Anda di halaman 1dari 22

TTS BPAL

Anna Helena Sabandar


412014009

Nilai 18,5 dari 20


92,5%

1) Jelaskan apa yang dimaksud karakter air limbah dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
karakter air limbah!
Karakteristik air limbah merupakan komponen dan sifat yang menunjukan jenis air limbah.
Komponen yang meliputi karaktistik fisik (warna, kekeruhan, bau, suhu, padatan )karakteristik
kimia (pH, Oksigen terlarut, COD, BOD) dan karakter biologi (mikrob patogen, bakteri koliform).
Faktor yang mempengaruhi antara lain :
- sumber air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga, dan limbah industri ;
- jenis kegiatan yang dilakukan seperti pabrik pewarna baju, air cucian laundry, kegiatan
pabrik tempe an tahu ;
- dan kualitas air limbah yang dipengaruhi karakteristik air limbah, seperti musim hujan yang
mempengaruhi kualitas maupun kuatitas air akibat terjadinya pengenceran.
2) Menurut G Bitton (Wastewater Microbiology), pada air limbah dapat terjadi proses berbagai
proses mikrobiologi sesuai kondisi lingkungan dan nutrien dalam air limbah.
Jelaskan:
(i)
Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam nitrifikasi pada air dan air limbah?
- kosentrasi amonim dan nitrat, faktor ini berpengaruh terhadap fraksi bakteri nitrifikasi
- konsentrasi oksigen di
- pH optimum pada proses ini berkisar 7,5 dan 8,5
- suhu, tingkat pertumbuhan nitrifikasi cenderung dipengaruhi pada suhu dalam kisar 830o, suhu yang optimum untuk pertumbuhan antara 25-30oC
- Rasio BOD / TKN, dalam proses nitrifikasi dibutuhkan rasio BOD di bawah 3. Rasio ini
turut mempengaruhi kecepatan pertumbuhan maksimum dari bakteri nitrat.
- dan senyawa toksisitas ; proses nitrifikasi memiliki sensivitas yang tinggi terhadap
senyawa toksis yang ditemukan dalam sampel air limbah.
(ii) Kondisi seperti apa yang memungkinkan terjadinya denitrifikasi di air limbah!
- konsentrasi nitrat sebagai asepor elektrin yang dibutuhkan untuk proses kecepatan
pertumbuhan nitrat dan mengikuti pola pertumbuhan kinetika monod.
- Pada kondisi anoxic, saat konsentrasi oksigen rendah. Denitrifikasi harus dilakukan dengan
tidak adanya oksigen. Denitrifikasi dapat terjadi dalam gumpalan lumpur aktif dan biofilm
meskipun tingkat yang relatif tinggi oksigen dalam cairan massal. Dengan demikian,
keberadaan oksigen di air limbah mungkin tidak menghalangi denitrifikasi di tingkat mikro
- Adanya materi organic, karena bakteri denitrifikasi harus memiliki donor elektron untuk
melaksanakan proses denitrifikasi.
pH. Dalam air limbah, denitrifikasi yang paling efektif pada pH antara 7,0 dan 8,5 dan
optimal adalah sekitar 7,0
- Suhu. Denitrifikasi dapat terjadi pada 35 -508C. Hal ini juga terjadi pada suhu rendah

Comment [B1]: Jawaban kurang pas.


Nilai 3,7

Comment [B2]: Sedikit kurang lengkap.


Nilai 2,7

(5 - 108C) tetapi pada tingkat yang lebih lambat.


Comment [B3]: Ok. Nilai 3

(iii) Perbedaan antara reduksi nitrat asimilasi dan redukti nitrate desimilasi!
Reduksi nitrat menggunakan enzim assimilatory nitrate reductase yang menggubah nitrit
menjadi ammonia sebagai produk akhirnya, sedangkan redukti nitrasi desimilasi memiliki
produk akhir berupa N 2O yang diubah dari nitrat jd amoiak kemudian diubah lagi menjadi
amonium .
3) Buatlah tabel perbandingan kelebihan dan kekurangan pengolahan biologi dengan sistem
pertumbuhan tersuspensi dan terfiksasi (melekat)!
Kelebihan sistem tersuspensi
- Lumpur aktif :
a. Dapat mengolah air limbah dengan beban
BOD yang cukup besar yaitu 250-300 mg/liter
secara aerobic
b. Tidak memerlukan lahan yang luas
c. Mampu membentuk gumpalan (flok) yang
dapat menjerap bahan anorganik, seperti
logam berat
d. Stabilitas terhadap fluktuasi beban tidak
stabil
e. kosentrasi biomassa dapat dikontrol

Kelebihan terfiksasi (melekat)


Trickling filter :
a. Tidak memerlukan lahan yang terlalu luas
serta mudah pengoperasiannya
b. Sangat ekonomis dan praktis
c. Tidak membutuhkan pengawasan yang
ketat
d. Suplai oksigen dapat diperoleh secara
alamiah melalui permukaan paling atas media.
e. Dapat menghilangkan senyawa BOD organik
(nitrifikasi) secara aerboik (trickilg filter)
-RBC :
a.Mudah dalam pegoperasian & perawatan
b. Tidak membutuhkan banyak lahan serta
sangat ekonomis
c. Untuk kapasitas kecil / paket, dibandingkan
dengan proses lumpur aktif konsumsi energi
lebih rendah.
d.Dapat dipasang beberapa tahap (multi stage)
e. Reaksi nitrifikasi secara biologis oleh bakteri
nitrobacter & nitrosomonas lebih mudah
terjadi, sehingga efisiensi penghilangan
ammonium lebih besar.

Kekurangan tersuspensi :

Kekurangan terfiksasi

Comment [B4]: Ini yg tidak tepat. Nilai


2,1

Lumpur aktif :
a.Perlu pengontrolan yang relatif ketat agar
diperoleh perbandingan yang tepat antara
jumlah makanan dan jumlah mikroorganisme
yang ada. Karena dapat mempengaruhi
kontraksi lumpur
b. Sering menimbulkan bau bila jumlah lumpur
terlalu banyak
c. Banyak menghabiskan suplay oksigen.
d. Terjadi pertumbuhan terdispersi dimana
mikroorganisme tidak mampu membentuk
flok yang cukup besar sehingga sulit
mengendap
e. Terjadi filamentous bulking (pertumbuhan
mikroorganimse filamentous sangat besar
sehingga mengurangi efektifitas kompaksi
lumpur
f. Terjadi pembentukan buih/ foaming karena
adanya senyawa surfactant yang tidak dapat
terurai sehingga pertumbuhan tidak normal.

- Trickling filter :
a. Tidak bisa diisi dengan beban volume yang
tinggi mengingat masa biologi pada filter akan
bertambah banyak sehingga bisa menimbulkan
penyumbatan filter.
b. Timbulnya bau yang tidak sedap
c. Prosesnya sering terganggu oleh lalat-lalat
yang datang menghampiri.
- RBC :
a. Kerusakan pada materialnya seperti as,
coupling, & motor listrik
b. Sensitif terhadap perubahan temperatur
c. Dapat menimbulkan pertumbuhan cacing
rambut, serta kadang-kadang timbul bau yang
kurang sedap.
d. kosentrasi biomasa tidak dapat dikontrol
e. Stabilitas terhadap fluktuasi beban tidak
stabil
f. terjadi penyumbatan (clogging)

4) Coba Anda jelaskan, mengapa pada RBC selalu terjadi perbedaan komunitas pada biofilm yang
terbentuk pada cakram yang ada di bagian ujung limbah masuk dan limbah keluar?
Karena pada cakram pada bagian ujung masuk dan keluar limbah terbentuk biofilm yang
berbeda. Mikroorganisne yang tercelup pada piringan putaran RBC akan menyerap senyawa
organik yang ada dalam air limbah pada permukaan biofilm, ketika piringan berputar pada posisi
di permukaan air maka mikroorgnisme akan menyerap oksigen yang terlarut untuk menguraikan
senyawa organik. Semakin lama proses pertumbuhan mikroorganisme akan semakin tebal
biofilm sehingga melupas dari medium dan terbawa oleh aliran air keluar. Kemudian,
mikrooganisme akan tumbuh lagi dengan sendirinya hingga terjadi keseimbangan sesuai dengan
kandungan senyawa organik yang ada di dalam air limbah. Pembentukan biofilm dan proses
metabolisme yang dilakukan oleh mikrooganisme inilah yang menyebabkan terbentuknya
komunitas yang berbeda. Selain itu, pada proses awal pemasukan limbah pada ujung limbah
tentunya belum terjadi proses metabolisme dan pembentukan bioflim sehingga terjadi
perbedaan komunitas juga. Biasanya bagian utama dari RBC lebih didominasi ciliata sedangkan
bagian berikutnya didominasi silata, amoeba, dan zooflagellata dan bagian terakhir mengandung
siliata, rotifera dan cacing pipih.

Comment [B5]: Ok. Nilai 4

Comment [B6]: Ok. Nilai 3

Jawaban THT Bioteknologi Pengolahan Air Limbah


Sherly Asnath Saukoly
412014018

Nilai 16,7 dari 20


83,5%

1. Karakteristik limbah merupakan suatu sifat limbah yang digunakan untuk mengukur apakah suatu
air limbah dapat digunakan kembali untuk keperluan tertentu ataukah berbahaya bagi
lingkungan. Karakter limbah cair ada 3 yaitu fisik, biologi dan kimia. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi karakteristik air limbah yaitu : sumber limbah, jenis kegiatan, cara penanganan
dan pengolahan limbah.
2. (i) faktor yang berpengaruh dalam nitrifikasi air limbah yaitu
- konsentrasi amonia nitrit, akan berpengaruh terhadap fraksi bakteri nitrifikasi.
- konsentrasi oksigen terlarut berpengaruh terhadap maximum spesific growth rate bakteri
nitrifikasi
- temperatur, tingkat pertumbuhan nitrifiers dipengaruhi oleh suhu dalam kisaran 8-30C.
Suhu optimum telah dilaporkan berada di kisaran 25-30C.
- pH optimal untuk Nitrosomonas dan Nitrobacter terletak di antara 7,5 dan 8.5 Nitrifikasi
berhenti pada atau di bawah pH 6.0.
- Ratio BOD5 / TKN (total Kjeldahl nitrogen), berpengaruh terhadap maximum spesific
growth rate bakteri nitrifikasi.
- Kehadiran bahan kimia beracun, Nitrifiers tergantung pada produk dan substrat inhibisi
dan juga cukup peka terhadap beberapa senyawa beracun yang ditemukan dalam air
limbah. Senyawa yang paling toksik untuk nitrifiers adalah sianida, thiourea,fenol dan
logam berat (perak, merkuri, Kromium, tembaga, nikel dan Seng).
(ii) Denitrifikasi terjadi ketika nitrat tersedia pada kondisi lingkungan yang anaerobik
dimanakebutuhan O2 tinggi. Bakteri yang bertanggung jawab dalam proses denitrifikasi adalah
jenis heterotrof fakultatif. Nitrit dan nitrat sebagai akseptor elektron, sedangkan organik karbon
sebagai donor elektron. Dalam hal kandungan karbon dalam air buangan rendah, biasanya
ditambahkan methanol (CH3OH) sebagai sumber karbon, sedangkan sumber energi diperoleh dari
hasil reaksi anorganik. Bakteri yang melakukan proses denitrifikasi meliputi Achromobacter,
aerobacter, alcaligenes, bacillus, brevibacterium, flavobacterium, micrococcus, proteus,
pseudomona dan spirillum.
(iii) Assimilatory nitrate reduction mengubah nitrat menjadi nitrit dan kemudian menjadi
amonium oleh mikroba. Pada Assimilatory nitrate reduction membutuhkan enzim yang dapat
mengubah nitrat menjadi amonia yang kemudian bersatu ke dalam protein dan asam nukleat
untuk proses biosintesis makromolekul di dalam sel. Mikroba yang berperan dalam proses ini
yaitu Pseudomonas aeruginosa. Sedangkan dissimilatory nitrate reduction merupakan proses
pernafasan anaerobik yang menggunakan nitrat sebagai penerima elektron. Tidak memmerlukan
enzim dalam mengubah nitrat namun dalam proses ini nitrat direduksi menjadi nitrous oksida
dan gas nitrogen. Nitrogen yang bebas selama proses denitrifikasi akan keluar naik dalam bentuk
gelembung karena memiliki kelarutan yang rendah di dalam air. Adapun mikroorganisme yang
terlibatdalam proses ini yaitu bakteri heterotrof dan autotrof.
3.
Pengolahan limbah
Reaktor
pertumbuhan
tersuspensi
(suspended growth

Kelebihan
Di dalam reaktor pertumbuhan tersuspensi,
mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam
keadaan tersuspensi.
Proses lumpur aktif yang banyak dikenal

Kekurangan
Misalnya pada proses lumpur aktif
memerlukan pengontrolan yang relatif
ketat sebab bagian lumpur yang didaur
ulang harus selalu dikontrol jumlahnya

Comment [B1]: ???

Comment [B2]: Jawaban pertanyaan I


& II kurang tepat. Nilai 3

Comment [B3]: OK Nilai 3

Comment [B4]: OK Nilai 6

reaktor)

Reaktor
pertumbuhan lekat
(attached growth
reaktor)

berlangsung dalam reaktor jenis ini. Proses


lumpur aktif terus berkembang
dengan berbagai modifikasinya, antara lain:
oxidation
ditch
dan
kontak-stabilisasi.
Dibandingkan dengan proses lumpur aktif
konvensional, oxidation ditch mempunyai
beberapa kelebihan, yaitu efisiensi penurunan
BOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan
80%-85%) dan lumpur yang dihasilkan lebih
sedikit. Selain efisiensi yang lebih tinggi (90%95%), kontak stabilisasi mempunyai kelebihan
yang lain, yaitu waktu detensi hidrolis total lebih
pendek (4-6 jam). Proses kontak-stabilisasi dapat
pula menyisihkan BOD tersuspensi
melalui
proses absorbsi di dalam tangki kontak sehingga
tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi
dengan pengolahan pendahuluan. Pada Aerated
lagoons memiliki kelebihan yaitu biaya
pemeliharaan rendah, Effluent yang dihasilkan
baik,biaya instalasi awal rendah dan tidak
menimbulkan bau.
Di
dalam
reaktor
pertumbuhan
lekat,
mikroorganisme tumbuh di atas media
pendukung dengan membentuk lapisan film
untuk melekatkan dirinya. Berbagai modifikasi
telah banyak dikembangkan selama ini, antara
lain trickling filter, cakram biologi, filter
terendam, reaktor fludisasi. Dalam modifikasi ini
dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD
sekitar 80%-90%.

