasikan pola cara hidup sehat dengan mengkonsumsi beras
organik.
7

BAB. II
SUPPLIER BERAS ORGANIK
II.1. Produksi
Menurut pengertian ekonomi, produksi adalah setiap kegiatan atau usaha manusia
untuk menghasilkan atau menambah guna barang dan jasa. Dalam usaha supplier beras
organik ini yang dimaksud produksi adalah kegiatan penimbangan pada berat beras tertentu
dan pengepakan, sehingga dihasilkan tampilan produk yang menarik dan higenis untuk
konsumen. Proses produksi pada penimbangan dan pengepakan beras organik, tersaji pada
gambar II.1. sebagai berikut :

Gambar. II.1. Alur produksi beras organik siap jual

Dari alur proses produksi tersebut dapat dijelaskan bahwa usaha sebagai supplier
beras organik tidaklah rumit. Bahan baku berupa beras organik dibeli dari petani,
kemudian kita tampung, setelah itu kita timbang per 2 Kg. Setelah itu dilakukan
pengepakkan dengan menggunakan plastik sesuai dengan hasil timbangan yaitu 2
Kg/bungkus atau disesuaikan dengan pesanan konsumen. Dalam proses produksi ini, tidak
membutuhkan biaya dan tenaga kerja yang banyak, cukup 2 (dua) orang tenaga kerja
itupun apabila diperlukan, karena pada prakteknya cukup 1 orang untuk dapat menimbang
dan membungkus beras per 2 Kg. Sedangkan untuk biaya produksi yang dikeluarkan
adalah biaya pembelian pembungkus beras berupa plastik transparan yang agak tebal.
II.2. Pemasaran
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Menurut Swastha dan Irawan, (2005 :
8

10) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa
pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan
hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang
sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan
tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran
dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran
sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.
Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan
sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya
yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan
perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik,
kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan
konsep pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen
terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.
Adapun beberapa cara dalam memasarkan beras organik adalah sebagai berikut :
a. Kenali target market
Target market dalam bisnis adalah hal utama. Bisnis anda akan berhasil jika anda
betul-betul memahami target market yang menjadi sasaran. Untuk beras organik, target
marketnya adalah masyarakat kelas menengah atas. Hal ini dikarenakan harga beras
organik yang mahal.
b. Buat merk yang tepat
Merk atau brand juga perlu diperhatikan dengan baik dalam bisnis. Dengan merk
yang tepat, konsumen akan mudah mengenali produk kita. Untuk beras organik, sebaiknya
merk memiliki keterkaitan dengan kesehatan. Orang seringkali tidak segan-segan merogoh
kocek yang cukup mahal untuk masalah kesehatan. Di sini produk anda akan dilihat dari
sisi manfaat dan valuenya. Maka dari itu, menciptakan merk yang bisa membuat mindset
masyarakat akan beras organik merah hanya tertuju pada produk ini.
c. Gaya komunikasi yang tepat
Gaya komunikasi yang tepat akan mempermudah dalam menggiring mindset
masyarakat menuju produk beras merah organik yang dimiliki. Salah satu caranya yaitu
dengan menyesuaikan pola pikir target market. Komunikasi harus bersifat edukasi. Sebagai
contoh, bisa menjelaskan perbedaan beras biasa dengan beras organik ditinjau dari segi
kesehatannya. Bisa menambahkannya dengan beberapa referensi hasil penelitian beras
9

