Anda di halaman 1dari 23

MERS

Penyakit Baru yang Mengancam Dunia

Nama Kelompok :
Deanna Chistine (4)
Exelonia Maretta (7)
Farrel Yoel (8)
Gerry Audie (14)
Susan Angelia (24)

SMA SANTA MARIA 1


BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini, kami membahas mengenai penyakit Middle East
Respiratory Syndrome(MERS).
MERS merupakan salah satu penyakit pernafasan yang
menyerang manusia yang disebabkan oleh virus Mers CoV. Dengan
dibuatnya buku ini diharapkan pembaca menjadi lebih mengetauhi
tentang penyakit ini sehingga dapat menjadi pembelajaran yang
bermanfaat agar dapat waspada sejak dini terhadap penyakit ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
terdapat dalam makalah yang kami susun ini.Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan.Semoga buku ini dapat berguna bagi kita semua.

Bandung, 12 November 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................i
LATAR BELAKANG.............................................................ii
RUMUSAN MASALAH........................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................3
1.3. Tujuan...............................................................................3
BAB II ISI
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.

Pengertian ........................................................................4
Sejarah Penyakit MERS ..................................................5
Gejala-Gejala Penderita MERS......................................10
Ciri Ciri Dan Cara Penularan MERS..............................11
Cara Pencegahan dan Pengobatan Virus MERS........14

BAB III KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan.............................................................18
DAFTAR PUSTAKA.........20

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Penyakit Mers merupakan penyakit pernafasan
dengan penularan yang cepat, den gan kontak langsung
maupun tidak langsung, Penularan dapat melalui udara
yang tercemar virus mers, maupun kontak langsung
seperti terkena cairan dari hidung atau mulut penderita
Mers. Dalam banyak kasus, penderita MERS mengalami
komplikasi serius. AcuteRespiratory Distress
Syndrome(ARDS) yang menyebabkan kegagalan
multiorgan, gagal ginjal, koagulopati konsumtif, dan
perikarditis serta pneumonia berat yang berjung pada
kematian.
Hingga tanggal 3 Mei ini, WHO telah
mengumumkan melalui situs resminya bahwa telah ada
401 orang dari 12 negara di seluruh dunia yang telah
didiagnosismenderita penyakit ini. Seluruh kasus tersebut
diperkirakan berasal dari 6 negara yang terletak di 3
Semenanjung Arab. Angka kematian penyakit ini saat ini
mencapai 50%. Manifestasi infeksi virus ini cukup lebar,
mulai dari tidak bergejala hingga memiliki keluhan

gangguan pernapasan yang cukup berat seperti demam


tinggi, batuk dan sesak nafas.
Terutama pada saat ini sedang marak dibahas
sebab telah menimbulkan cukup banyak korban jiwadi
Arab Saudi. Bahkan diduga, beberapa korban yang
merupakan jamaahumroh asal Indonesia pun telah
mengidap penyakit ini. Namun dengan mengenali gejala
dan cara pencegahan penyakit yang disebabkan oleh
virus korona tersebut, para jamaah yang hendak
beribadah umroh sejatinya takperlu khawatir. Pihak
medis yang terkait telah melansir berbagai informasi
mengenai gejala serta cara pencegahan agar virus itu tak
menular
Sembilan puluh tiga orang telah dilaporkan
meninggal akhibat penyakit ini. Hingga saat ini belum
ditemukan suatu vaksin untuk pencegahan penyakit ini
maupun terapi yang spesifik untuk mengobatinya.

1.2.

Rumusan Masalah

a.
b.
c.
d.
e.

Apa itu MERS ?


Apa saja penyebab penyakit MERS?
Bagaimana gejala-gejala penderita MERS?
Bagaimana cara penularan virus MERS?
Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan
MERS?

1.3.

Tujuan

a. Menjelaskan apa itu MERS


b. Menjelaskan penyebab penyakit MERS
c. Mengetahui gejala-gejala penyakit MERS
d. Mengetahui cara penularan MERS
e. Mengetahui cara pencegahan dan pengobatan
MERS

BAB II
ISI

2.1.

Pengertian
Penyakit MERS (Middle Eastern Respiratory
Syndrome Corona Virus) adalah penyakit saluran
pernafasan yang sangat berbahaya dan dapat
menyebabkan kematian, tingkat mortalitasnya
mencapai 30-50 %. Penyakit Mers disebabkan oleh
Virus dari golongan Coronavirus, ciri virus ini pada
permukaan tubuhnya diselimuti mirip
mahkota.Virus sangat dekat jenisnya dengan virus
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang
pernah mewabah dari Hongkong dan daratan China.

2.2.

Sejarah Penyakit Mers


Middle East Respiratory Syndrome atau disingkat

MERS adalah penyakit virus pada pernapasan yang

disebabkan oleh corona virus yang disebut MERS-CoV.


Virus ini pertama kali dilaporkan mewabah di Arab Saudi
pada tahun 2012.
Corona virus
adalah keluarga besar
virus yang menyebabkan
penyakit pada
manusiadan hewan.Pada
manusia, corona virus dapat menyebabkan penyakit
mulai dalam tingkat keparahan seperti flu biasa hingga
Sindroma Pernapasan Akut atau SARS (Severe
AcuteRespiratory Syndrome).
MERS Coronaviruses pertama kali terdeteksi
pada bulan April 2012, ini merupakanvirus baru yang
belum pernah terlihat pada manusia sebelumnya.Pada
kebanyakan kasus,virus ini telah menyebabkan penyakit
yang parah, bahkan setengah dari kasus yang tercatat
mengalami kematian.
Hingga kemudian, corona virus ini dikenal
sebagai Middle East RespiratorySyndrome
Coronaviruses (MERS-CoV).Nama itu diberikan
Coronavirus Study Group ofthe International Committee
di Taxonomy of Viruses pada May 2013.

Karena penyebarannya yang semakin meluas


sejak April 2012 hingga awal tahun2013, Badan
Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan
sejak Mei laluuntuk mewaspadai ancaman
penyebarannya.
Arab Saudi adalah sumber penularan pertama,
dengan jumlah kasus mencapai 378dan 107 kematian.
Teta pi sedikitnya ada 14 negara yang juga melaporkan
kasus penyakitini, antara lain Mesir, Jordania, Kuwait,
Qatar, Uni Emirat
Arab, Tunisia,
Malaysia,Oman,
Perancis, Yunani,
Italia, Inggris, Filipina,
dan kini Amerika
Serikat.
Sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi
mengenai pola penularan MERS-CoV, karena telah
ditemukan adanya penularan dari manusia ke manusia
yang salingkontak dekat dengan penderita.Penularan dari
pasien yang terinfeksi kepada petugaskesehatan yang
merawat juga diamati. Selain itu, cluster dari kasus

infeksi MERS-CoV di Arab Saudi, Jordania, the United


Kingdom, Prancis, Tunisia, dan Italia jugadiinvestigasi.
Data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa
MERS terbukti bisa ditularkan antarmanusia.Meski
begitu, tampaknya penyakit ini tak bisa menyebar sangat
cepat seperti SARS pada tahun 2003.Virus MERS terus
mendapatkan pengawasan ketat dari para ahliuntuk
berjaga-jaga jika virus ini berkembang menjadi ancaman
yang semakin berbahaya.
Peneliti belum mengetahui secara pasti cara virus
MERS ditularkan ke manusia,namun virus ini sudah
ditemukan pada kelelawar dan unta.
Para pakar mengatakan unta menjadi
kemungkinan besar menjadi binatang pembawa, yang
kemudian menularkannya pada manusia.Belum diketahui
dengan jelas asal mula virus ini menyebar, namun,
beberapa peneliti menduga bahwa penyebaran virus
berasal dari salah satu jenis kelela war yang
banyakditemukan di kawasan Timur Tengah.
Unta hampir dipastikan menjadi sumber virus
korona MERS di Timur Tengah. Hasil penelitian di
negara tersebut menunjukkan kebanyakan unta, meski
tidak semua,terinfeksi jenis virus yang secara genetik

