Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ATOM DAN MOLEKUL

Disusun Oleh :

Ilham Prajala S

(02.2015.1.09020)

Azhari Yuniardi P

(02.2015.1.09026)

Gali Ariantono

(02.2015.1.09035)

Deky Prasetyo

(02.2015.1.09020)

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
ITATS

A.STRUKTUR ATOM
1. PENGERTIAN
Menurut Bohr Atom adalah suatu struktur yang terdiri dari inti
bermuatan positif yang di kelilingi oleh elektron-elektron yang mengorbit.
Elektron akan jatuh kedalam inti bila tanpa gaya centripugal dalam
gerakanya agar dapat mengimbangi penarikan inti.
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom
serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Atom yang
mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat Netral,
sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda
bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai Ion.
Struktur Atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti
atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong
ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
1) Partikel Dasar adalah partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari
elektron, proton dan neutron.
a. Proton : partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan
satu sma (amu) dan bermuatan +1.
b. Neutron : partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan
netral.
c. Elektron : partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan
bermuatan -1.
2) Nukleus adalah Inti atom yang bermuatan positif, terdiri dari proton dan
neutron.

3) Notasi Unsur ( Nomor Atom dan Massa Atom )


Henry Gwyn-Jeffreys mengusulkan istilah nomor atom (Z) untuk
menyebutkan jumlah proton. Massa atom ataau nomor massa (A) untuk
menyebutkan jumlah nucleon ( jumlah proton + neutron ) dalam inti atom.
Cara penulisan nomor atom (Z) dan massa atom (A)
X = tanda atom (unsur)
A = nomor atom
Z = massa atom
Nomor atom (Z) = jumlah electron (e) = jumlah proton (p)
Massa atom (A) = jumlah proton + neutron
Jumlah neutron = A - Z
Pada atom netral, berlaku: jumlah elektron = jumlah proton.
4) Atom Tak Netral
Atom Tak Netral adalah atom yang bermuatan listrik karena
kelebihan atau kekurangan elektron bila dibandingkan dengan atom
netralnya.
Atom bermuatan positif bila kekurangan elektron, disebut kation.
Atom bermuatan negatif bila kelebihan elektron, disebut anion.
Contoh:
Cl- : anion dengan kelebihan 1 elektron
O2 : anion dengan kelebihan 2 elektron
Na+ : kation dengan kekurangan 1 elektron
Mg2- : kation dengan kekurangan 2 elektron
5) Isotop

Atom-atom dari unsur yang sama dapat memiliki massa yang


berbeda, ini disebut isotop. Jadi, isotop adalah unsure-unsur sejenis yang
memiliki jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda. Atau isotop
adalah unsur-unsur sejenis yang memiliki nomor atom sama tetapi massa
atom berbeda.
Contoh:
Isotop oksigen
6) Isobar
Isobar adalah unsur yang bilangan massanya sama, tetapi berbeda
nomor atomnya. Contoh: dengan
7) Isoton
Isoton adalah unsur dengan jumlah neutron yang sama. Contoh:
dengan
8) Iso Elektron
Iso Elektron adalah atom/ion dengan jumlah elektron yang sama.
Contoh: Na+ dengan Mg2+ dan K+ dengan Ar.
2. MODEL ATOM
1) MODEL ATOM JOHN DALTON
Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di
Inggris, melakukan perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton
menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan
Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal. Dalam renungannya
Dalton mengemukakan postulatnya tentang atom:
a. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan
atom
b. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama
c. Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula

d. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan
reaksi kimia, atom tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat
dihancurkan
e. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut
molekul
f. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap
g. Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari
unsur-unsur yang terlihat.
Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
a. Hukum Kekekalan Massa ( hukum Lavoisier ) : massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama.
b. Hukum Perbandingan Tetap ( hukum Proust ) : perbandingan massa
unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
Kelemahan Model Atom Dalton :
a. Tidak dapat membedakan pengertian atom den molekul. Dan atom
ternyata bukan partikel yang terkecil.
b. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan
unsur yang lain
c. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi
d. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan
2) MODEL ATOM J.J. THOMPSON
Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati electron. Dia
menemukan bahwa semua atom berisi elektron yang bermuatan negatif.
Dikarenakan atom bermuatan netral, maka setiap atom harus berisikan
partikel bermuatan positif agar dapat menyeimbangkan muatan negatif dari
elektron. Menurutnya atom :

a. atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya tersebar


elektron-elektron seperti kismis.
b. jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat
netral.

Kelebihan Model Atom Thomson


Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom.
Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan Model Atom Thomson
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
negatif dalam bola atom tersebut.
3) MODEL ATOM RUTHERFORD
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar pada
lempeng emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis
model atom Rutherford.
a. atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang
massanya merupakan massa atom tersebut.
b. elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut.
c. banyaknya elektron dalam atom sama dengan banyaknya proton dalam inti
dan ini sesuai dengan nomor atomnya.
Kelemahan Model Atom Rutherford :
a. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti
memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya,
lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel
pada inti.

b. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron
dan cara rotasinya terhadap ini atom.
c. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom
menjadi tidak stabil.
d. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
4) MODEL ATOM NIELS BOHR
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa
elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu
yang disebut kulit atom. Model atom Bohr merupakan penyempurnaan dari
model atom Rutherford.
a. Elektron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat
energy (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energy.
b. Elektron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan
memancarkan energi, atau sebaliknya.
Kelemahan Model Atom Niels Bohr :
a. Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung
satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang
berelektron banyak.
b. Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul
melalui ikatan kimia.
5) MODEL ATOM MODERN
Dikembangkan berdasarkan Teori Mekanika Kuantum yang
disebut mekanika gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli yaitu :
a. Louis Victor de Broglie
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi
dan sebagai gelombang.

b. Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai
partikel dan gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang
mengelilingi inti hanya dapat ditentukan dengan kemungkinan
kemungkinan saja.
c. Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr)
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan
menggunakan prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang
mengelilingi inti terdapat di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di
sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan
dengan kemungkinan terbesar.
Model Atom Modern :
1. Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron
sedangkan elektron-elektron bergerak mengitari inti atom dan berada pada
orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom.
2. Orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi
tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
3. Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan
kuantum.
a. Orbital digambarkan sebagai awan elektron yaitu : bentuk-bentuk ruang
dimana suatu elektron kemungkinan ditemukan.
b. Semakin rapat awan elektron maka semakin besar kemungkinan elektron
ditemukan dan sebaliknya.

3. BILANGAN KUANTUM

Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom,


digunakan 4 bilangan kuantum.
1) Bilangan Kuantum Utama (n), yaitu menyatakan nomor kulit.
a. Elektron pada kulit ke-1 memiliki harga n = 1
b. Elektron pada kulit ke-2 memiliki harga n = 2
c. Elektron pada kulit ke-3 memiliki harga n = 3
2) Bilangan Kuantum Azimuth (l), yaitu menyatakan nomor subkulit.
a. Elektron pada subkulit s memiliki harga l = 0
b. Elektron pada subkulit p memiliki harga l = 1
c. Elektron pada subkulit d memiliki harga l = 2
d. Elektron pada subkulit f memiliki harga l = 3
3) Bilangan Kuantun Magnetik (m), yaitu menyatakan nomor orbital.
Subkuli Harga masing-masing
t
s(l=

orbital
0

0)

-1, 0, +1

p ( l = 1)

-2, -1, 0, +1, +2

d ( l = 2)

-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3

f(l=3)
Harga m berkisar antara l sampai + l.
4) Bilangan Kuantum Spin (s), yaitu menyatakan arah rotasi elektron.
s = + s = Elektron bergerak di sekitar sumbu melewati pusatnya. Kedua arah spin
menunjukkan harga yang mungkin untuk bilangan kuantum.
Elektron-elektron pada kulit yang sama memiliki harga n yang sama.
Elektron-elektron pada subkulit yang sama memiliki harga n dan l yang
sama.

Elektron-elektron pada orbital yang sama memiliki harga n, l, dan m yang


sama dan harga s yang berbeda.

4. KONFIGURASI ELEKTRON
Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum
tentu semua orbital ini terisi penuh. Pengisian elektron dalam orbital-orbital
memenuhi beberapa peraturan.antara lain:
1) Prinsip Aufbau : elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat
energi terendah dan seterusnya.
Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s
dilanjutkan dengan 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya dan untuk
mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:
Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:
Atom H : mempunyai 1 elektron, konfigurasinya 1s1
Atom C : mempunyai 6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p2
Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s 2 2s2 2p6 3S2 3p6 4s1.
2) Prinsip Pauli : tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan
keempat bilangan kuantum yang sama.
Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum
utama, azimuth dan magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya
harus berlawanan.
3) Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit
ialah bahwa elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron
sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron.