organik untuk memperkuat produk. Komunikasi produk bisa lakukan melalui media offline
maupun online. Untuk media online, anda bisa memanfaatkan facebook, twitter, path,
instagram, dan blog. Sedangkan media offlinenya, anda bisa memanfaatkan koran,
majalah, brosur, tabloid, dan lain-lain.
d. Pelayanan maskimal terhadap pelanggan
Memaksimalkan pelayanan pelanggan adalah wajib hukumnya demi kemajuan
pemasaran. Karena ini termasuk masih awam di masyarakat Indonesia, bisa dimulai
dengan membuka layanan edukasi tentang beras merah. Di layanan tersebut konsumen
dapat memberikan segala pertanyaan tentang beras organik dan bisa langsung dijawab. Hal
ini tentu akan semakin membuat konsumen yakin akan produk beras organik ini. Selain itu
juga akan mencantumkan layanan delivery (pesan antar) beras organik.
II.3. Manajemen Biaya dan Margin
Manajemen bisnis merupakan upaya pengaturan secara menyeluruh guna
menjalankan sebuah usaha bisnis yang profesional dan menghasilkan tujuan bisnis yang
diinginkan. Manajemen bisnis dibutuhkan dalam rangka tercapainya sebuah tujuan sebuah
usaha bisnis baik dari aspek profit maupun tujuan lain sesuai yang diinginkan oleh pihak
pengelola bisnis. Sebuah proses pengaturan diperlukan agar sebuah usaha tidak
sembarangan, mampu melakukan perencanaan, target-target yang diinginkan serta dapat
mengantisipasi berbagai kemungkinan sebuah resiko usaha bisnis. Dalam usaha supplier
beras organik ini dibutuhakan manajemen bisnis yang efektif, efisien, dan teliti. Menapa
demikian ? Jawabannya adalah tujuan utama dari usaha ini adalah mendapatkan
keuntungan, dan dengan keuntungan yang tidak besar per Kg beras yang dijual maka
dibutuhkan ketelitian dan keseriusan dalam mengelolan keuntungan. Sehingga tidak
mengalami kerugian dalam berjalannya usaha ini. Biaya dan margin dalam usaha supplier
beras organik dapat dilihat pada tabel II.1. sebagai berikut :
N
o
1
2
3

Jenis Beras
Mentik
Susu
Cempo
Merah
Cempo
Hitam

Harga
/Kg
13,000
10,000
21,000

Ka
s
50
0
50
0
50
0

Biaya (Rp)
Packi Transp
ng
ort

Jumla
h (Rp)

500

300

14,300

500

300

11,300

500

300

22,300

Jual
16,0
00
12,0
00
24,0
00

Lab
a
1,700
700
1,700

Tabel. II.1. Biaya dan margin usaha supplier beras organik


10

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa untuk produksi per Kg beras organik
mentik susu dibutuhkan biaya Rp. 14.300,-, sedangkan untuk harga jualnya adalah Rp.
16.000,-/Kg sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp. 1.700,-/Kg. Biaya yang
dikeluarkan untuk beras cempo merah organik adalah sebesar Rp. 11.300,- /Kg, sedangkan
harga jualnya adalah Rp. 12.000,- /Kg sehingga diperoleh laba sebesar Rp. 700,- /Kg. Pada
produksi beras cempo hitam diketahui biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp.
22.300,- /Kg, sedangkan harga jual adalah Rp. 24.000,-/Kg sehingga diperoleh keuntungan
Rp. 1.700,- / kg. Seperti halnya telah disampaikan di awal bahwa keuntungan per Kg dari
hasil penjualan beras organik tidaklah terlalu besar, hanya berkisar ratusan atau ribuan
rupiah, sehingga apabila tidak didukung oleh manajemen yang baik maka keuntungan
tersebut akan semakin kecil. Salah satu hal utama agar keuntungan menjadi besar yaitu
dengan menerapkan sistem pemasaran yang baik yang berefek menarik perhatian
konsumen agar mau mengkonsumsi beras organik. Sehingga per hari dapat menjual ratusan
Kg beras organik, dengan demikian keuntungan jelas akan bertambah.

