DM, PJK, Odema Paru Akut, Gagal Napas
DM, PJK, Odema Paru Akut, Gagal Napas
1. PENGKAJIAN:
1.1 Identitas
Nama
: Ny. N.
Umur
: 72 tahun
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia.
Agama
: Islam
Alamat
: Kalibokor, Surabaya.
Tgl.MRS
: 21 November 2001
Tgl. Pengkajian
: 11 Desember 2001
Diagnosa Medik
warna
kuning, tidur dengan posisi duduk sejak 3 hari sebelum
MRS, tidak bisa tidur, sesak memberat 2 jam sebelum
MRS.
1.3 Riwayat penyakit dahulu:
DM sejak 20 tahun yang lalu, Riwayat penyakit jantung dan hipertensi (+), tidak
ada riwayat asthma.
1.4 Observasi dan pemeriksaan fisik:
1) Pernapasan
Klien sesak, menggunakan tracheostomy dan CPAP , Sekret banyak, kental, warna
kekuningan, klien tidak mampu batuk. Bentuk dada simetris, wheezing -/-, Ronchi +/
+, RR 17 x/menit. Pada hidung terpasang NGT.
2) Kardiovaskuler/sirkulasi:
S1, S2 tunggal, tidak ada suara tambahan, hasil monitor EKG: irama sinus 75
x/menit, tekanan darah: 150/80, suhu: 36,5 C
3) Persarafan/neurosensori
GCS: 4 x 5 , pupil isokor, reaksi cahaya +/+
4) Perkemihan Eliminasi uri
Terpasang Dower kateter produksi urine 1445 ml/24 jam warna kuning jernih
5) Pencernaan Eliminasi alvi
Nutrisi Diabetasol per sonde 8 x 125 cc, infus PZ 500cc/24 jam. Perut kembung,
bising usus (+), b.a.b (+). Muntah 100cc, NGT dibuka cairan maag slang warna
kehijauan 250 cc. Makanan per sonde sementara dihentikan.
: 9,6 gr/dl.
Leko : 11,6.
Trombo
: 283.
Alb
PCV
: 0,28.
GDA : 269.
Kalium
: 4,97
Natrium: 123,7
Klorida
: 89 BUN : 8
: 2,96
S.Creat
: 1,89
Blood Gas:
PH
: 7,311
PCO2 : 72,7
PO2
: 130,2
HCO3 : 30,7
BE
: 8,0
SO2
CtO2
: 12,6
: 98,7
CTCO2: 38,1
AaDO2 : 584,9
Bisolvon 3x 1 amp IV
Captopryl 3x 25 mg
Cardilol 2x 3,25 mg
Sinvastatin 0 0 10 mg
Maxipen 3x1gr
ISDN 3x50 mg
2. ANALISA DATA
Data
Kemungkinan penyebab
DS: -
DO:
Klien menggunakan
tampak sesak.
Blood Gas:
PH: 7,311
PCO2: 72,7
PO2: 130,2
CtO2: 12,6
Kehilangan surfaktan
kolaps alveolar
Masalah
Kerusakan pertukaran gas
HCO3: 30,7
BE: 8,0
Edema alveolaris
SO2 : 98,7
CTCO2: 38,1
AaDO2: 584,9
Pe hambatan difusi O2 -
Foto Thoraks:
CO2
Hipoksemia
DS:
DO:
efektif.
batuk.
banyak,
kental,
warna kekuningan.
DS:
Pertahanan
kulit
infeksi menurun.
terhadap
Infeksi
pada
luka
tracheostomy
DO:
Klien
menggunakan
Kulit
leher
disekitar
tracheostomy
tampak
Leko: 11,6
DS:
DM yang lama
sonde
diiet
DO:
menjadi lemah
250
makanan
cc.
Sementara
personde
dihentikan.
Hasil Lab:
penuh, muntah
DS: -
Kelemahan
DO:
diri
GCS: 4 x 5
Terpasang
respirator,
memenuhi
kebutuhan.
semua
I.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan pertukaran gas b.d akumulasi protein dan cairan dalam
intertitial/area alveolar, ditandai klien sesak, hasil blood gas PH: 7,311
PCO2: 72,7 PO2: 130,2 CtO2: 12,6 HCO3: 30,7
BE: 8,0
SO2 : 98,7
menurun ditandai kulit leher disekitar tracheostomy tampak merah dan bau.