agar diperoleh perbandingan yang tepat


antara jumlah makanan dan jumlah
mikroorganisme yang ada.
Sedangkan
pada
oxidation
ditch
membutuhkan lahan yang luas, efisiensi
penurunan zat organik sangat terbatas
dan masih mengandung zat padat
tersuspensi yang tinggi dari adanya algae
(100 200 mg/l), efisiensi tidak stabil
(menurun pada malam hari) karena
proses photosyntesa terhenti.
Pada
Aerated
lagoons
masih
membutuhkan lahan yang luas dan
membutuhkan energi yang besar, karena
disamping untuk suplai oksigen juga
untuk pengadukan secara sempurna,
khususnya yang aerobic penuh.

Misalkan pada trickling filter memiliki


kelemahan yaitu tidak bisa diisi dengan
beban volume yang tinggi mengingat
masa biologi pada filter akan bertambah
banyak sehingga bisa menimbulkan
penyumbatan filter. Disamping itu karena
suplay oksigen secara alamiah maka akan
ada bagian yang tidak terkena oksigen
secara langsung yang akan berakibat
timbulnya kondisi yang anaerobik. Hal ini
bisa berakibat timbulnya bau yang tidak
Comment [B5]: Aspek ekonomi belum
sedap.
dipertimbangkan Nilai 3,2

4.

Di dalam sistem RBC, Reaktor RBC dapat dibuat beberapa tahap (stage) tergantung dari kualitas
air olahan yang diharapkan. Makin banyak jumlah tahapnya efisiensi pengolahan juga makin
besar. Kualitas air limbah di dalam tiap tahap akan menjadi berbeda, oleh karena itu jenis
mikroorganisme pada tiap tiap tahap umumnya juga berbeda. Secara garis besar proses
pengolahan air limbah dengan sistem RBC terdiri dari bak pemisah pasir, bak pengendap awal,
bak kontrol aliran, reaktor/kontaktor biologis putar (RBC), Bak pengendap akhir, bak khlorinasi,
serta unit pengolahan lumpur. Air limbah awalnya masuk pada bak pemisahan pasir untuk
memisahkan sampah, plastik, sampah, kain dan lainnya tertahan pada sarangan (screen) yang
dipasang pada inlet kolam pemisah pasir tersebut. setelah itu masuk pada bak pengendapan
awal dengan mendendapkan padatan tersuspensi. Bak kontrol aliran mengantur debit air
limbah yang melebihi kapasitas dan debit alirannya turun atau kecil. Selanjutnya masuk pada
Kontaktor (reaktor) Biologis Putar media tersebut berupa piringan (disk) tipis dari bahan
polimer atau plastik dengan jumlah banyak, yang dilekatkan atau dirakit pada suatu poros,
diputar secara pelan dalam keadaan tercelup sebagian ke dalam air limbah. Mikro-organisme
akan tumbuh pada permukaan media yang berputar tersebut dan mengurai senyawa organik
dalam air limbah, membentuk suatu lapisan (film) biologis. Film biologis tersebut terdiri dari
berbagai jenis/spicies mikro-organisme misalnya bakteri, protozoa, fungi, dan lainnya. Lapisan

biologis makin lama makin tebal dan kerena gaya beratnya akan mengelupas dengan sedirinya
dan lumpur orgnaik tersebut akan terbawa aliran air keluar. Pada bak pengendap akhir Air
limpasan (over flow) dari bak pengendap akhir relatif sudah jernih, selanjutnya dialirkan ke bak
khlorinasi. Sedangkan lumpur yang mengendap di dasar bak dipompa ke bak pemekat lumpur
bersama-sama dengan lumpur yang berasal dari bak pengendap awal. Didalam bak Khlorinasi
Air olahan atau air limpasan dari bak pengendap akhir diberi kholorine dalam dosis tertentu
karena masih mengandung bakteri coli, bakteri patogen, atau virus. Lumpur yang berasal dari
bak pengendap awal maupun bak pengendap akhir dikumpulkan di bak pemekat lumpur.
setelah dipekatkan lumpur ditampung pada bak tersendiri dan secara periodik dikirim ke pusat
pengolahan lumpur di tempat lain.

Comment [B6]: Anda belum menjawab


pertanyaannya Nilai 1,5

Nilai 12,1 dari 20 60,5%

Nama : Ayundhai Elantra


NIM

: 412014017

TES TENGAH SEMESTER BPAL 19 OKTOBER 2016


THT
1. Karakteristik air limbah adalah sifat pembeda yang menunjukkan kualitas dan sifat air
limbah. Karakter air limbah dipengaruhi oleh sumber limbah dan jenis kegiatan (produk yang
dihasilkan). Seperti misalnya karakter air limbah yang dihasilkan rumah sakit dan pabrik roti
berbeda karena kegiatan yang dilakukan juga berbeda, sehingga karakteristik air limbah yang
Comment [B1]: Jawaban pertanyaan
ke2 ku

dihasilkan juga berbeda.


2. (i) faktor yang mempengaruhi nitrifikasi
-

Ketersediaan NH4+

Bakteri nitrifikasi

Kelembaban tanah

pH

rasio karbon-nitrogen

aerasi dan drainase

waktu penangkapan

Comment [B2]: Rang. Nilai 3,7

(ii) Kondisi yang memungkinkan terjadinya denitrifikasi di air limbah adalah kondisi anoxic,
dimana kondisi anoxic adalah kondisi dimana kadar oksigen rendah.

Comment [B3]: Tidak ada


penjelasannya, dan ada yg
membingungkan (penangkapan apa?) Nilai
1,8
Comment [B4]: ???? Apa hanya itu
saja??? Nilai 1,2

(iii) Nitrat asimilasi : reduksi nitrat menjadi amonium secara langsung.


Nitrat Desimilasi : reduksi nitrat, menjadi amonia daulu, kemudian membentuk amonium.

Comment [B5]: Tidak ada penjelasan


dimana terjadinya? Nilai 1,2

3. Tabel perbandingan kelebihan dan kekurangan pengolahan biologi dengan sistem


pertumbuhan tersuspensi dan terfiksasi (melekat)
Tersuspensi
Kelebihan

- Tidak

Terfiksasi
membutuhkan

untuk

media

mikroorganisme

melekatkan diri
- Tidak

ada

- Lumpur yang dihasilkan sedikit


- Dapat

perbedaan

pengelompokkan

dalam

penyerapan substrat
-

- Pengoperasian mudah

daya larut oksigen dalam air


limbah lebih besar

digunakan

pengolahan

air

untuk
limbah

proses
dengan

konsentrasi rendah maupun tinggi


- Tahan terhadap fluktuasi jumlah air
limbah maupun fluktuasi konsentrasi
- Pengaruh penurunan suhu terhadap

Comment [B6]: Konsentrasi apa

proses ini lebih efisien

sesuai untuk limbah dengan


polutan

efisiensi pengolahan kecil

organik yang

susah

terdegradasi
-

Sistem

tersuspensi

dapat

diterapkan untuk hampir semua


jenis

limbah

cair

industri

pangan, baik untuk oksidasi


karbon, nitrifikasi, denitrifikasi,
maupun eliminasi fosfor secara
biologis.
-

memiliki
modifikasi

fleksibilitas
banyak

dan
dapat

disesuaikan untuk memenuhi


kebutuhan

spesifik

(misalnya

untuk menghilangkan nitrogen).


Kekurangan - membutuhkan area yang luas
- Proses operasional yang rumit
- Membutuhkan energi yang besar
-

Membutuhkan

penanganan

lumpur lebih lanjut.

- Membutuhkan media lekat untuk


mikroorganisme
- Terjadi

perbedaan

pengelompokkan

penyerapan

substrat

Comment [B7]: Tidak jelas. Nilai 3

4. Karena keadaan RBC dapat menghapuskan BOD5, kondisi ini memungkinkan terjadinya
perbedaan komunitas pada biofilm, dimana pada bagian pertama dari RBC didominasi oleh
bakteri siliata, bagian berikutnya didominasi bakteri siliata, amoeba, dan zooflagelata
Euglena, sedangkan bagian ketiga didominasi siliata, rotifera, cacing pipih. Bagian-bagian ini
terbentuk memalui proses dari awal masuknya limbah, terus menerus mengalami
perubahan dingga terbentuk bagian ketiga.

Comment [B8]: Anda belum menjawab


yg ditanakan 1,2

Nilai 11,6 dari


20 55,3%
TTS BPAL
Nama : Vanessa D. Salawane
NIM

: 412013008

1. Karakter air limbah adalah sifat-sifat tertentu dari air limbah yang dapat membedakan air
limbah yang satu dengan air limbah yang lainnya. Karakteristik air limbah berupa charge,
flow, komposisi, toxicity dan biodegrabilitas. Karakteristik air limbah dapat diketahui
berdasarkan karakter fisik, kimia dan biologi. Parameter yang diukur pada karakteristik fisika
berupa total solid (TS), total suspensi solid (TSS), warna, kekeruhan, temperatur, bau, dan
minyak lemak. Sedangkan parameter karakterisasi kimia meliputi Biologycal Oxygen Demand
(BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen (DO), pH, logam berat. Kemudian
karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air. Parameter yang digunakan
adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung dari air limbah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air limbah adalah :
- Volume ; Semakin banyak volume air yang bercampur dengan limbah semakin kecil
konsentrasi pencemar.
- Kepadatan penduduk ; Hal ini dikaitkan dengan tingkat kesadaran penduduk dalam
memelihara lingkungan yang sehat dan bersih. Semakin padat penduduk suatu
lingkungan semakin banyak limbah yang harus dikendalikan.
- Frekuensi pembuangan air limbah
- Lingkungan ; lingkungan seperti peternakan, perkebunan, hutan dsb akan
mempengaruhi karakteristik limbah. Beberapa limbah dalam kondisi tertentu akan
menetralisi limbah secara alami.
- Musim
- Ukuran komunitas
2. i) Faktor-faktor yang berpengaruh dalam nitrifikasi pada air dan air limbah antara lain :
konsentrasi amonia/nitrat, konsentrasi oksigen, pH, temperatur, BOD5/TKN ratio dan adanya
toxic chemicals.
ii) Kondisi yang memungkinkan terjadinya denitrifikasi di air limbah adalah kondisi dimana
terdapat konsentrasi nitrat, kondisi anoxic, adanya kehadiran materi organik (Bakteri
denitrifikasi harus memiliki donor elektron untuk melaksanakan proses denitrifikasi),
temperatur ( denitrofikasi berlangsung pada 35-50C. Denitrifikasi juga terjadi pada suhu
rendah, 5-10C.), kemudian pengaruh jejak logam (Denitrifikasi adalah mudah dirangsang
dengan adanya molibdenum dan selenium, yang aktif dalam pembentukan dehidrogenase
format, salah satu enzim yang terlibat dalam metabolisme metanol)
iii) Perbedaan antara reduksi nitrat asimilasi dan redukti nitrate desimilasi
Pada proses reduksi nitrat asimilasi nitrat dirubah nitrit dan kemudian menjadi ammonia
sebagai produk akhirnya. Reduksi nitrat asimilasi menggunakan beberapa enzim untuk
mengkonversi nitrat menjadi ammonia diantaranya yaitu assimilatory nitrate reductase.
Aktivitas oleh enzim ini tidak dipengaruhi oleh oksigen. Pada reduksi nitrat diasimiliasi
produk akhir dari nitrat menjadi N2O dan akhirnya nitrogen. Produk akhirnya merupakan
nitrogen dengan kadar air rendah sehingga mudah terlepas dalam bentuk gas di udara.

Comment [B1]: Jawaban pertanyaan I


ada yg tdk tepat (parameter yg diukur).
Jawaban ke2 kurang tepat. Nilai 3

Comment [B2]: Tanpa penjelasan Nilai


1,5

Comment [B3]: Apa maksudnya?

Comment [B4]: (ii) OK, Nilai 2,7. (iii)


kurang sedikit Nilai 2,6

3. Kelebihan
Biakan tersuspensi

Biakan terfiksasi

-Dapat digunakan untuk pengolahan BOD


dalam jumlah besar (sistem lumpur aktif)
-tidak memerlukan tempat yang besar
(sistem lumpur aktif)
-dapat digunakan untuk air limbah dalam
jumlah besar (sistem lumpur aktif)
-

-pengolahannya mudah karena tidak perlu


dilakukan dalam sirkulasi lumpur
-mengurangi masalah bulking
-lumpur yang dihasilkan sedikit
-dagat digunakan untuk pengolahan air
limbah dengan konsentrasi rendah dan
tinggi karena sistem biofilm
-dapat tahan terhadap fluktuasi jumlah air
limbah dan fluktuasi konsentrasi
-penurunan
suhu
pada
efisiensi
pengolahan kecil

Comment [B6]: Masalah ekonomi tidak


diperhatikan. Nilai 3

Comment [B5]: ????

Kekurangan
Biakan tersuspensi

Biakan terfiksasi

-dapat terjadi bulking pada lumpur aktif


-terjadi buih
-jumlah lumpur yang dihasilkan cukup
banyak
-mikroorganisme tidak membentuk flok
yang cukup besar tetapi terdispersi
menjadi flok yang kecil sehingga effluent
tetap keruh
-terbentuk mikroorganisme filamtentous
dalam jumlah banyak sehingga mengurangi
efektifitas kontraksi lumpur

-pada sistem dengan tricking filter dapat


timbull lalat dan bau dari reaktor
-dapat terjadi pengelupasan lapisan
biofilm dalam jumlah besar karena beban
organic sehingga mengurangi daya adeshi
dari biofilm dan terjadi pengelupasan
-pada sistem RBC kandungan BOD kadang
masih tinggi
-sensitif terhadap perubahan suhu

4. Pada sistem RBC pengolahan air limbah dilakukan melalui pembentukan biofilm pada
piringan tipis yang diputar dalam keadaan tercelup sebagian. Mikroorganisme akan
menyerap senyawa organik pada air limbah yang mengalir di permukaan biofilm.
Pertumbuhan mikroorganisme makin lama makin tebal dan akan membentuk komunitas
mikroorganisme yang berbeda-beda. Anaerob pada bagian dalam dan aerob pada bagian
dalam biofilmnya. Lama kelamaan biofilm yang semakin tebal tersebut akan mengelupas dan
terbawa aliran air keluar. Selanjutnya akan tumbuh lagi biofilm yang baru membentuk
kesetimbangan sesuai dengan kandungan senyawa organic dalam air limbah. Oleh karena itu
biofilm yang terbentuk pada ujung limbah masuk dan limbah keluar akan berbeda.
Pertumbuhan mikroorganisme yang membuat biofilm makin lama makin tebal yang akan
membuat terbentuknya komunitas yang berbeda pada ujung masuk dan keluarnya cakram.
Mekanisme pengolahan senyawa organik pada RBC membentuk komunitas biofilm yang
berbeda di ujung masuk dan keluar cakram ditunjukan pada gambar dibawah.

Comment [B7]: Mengapa? Anda tidak


menjawab pertanyaannya Nilai 1,5

C. Novitaria Dinda K.
412014002
Jawaban THT BPAL

Nilai 15,4 dari


20 77%

1. Jelaskan apa yang dimaksud karakter air limbah dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
karakter air limbah!
Karakter air limbah merupakan komposisi dan sifat pembeda yang menunjukkan kualitas air limbah
yang selanjutnya digunakan untuk menentukan jenis pengelolaan yang akan dilakukan berdasarkan
jenis/ karakteristik limbah. Faktor yang mempengaruhi karakter air limbah yaitu sumber limbah dan
jenis kegiatan. Sumber limbah dan jenis kegiatan tentu saja akan sangat mempengaruhi karakter
limbah yang dihasilkan. Sebagai contoh limbah dari aktivitas pabrik tekstil bila dibandingkan dengan
limbah pada rumah sakit/sekolahan akan sangat berbeda karakteristiknya sehingga dibutuhkan
pengolahan limbah yang berbeda pula.
2. (i) Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam nitrifikasi pada air dan air limbah?
Konsentrasi amonia dan nitrit, rasio BOD5, konsentrasi oksigen terlarut, suhu dan pH.
(ii) Kondisi seperti apa yang memungkinkan terjadinya denitrifikasi di air limbah !
Pada kondisi anaerobik, karena bakteri yang terdapat pada proses denitrifikasi tidak memerlukan
oksigen, justru ketika dalam proes tersebut terdapat oksigen maka bakteri tersebut akan mati
sehingga pada proses denitrifikasi dikondisikan tertutup dan tidak terdapat oksigen.
(iii) Perbedaan antara reduksi nitrat asimilasi dan redukti nitrate desimilasi!
Reduksi nitrat asimilasi
: nitrat diubah menjadi nitrat kemudian menjadi amonium
oleh
mikroorganisme. Dalam proses ini melibatkan enzim yang mengubah NO3menjadi NH3- . aktivitas dalam reduksi nitrs asimilasi tidak dipengaruhi oleh oksigen.
Reduksi nitrat desimilasi
: nitrat direduksi menjadi nitrius oxide (N2O) dengan gas
nitrogen (N2). Proses ini bersifat anaerob dimana NO3- digunakan sebagai penerima
elektron .

3. Buatlah tabel perbandingan kelebihan dan kekurangan pengolahan biologi dengan sistem
pertumbuhan tersuspensi dan terfiksasi (melekat)!
Tabel 1. kelebihan dan kekurangan pengolahan biologi dengan sistem pertumbuhan tersuspensi
Kelebihan
Kekurangan
1. Tidak membutuhkan media untuk tempat 1. harus ada sistem aerasi yang baik
pelekatan mikrob
2. Proses pembentukan flok universal
2. perlu pengontrolan yang relatif ketat
3. tidak ada perombakan unsur-unsur tertentu 3. harus selalu dijaga antara jumlah makanan
sehingga proses lebih cepat
dan jumlah mikroorganisme yang ada agar
diperoleh perbandingan yang tepat.
4. mampu menstabilkan limbah secara aerobik.
4. Sering menimbulkan bau bila jumlah lumpur
terlalu banyak
5. tidak memerlukan lahan yang luas
5. Banyak menghabiskan suplay oksigen
6. Mampu membentuk gumpalan (flok) yang Ekonomi????
dapat menjerap bahan anorganik, seperti logam
berat

Comment [B1]: Apa bedanya dg


kualitas? Jawaban ke2 kurang. Nilai 3,5

Comment [B2]: Tidak ada penjelasan


Nilai 1,8

Comment [B3]: Hanya ini saja? Nilai 1,8

Comment [B4]: Kurang lengkap utk yg


asimilasi nilai 2,7

Tabel 2. kelebihan dan kekurangan pengolahan biologi dengan sistem pertumbuhan terfiksasi
Kelebihan
Kekurangan
1. Mudah dalam pegoperasian & perawatan
1. Membutuhkan membutuhkan media untuk
tempat pelekatan mikrob
2. Dapat dipasang beberapa tahap (multi stage)
2. Dapat menimbulkan pertumbuhan cacing
rambut, serta kadang-kadang timbul bau yang
kurang sedap
3. Reaksi nitrifikasi secara biologis oleh bakteri 3. Ada plot-plot perombakan unsur-unsur
nitrobacter & nitrosomonas lebih mudah terjadi, tertentu terlebih dahulu, sehingga proses lebih
sehingga efisiensi penghilangan ammonium lebih lama.
besar.
4. Coba Anda jelaskan, mengapa pada RBC selalu terjadi perbedaan komunitas pada biofilm yang
terbentuk pada cakram yang ada di bagian ujung limbah masuk dan limbah keluar?
Karena pada RBC terdapat beberapa tahapan. Pada tahapan-tahapan tersebut terdapat
perbedaan kekayaan sumber nutrisi, semakin keujung nutrisi akan semakin berkurang,dan terjadi
perbedaan kondisi aerob menjadi anaerob. Pada ujung akhir mikrob yang hanya dapat tumbuh ialah
mikrob yang tahan hidup di daerah miskin nutrien dan pada kondisi anaerob. Air limbah akan
melalui beberapa sistem kerja seperti pertama melalui bak pemisah pasir, bak pengendap awal, bak
pengatur debit, kontaktor (reaktor) biologis putar, bak pengendap akhir, bak khlorinasi, dan bak
pemekat lumpur. Pada tahapan-tahapan tersebut terdapat perlakuan tertentu yang menyebabkan
komunitas pada biofilm pada tiap-tiap tahapan berbeda. Hal ini disebabkan juga oleh waktu tinggal
pada tipa-tiap bak berbeda sehingga biofilm yang terbentuk akan berbeda komunitasnya.

Comment [B5]: Kekurangan ditinjauan


ekonomi Nilai 3,2

Comment [B6]: Kurang menjelaskan


yang dimaksud Nilai 2,4

Jawaban TTS

Nilai 18,7 dari 20


93,5%

Nama : Joko Sulistyo Wartanto


NIM

: 412016803

1. Karakter air limbah adalah Sifat sifat air limbah yang meliputi kecepatan alir, komposisi atau
kandungan fisika, Kimia dan biologi.
Faktor yang mempengaruhi Karakter air limbah adalah:
a. Sumber dari air limbah tersebut,
dimana sumbernya berasal dari :
tempat tinggal (perumahan, hotel dll) ,
Fasilitas Institusional seperti Rumah sakit, sekolah, penjara dll.
Fasilitas kegiatan bisnis Pertokoan perbelanjaan dan industry.
b. Kegiatan dan materi atau bahan yang digunakan oleh sumber dari limbah tersebut berasal
2. (I) Faktor-faktor yang mempengaruhi Nitrifikasi pada air dan air limbah adalah:
a. Kandungan amonia dan Nitrit.
Amonia dan nitril menjadi nutrisi bagi proses nitrifikasi
b. Oksigen.
c. Suhu.
Suhu optimal adalah 25 s/d 30 o C
c. pH
PH optimum pada nitrifikasi antara 7,5 dan 8,5, dan nitrifikasi akan berhenti jika pH di
bawah 6. Maka kondisi pH harus terkendali dengan baik.
d. Rasio BOD 5
e. Senyawa Beracun
Menjadi penghambat pada nitrifikasi.
(II). Kondisi yang memungkinkan terjadinya Denitrifikasi pada air limbah adalah:
a. Kondidsi dimana harus terdapat nitrat.
b. Kondisi anaerob, karena kehadiran oksigen akan menjadi pesaing baginitrat sebagi
sumber aseptor electron.
c. Kondisi adanya bahan organic, dimana bahan organic akan berfungsi sebagai Donor
Electron untuk proses nitrifikasi.
d. Kondisi pH yang sesuai yaitu 7 sampai dengan 8,5
e. Kondisi suhu yang sesuai yaitu 35 sampai dengan 50 oC

Comment [B1]: Betul. Nilai 4

Comment [B2]: Penjelasan kurang


sedikit, ttg BOD5. Nilai 2,7

Comment [B3]: Penjelasan kurang


sedikit di Nitrat mengapa? Nilai 2,7

(III). Perbedaan antara reduksi nitrat amilasi dan Reduksi nitrat desimilasi adalah:
Reduksi nitrat amilasi Mengubah nitrat menjadi Nitrit kemudian menjadi ammonium
oleh tanaman atau bakteri. Reduksi nitrat amlasi melibatkan beberapa enzyme, dan tidak
terpengaruh adanya Oksigen.
Reduksi Nitrat Desimilasi mengubah nitrat menjadi nitrous oxide (N2O)dan gas Nitogen
(N2 ). Prosen ini berlangsung secara Anaerob dimana nitrat berfungsi sebagai aseptor electron.

Comment [B4]: Ok Nilai 3

3. Perbandingan kelebihan dan kekurangan pengolahan limbah biologi dengan system tersuspensi
dan terfiksasi adalah
Parameter
tersuspensi
terfiksasi
Kebutuhan energi

tinggi

rendah

Tingkat pengolahan

60 -90 %

95 %

Produksi lumpur

Tinggi

rendah

Stabilitas proses (terhadap


toksis dan perubahan beban)

Sedang sampai tinggi

Rendah sampai sedang

Kebutuhan Nutrient

Tinggi

Rendah

Bau

Tidak berpotensi
menimbulkan bau

Berpotensi menimblkan bau

Produksi biogas

Tidak ada

Ada (Dapat dimanfaatkan


sebagai sumber energi

Waktu

2 4 minggu

2 4 Bulan

4. Pada RBC Selalu terjadi perbedaan komunitas pada biofilm yang terbentuk pada cakram bagian
ujung masuk dan keluar hal ini disebabkan: karena pada pengolahan limbah system RBC dari
ujung limbah masuk dan keluar terjadi perbedaan jenis nutrient/substrat yang ada.
Pada bagian ujung masuk media masih kaya dengan nutrisi sehingga komunitas yang
ada adalah bakteri dan fungi.
Pada bagian berikutnya dengan pertumbuhan bioflm maka difusi carbon organic dan
oksigen terhalang, sehingga kondisi anaerob. Pada kondisi anaerob ini bakteri akan mati an
terjadi pengelupasan atau pelepasan biofilm kemudian poulasi Protozoa dan metazoan (siliata
dan zooflagella) akan berkembang
Bada bagian ujung keluar protozoa masih ada kemudian akan muncul retifera dan
cacing.

Comment [B5]: Kekuranglengkapan di


poin tinjauan ekonomi nilai 3,8

Comment [B6]: Penjelasan di bagian


tengah membingungkan Nilai 2,7

Nama : R. Estiningtyas Damayanti


NIM : 412014005

17,3 dari 20
86,5%

1. Karakteristik air limbah adalah sifat yang membedakan yang digunakan untuk menunjukkan
kualitas suatu air.
Faktor yang mempengaruhi karakter air limbah adalah sumber limbah dihasilkan (hotel,
perumahan, industry dan lainnya )dan jenis kegiatan yang dilakukan.
2. a. faktor yang berpengaruh dalam nitrifikasi air dalam air limbah adalah kosentrasi ammonia
dan nitrit, Rasio BOD5, Konsentrasi Oksigen Terlarut, Suhu dan pH.
b. Kondisi yang memungkinkan terjadinya denitrifikasi di air limbah adalah dengan kondisi
anaerobic, karena bakteri yang ada dalam proses denitrifikasi adalah bakteri yang tidak
memerlukan oksigen dalam aktivitasnya, bahkan apabila ada oksigen dapat menyebabkan
kematian bakteri. Sehingga dalam proses denitrifikasi memerlukan bioreactor tertutup.
Selain itu, proses denitrifikasi perlu dilakukan penambahan senyawa karbon organik dari luar
yang digunakan sebagai sumber electron (electron donor).
c. perbedaan reduksi nitrat asimilasi dengan reduksi nitrat desimilasi adalah
reduksi nitrat asimilasi
: nitrat diubah menjadi nitrit dan kemudian menjadi
ammonium oleh mikroorganisme. Dalam proses ini melibatkan enzim yang mengubah
NO3- menjadi NH3. Aktivitas dalam reduksi nitrat asimilasi tidak dipengaruhi oleh
oksigen.
Reduksi nitrat desimilasi
: nitrat diubah direduksi menjadi nitrious oxide (N 2O)
dan gas nitrogen (N2). Dalam proses ini bersifat anaerobic dimana NO 3- digunakan
sebagai penerima electron. Mikrooganisme yang terlibat adalah aerobic autotrophic dan
heterotrophic yang dapat berubah menjadi anaerobic pada saat nitrat digunakan
sebagai penerima electron.
3. Tabel perbandingan kelebihan dan kekurangan pengolahan limbah biologi dengan sistem
pertumbuhan tersuspensi dan terfiksasi adalah
Parameter
Tersuspensi
Terfiksasi
Media