Gambar. II.2. Produk beras cempo merah organik siap jual

11

BAB. III
KESIMPULAN
Beras organik, beras yg bebas dari pestisida, pewarna serta bahan kimia yang lain,
hingga benar-benar aman serta sehat dikonsumsi oleh balita, orang dewasa, ataupun
beberapa manula. Terdapat jenis dan warna beras organik yaitu, hitam, merah, serta putih.
Tidak heran bila penduduk kerap menyebutnya beras herbal. Aroma serta rasa beras
organik Indonesia apabila telah dimasak benar-benar berbeda di banding beras organik yg
datang dari India, Thailand atau negara yang lain. Beras organik dari Indonesia memiliki
kelebihan rasa lebih enak lantaran susunan tanahnya. Aromanya harum serta tahan lama
penyimpanannya. Kelebihan Beras Organik dari Beras Non Organik yaitu : Mempunyai
kandungan nutrisi serta mineral tinggi, kandungan glukosa, karbohidrat serta proteinnya
gampang terurai, aman serta benar-benar baik dikonsumsi pasien diabetes. Melihat
segudang manfaat dari beras organik, insting pengusaha pasti sudah menangkap adanya
peluang bisnis dari beras ini. Bisnis beras organik mempunyai prospek yang sangat bagus.
Hal ini disebabkan karena kesadaran masyarakat yang makin tinggi akan kesehatan dan
pelestarian lingkungan hidup. Seperti kita ketahui bahwa pertanian beras organik mampu
mengembalikan kesuburan tanah karena tidak tergantung pada pupuk non-organik (kimia).
Dalam menjalankan bisnis beras organik perlu adanya pemasaran yang tepat, adapun cara
pemasaran tersebut adalah : kenali target market, membuat merk yang tepat, komunikasi
yang tepat, dan pelayanan maksimal terhadap pelanggan.
Dari hasil pembahasan, dapat diketahui bahwa analisa usaha dari supplier beras
organik tidaklah rumit, bahkan cenderung sederhana. Untuk produksi per Kg beras organik
mentik susu dibutuhkan biaya Rp. 14.300,-, sedangkan untuk harga jualnya adalah Rp.
16.000,-/Kg sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp. 1.700,-/Kg. Biaya yang
dikeluarkan untuk beras cempo merah organik adalah sebesar Rp. 11.300,- /Kg, sedangkan
harga jualnya adalah Rp. 12.000,- /Kg sehingga diperoleh laba sebesar Rp. 700,- /Kg. Pada
produksi beras cempo hitam diketahui biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp.
22.300,- /Kg, sedangkan harga jual adalah Rp. 24.000,-/Kg sehingga diperoleh keuntungan
Rp. 1.700,- /Kg. Hal ini apabila didukung oleh manajemen yang baik maka akan dapat
diperoleh keuntungan yang maksimal. Salah satu hal utama agar keuntungan menjadi besar
yaitu dengan menerapkan sistem pemasaran yang baik yang berefek menarik perhatian
konsumen agar mau mengkonsumsi beras organik.
12

Daftar Pustaka

Andoko, Agus. 2002. Budidaya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2005. Prospek Pertanian Organik Di
Indonesia. http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/17/ . Diakses 1
November 2016.
Hansen & Mowen. 2001. Manajemen Biaya, Buku II, Terjemahan benyamin Molan,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta, hal 633.
Hessie, Rethna. 2009. Analisis konsumsi dan Produksi Beras dalam Negeri Serta
Implikasinya Terhadap Swasembada Beras di indonesia. Skripsi. IPB. Tidak
Dipublikasikan.
Liu, Pascal. 2007. Buku Petunjuk Praktis bagi Produsen dan Ekportir dari Asia
Peraturan, Standar dan Sertifikasi untuk Ekspor Produk Pertanian, Jakarta :
Embun Pagi Grafika.
Manuhutu, Melly, 2005, Bertanam sayuran organik bersama Melly Manuhutu, Agromedia
Pustaka, Jakarta.
Saragih S.E. 2008. Pertanian Organik : solusi hidup harmoni dan berkelanjutan. Cetakan
1. Penebar Swadaya, Jakarta.
Soetrisno. 1999. Pertanian pada Abad 21. Dirjen Perguruan Tinggi, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Setyaningrum, F.C. 2007. Analisis Supplier Costing dalam Pemilihan Supplier pada
Damai Minimarket, Skripsi Jurusan Ekonomi Akuntansi. Universitas Atma
Jaya Yogyakarta.
Stanton, William, J., 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid Ketujuh, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Swastha dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Ketiga, Penerbit
Liberty, Yogyakarta.
Tjiptono, F. 1995. Strategi Pemasaran. AndiOffset, Yogyakarta.
Widiastuti, S. 2004. Go Organik 2010. Jurnal Berita Pertanian Organik. Edisi April 2004.

13

LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai