Anda di halaman 1dari 11

CONTOH LAPORAN OBSERVASI

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Benteng Somba Opu adalah daya tarik wisata budaya (culture) yang perlu di kembangkan.
Melihat kondisi dari Benteng Somba Opu ini sekarang yang kurang terwat dan perlu
diperbaharui agar nilai-nilai budaya dan sejarah yang ada di Benteng Somba Opu tidak hilang
sehingga bisa menanamkan rasa cinta tanah air pada masyarakat.
Benteng Somba Opu dibangun oleh Raja Gowa ke IX Daeng Matanre tumaparisi Kallonna pada
abad ke XVI (1550 1650), yang merupakan Kerajaan Gowa dan salah satu kota Bandar terbesar
di Asian Tenggara pada masanya. Benteng Somba Opu merupakan peninggalan sejarah kerajaan
perkasa masa lalu di Sulawesi Selatan, sekarang kawasan ini dijadikan pusat budaya miniature
Sulawesi Selatan dan telah dibangun berbagai rumah adat tradisinal dari semua suku/etnis yang
ada disana (Sulsel). Dimana semua rumah dapat menggambarkan budanya masing-masing.
Benteng Somba Opu (BSO) didirikan pada wala abad ke-16 atas usaha raja Gowa ke-9 Karaeng
Tumpakasiri Kallongna yang kemudian di lanjutkan oleh Karaeng Tunipallang Ulaweng. Pada
tahun 1545 Karaeng Tunipallanga Raja Gowa ke-10 memperkuat struktur benteng dengan padas.
Pada masa pemerintahan Tunijallo (abad XII) benteng mulai bersenjata meriam-meriam.
Kediaman bangsawan dan kerabat para raja terletak dibagian utara di belah 2 oleh sumbuh jalan
utama yang membujur utara selatan di seblah utara menempel pada dinding luar terdapat pasar.
Jalan utama tersebut berpotong tegak lurus di bagian tengah kompleks, dengan sebuah jalan
lainnya yang melintang dalam arah timur- barat. Mesjid terletak di ujung jalan utama, melintang
barat-timur beriorentasi kea rah barat. Tempat bermukim raja terletak barat-selatan dekat dan
sejajar dengan dinding sebelah barat. Diluar benteng tinggi, para perajurit, keluarga, tukangtukang, saudagar dan para pendatang dari berbagai suku bangsa .
Sehingga untuk mempertahankan dan mengembangkan daya tarik wisata Benteng Somba Opu,
kami sebagai pelaku pariwisata dating untuk manganalisa dan mengidentifikasi daya tarik wisata
Benteng Somba Opu yang ada di Gowa
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah :
1. Untuk melengkapi nilai ujian praktek IDT (Identifikasi Daya Tarik) mengenai objek
wisata budaya dan sejarah Benteng Somba Opu.
2. Untuk mengetahui semua komponen objek wisata yang ada di Benteng Somba Opu.

3. Untuk mengetahui secara rinci tentang Benteng Somba Opu.


4. Untuk lebih memahami sejarah-sejarah yang terkandung di dalam Benteng Somba Opu,
beserta apa-apa saja daya tarik yang ada disana.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

KEADAAN UMUM BENTENG SOMBA OPU

2.1.1 Letak Geografis dan Peta Benteng Somba Opu


Lokasi revitalisasi yakni pada Benteng Somba Opu. Benteng Somba Opu terletak di kampung
Sapiria Kelurahan Sarombe Kecamatan Bontoala Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Letak
astronomisnya adalah 5o 11 22 LS, 119o 24 4 BT dengan ketinggian 0 10 meter.
Benteng Somba Opu dapat diakses dari pusat Kota Makassar (Lapangan Karebosi) dengan
angkutan kota (petepete) atau taksi. Jika menggunakan angkutan kota, dari Lapangan Karebosi
menumpang angkutan kota jurusan Cenderawasih. Dari Cenderawasih berganti angkutan menuju
Benteng Somba Opu.
Peta Benteng Somba Opu :

ON WEB
2.1.2 Informasi Umum
Benteng Somba Opu dibangun oleh Sultan Gowa ke-IX yang bernama Daeng Matanre Karaeng
Tumaparisi Kallonna pada tahun 1525. Pada pertengahan abad ke-16, benteng ini menjadi

pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang asing dari
Asia dan Eropa. Pada tanggal 24 Juni 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC dan kemudian
dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Pada tahun 1980-an, benteng ini ditemukan
kembali oleh sejumlah ilmuan. Pada tahun 1990, bangunan benteng yang sudah rusak
direkonstruksi sehingga tampak lebih indah. Kini, Benteng Somba Opu menjadi sebuah obyek
wisata yang sangat menarik, yaitu sebagai sebuah museum bersejarah.
Benteng Somba Opu dibangun dari tanah liat dan putih telur sebagai pengganti semen. Secara
arsitekturial, benteng ini berbentuk persegi empat, dengan panjang sekitar 2 kilometer, tinggi 7
hingga 8 meter, dan luasnya sekitar 1.500 hektar. Seluruh bangunan benteng dipagari dengan
dinding yang cukup tebal. Di dalam benteng, terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi
Selatan (yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Kajang), sebuah meriam bernama
Baluwara Agung sepanjang 9 meter dengan berat 9.500 kg, dan sebuah museum yang berisi
benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa. Dengan mengunjungi benteng ini para
pengunjung dapat memperoleh sejumlah informasi mengenai sejarah dan kebudayaan dari
berbagai suku-bangsa yang ada di Sulawesi Selatan.
Benteng Somba Opu , kedudukannya sama dengan Benteng Ujung Pandang. Keduanya
merupakan peninggalan sejarah Sulawesi Selatan di masa lalu. Sekarang Benteng Somba Opu
masih dalam proses pemugaran kembali dengan dilengkapi museum. Miniatur Sulawesi terletak
di sekitar lokasi benteng Somba Opu. Di tempat ini dibangun berbagai rumah adat tradisional
dari semua suku bangsa di Sulawesi Selatan (yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan
Kajang). Setiap rumah adat tersebut dibentuk secara artistik dan unik yang menggambarkan
kekhususan filosofi budaya dari tiap-tiap suku bangsa di Sulawesi Selatan serta dapat ditemukan
sebuah meriam bernama Baluwara Agung sepanjang 9 meter dengan berat 9.500 kg, dan
sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa.
Di tempat ini pula dipusatkan kegiatan pekan sulawesi selatan yang pelaksanaannya pada bulan
oktober setiap tahun.
Ilmuan Inggris, William Wallace, menyatakan, Benteng Somba Opu adalah benteng terkuat yang
pernah dibangun orang nusantara. Benteng ini adalah saksi sejarah kegigihan Sultan Hasanuddin
serta rakyatnya mempertahankan kedaulatan negerinya.
Pernyataan Wallace bisa jadi benar. Begitu memasuki kawasan Benteng Somba Opu, akan segera
terlihat tembok benteng yang kokoh. Menggambarkan sistem pertahanan yang sempurna pada
zamannya. Meski terbuat dari batu bata merah, dilihat dari ketebalan dinding, dapatlah
terbayangkan betapa benteng ini amat sulit ditembus dan diruntuhkan.
Ada tiga bastion yang masih terlihat sisa-sisanya, yaitu bastion di sebelah barat daya, bastion
tengah, dan bastion barat laut. Yang terakhir ini disebut Buluwara Agung. Di bastion inilah
pernah ditempatkan sebuah meriam paling dahsyat yang dimiliki orang Indonesia. Namanya
Meriam Anak Makassar. Bobotnya mencapai 9.500 kg, dengan panjang 6 meter, dan diameter
4,14 cm.

Sebenarnya, Benteng Somba Opu sekarang ini lebih tepat dikatakan sebagai reruntuhan dengan
sisa-sisa beberapa dinding yang masih tegak berdiri. Bentuk benteng ini pun belum diketahui
secara persis meski upaya ekskavasi terus dilakukan. Tetapi menurut peta yang tersimpan di
Museum Makassar, bentuk benteng ini adalah segi empat.
Di beberapa bagian terdapat patok-patok beton yang memberi tanda bahwa di bawahnya terdapat
dinding yang belum tergali. Memang, setelah berhasil mengalahkan pasukan Kerajaan Gowa
yang dipimpin Sultan Hasanuddin, Belanda menghancurkan benteng ini. Selama ratusan tahun,
sisa-sisa benteng terbenam di dalam tanah akibat naiknya sedimentasi dari laut.
Secara arsitektural, begitu menurut peta dokumen di Museum Makassar, benteng ini berbentuk
segi empat dengan luas total 1.500 hektar. Memanjang 2 kilometer dari barat ke timur.
Ketinggian dinding benteng yang terlihat saat ini adalah 2 meter. Tetapi dulu, tinggi dinding
sebenarnya adalah antara 7-8 meter dengan ketebalan 12 kaki atau 3,6 meter.
Benteng Somba Opu sekarang ini berada di dalam kompleks Miniatur Budaya Sulawesi Selatan.
Wisatawan dapat menikmati bentuk-bentuk rumah tradisional Sulawesi Selatan seperti rumah
tradisional Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar tak jauh dari benteng. Di dalam kompleks ini
pula setiap tahun digelar Pameran Pembangunan Sulawesi Selatan.
2.2 ANALISIS

Kondisi Existing

1. Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan segala hal yang terkait dengan keseluruhan sarana dan prasarana
transportasi yang menghubungkan wisatawan dari tempat tujuan, ke tempat tujuan, dan selama
berada didaerah tujuan. Layanan vehicles, terminals & ways dari ketiga moda darat, laut dan
udara, bukan hanya dari sisi kuantitas saja namun juga menyangkut sisi kualitas, ketepatan
waktu, kenyamanan dan keselamatan.
Objek wisata Benteng Somba Opu berjarak 25 km dari Kota Makassar. Dari arah Jl.
Cendrawasih (sebagai pusat Kota Makassar), perjalanan dapat ditempuh selama 15 menit
dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum berupa taksi, ojek, dan petepete (mobil mikrolet).
Ongkos naik taksi sekitar Rp.25.000,-, sedangkan pete-pete dan ojek sekitar Rp. 7.000,-.untuk
mencapai objek ini dapat dilalui dengan dua jalur yaitu, Pertama melalui jalan Abd.Kadir dengan
kondisi jalan cukup baik,teraspal,dan jalannya yang labar dapat dilalui oleh kendaraan
apapun,serta dilalui oleh angkutan umum, sehingga para pengunjung lebih nyaman dan
Kedua,yaitu melalui Jln.Gontang untuk memudahkan perjalanan dari arah tanjung bunga, akan
tetapi jalan tersebut kurang nyaman, karena jalannya yang sempit, aspalnya rusak, tidak dilalui
oleh kendaraan umum seperti angkot atau dikenal dengan daerah setempat pete-pete.

Dijalan ini memang lumayan asri dengan pepohonan di sekitar jalan, namun kondisi dari jalan itu
sendiri yang sangat berdebu tentu mengurangi keindahan pepohanan dan tanaman masyarakat
sekitar yang bedomosili di jalan tersebut. Karena debu-debu yang banyak mengotori pepohonan
dan dedaunan yang berada disekitar jalan tersebut, sehingga keindahan dari tanaman itu sendiri
berkurang.
1. Amenitas
Amenitas merupakan semua infrastruktur yang tak terkait langsung dengan pariwisata tetapi
menjadi kebutuhan yang melekat, seperti tempat penukaran uang, telekomunikasi, rental
kendaraan, penjual buku panduan, cinderamata dan tempat hiburan umum, seperti kafe, teater
atau pub.
Adapun fasilitas-fasilitas terdapat di Benteng Somba Opu diantaranya:

Listrik

Listrik memang ada di Benteng Somba Opu namun, kurang memadai. Karena di Benteng Somba
Opu sendiri terdapat tiang listrik yang sudah mulai rusak dan hampir roboh, dan kapan saja bisa
membahayakan orang yang melewati jalan sekitar tiang listrik tersebut. Selain itu, beberapa
bohlam lampu di beberapa rumah adat yang terdapat di Benteng Somba Opu ada yang rusak dan
pecah. Dan sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari pengelola untuk memperbaiki atau
memperbaharuinya.

Air

Di Benteng Somba Opu memang tersedia air, namun di beberapa toliet yang ada di Benteng
Somba Opu tidak tersedia air yang mencukupi standar pariwisata.

Baruga (tempat menginap)

Baruga yang tersedia di Benteng Somba Opu ini bisa di tempati ole pengunjung untuk
melakukan pertemuan atau tempat menginap ataupun melakukan even-even tertentu lainnya.
Selain baruga, rumah-rumah adat yang terdapat di Benteng Somba Opu biasanya di jadikan
tempat untuk menginap pada even-even tertentu. Seperti perkemahan pramuka, dll.

Pusat Informasi

Pusat informasi yang ada di Benteng Somba Opu berada di museum Karaeng Pattungalloang. Di
pusat informasi tersebut, kita bisa mendapatkan informasi lebih tentang Benteng Somba Opu.

MCK/Rest Room umum.

Fasilitas MCK/Rest Room umum ada di objek wisata ini,Tetapi karena kurangnya perawatan dan
pemeliharaan sehingga MCK tersebut kurang layak pakai atau tidak sesuai dengan
standarisasi.Inilah kekurangan yang terdapat pada objek wisata ini,Seharusnya pemerintah

memberikan biaya perawatan dan pemeliharaan agar MCK tersebut layak untuk digunakan,
MCK tersebut tidak terawatt diakibatkan karena warga atau masyarakat sekitar yang tinggal
dikawasan Benteng Somba Opu yang menggunakannya dan tidak merawatnya sehingga tidak
layak untuk digunakan oleh pengunjung yang datang.

Tempat Ibadah (Mesjid Ussisa Alattaqwa)

Di Benteng Somba Opu terdapat mesjid tua, yang oilet dari mesjid tersebut belum memenuhi
standar pariwisata.

Tempat Sampah

Tempat sampah memang tersedia di Benteng Somba Opu, namun setelah melakukan analisa ke
sana ternyata masih banyak masyarakat yang datang tidak menyadari akan pentingnya
membuang sampah di tempat yang sudah disediakan. Karena, di sekiatr lingkungan Bneteng
Somba Opu, masih banyak sampah yang berserakan dimana-mana, sehingga mengurangi nilai
keindahan dari Benteng Somba Opu itu sendiri. Selain sampa yang berserakan, banyak juga
dinding-dinding benteng yang dicoret-coreti oleh masyarakat sehingga terlihat kotor.

Pedagang kaki lima/warung

Pedagang kaki lima terdapat dilokasi Benteng Somba Opu ini,tetapi jumlahnya sedikit dan tidak
memiliki lokasi khusus untuk menjual, sehingga para pengunjung kesulitan untuk membeli
keperluan yang dibutuhkan, dan mengurangi nilai keindahan Benteng Somba Opu karena lokasi
para pedangan yang tidak ditetapkan.

Papan Peta area Benteng Somba Opu.

Di objek wisata Benteng Somba Opu ini terdapat juga papan dimana menjelaskan gambaran area
di Benteng Somba Opu .Papan ini terdapat di dekat pintu gerbang selamat datang.dengan adanya
papan ini memudahkan para pengunjung untuk mengetahui letak letak lokasi yang akan
dikunjungi.

Papan Penjelasan Sejarah Benteng somba Opu

Papan ini merupakan papan yang dimana menjelaskan tentang sejarah ojek wisata Benteng
Somba Opu tersebut,isi dari papan tersebut memaparkan,latar historis,luas wilayah,letak
geografis,potensi peninggalan arkeologi dan raja raja yang pernah memimpin Benteng Somba
Opu tersebut.

Papan Rambu-Rambu.

Papan ini merupakan papan yang terdapat di Somba Opu yang berisikan tentang larangan yang
tak dapat dilakukan diarea objek wisata Benteng Somba Opu,papan ini sangat penting untuk

pengunjung,agar dapat mengetahui larangan apa saja yang tidak dapat dilakukan di objek wisata
tersebut,sehingga objek wisata terawat dan terjaga dengan baik.

Papan Petunjuk Arah

Papan petunjuk arah ini membantu para pengunjung wisatawan untuk mengetahui daerah atau
lokasi selanjutnya yang akan dikunjungi,.papan ini biasanya terdapat disetiap area objek wisata.
1. Atraksi
Atraksi merupakan objek wisata yang memberikan kenikmatan bagi wisatawan, baik berupa
keindahan alam, termasuk kekayaan flora dan fauna, keragaman budaya terkait peninggalan
sejarah atau adat istiadat setempat, maupun atraksi buatan manusia seperti Taman Safari.
Adapun atraksi wisata terdapat di objek wisata Benteng somba Opu ini adalah:

Benteng Somba Opu.

Daya tarik utama yang bisa kita lihat di Bneteng Somba Opu adalah Benteng Somba Opu itu
sendiri yang merupakan benteng pertahanan kerajaan Ujung Pandang. Adapun keunikan dan
daya tarik dari benteng itu sendiri adalah pembuatan benteng tersebut yang terbuat tanah liat dan
putih telur sebagai pengganti semen, sehingga para wisatawan tertarik untuk mengunjunginya.

Rumah Adat 4 Etnis

Adanya beberapa rumah adat Sulawesi Selatan yang terdapat 4 etnis yakni Bugis, Mandar,
Makassar dan Toraja. Biasanya dirumah adat ini diadakan suatu kegiatan yang melibatkan tiaptiap kabupaten yang ada di Sulawesi selatan, dengan masing-masing menggunakan rumah adat
mereka yang telah ada di objek wisata Benteng Somba Opu, biasanya di rumah tersebut
dilengkapi dengan memamerkan semua yang berasal dari daerahnya.

Wahana Out Bond

Adanya wahana permainan Out Bond yang terdapat di Benteng Somba Opu merupakan atraksi
lainnya, dimana ada beberapa macam wahana di dalamnya, walaupun kondisi wahana tersebut
sekarang ini sudah mulai rusak dan kurang terawat.

Museum Karaeng Pattungalloang

Museum ini memuat beberapa peninggalan-peningalan sejarah yang ada di Benteng Somba Opu
serta beberapa hasil penggalian yang dilakukan di Benteng Somba Opu tersebut, diantaranya :

beberapa baju adat yang terdiri dari beberapa warna yakni biru, hijau, merah dan kuning.

alat-alat rumah tangga bakul nasi, tikar, dan alat-alat dapur yang masih berbahan dari
rotan.

alat-alat perang seperti tombak yang terdapat 8 buah, dimana 1 tombak memiliki 3 ujung,
2 tombak yang memiliki 2 ujung, dan kelima tombak lainnya memiliki 1 ujung.

Perhiasan, terdiri dari gelang, kalung, dll.

Kerang, dan uang dulu.

Hasil penggalian batu bata Batu bata, terdapat bermacam-macam bentuk dan ukuran yang
dibuat dari tanah liat dan dibuat dengan cetakan. Dulu, batu bata tersebut digunakan oleh
masyarakat untuk kalender dimana kalender ini bertujuan untuk menghitung hari baik
dan hari buruk. Banyak batu bata yang ditemukan dengan banyak macam bentuk hiasan
di atas batu bata tersebut. Seperti, hiasan bekas kaki hewan (anjigng), tanaman (bunga),
batik, garis-garis lurus spereti gambar rumput, garis segi empat kecil, ukiran-ukiran, dan
cetakan hiasan jari-jari tangan.

Hasil penggalian meriam, yang terdiri dari beberapa bentuk.

Genteng, dimana genteng ini terdiri dari beberapa bentuk, ada yang panjang, pendek dan
lebar.

2.2.2 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)


1. Strength (Kekuatan)

Benteng yang terbuat dari batu dan putih telur,dimana benteng ini merupakan benteng
pertahanan kerajaan ujung pandang atas penyerangan belanda.

Terdapat rumah adat 4 etnis yaitu : Bugis, Mandar, Makassar dan Toraja.

Museum yang didalamnya terdapat beberapa peninggalan sejarah

Merupakan aset lokal, nasional, dan internasional.

Merupakan salah satu cagar budaya.

Sejarah kawasan benteng masih teridentifikasi.

Aksesibilitas yang lumayan mudah.

2. Weakness (Kelemahan)

Fasilitas MCK yang tidak memadai.

Pedagang kaki lima yang tersebar tidak teratur.

Lingkungan yang kurang terawat.

Kurangnya pengetahuan publik tentang Benteng Somba Opu.

Masyarakat setempat tidak memperdulikan kondisi benteng karena ketidaktahuan mereka


tentang sejarah dan budaya benteng.