hampir identik dengan


virus yang
menginfeksimanusia.
Penelitian ini dilakukan
oleh tim dari Universitas
Columbia, Universitas KingSaud, dan Eco Health
Alliance.
Penyakit itu awalnya diyakini telah berpindah dari
unta ke manusia, pertama kal itampaknya menular lewat
kontak yang dekat dengan hewan-hewan itu. Akan
tetapiakhir-akhir ini, para petugas kesehatan yang
merawat penderita MERS juga jatuh sakitakibat virus itu.
Kesimpulan dicapai setelah para peneliti
menemukan adanya kecocokan genetik 100 persen pada
virus yang menginfeksi kelelawar jenis tersebut dengan
manusia pertama yang terinfeksi.
Spekulasi lain yang terdapat di kalangan para
peneliti menyebutkan bahwa selain kelelawar, inta juga
diduga kuat berkaitan dengan asal mula dan penyebaran
virus Corona, dimana ditemukan antibodi terhadap virus
ini dalam tubuh hewan khas Timur Tengah itu.
Mekanisme penyebaran virus Corona dari hewan
ke manusia masih diteliti sampaisaat ini, meskipun ada

dugaan bahwa manusia pertama yang terinfeksi mungkin


pernah secara tidak sengaja menghirup debu kotoran
kering kelelawar yang terinfeksi.
Saat ini, para peneliti masih menyelidiki
kemungkinan hewan lain yang menjadi mediator
penularan virus Corona guna menangani meluasnya
penyebaran penyakit ini,mengingat bahwa jenis virus ini
dikatakan lebih mudah menular antar-manusia
dengandampak yang lebih mematikan dibandingkan
SARS.
Untuk itu juga para pejabat di badan kesehatan
dunia (WHO) seperti informasi yang dilansir dari
www.voaindonesia.com juga menyatakan serta prihatin
prihatin bahwa virus MERS mungkin akan menular ke
para peziarah kaum muslimin yang diperkirakanakan
mengunjungi tempat-tempat suci di Arab Saudi bulan
depan dalam bulan Ramadhan,atau jutaan lagi
diperkirakan akan datang bulan Oktober untuk
menunaikan ibadah Haji di Mekah.
Untuk itulah para jamaah haji Indonesia serta juga
para tenaga kesehatan yang ikutserta untuk selalu
menjaga kesehatan dan melakukan tindakan pencegahan
akan penularan penyakit yang disebabkan oleh karena

corona virus yang disebut Middle East Respiratory


Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).

2.3.

Gejala-Gejala Penderita MERS


MERS memiliki gejala yang mirip dengan flu

biasa karena virus penyebabnya yang sejenis. Gejalagejala MERS yang umumnya muncul meliputi:

Demam.

Batuk-batuk.

Napas pendek.

Gangguan pencernaan, seperti diare, mual, dan


muntah.
Selain itu, tanda-tanda pneumonia juga sering

ditemukan pada pemeriksaan pengidap MERS. Karena


tahap-tahap awal penyakit ini memiliki kemiripannya
dengan gejala flu, MERS termasuk penyakit yang sulit
dideteksi. Anda sebaiknya lebih waspada dengan segera
memeriksakan diri jika mengalaminya.

MERS dengan tingkat keparahan yang tinggi


berpotensi memicu gagal organ, terutama ginjal, dan
syok sepsis (zat racun virus ikut dalam peredaran darah
ke seluruh tubuh yang memicu reaksi pembengkakan
seluruh organ). Oleh sebab itu, pasien yang
mengalaminya membutuhkan penanganan darurat di
rumah sakit.

2.4.