Tidak membutuhkan media


sebagai tempat pelekatan
mikrob

Membutuhkan media untuk


pelekatan mikrob

Kebutuhan energi

tinggi

Rendah

Tingkat pengolahan

60 -90 %

95 %

Produksi lumpur

Tinggi

Rendah

Kebutuhan Nutrient

Tinggi

Rendah

Bau

Tidak berpotensi

Berpotensi menghasilkan bau

Comment [B1]: Jawaban pertanyaan I


dan ke2 kurang. Nilai 3
Comment [B2]: Penjelasannya ? Nilai
2,1

Comment [B3]: Apakah hanya ini ? Nilai


2,7

Comment [B4]: OK Nilai 3

Comment [B5]: Tinjauan ekonomi


belum ada Nilai 3,8

menghasilkan bau
Produksi biogas

Tidak ada

Ada

Waktu

2 4 minggu

2 4 Bulan

4. Pada RBC terjadi perbedaan komunitas biofilm di ujung limbah masuk dan limbah keluar karena
adanya perbedaan nutrisi atau substrat yang ada. Pada saat air limbah masuk masih terdapat
kandungan nutrisi yang lengkap sehingga dapat membuat kebanyakan bakteri tumbuh pada
ujung air limbah masuk. Pada tahapan selanjutnya air limbah memiliki kandungan nutrient yang
tidak banyak dan menyebabkan mikroorganisme tertentu yang dapat tumbuh dengan nutrient
yang tersisa. Pada saat biofilm difusi karbon organik dan oksigen terhalang maka menyebabkan
kondisi menjadi anaerob maka bakteri mengalami kematian dan mengelupas. Sehingga
menyebabkan munculnya protozoa dan metazoa. Sehingga pada biofilm akan menghasilkan
perbedaan komunitas.
Selain itu, efek kekuatan gesekan hidrolik dari air limbah yang lebih kuat pada salah satu sisi
dibanding dengan kekuatan pelekatan biofilm pada permukaan media, sehingga koloni yang
pelekatannya tidak kuat akan terbawa arus air limbah.

Comment [B6]: Apakah benar? Justru


pada limbah masuk. Kadang toksik bg
bakteri

Comment [B7]: Penjelasan bagian


tengah membingungkan. Nilai 2,7

Nama : Rut Christine


NIM : 412014021

17,1 dari
20
85,5%

1. Karakter air limbah adalah komposisi dan sifat (fisik, kimia, dan biologi) yang terkandung dalam
limbah cair, ditentukan berdasarkan sumber asal limbah, dan akan mempengaruhi kapasitas
(kualitas dan kuantitas) dari suatu air limbah.
Faktor yang mempengaruhi karakter air limbah yaitu sumber air limbah (industri dan domestik),
tingkat toksisitasnya, jumlah dan laju limbah, komposisi fisika, kimia, dan biologi, serta
kemampuannya untuk dapat terdegradasi.
2. a. faktor yang berpengaruh pada proses nitrifikasi air limbah yaitu
- konsentrasi ammonia atau nitrogen yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
nitrosomonas dan nitrobacter
- konsentrasi oksigen terlarut dalam tanki aerasi pada sistem lumpur aktif menjadi faktor
penting dalam kontrol proses nitrifikasi (nilai OD<2 mg/l). Oksigen dibutuhkan untuk
merubah ammonia menjadi nitrat, yang mana nitrat akan digunakan menjadi aseptor
elektron oleh bakteri sebagai sumber karbon
- suhu berpengaruh pada kecepatan pertumbuhan nitrifier, yang mana suhu optimum untuk
pertumbuhan bakteri adalah 25-30C
- range pH untuk pertumbuhan optimum bakteri nitrifier yaitu 7,5-8,5. Proses nitrifikasi akan
terhenti jika pH dibawah 6. Sifat alkalinitas akan hilang akibat oksidasi ammonia oleh
nitrifier, oleh karena itu perlu jumlah alkalinitas yang cukup untuk menyeimbangkan
produksi keasaman dari proses nitrifikasi, caranya dapat menggunakan aerasi atau
penambahan jeruk nipis
- peningkatan ratio BOD5 searah dengan peningkatan fraksi organisme penitrifkasi
- penghambatan oleh zat-zat beracun. Nitrifier bergantung pada substrat penghambat dan
komponen toxic yang ditemukan pada air limbah.
b. kondisi yang memungkinkan terjadi denitifikasi pada air limbah :
- konsentrasi nitrogen sebagai aseptor electron yang dibutuhkan untuk kecepatan
pertumbuhan bakteri denitrifikasi dan mengikuti pola pertumbuhan kinetika monod.
- kondisi anoxik. Denitifikasi akan terjadi pada saat oksigen tidak ada yaitu di dalam flok
lumpur aktif dan biofilm. Oksigen akan berkompetisi dengan nitrat sebagai aseptor elektron
pada proses respirasi sehingga menghalangi denitrifikasi terjadi.
- keberadaan materi organik sebagai donor electron diperlukan oleh bakteri denitrifikasi,
sebagai contoh methanol dan ethanol yang biasa digunakan sebagai salah satu sumber
karbon dalam denitrifikasi.
- pH optimum antara 7.0-8.5 untuk membuat keadaaan alkali dalam proses denitrifikasi.
- range suhu antara 35-50C adalah keadaan optimum untuk memungkinkan terjadi
denitfikasi
- efek sisa-sisa logam terutama keberadaan Molibdenum dan selenium untuk menstimulasi
denitrifikasi yaitu mengaktivasi pembentukan enzim formate dehydrogenase dan nitrat
reductase

Comment [B1]: Jawaban pertanyaan I


dan ke2 tercampur. Nilai 3,7

Comment [B2]: Yang terakhir


maksudnya apa? Nilai 2,4

adanya bahan kimia beracun, yang mana memicu proses denitrifikasi karena bakterinya
kurang sensitif bila dibandingkan bakteri nitrifier.
c. Pada proses reduksi nitrat asimilasi nitrat dirubah nitrit dan kemudian menjadi ammonia
sebagai produk akhirnya. Reduksi nitrat asimilasi menggunakan beberapa enzim untuk
mengkonversi nitrat menjadi ammonia diantaranya yaitu assimilatory nitrate reductase.
Aktivitas oleh enzim ini tidak dipengaruhi oleh oksigen. Pada reduksi nitrat diasimiliasi
produk akhir dari nitrat menjadi N 2O dan akhirnya nitrogen. Produk akhirnya merupakan
nitrogen dengan kadar air rendah sehingga mudah terlepas dalam bentuk gas di udara.
3. Kelebihan
Biakan tersuspensi
Biakan terfiksasi
-Dapat digunakan untuk pengolahan BOD -pengolahannya mudah karena tidak perlu
dalam jumlah besar (sistem lumpur aktif)
dilakukan dalam sirkulasi lumpur
-tidak memerlukan tempat yang besar -mengurangi masalah bulking
(sistem lumpur aktif)
-lumpur yang dihasilkan sedikit
-dapat digunakan untuk air limbah dalam -dagat digunakna untuk pengolahan air
jumlah besar (sistem lumpur aktif)
limbah dengan konsentrasi rendah dan tinggi
karena sistem biofilm
-dapat tahan terhadap fluktuasi jumlah air
limbah dan fluktuasi konsentrasi
-penurunan suhu pada efisiensi pengolahan
kecil
Kekurangan
Biakan tersuspensi
-dapat terjadi bulking pada lumpur aktif
-terjadi buih
-jumlah lumpur yang dihasilkan cukup
banyak
-mikroorganisme tidak membentuk flok yang
cukup besar tetapi terdispersi menjadi flok
yang kecil sehingga effluent tetap keruh
-terbentuk mikroorganisme filamtentous
dalam jumlah banyak sehingga mengurangi
efektifitas kontraksi lumpur

Biakan terfiksasi
-pada sistem dengan tricking filter dapat
timbull lalat dan bau dari reaktor
-dapat terjadi pengelupasan lapisan biofilm
dalam jumlah besar karena beban organic
sehingga mengurangi daya adeshi dari
biofilm dan terjadi pengelupasan
-pada sistem RBC kandungan BOD kadang
masih tinggi
-sensitif terhadap perubahan suhu

4. Pada sistem RBC pengolahan air limbah dilakukan melalui pembentukan biofilm pada piringan
tipis yang diputar dalam keadaan tercelup sebagian. Mikroorganisme akan menyerap senyawa
organik pada air limbah yang mengalir di permukaan biofilm. Pertumbuhan mikroorganisme
makin lama makin tebal dan akan membentuk komunitas mikroorganisme yang berbeda-beda.
Anaerob pada bagian dalam dan aerob pada bagian dalam biofilmnya. Lama kelamaan biofilm
yang semakin tebal tersebut akan mengelupas dan terbawa aliran air keluar. Selanjutnya akan
tumbuh lagi biofilm yang baru membentuk kesetimbangan sesuai dengan kandungan senyawa

Comment [B3]: Yg terakhir


membingungkan Nilai 2,4

Comment [B4]: Ok Nilai 3


Comment [B5]: Tinjauan eonomi belum
disinggung Nilai 3,8

organic dalam air limbah. Oleh karena itu biofilm yang terbentuk pada ujung limbah masuk dan
limbah keluar akan berbeda. Pertumbuhan mikroorganisme yang membuat biofilm makin lama
makin tebal yang akan membuat terbentuknya komunitas yang berbeda pada ujung masuk dan
keluarnya cakram. Mekanisme pengolahan senyawa organik pada RBC membentuk komunitas
biofilm yang berbeda di ujung masuk dan keluar cakram ditunjukan pada gambar dibawah.

Gambar 1. Proses pengolahan senyawa organic dalam air limbah dengan RBC.

Comment [B6]: Mengapa berbeda?


Belum anda jawab pertanyaan nya. Nilai
1,8

Nilai 16,8
dari 20
84%

TTS BPAL
Intan Permatasari
412014023

1. Karakter air limbah merupakan sifat yang dimiliki oleh air limbah baik itu sifat secara fisika
maupun sifat secara kimia. Faktor yang mempengaruhi karakter air limbah adalah komposisi
dari air limbah yang dipengaruhi oleh sumber air limbah itu sendiri. Sumber air limbah bisa
dapat berasal dari tempat tinggal, kegiatan bisnis maupun dari institusi. Selain itu, kuantitas
atau jumlah dari air limbah juga mempengaruhi karakter air limbah yang kemudian akan
mempengaruhi juga kapasitas dan laju air limbah.
2. (i) faktor yang dapat mempengaruhi nitrifikasi diantaranya adalah ketersediaan amonium,
bakteri nitrifikasi, pH, temperatur, oksigen terlarut, dan aerasinya.
(ii) denitrifikasi air limbah mungkin terjadi apabila kondisi lingkungannya sebagai berikut:
Keadaan tanpa oksigen (anoxic)
pH air limbah netral (berkisar 7 atau 8)
ketersediaan karbon
ketersediaan nitrit dan nitrat
oksigen terlarutnya tinggi
temperatur tinggi
pemakaian bahan organik yang berlebih
(iii) reduksi nitrat asimilasi merupakan proses mereduksi nitrat menjadi amonium dan
mengikatnya dalam biomassa, pada reduksi nitrat ini menunjukkan penggunaan nitrat untuk
diubah menjadi amonium karena sebagian besar mikroba memanfaatkan amonium bukan
nitrat. Sementara reduksi nitrat disimilasi terdiri dari dua proses yang terpisah yaitu reduksi
nitrat menjadi amonia dan denitrifikasi. Pada proses disimilasi nitrat menjadi amonia, nitrat
digunakan sebagai aseptor elektron untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk
oksidasi senyawa organik sebagai produk akhirnya yaitu amonium.
3. Kelebihan dan kekurangan sistem pertumbuhan tersuspensi
terfiksasi (melekat):
Sistem Pertumbuhan
Kelebihan
Tersuspensi
Dapat
menampung
limbah dalam volume
yang besar
Mampu membentuk
gumpalan
(flok)
sehingga
mudah
mengendap
Jumlah
biomassa
melimpah
Terfiksasi

Tidak membutuhkan
lahan yang luas

dan sistem pertumbuhan


Kekurangan

Membutuhkan tempat
yang luas
Membutuhkan energi
yang besar
Membutuhkan suplai
oksigen yang tinggi
Unit pengoperasiannya
perlu
diperhatikan
untuk menjaga gradien
konsentrasi
Membutuhkan
pelekatan

media

Comment [B1]: Betul. Nilai 4

Comment [B2]: Tidak ada penjelasan


Nilai @ 2,1 = 4,2

Comment [B3]: OK Nilai 3


Comment [B4]: Belum ada tinjauan dr
segi ekonomi Nilai 3,8

Tidak membutuhkan
energi yang besar
Dapat
dipasang
beberapa
tahap
(misalnya pada RBC)
Reaksi
nitrifikasi
mudah terjadi

Mikroba bisa lepas dari


media
pelekatan
(pengelupasan)
Tidak bisa diisi dengan
beban volume yang
tinggi
Sensitif
terhadap
temperatur

4. Perbedaan komunitas biofilm yang terbentuk pada cakram yang ada di bagian ujung limbah
masuk dan limbah keluar dikarenakan adanya variasi siklus makan bakteri dan
mikroorganisme pembentuk biofilm. Pada bagian ujung limbah masuk komunitas biofilm
belum terjadi proses pengolahan atau waktu tinggal air limbahnya sebentar juga tahap
pembentukan biofilm yang tidak mudah terjadi dimana pada tahap pertama pembentukan
biofilm masih bersifat reversible sedangkan pada cakram yang ada pada bagian ujung limbah
keluar, air limbah sudah mengalami pengolahan beberapa waktu sehingga komunitas biofilm
pasti berbeda dengan cakram pada bagian ujung limbah masuk semakin lama proses
pengoperasian RBC maka akan semakin banyak komunitas mikroorganisme
yang
mendominasi bagian-bagian pada RBC.

Comment [B5]: Belum tepat


jawabannya Nilai 1,8

Anda mungkin juga menyukai