2.1.2 Produk
Menurut Kotler dan Keller (2007, p4), memberikan definisi tentang produk
sebagai berikut, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
suatu keinginan / semua kebutuhan .
Menurut W.J.Stanton (Alma, 2007, p139) Produk adalah seperangkat atribut
baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, nama
baik pabrik, serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan
keinginannya.
Menurut Tjiptono (2008, p95) Produk merupakan segala suatu yang dapat
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, digunakan, atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
dan
Armstrong
Kualitas produk
melakukan
menjalankan
adalah
(2004:
p347)
kemampuan
fungsi-fungsinya.
menyatakan
suatu
Bila suatu
fungsi-fungsi-nya
dapat
bahwa
produk
produk
untuk
telah
dikatakan
dapat
sebagai
2) Fitur Produk
Kotler dan Armstrong (2004: p348) sebuah produk dapat ditawarkan dengan
beraneka macam fitur. Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat
yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur. Fitur adalah alat bersaing
untuk membedakan produk perusahaandari produk pesaing.
3) Desain Produk
Menurut Kotler dan Armstrong (2004: p348) cara lain untuk menambah nilai
konsumen adalah melalui desain atau rancangan produk yang berbeda dari
yang lain. Kotler (2004: p332) berpendapat bahwa Desain merupakan
totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu
produk dari segi kebutuhan konsumen.
dilakukan
oleh
pabrikan
atau
produsen
dalam
menentukan
dan
b. Performance improvement
Pengembangan produk ini berkaitan dengan perbaikan baik dalam bentuk
maupun penampilan.
c. Ingridient Change
Pengembangan produk ini berkaitan dengan modifikasi struktur, proses
pembuatan dan formulasi.
d. Price/ Value Change
Pengembangan ini berkaitan dengan nilai yang mampu ditambahkan pada
sebuah produk.
1) Pengenalan Masalah
itu
berada
didekatnya
mungkin
konsumen
akan
langsung
membelinya. Jika tidak, kebutuhan konsumen ini hanya akan menjadi ingatan
saja. Pencarian informasi terdiri dari dua jenis menurut tingkatannya. Yang
pertama adalah perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan informasi
yang sedang sedang saja. Kedua, pencarian informasi secara aktif yang
dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber.
3) Evaluasi Alternatif
Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat
keputusan terakhir. Pertama, kita melihat bahwa konsumen mempunyai
kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat
kepada atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda
untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya. Kemudian
konsumen mungkin akan mengembangkan himpunan kepercayaan merek.
Konsumen juga dianggap memiliki fungsi utilitas, yaitu bagaimana konsumen
mengharapkan kepuasan produk bervariasi menurut tingkat alternatif tiap ciri.
Dan akhirnya konsumen akan tiba pada sikap ke arah alternatif merek melalui
prosedur tertentu.
atribut.
Tingkat kepentingan atribut berbeda beda sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan masing masing konsumen memiliki penekanan yang
g. Estetika (Aistethic).
Faktor faktor yang menjadi daya tarik produk terhadap panca indra seperti
bentuk fisik, warna, dan model.
h. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived quality)
Merupakan citra dan reputasi produk, misalnya merek.
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa preferensi adalah suatu
tindakan evaluasi untuk mengambil keputusan mengenai barang yang akan dipilih,
hal ini dilakukan oleh konsumen dengan tujuan untuk mendapatkan alternatif produk
yang terbaik, sehingga dari produk tersebut konsumen dapat memperoleh kepuasan
yang maksimum.
adalah total biaya yang dikeluarkan konsumen termasuk biaya pembelian dan biaya
tambahan (seperti biasa pemesanan, transportasi, instalasi, penanganan pemesanan)
serta biaya diluar pembelian (mengganti kerusakan, resiko kegagalan atau pelayanan
yang bururk). Nilai pelanggan ialah selisih antara total nilai yang diperoleh
konsumen dibandingankan dengan total biaya yang dikeluarkan.
Menurut A.B. Susanto (Vanessa, 2007, p66) Nilai pelanggan adalah preferensi
yang dirasakan oleh pelanggan atas atribut produk, kinerja, dan konsekuensi yang
timbul dari pemakaian fasilitas untuk memenuhi sasaran dan maksudnya.
Menurut Kotler dan Keller (2006, p25) mengungkapkan pula bahwa : Suatu
perusahaan dapat dikatakan berhasil menawarkan produk / jasa kepada pelanggan
apabila perusahaan mampu memberikan nilai dan kepuasan (value and satisfaction).
Dimana:
U(X) = Utility total.
ij = Part worth atau nilai kegunaan dari atribut ke-i taraf ke-j.
kj = Taraf ke-j dari atribut ke-i.
mi = Jumlah atribut ke-i.
Xij = Dummy variable atribut ke-i taraf ke-j. (1=taraf muncul; 0=tidak muncul)
Untuk menentukan tingkat kepentingan atribut ke-i (Wi), ditentukan melalui
persamaan berikut (Surjandari, 2010, p32):
Dimana:
2) Membuat estimasi pangsa pasar suatu produk tertentu yang berbeda tingkat
atributnya.
3) Untuk menentukan komposisi produk yang paling disukai oleh konsumen.
4) Untuk membuat segmentasi pasar yang didasarkan pada kemiripan preferensi
terhadap tingkat-tingkat atribut.
Manfaat yang dapat diambil dari penggunaan analisis konjoin ini adalah
produsen dapat mencari solusi kompromi yang optimal dalam merancang atau
mengembangkan suatu produk. Menurut Green dan Krieger (1991) analisis ini dapat
juga dimanfaatkan untuk:
1) Merancang harga
2) Memprediksi tingkat penjualan atau penggunaan produk (market share), uji
coba konsep produk baru.
3) Segmentasi preferensi
4) Merancang strategi promosi
Ada
beberapa
hal
yang
harus
diperhatikan
oleh
peneliti
sebelum
mengumpulkan data (Hair et.al, 2006, p485-492) . Peneliti harus menentukan tipe
presentasi stimuli (trade-off, full profile, atau pairwise comparison), tipe variabel
respon, dan metode pengumpulan data (Hair et al., p493-494). Terdapat 3 metode
presentasi stimuli, yaitu:
1. Metode presentasi trade-off, yang membandingkan atribut secara berpasangpasangan dengan mengurutkan semua kombinasi level. Kelebihannya adalah
sederhana bagi responden dan mudah untuk dilakukan, dan menghindari
2.
Menurut Aaker (2003, p608) Jumlah stimuli yang terlalu banyak akan
menimbulkan kesulitan bagi responden untuk menilai setiap profil stimuli
yang ditanyakan, hingga menyebabkan responden akan mengacuhkan variasi
stimuli yang kurang penting serta membutuhkan waktu yang lama untuk
menjawabnya.
Menurut Santoso (2010, p 281) Untuk jumlah stimuli yang terlalu banyak,
X
Actual
Preference
Y
Predictive
Preference
2.3 Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis korelasional.
Menurut Sugiyono (2009) Hipotesis korelasional adalah penelitian yang sifatnya
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Hipotesis
Ho
Ha
prediktif
Ada perbedaan antara preferensi aktual dengan preferensi
prediktif
2.3 Riset Sebelumnya
1. Dalam jurnal yang berjudul Analisis Conjoint Dalam Penentuan Preferensi
Pemirsa Berita Televisi Untuk Pengembangan Program Berita Liputan 6
SCTV oleh Handayani (2008). Hasil penelitian ini mengatakan bahwa
program berita yang sebaiknya dikembangkan adalah program berita televisi
yang mempunyai karakteristik durasi 75 menit, presenter yang menguasi
materi, dan narasumber pengamat.
2. Dalam jurnal yang berjudul Penerapan Analisis Konjoin untuk Mengukur
Preferensi Konsumen Minyak Goreng oleh Herawati et al. Hasil penelitian
ini mengatakan bahwa kajian sikap konsumen menghasilkan adanya lima
faktor penting yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan oleh
konsumen dalam membeli minyak goreng yaitu: 1) harga, 2) kejernihan, 3)
rasa dan Aroma, 4) warna dan 5) kemudahan mendapatkan minyak goreng
dengan nilai pembobotan sebesar 25,72%; 23,51%; 21,84%; 16,5%; dan
12,4%.
3. Dalam jurnal yang berjudul Pendekatan Model Hirarki Dalam Menganalisa
Faktor Faktor Pendukung Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil : Studi
Kasus Wilayah Jakarta Barat oleh Robert T. Herman; Aditya Artha (2011).
Hasil penelitian ini mengatakan bahwa kriteria city car yang paling
Alat
Judul Penelitian
dan Tahun
Sri Handayani
(2008)
Hasil Penelitian
Analisis
Analisi Conjoint
Dalam Penentuan
Preferensi
Pemirsa
Berita
Televisi
Untuk
Pengembangan
Program Berita
Liputan 6 SCTV
Marina
Herawati,
Guntarti Tatik
Mulyati,
Suharno
Penerapan
Analisis Konjoin
untuk Mengukur
Preferensi
Konsumen
Minyak Goreng
Robert T.
Herman dan
Aditya Arta
(2011)
Menganalisa
Faktor - Faktor
Pendukung
Pengambilan
Keputusan
Pembelian : Studi
Kasus Wilayah
Jakarta Barat
Analisis
Konjoin
Analisis
Konjoin
Analisis
Faktor dan
AHP