Ciri- ciri dan Cara Penularan MERS


Pada umumnya,gejala dari infeksi MERS mirip

dengan influenza, sehingga diistilahkan "flu like


syndrome" dikaarenakan sangat sulit untuk dibedakan,
tanpa adanya pemeriksaan medis di rumah sakit.
Juga ciri-ciri dari MERS memiliki kemiripan
dengan sindrom pernapasan
akut berat (SARS). Keduanya sama-sama pneumonia yan
g disebabkan oleh virus.Meskipun gejala pneumonia
yang disebabkan oleh bakteri dan virus sama, namun
virus lebih berbahaya daripada bakteri. Ini karena virus
penyebab pneumonia tinggi sekali virulensinya.Virulensi
merupakan kemampuan virus menyebabkan penyakit

.Pada pneumonia yang disebabkan virus,


perkembangan penyakit bisa hanya dalamhitungan jam,
bukan hari lagi.Sehingga sekali gejala muncul, pasien
perlu segera memeriksakan diri untuk mencegah
perkembangan penyakit semakin luas.
Masainkubasi dari virus hingga menyebabkan
penyakit adalah dua hingga 14 hari.Sehingga mungkin
saja seseorang terinfeksi virus corona MERS di Timur
Tengah dan kemudian gejala baru timbul begitu sudah
kembali ke negara asal.Ada beberapa hal yang bisa kita
ketahui dalam rangka mengenali apa saja yangmenjadi
tanda-tanda orang terkena virus yang satu ini. Karena
menyerang saluran pernafasan maka berikut tandatanda
penyakit MERS antara lain adalah sebagai berikut :
1) Gangguan pernapasan (napas pendek dan susah
bernapas)
2) Demam tinggi di atas 38 derajat celcius, bukan panas
3)
4)
5)
6)
7)
8)

dalam yang biasa


Batuk-batuk dan bersin-bersin berkelanjutan
Keluar mucus (lendir) yang berlebihan dari hidungnya
Sakit dada dan sering terasa nyeri
Mengalami pneumonia
Mengalami diare
Gagal ginjal

Namun, tidak semua gejala tersebut akan terjadi


pada setiap orang. Seperti diaredan gagal ginjal, hanya
beberapa orang saja yang mengalaminya.
Virus ini akan menyerang penderita yang miliki
kekebalan tubuh rendah. Merekaseperti lansia, orang
yang mudah lelah, anak kecil, serta mereka yang sedang
dalam perjalanan.
Sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi
mengenai pola penularanMERS-Cov.Virus ini dapat
menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat
transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan.
Kemungkinan penularan penyakit ini dapat melalui
media sebagai berikut yaitu :
1. Langsung melalui percikan dahak (droplet) pada
saat pasien batu atau bersin.
2. Kontak langsung dengan penderita
3. Tidak Langsung melalui kontak dengan benda
yang terkontaminasi virus

2.5.

Cara Pencegahan dan Pengobatan MERS

Penyakit ini dapat dicegah dengan selalu


menjalankan pola hidup yang bersih dan sehat,
diantaranya yaitu
mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
higienis
beristirahat yang cukup
rajin berolahraga
selalu mencuci tangan dengan sabun
menggunakan air mengalir sebelum makan
ataupun aktifitas yang akan berhubungan dengan
mulut
memakai masker atau menutup mulut dan hidung

saat mengalami flu


usahakan untuk tidak berada di luar rumah
untuk sementara untuk mencegah penularan
terhadap orang lain.
Selain itu sering-seringlah berkunjung ke dokter

untuk melakukan cek kesehatan terutama jika mengalami


gejala penyakit seperti batuk, demam, dan kesulitan
bernapas dalam jangkawaktu empat belas hari khususnya
jika dalam waktu dekat akan berkunjung ke tempat
wabah MERS berada periksalah ke dokter setiap 6

minggu sekali dan melakukan vaksin asimeningitis


terlebih dahulu.
Namun sampai saat ini belum ada vaksin atau
obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, yang ada
hanyalah obat untuk meringankan gejala atau akibat yang
ditimbulkandari penyakit MERS. Salah satu cara
mengobati MERS adalah dengan pemberian obat
vaksinuntuk pengobatan hepatitis C yang secara klinis
telah teruji mampu mengurangi frekuensi.Pertambahan
replika virus MERS di dalam tubuh yang diujikan
terhadap 6 kera yang telaht erinfeksi penyakit MERS.
Vaksin untuk hepatitis C ini merupakan
perpaduan antara obat interferon-alpha 2b dan ribavirin
yang hanya digunakan sebagai tahapan awal pengobatan
pada infeksi MERS.
Pada dasarnya penyakit MERS ini dapat sembuh
dengan sendirinya bila dilakukan perawatan yang
mendukung terhadap kondisi pasien yang dikarenakan
adanya batasan viru sMERS. Jika kondisi pasien
mendukung untuk penyembuhan sampai saat batas virus
ini tibamaka penyakit ini dapat sembuh, namun
kenyataannya banyak pasien yang tidak tertolong karena

tidak kuatnya kondisi tubuh untuk mencapai masa batas


virus yang dikarenakan virusini menyerang system
kekebalan tubuh sehingga banyak yang mengalami
komplikasi penyakit lainnya seperti pneumonia dan
bronkhitis yang mempercepat pengrusakan imuntubuh
sampai tidak kuat lagi menahan hingga akhirnya
meninggal dunia.
Virus ini tidak mudah menular jika hanya
bersimpangan.Mers-Cov berpeluang besarmenular pada
kontak yang intens, seperti keluarga dari pengidap yang
tinggal serumah, atautenaga medis yang merawat
pengidap.

BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
1. Penyakit Mers (Middle Eastern Respiratory Syndrome)
adalah penyakit saluran pernafasan yang sangat
berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Penyebab
penyakit ini adalah

Corona virus yang merupakan

keluarga besar virus yang menyebarkan penyakit pada


manusia dan hewan. Pada manusia, corona virus dapat
menyebabkan penyakit mulai dalam tingkat keparahan

seperti flu biasa hingga Sindroma Pernapasan Akut


atau SARS.
2. Sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi
mengenai pola penularan MERS-CoV, karena telah
ditemukan adanya penularan dari manusia ke manusia
yang saling kontak dekat dengan penderita.
3. Belum diketahui dengan jelas asal mula virus ini
menyebar, namun, beberapa peneliti menduga bahwa
penyebaran virus berasal dari salah satu jenis kelelawar
yang banyak ditemukan di kawasan Timur Tengah.
4. Penyakit ini dapat dicegah dengan selalu menjalankan
pola hidup yang bersih dan sehat, diantaranya yaitu
mengkonsumsi makanan yang bergizi dan higienis,
beristirahat yang cukup, rajin berolahraga, selalu
mencuci tangan dengan sabun menggunakan air
mengalir, memakai masker atau menutup mulut dan
hidung saat mengalami flu dan usahakan untuk tidak
berada di luar rumah untuk sementara untuk mencegah
penularan terhadap orang lain.
5. Jika dalam waktu dekat akan berkunjung ke tempat
wabah MERS berada periksalah ke dokter setiap 6
minggu sekali dan melakukan vaksinasi meningitis
terlebih dahulu.

6. Namun sampai saat ini belum ada vaksin atau obat yang
dapat menyembuhkan penyakit ini, yang ada hanyalah
obat untuk meringankan gejala atau akibat yang
ditimbulkan dari penyakit MERS. Salah satu cara
mengobati MERS adalah dengan pemberian obat
vaksin untuk pengobatan hepatitis C yang secara klinis
telah teruji mampu mengurangi frekuensi pertambahan
replika virus MERS di dalam tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

http://askepnet.blogspot.com/2014/05/penyebab-tanda-gejala-virusmers-cov.html
http://askepnet.blogspot.com/2014/05/penyebab-tanda-gejala-virusmers-cov.html#sthash.XM7zG6hW.dpu
www.artikelkesehatan.info/mers-cov/
http://www.informasi-kesehatan.net/ciri-ciri-penyakit-akibat-virusmers.html
http://www.duniamedis.net/blog/read/1032/gejala-dan-penyebabmers-cov.html
http://bali.tribunnews.com/2014/05/08/ini-dia-ciri-ciri-penderita-mers

http://www.informasi-kesehatan.net/cara-mengatasi-virus-mers.html
http://www.informasi-kesehatan.net/cara-mengobati-penyakitmers.html
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/05/13/n5im4ipenanganan-merscov- jangan-resahkan-masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai