Cara Menghitung PPH WP Badan Terbaru

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Cara Menghitung PPh WP Badan Terbaru

Untuk menghitung Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Badan baik itu yang berbentuk
Perseroan, CV, maupun Yayasan terdapat 3 kriteria dalam menghitung pajak terutangnya.
Sejak berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 yang mulai berlaku sejak
tanggal 1 Juli 2013, penghitungan pajak terutang wajib pajak badan sebagai berikut:
Pertama, untuk wajib pajak yang peredaran bruto dalam satu tahun pajak tidak melebihi Rp.
4.800.000.000,- (Empat Miliar Delapan Ratus Juta Rupiah) maka tarif untuk perhitungan
pajak terutang tahun berikutnya sebesar 1% dari peredaran bruto tiap bulannya, dan termasuk
pajak final sehingga tidak bisa dikreditkan.
Contoh perhitungan PPh WP Badan yang Peredaran Brutonya tidak melebihi Rp.
4.800.000.000,-

Kedua, untuk wajib pajak yang peredaran bruto dalam satu tahun pajak diatas Rp.
4.800.000.000,- s/d Rp. 50.000.000.000,- maka perhitungan pajak terutangnya sesuai dengan
pasal 17 dan 31E Undang-Undang No 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan.
Cara menghitungnya sebagai berikut:
Mendapat Fasilitas = 4.800.000.000 / Peredaran Bruto x Penghasilan Kena Pajak
=yyyyyyyyy
PPh yg mendapat Fasilitas = (50% X 25%) X yyyyyyyyy
= zzzzzzzz
Tidak Mendapat Fasilitas = Penghasilan Kena Pajak - yyyyyyyyy
= aaaaaaaa
PPh yg tidak mendapat Fasilitas = 25% X aaaaaaaa
= bbbbbbbb
Total PPh Terutang = zzzzzzzz + bbbbbbbb
= ccccccccc
Contoh perhitungan PPh Badan yang Peredaran Brutonya di atas Rp. 4.800.000.000,- s/d Rp.
50.000.000.000,-

Ketiga, untuk wajib pajak yang peredaran bruto dalam satu tahun pajak diatas Rp.
50.000.000.000,- maka perhitungan pajak terutangnya sesuai dengan pasal 17 dan 31E
Undang-Undang No 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan.
Cara menghitungnya sebagai berikut: Penghasilan Kena Pajak x 25%

Anda mungkin juga menyukai