Kurangnya variasi usaha di sekitar Benteng Somba Opu.

Keamanan yang rendah.

3. Opportunity (Peluang)

Terbukanya lapangan kerja bagi penduduk yang ada di sekitar kawasan objek wisata
tersebut.seperti : menjadi pedagang, menjadi tenaga kerja yang membantu menjaga
kebersihan objek wisata.

Mampu menjadi tempat wisata heritage yang dapat menarik wisatawa lokal, nasional dan
internasional.

4. Treat (Ancaman)

Dibangunnya water boom yang akan mengalihkan minat pengunjung terhadap benteng
itu sendiri dan mengaburkan eksistensi dari Benteng Somba Opu itu sendiri.

Adanya gangguan dari hewan yang bisa mengganggu wisatawan yang datang berkunjung
dan dapat merusak tanaman yang ada disekitar lingkungan Benteng Somba Opu.

Lahan terbuka yang ada di Benteng Somba Opu bisa dimanfaatkan sebagai tempat makan
ternak oleh penduduk setempat.

Kurangnya daya tarik generasi muda sekarang terhadap sejarah dan budaya.
o Identifikasi Daya Tarik Wisata yang ada di Makassar, Maros, dan Gowa

1. Culture
Makassar
Fort Rotterdam
Makam Raja-raja Tallo

Maros
Gowa
Taman Prasejara Leang-leang Makam Sultan Hasanuddin
Leang Akarrasa RammangMakam Syech Yusuf

Rammang
Makam Pangeran
Diponegoro

Makam Kassi Kebo

Beneng Somba Opu

1. Natural
Makassar
Pulau Samalona
Pulau Kayangan
Barombong

Maros
Gowa
Air Terjun Bantimurung Air Terjun Takapala
Goa Mimpi
Dam Bili-Bili
Pulau Kapoposang
Hutan Wisata Malino

1. Man Made
Makassar
Pantai Losar
Pelabuhan Paotere
Pantai Akkarena

Maros
Taman Purbakala Leangleang
Taman Purbakala Sumbang
Bita
Kebun Raya Pucak,
Tompobulu

Gowa
Museum Balla Lompoa
Mesjid Tua Katangka
Mesjid Agung Syech Yusuf

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan

Benteng Somba Opu dibangun oleh Raja Gowa ke IX Daeng Matanre tumaparisi Kallonna pada
abad ke XVI (1550 1650), yang merupakan Kerajaan Gowa dan salah satu kota Bandar terbesar
di Asian Tenggara pada masanya. Benteng Somba Opu merupakan peninggalan sejarah kerajaan
perkasa masa lalu di Sulawesi Selatan, sekarang kawasan ini dijadikan pusat budaya miniature
Sulawesi Selatan dan telah dibangun berbagai rumah adat tradisinal dari semua suku/etnis yang
ada disana (Sulsel). Dimana semua rumah dapat menggambarkan budanya masing-masing.

Namun sekarang Benteng Somba Opu kini kurang terawat seperti banyak fasilitas dan jalan-jalan
menuju ke Benteng Somba Opu, masih kurang memenuhi standar pariwisata.
3.2

Saran

Untuk lebih meningkatkan objek wisata serta Cagar Budaya Benteng Somba Opu ini, perlu
perhatian penuh serta kerjasama dari pemerintah, pengelola serta masyarakat terhadap kondisi
Benteng Somba Opu, agar wisatawan baik domestik tourist maupun foreign tourist, tertarik
untuk mengunjunginya sehingga dapat memberikan keuntungan bagi negara ataupun masyarakat
setempat itu sendiri, dan mampu menambha kecintaan masyarakat terhadap penginggalan sejarah
dan budaya dari tanah air.

DAFTAR PUSTAKA
Direktur Akademi Pariwisata Makassar. 2011. Jurnal Kepariwisataan. Makasar : Akadem
Pariwisata Makassar.
Sjamsu, Bachri. 1997. Somba Opu. Makassar : Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala
Propinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara.
Sjamsu, Bachri. 1998. Somba Opu. Makassar : Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala
Propinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Aksesibilitas
http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_print.asp?nNewsId=35405

NB: Tugas Pribadi

Anda mungkin juga menyukai