Makalah GERONTIK
Makalah GERONTIK
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir yang melewati masa penyesuaian pada minggu
pertama kehidupannya. Sedangkan waktu di dalam uterus ibu bayi aman, hangat dan makan
dengan baik. Setelah lahir bayi harus menyesuaikan pada pola untuk makan, bernapas dan tetap
hangat (Asuhan Bayi Baru Lahir, 2000).
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus
mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan mudah berobat
dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya
pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh
karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar
masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan. Agar masyarakat Indonesia hidup sehat
keperawatan keluarga merupakan salah satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus
kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk
meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh bagi anggota keluarga.
Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial yaitu suami, istri, anak, kakak, dan adik yang mempunyai tujuan. Perawat perlu
mengetahui dan memiliki pikiran yang terbuka mengenai konsep keluarga. Sekilas keluarga
memiliki hal-hal yang umum, tetapi setiap bentuk keluarga memiliki kekuatan dan permasalahan
yang unik. Keluarga banyak menghadapi tantangan seperti salah satunya pada tahap
perkembangan keluarga childbearing. Periode childbearing adalah waktu transisi fisik dan
psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap perubahan
struktur karena adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan kehadiran bayi maka
sistem dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga harus dikembangkan.
Keluarga membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga kondisi ini menempatkan keluarga
menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan bantuan untuk beradaptasi dengan peran yang
baru. Stress dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada fungsi dan interaksi ibu dengan bayi
dan keluarga, yang berdampak pada kesehatan fisik ibu dan bayi. Maka dari itu kelompok
tertarik untuk membahas mengenai konsep keluarga dan tumbuh kembang keluarga child
bearing.
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.
2.
Umum
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu :
a. Memahami konsep dasar keluarga.
b. Memahami konsep keluarga dalam periode child-bearing.
c. Memahami
asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan
childbearing.
Khusus
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu:
a. Menjelaskan definisi konsep dasar keluarga dalam periode child-bearing
b. Mengaplikasikan asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan
childbearing
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinterakasi satu dengan yang
lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya. (Bailon dan Magiaya, 1978, dalam Setiawati, 2008: hal 68)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang
sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu
atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan
orang yang lainnya. (Bergess, 1962, dalam Setiawati, 2008: hal 13)
Menurut kelompok keluarga adalah sekumpulan individu yang tinggal serumah karena
adanya hubungan darah, perkawinan ataupun adopsi, yang saling berinteraksi dan
mempertahankan kebudayaan.
1.Tipe keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola
kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga berkembang mengikutinya.
Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan, maka
perawat perlu memahami beberapa tipe keluarga. (Mubarak, dkk, 2011, : hal 70 - 71)
a.
Tradisional Nuclear
Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau kedduanya
dapat bekerja diluar rumah.
b.
Extended Family
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan,
saudara sepupu, paman, bibi dan lain sebagainya.
c.
Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau istri, tinggal
dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan
lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.
d.
Niddle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istridi rumah atau kedua-duanya bekerja di rumah, anakanak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/ perkawinan/ meniti karir.
e.
Dyadic nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya atau salah satu
bekerja diluar rumah.
f.
Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasanganya dan anak-anaknya
dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.
g.
Dual cariier
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
h.
Commuter married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya
saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i.
Single adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk
kawin.
j.
Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah
k.
Institusional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalamm suatu panti-panti.
l.
Communal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan anak-anaknya
dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunanya didalam satu kesatuan keluarga
dan tiiap individu menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
n.
Unmarried parent and Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anak diadopsi.
o.
Cohibing Couple
Dua orang atau pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
1. Struktur keluarga
Struktur keluarga terdiri dari beberapamacam, diantaranya: (Friedmann, 1989,
dalam Mubarak, dkk, 2011 : hal 68 69 )
a)
Patrilinear
Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak keluarga sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
b) Matrilinear
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dari beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalir garis ibu.
c)
Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
d) Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e)
Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga, dan beberapa sanak
saudara menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.
Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c.
Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
d. Bentuk- Bentuk Keluarga
1. Sussman (1974) dan Maclin (1988) ( dalam Setiawati, 2008 : hal 16-17)
Keluarga tradisional :
a) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak.
b) Pasanagn inti adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja.
c) Keluarga dengan orang tua tunggal adalah satu orang yang
mengepalai keluarga sebagai konsekuensi perceraian.
d)
Bujangan yang tinggal sendirian.
e)
Keluarga besar 3 generasi.
f)
Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia.
Keluarga non Tradisional
a)
Keluarga dengan orang tua yang memiliki anak tanpa menikah.
b)
Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah.
c)
Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah (kumpul kebo)
d)
Keluarga gay.
e)
Keluarga lesbi.
f)
Keluarga komuni: keluarga dengan lebih dari satu pasangan monogami dengan
anak-anak yang secara bersama- sama mengunakan fasilitas, sumber dan memiliki
pengalaman yang sama.
2. Anderson Carter ( dalam Setiawati, 2008 : 17)
A.Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (ekstensed family)
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek, kakek, keponakn , sepupu,
paman, bibi dsb.
c. Keluarga berantai (sereal family)
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan
merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda / janda (single family)
Keluraga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi
Keluarga yang perkawinannyaberpologami dan hidup secara bersama-sama.
f. Keluarga kabitas
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
2. Fungsi keluarga
kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam
memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan
keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan
keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti
sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
B.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
menyenangkan
Mempersiapkan biaya atau dana Child Bearing
Memfasilitasi role learning anggota kleuarga
Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita
Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin
Beradaptasi pada pola hubunga seksual
Mensosialisasikan anak dengan lingkungan keluarga besar masingmasing pasangan.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985,
c.
d.
4.
Tahap Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap terpenting dalam proses keperawatan,
mengingat pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data
yang ada pada keluarga. Oleh karena itu, perawat keluarga diharapkan
memahami betul lingkup, metode, alat bantu, dan format pengkajian yang
digunakan. Data-data yang dikumpulkan antara lain: (Santun setiawan dkk,
hal 45)
a)
Data umum
b)
Riwayat dan tahapan perkembangan
c)
Lingkungan
d)
Struktur keluarga
e)
Fungsi keluarga
f)
Stress dan koping keluarga
g)
Harapan keluarga
h)
Data tambahan
i)
Pemeriksaan fisik
Dari hasil pengumpulan data tersebut maka akan dapat diidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi keluarga.
b.
c.
sesuai
dengan
urutan
prioritas
masalahnya.
Rencana
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika
Setiawati, Satun, dkk. 2008. Penutun Praktis Asuhan Keperawatan Keluaraga. Jakarta:
Trans Info Media