Contoh:
Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara
Pengisian orbitalnya adalah:
Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah
ke lintasan 2pz, sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak
berpasangan. Oleh karena itu agar semua orbitalnya penuh, maka atom
karbon berikatan dengan unsur yang dapat memberikan 4 elektron.
Sehingga di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4, tetapi tidak terdapat
senyawa CCl3 atau CCl5.
5. JARI-JARI ORBIT
Tiap elektron dapat bergerak mengelilingi inti atom hanya pada
orbit-orbit tertentu yang di izinkan, hal tersebut di sebabkan karena elektron
dalam waktu yang bersamaan berlaku sebagai partikel dan juga sebagai
gelombang.
6. LEVEL ENERGI
Tiap elektron membutuhkan energi untuk dapat pindah dari orbit
yang satu ke orbit yang lain. Orbit pertama(yang paling dekat dengan
inti)menyatakan level energi pertama,orbit ke dua adalah level energi ke-2
dan seterusnya.makin tinggi level energi,makin besar energi elektron dan
makin besar orbitnya.
Jika terdapat energi dari luar seperti panas,cahaya dan radiasi lain
membom atom, maka hal ini akan mengangkat elektron ke level yang lebih
tinggi,dalam kondisi ini atom berada di keadaan eksitasi.
Dimana kondisi ini tidak akan berlangsung lama karena elektron
akan kembali ke level energi semula dengan melepaskan energi yang di
terimanya dalam bentuk panas,cahaya atau radiasi lain.

B.STRUKTUR MOLEKUL
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit
dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan
tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.
1. SEJARAH MOLEKUL
Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan
sejak awal abad ke-19, terdapat beberapa pertentangan di antara para
fisikawan seperti Mach, Boltzmann, Maxwell, dan Gibbs, yang
memandang molekul hanyalah sebagai sebuah konsepsi matematis. Karya
Perrin pada gerak Brown (1911) dianggap sebagai bukti akhir yang
meyakinkan para ilmuwan akan keberadaan molekul.
Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya
pengetahuan atas struktur molekul. Definisi paling awal mendefinisikan
molekul sebagai partikel terkecil bahan-bahan kimia yang masih
mempertahankan komposisi dan sifat-sifat kimiawinya. Definisi ini sering
kali tidak dapat diterapkan karena banyak bahan materi seperti bebatuan,
garam, dan logam tersusun atas jaringan-jaringan atom dan ion yang
terikat secara kimiawi dan tidak tersusun atas molekul-molekul diskret.
2. UKURAN MOLEKUL
Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan
mata telanjang. Kekecualian terdapat pada DNA yang dapat mencapai
ukuran makroskopis. Molekul terkecil adalah hidrogen diatomik (H2),
dengan keseluruhan molekul sekitar dua kali panjang ikatnya (0.74 ).
Satu molekul tunggal biasanya tidak dapat dipantau menggunakan cahaya,
namun dapat dideteksi menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul
dengan ukuran yang sangat besar disebut sebagai makromolekul atau

supermolekul. Jari-jari molekul efektif merupakan ukuran molekul yang


terpantau dalam larutan.
3. RUMUS MOLEKUL
Rumus empiris sebuah senyawa menunjukkan nilai perbandingan
paling sederhana unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai
contohnya, air selalu memiliki nilai perbandingan atom hidrogen
berbanding oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai perbandingan
antara karbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak
menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam molekul tersebut.
Contohnya, dimetil eter juga memiliki nilai perbandingan yang sama
dengan etanol. Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama namun
berbeda susunannya disebut sebagai isomer.
Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai
perbandingan atom-atom penyusun suatu molekul dan tidak memberikan
nilai jumlah atom yang sebenarnya. Rumus molekul menggambarkan
jumlah atom penyusun molekul secara tepat. Contohnya, asetilena memiliki
rumus molekuler C2H2, namun rumus empirisnya adalah CH.
Massa suatu molekul dapat dihitung dari rumus kimianya. Sering
kali massa molekul diekspresikan dalam satuan massa atom yang setara
dengan 1/12 massa atom karbon-12.
4. GEOMETRI MOLEKUL
Molekul memiliki geometri yang berbentuk tetap dalam keadaan
kesetimbangan. Panjang ikat dan sudut ikatan akan terus bergetar melalui
gerak vibrasi dan rotasi. Rumus kimia dan struktur molekul merupakan dua
faktor penting yang menentukan sifat-sifat suatu senyawa. Senyawa
isomer memiliki rumus kimia yang sama, namun sifat-sifat yang berbeda
oleh karena strukturnya yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai