Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

MANAGEMEN PENDIDIKAN
Ditulis dan disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Managemen Pendidikan tentang Pendidikan Kejuruan

DISUSUN OLEH:
DIKY ANSOR ROSADI
14501241037
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO (A)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015

PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.

Apa yang dimaksud dengan pendidikan kejuruan?


Bagaimana posisi pendidikan kejuruan dalam konteks pendidikan nasional?
Sebutkan jenis pendidikan kejuruan?
Bagaimana peran pendidikan kejuruan?
Sebutkan referensi buku teks yang dikutip dalam daftar pustaka atau link jika dari
internet!

JAWABAN

1. Pengertian pendidikan kejuruan


a. Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan formal tingkat menengah yang
menyiapkan peserta didik untuk bersaing di dunia Industri dalam bidang tertentu.
b. Rupert Evans(1978): Pendidikan Kejuruan adalah bagian dari sistem yang
mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok
pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya.
c. Schippers (1994) mengemukakan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan
non akademis yang berorientasi pada praktek-praktek dalam bidang pertukangan,
bisnis, industri, pertanian, transportasi, pelayanan jasa, dan sebagainya.
d. United States Congress(1976) : Pendidikan Kejuruan adalah program pendidikan
yang secara langsung dikaitkan dengan penyiapan seseorang untuk pekerjaan
tertentu atau untuk persiapan tambahan karier seseorang.
e. UUNo.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 21: Pendidikan
Kejuruan merupakan jenjang pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
f. National Institute for Educational Research (NIER), Tokyo, Japan: Vocational
Education : diartikan program pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan
tenaga kerja pada level craftsman atau perusahaan pada level dasar. Hal ini
merefresentasikan suatu tahapan dari skill pekerja.
g. Technical Education : diartikan sebagai program pendidikan yang bertujuan
untukmempersiapkan tenaga kerja pada level teknisi atau sub-profesional, yang
biasanya tingkatannya berada satu level di atas craftsman akan tetapi levelnya
berada di bawah profesional.

2. Posisi pendidikan kejuruan dalam konteks pendidikan nasional


a. Dalam sistem penyelenggaraan pendidikan berorientasi dunia kerja di
Indonesia, terdapat dua istilah pendidikan yang digunakan, yaitu: pendidikan
kejuruan dan pendidikan vokasi. Dalam Pasal 15 Undang-undang Sisdiknas
Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu, sedangkan pendidikan vokasi merupakan
pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program
sarjana. Dengan demikian, pendidikan kejuruan merupakan penyelenggaraan
jalur pendidikan formal yang dilaksanakan pada jenjang pendidikan tingkat
menengah, yaitu: pendidikan menengah kejuruan yang berbentuk Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Pendidikan vokasi merupakan penyelenggaraan

jalur pendidikan formal yang diselenggarakan pada pendidikan tinggi, seperti:


politeknik, program diploma, atau sejenisnya. Uraian diatas menunjukkan
bahwa pendidikan kejuruan dan pendidikan vokasi merupakan
penyelenggaraan program pendidikan yang terkait erat dengan
ketenagakerjaan.
b. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional: "pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan
siswa untuk bekerja dalam bidang tertentu". Arti pendidikan kejuruan ini telah
dijabarkan lebih spesifik dalam Peraturan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah yaitu: "pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan
pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan
kemampuan siswa untuk pelaksanaan jenis pendidikan tertentu". Walaupun
definisi di atas berbeda beda, pada prinsipnya ada kesamaan bahwa pendidikan
kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia
kerja.
c. UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 15, menjelaskan bahwa
SMK merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama dalam bidang pekerjaan tertentu. Dan Pasal 38 yang menyatakan bahwa
kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan
pemerintah melalui BSNP.

3. Jenis Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK) di Indonesia


Ada 3 jenis pendidikan yang masuk kedalam kategori PTK yaitu kejuruan, profesi dan
vokasi (UU Sisdiknas).
a. Pendidikan Kejuruan: adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
b. Pendidikan Vokasi: adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta
didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal
setara dengan program sarjana.
c. Pendidikan Profesi: adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan
keahlian khusus.

4. Peran Pendidikan Kejuruan


a. peran umum, sebagai bagian dari sistem pendidikan menengah kejuruan SMK
berperan :
a. menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak,
b. meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik,

c.

menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan

bertanggung jawab,
d. menyiapkan peserta

didik

agar

memahami

dan

menghargai

keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, dan (5) menyiapkan peserta


didik agar menerapkan dan memelihara hidup sehat, memiliki wawasan
lingkungan, pengetahuan dan seni.
b. peran khusus, SMK berperan :
a. menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau
mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai
tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program
b.

keahlian yang diminati,


membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam

c.

bidang keahlian yang diminati, dan


membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) agar mampu mengembangkan diri sendiri melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.

5. Daftar pustaka
a. M.S. Barliana.2014. KAJIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN.
Bandung : Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan
Indonesia
b. Madriyanto(2012). Pendidikan Kejuruan dan vokasi dalam perspektif
pengembangan karir. from http://www.slideshare.net/madriyanto/pendidikankejuruan-dan-vokasi-dalam-perspektif-pengembangan-karir
c. Model Pendidikan Vokasi.pdf
d. Purmana, Bayu (2014). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Kejuruan Dengan
Model Sistemik. From
https://www.academia.edu/1616666/Pengembangan_Kurikulum_Pendidikan_Keju
ruan_Dengan_Model_Sistemik
e. Siswanto. 1989. Kurikulum Pendidikan Teknik. Jakarta: Depdikbud, DJPT, P2
LPTK
f. Sukamto. 1986. Perencanaan& Pengembangan Kurikulum. Jakarta :
PTK,Depdikbud, DJPT, P2 LPTK

g. Suswanto, Hary.2014. MAKALAH PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN


DAN PENDIDIKAN VOKASI.
From https://www.academia.edu/6245826/MAKALAH_Pak_h_ARY
h. Tobroni. 2012. MAKALAH PENDIDIKAN KEJURUAN. Malang : Universitas
Muhammadiyah Malang

Anda mungkin juga menyukai