Anda di halaman 1dari 11

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan digitalisasi alat teknogi semakin lama semakin canggih. Segala
alat untuk kehidupan sehari-hari sudah banyak yang berubah menjadi teknologi
alat digital. Dipabrik-pabrik, jarang sekali ditemukan alat analog kebanyakan alat
mereka sudah digital. Sebagai mahasiswa teknik elektro sangatlah wajib untuk
memahami sebuah teknologi digital yag didalamya terdapat materi tentang
register dan counter. Dalam sistem digital register merupakan tempat
penampungan sementara sebuah grup bit data. Sedangkan counter merupakan
pencacaha atau penghitung. Karena pentingnya materi teknik digital bagi
mahasiswa elektro, maka kali ini kami melakukan praktikum tentang register dan
counter yang merupakan dasar dari teknik digital.
1.2 Rumusan Masalah
Berikut adalah rumusan masalah yang dilakukan pada praktikum keenam
adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan counter ?
2. Bagaimana prinsip kerja dari rangkaian counter ?
3. Bagaimana cara menerapkan dan mengaplikasikan rangkaian counter ?
1.3 Tujuan
Berikut adalah tujuan dari praktikum keenam adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mengerti cara kerja rangkaian counter.
2. Mahasiswa mampu menganalisis komponen-komponen counter.

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

115

1.4 Manfaat
Manfaat yang didapatkan pada praktikum keenam ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengerti dan paham tentang couenter.
2. Dapat membuat rangkaian dan membuat trainer kit counter.
3. Dapat mengimplementasikan pada rangkaian elektronika.

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

116

BAB 2. LANDASAN TEORI


Penghitung atau pencacah (counter) adalah rangkaian sirkuit digital atau
kadang-kadang berbentuk chip yang bisa dipakai untuk menghitung pulsa atau
sinyal digital yang umumnya dihasilkan dari osilator. Penghitung ini bisa
menghitung pulsa secara biner murni (binary counter) ataupun secara desimalterkodekan-secara-biner (decimal counter). Dalam penghitung biner murni, angka
9 dinyatakan dalam bentuk bilangan biner 1001, dan berikutnya angka 10
dinyatakan dalam bentuk biner 1010. Sedangkan dalam penghitung desimalterkodekan-secara-biner, angka 9 adalah biner 1001, tetapi angka 10 dinyatakan
dalam bentuk: 0001 0000. Angka desimal 100 dalam biner murni adalah 1100100,
sedangkan dalam BCD adalah 0001 0000 0000 (3 buah digit desimal masingmasing dari kelompok 4 bit).

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

117

BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1 Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan praktikum dilaksanan pada hari Kamis, 17 Maret 2016
pukul 19.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB di Laboratorium Listrik Dasar,
Juusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jember.
3.2 Alat dan Bahan
Berikut alat dan bahan yang digunakan pada praktikum keenam adalah
sebagai berikut :
1. Trainer Kit Counter (LED, trigger);
2. IC 74LS76;
3. Resistor;
4. Catu daya.
3.3 Gambar Percobaan
Berikut gambar percobaan yang digunakan pada praktikum keenam adalah
sebagai berikut :

Gambar 3.1 Rangkaian Counter

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

118

3.4 Prosedur Kerja


Berikut prosedur kerja yang digunakan pada praktikum keenam adalah
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Menghubungkan trainer kit dengan catu daya.


Menekan triger clock n-kali
Mencatat keluaran LED hidup sebagai logika 1 dan mati logika 0
Membahas dan membuat kesimpulan.

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

119

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Praktikum
Berikut data praktikum yang digunakan pada praktikum keenam adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Percobaan
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Cloc
k
1
3
7
8
11
13
15
17

D0

D1

D2

D3

D4

D5

1
1
1
0
1
1
1
1

0
1
1
0
1
0
1
0

0
0
1
0
0
1
1
0

0
0
0
1
1
1
1
0

0
0
0
0
0
0
0
1

0
0
0
0
0
0
0
0

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

120

4.2 Pembahasan
Counter adalah rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk
menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counter disebut
juga pencacah atau penghitung. Counter digunakan untuk berbagai operasi
aritmatika; pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer), penghitung
kecepatan (speedometer), yang pengembangannya digunkan dalam aplikasi
perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer, perlengkapan
komunikasi, dan sebagainya.
Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi dengan
menggunakan peta Karnaugh sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung sesuai
rancangan. Dilihat dari arah cacahan, rangkaian pencacah dibedakan atas
pencacah naik (up counter) dan pancacah turun (down counter). Pencacah naik
melakukan cacahan dari arah kecil ke besar, kemudian kembali ke cacahan awal
secaea otomatis. Pencacah menurun, pencacahan dari arah besar ke arah kecil
sehingga cacahan terakhir kemudian kembali ke cacahan awal.
Pada praktikum kali ini akan belajar bagaimana cara kerja dari rangkaian
counter, sehingga kita mampu memahami cara kerja dari rangkaian counter dan
mampu menganalisis komponen-komponen counter. Alat dan bahan yanga akan
digunakan pada praktikum ini yaitu antara lain kit trainer counter, catu daya, dan
IC 74LS393.
Langkah kerja pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan semua
alat dan bahan yang akan digunakan. Setelah semua alat dan bahan sudah siap,
hubungkanlah kit trainer dengan catu daya. Lalu, tekan tombol clock n-kali
sebanyak yang diinginkan. Setelah itu, mencatat output LED hidup sebagai logika
1 dan LED mati sesbgai logika 0.
Percobaan pertama, tekan tombol clock sebanyak 1 kali, maka indikator yang
menyala adalah D0 yang berarti logika 1. Sedangkan indikator lain yang padam
yaitu D1, D2, D3, D4, dan D5 berarti logika 0. Sehingga biner yang muncul adalah
000001.

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

121

Percobaan kedua, karena yang diinginkan input 3, maka tekan tombol clock
sebanyak 2 kali, maka indikator yang menyala adalah D0 dan D1 yang berarti
logika 1. Sedangkan pada D2, D3, D4, dan D5 indikator padam yang berarti logika
0. Sehingga biner yang muncul adalah 000011.
Percobaan ketiga, karena yang diinginkan input 6, maka tekan tombol clock
sebanyak 4 kali lagi, maka indikator yang menyala adalah D 1 dan D2 yang berarti
logika 1. Sedangkan pada D0, D3, D4, dan D5 indikator padam yang berarti logika
0. Sehingga biner yang muncul adalah 000110.
Percobaan keempat, karena yang diinginkan input adalah 8, maka tekan
tombol clock sebanyak 2 kali lagi. Sehingga output yang diperoleh indikator yang
menyala adalah D3yang berarti logika 1. Sedangkan pada D 0, D1, D2, D4, dan D5
indikator padam yang berarti logika 0. Sehingga biner yang muncul adalah
000100.
Percobaan kelima, karena yang diinginkan input adalah 10, maka tekan
tombol clock sebanyak 2 kali lagi. Sehingga output yang diperoleh indikator yang
menyala adalah D1 dan D3 yang berarti logika 1. Sedangkan pada D0, D2, D4, dan
D5 indikator padam yang berarti logika 0. Sehingga biner yang muncul adalah
001010.
Percobaan keenam, karena yang diinginkan input adalah 12, maka tekan
tombol clock sebanyak 2 kali lagi. Sehingga output diperoleh indikator yang
menyala adalah D2 dan D3 yang berarti logika 1. Sedangkan pada D0, D1, D4, dan
D5 indikator padam yang berarti logika 0. Sehingga biner yang muncul adalah
001100.
Percobaan ketujuh, karena yang diinginkan input adalah 15, maka tekan
tombol clock sebanyak 3 kali lagi. Sehingga output yang diperoleh indikator yang
menyala adalah D0, D1, D2, dan D3 yang berarti logika 1. Sedangkan pada D4 dan
D5 indikator padam yang berarti logika 0. Sehingga biner yang muncul adalah
001111.
Percobaan kedelapan, karena yang diinginkan input adalah 18, maka tekan
tombol clock sebanyak 3 kali lagi. Sehingga output diperoleh indikator yang
LABORATORIUM LISTRIK DASAR
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

122

menyala adalah D1 dan D4 yang berarti logika 1. Sedangkan pada D0, D2, D3, dan
D5 indikator padam yang berarti logika 0. Sehingga biner yang muncul adalah
010010.

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

123

BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum keenam, dapat diambil kesimpulan dari hasil praktikum
adalah sebagai berikut :
1. Apabila input berlogika 1, maka output yang berlogika 1 pada D0 ditunjukkan
dengan indikator yang menyala pada D0.
2. Apabila input berlogika 3, maka output yang berlogika 1 pada D0 dan
D1ditunjukkan dengan indikator yang menyala pada D0 dan D1.
3. Apabila input berlogika 6, maka output yang berlogika 1 pada D1 dan
D2ditunjukkan dengan indikator yang menyala pada D1 dan D2.
4. Apabila input berlogika 8, maka output yang berlogika 1 pada D3 ditunjukkan
dengan indikator yang menyala pada D3.
5. Apabila input berlogika 15, maka output yang berlogika 1 pada D0, D1, D2,
dan D3, sedangkan D4 dan D5 berlogika 0.
6. Apabila input berlogika 18, maka output yang berlogika 1 pada D1 dan D4,
sedangkan pada D0, D2, D3, dan D5 berlogika 0.
5.2 Saran
Dari praktikum keenam, dapat diambil saran dari hasil praktikum adalah
sebagai berikut :
1. Dalam pelaksanaan praktikum, sebaiknya peralatan praktikum ditambahi.
Agar lebih kondisional.
2. Perlu dilakukan pengadaan perlengkapan praktikum.
3. Mahasiswa diharuskan paham dan mengerti pada praktikum.

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

124

DAFTAR PUSTAKA
Holdsworth, B. and Woods, C. (2002) Digital Logic Design, Newnes, Oxford,
UK.
Chen, W.-K. (2003) Logic Design, CRC Press, FL, USA.
Floyd, T. L. (2005) Digital Fundamentals, Prentice-Hall Inc., USA.

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

125

Anda mungkin juga menyukai