Leko: 11,6
4. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan yang tidak adekuat
5. Sindroma defisit perawatan diri b.d kelemahan ditandai klien memerlukan
bantuan untuk memenuhi semua kebutuhan
TUJUAN
INTERVENSI
Kerusakan
Ventilasi
oksigenasi adekuat
akumulasi protein
setelah dilakukan
tindakan
interstitial/
pemasangan
alveolar,
area
ditandai
dan
darah
rentang
normal
CtCO2:
AaDO2: 584,9
38,1
Tidak
IMPLEMENTASI
Jam 08.00
Menyiapkan
Analisa
ventilator.
blood
RASIONAL
humidifier.
Kriteria evaluasi:
PH:
Mode: SIMV
dalam
Melakukan
sesak,
tidak sianosis.
ETCO2: 60
ventilator,
gas
seting
observasi:
pernapasan,
bunyi
tekanan darah,
Bersihan
jalan
Bersihan
jalan
Jam 08.00
napas
b.d meningkatnya
setelah dilakukan
dinding
tahanan
dilakukan penghisapan.
jalan
efektif
alveoli
sehingga
memudahkan
untuk
napas, peningkatan
dan
jumlah / viskositas
sekret.
sekret
Kriteria evaluasi:
Jam 09.00
ditandai
paru
dengan
dispnea, ronchi +/
+, sekret banyak
penghisapan
dan kental.
Berikan
oksigenasi
sebelum
dilakukan
penghisapan sekret.
Hilangnya
dispnea
Bunyi
napas
bersih/
tidak
ada ronkhi
Mengeluarkan
sekrit
Kelembaban
menghilangkan
dan
tanpa
lembar bservasi.
kesulitan
Ekspansi
dada
terbatas
sehubungan
dengan
Berikan
obat
sesuai
Bisolvon 3 x 1 amp
program
dokter:
sekrit,
memperbaiki
ventilasi,
dan
memobilisasi
Infeksi
tracheostomy
dalam
pertahanan
terhadap
b.d
kulit
infeksi
menurun, ditandai
kulit
teratasi
waktu
hari.
Kriteria evaluasi:
leher
Jam 08.00
Melakukan
yang baik
Jam 09.00
kemerahan
leko 11,6.
tracheostpmy
bau,
infeksi
hilang/berkura
dan
Tanda-tanda
disekitar
merah
disekitar luka
tracheostomy,
luka
Jam 10.00
dengan segera.
Digunakan
untuk
membunuh
atau
menekan
tidak
dan
berbau.
sesudah
melakukan
tindakan
perawatan.
Suhu
dalam
batas normal.
kulit.
PROGRESIVE NOTE
TGL
12/12/01
DP
1
PERKEMBANGAN
S:
O: Masih memakai respirator, Mode: SIMV, FiO2: 50% SpO2: 93,
ETCO2: 45
TT
Jam 09.30:
Melakukan perawatan luka secara aseptik, memberi Nebacitin powder
disekitar luka trakheostomy dan menutup luka dengan kasa kering.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan luka.
Jam 10.00:
Mengambil darah untuk pemeriksaan gula darah acak, hasil: 364 mg/dl.
TGL
13/12/01
DP
1
i.
PERKEMBANGAN
S:
O: Masih memakai respirator, Mode: ASB 10, FiO2: 40% EEP: 7,5
SpO2: 98. RR: 15 x/menit, klien tidak tampak sesak, tidak sianosis.
Nadi 94x/menit, TD: 160/90
A: Masalah belum teratasi
P: Rencana tindakan dilanjutkan
I: melakukan observasi setiap jam meliputi: frekuensi pernapasan,
SpO2, perubahan upaya bernapas, kepatenan ventilator, nadi, tekanan
TT
Jam 08.00:
Melakukan observasi suhu: 36,7 C, mencatat hasil observasi pada
lembar observasi.
Jam 09.00: Memberikan obat Maxipim 1 gr iv.
Jam 09.30:
Melakukan perawatan luka secara aseptik, memberi Nebacitin powder
disekitar luka trakheostomy dan menutup luka dengan kasa kering.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan luka.
Jam 10.00:
Mengambil darah untuk pemeriksaan gula darah acak, hasil:
327 mg/dl.