Oleh:
I.
PENDAHULUAN
Laporan keuangan mempunyai peranan penting dalam proses pengukuran
dan
penilaian kinerja perusahaan serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Banyak pihak
seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan lain-lainnya yang
berkepentingan dengan laporan keuangan. Laporan keuangan harus disusun sedemikian rupa
agar dapat memenuhi kebutuhan dari semua pihak yang membutuhkannya. Perkembangan
pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan transparansi kondisi
keuangan perusahaan.
Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun
untuk memenuhi kebutuhan para pengguna. Audit report lag dapat mempengaruhi nilai
informasi suatu laporan keuangan. Informasi akan bermanfaat jika disampaikan tepat waktu.
Informasi yang disajikan tidak tepat waktu dapat mengurangi,
bahkan menghilangkan
kemampuan laporan keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna. Untuk memenuhi
tanggung jawabnya atas pelaporan, auditor harus:
mengetahui kata-kata yang tepat dalam laporan standar auditor dan kondisi-kondisi yang
harus dipenuhi agar laporan itu dapat diterbitkan
memahami jenis-jenis penyimpangan dari laporan standar serta situasi yang sesuai
A. STANDAR PELAPORAN
Standar pelaporan menurut GAAS mencakup empat standar yang berlaku umum,
berikut akan dijelaskan masing masing standar tersebut :
1.
ini
Sumber-sumber GAAP
Frasa prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) meliputi pedoman yang luas serta
ketentuan, aturan, dan prosedur yang spesifik. Tidak ada kompilasi tunggal dari seluruh
prinsip akuntansi yang telah ditetapkan.
Perumusan GAAP
Prinsip-prinsip yang berasal dari sumber ini disebutkan dalam Rule 203 dari AICPACode
of
Professional
akuntansi
yang
dirumuskan
material oleh
oleh
auditor apabila komparabilitas telah dipengaruhi secara material oleh perubahan semacam itu.
a.
Perubahan dalam prinsip itu sendiri, seperti perubahan dari dasar penjualan ke
dasar produksi ketika mencatat pendapatan pertanian.
b.
c.
tertentu
yang
termasuk
dalam
kelompok
konsolidasi.
Suatu
manfaatnya diragukan.
Standar konsistensi tidak mencakup pengaruh terhadap komparabilitas dari hal-hal berikut:
mengenai
laporan keuangan, auditor diisyaratkan untuk menyertakan dalam laporan itu petunjuk, yang
jelas mengenai sifat audit. Hal ini diuraikan dalam kalimat pertama dari paragraf ruang lingkup
laporan auditor melalui frasa sesuai dengan standar audit yang berlaku umum. Dalam
pengertian yang longgar frasa ini dapat diintepretasikan berarti bahwa audit telah
dilaksanakan sesuai dengan standar profesional yang ditetapkan.
Kaitan dengan Laporan Keuangan
Seorang akuntan publik berijasah dapat dikaitkan dengan laporan keuangan yang telah diaudit
atau yang belum diaudit. Bab ini akan membahas laporan yang telah diaudit atua yang belum
diaudit. Seorang akuntan publik (CPA) bersangkutan d engan laporan keuangan yang telah
diaudit apabila ia ditugaskan untuk mengaudit laporan sesuai dengan GAAS dan menerapkan
prosedur audit pada laporan-lapran tersebut. Kaitan ini juga ada bila seorang CPA setuju atas
penggunaan namanya dalam suatu laporan, dokumen, atau komunikasi tertulis yang memuat
laporan keuangan yang telah diaudit.
Tingkat Tanggung Jawab
Persyaratan terakhir adri standar pelaporan keempat adalah bahwa auditor harus
menunjukkan tingkat tanggung jawab yang diembannya atas audit tersebut dan pendapatnya.
Hal ini dilakukan melalui kata-kata seperti kami telah mengaudit. Penggunaan kata-kata ini
tanpa pengecualian berarti bahwa auditor memikul tanggung jawab penuh atau lengkap atas
pekerjaan yang dilakukan dan pendapat yang disampaikan.
B. LAPORAN AUDITOR
Keempat standar audit yang berlaku umum untuk pelaporan dipenuhi dengan menerbitkan
suatu laporan auditor dalam bentuk yang sesuai.
1.
Laporan Standar
Laporan standar adalah laporan yang terdiri dari paragraph pendahuluan, paragraph ruang
lingkup, paragraph pendapat, dan bahasa standar. Laporan standar auditor harus diberi
tanggal per penyelesaian pekerjaan lapangan. Untuk klien berbentuk koperasi,
laporan
dialamatkan kepada dewan komisaris atau pemegang saham, untuk klien bukan koperasi,
alamatnya adalah partner atau pemilik perseorangan. Tanda tangan yang dicantumkan pada
laporan itu umumnya adalah nama kantor itulah yang memikul tanggung jawab atas pekerjaan
dan temuan dari staf profesionalnya.
Unsur-unsur pokok yang harus diperhatikan dalam menyusun laporan audit standar adalah
sebagai berikut:
1) Paragraf pengantar
2) Paragraf scope
3) Paragraf Opini
Mengacu pada unsur-unsur pokok yang dikemukakan diatas maka bentuk Analisis terhadap
kandungan masing-masing paragraf
1.
Paragraf pengantar
Kami telah mengaudit neraca PT. Misal per tanggal 31 Desember 00 serta laporan laba
rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal 31
Desember 00. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manjemen perusahaan. Tanggung
jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit
yang kami lakukan.Dalam paragraph pengantar ini ada beberapa hal yang harus dicermati:
Kami telah mengaudit.
Kalimat ini menegaskan jenis jasa yang diberikan auditor kepada PT. Misalkan Sebelum
diterbitkannya standar profesioanal akuntan publik, kalimat ini dimulai dengan pernyataan,
Kami telah memeriksa. Akan tetapi sejak diterbitkannya SPAP pada tahu 1994 maka
auditor adalah
untuk
Neraca PT. Misal , bukan untuk perusahaan selain dari PT Misal. Neraca per 31 Desember 00
dan , menegaskan bahwa yang diaudit auditor hanyalah Laporan keuangan yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 00 bukan untuk laporan keuangan diluar periode tersebut. Auditor
hanya bertanggung jawab atas opini yang diberikan untuk laporan keuangan yang berakhir
pada tanggal tersebut.
Laporan keuangan adalah tanggung jawab manjemen perusahaan.
Pernyataan ini menegaskan bahwa, yang bertanggung atas laporan keuangan yang diaudit
auditor adalah manajemen perusahaan. Maksudnya adalah, yang bertanggung jawab
menyusun laporan keuangan adalah manajemen perusahaan bukan auditor.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan
audit yang kami lakukan.
Pernyataan ini untuk mempertegas pernyataan diatas, dan lebih mempertegas bahwa
tanggung jawab auditor hanyalah pada opini yang diberikan atas laporan keuangan yang
diauditnya.
2.
bukti penguat,
Auditor juga menilai
prinsip-prinsip
akuntansi
yang
diterapkan manajemen
apakah sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan diterapkan secara konsisten.
Dan auditor juga menilai kewajaran estimasi-estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Misal per tanggal 31 Desember
00, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Dalam paragraph ini auditor memberikan sebuah pernyataan pendapat tentang :
tingkat kewajaran arus kas, diukur dengan prinsip-prinsip akutansi yang berlaku
umum (standar akuntansi keuangan)
dengan GAAP.
Kepastian yang dipertanggungjawabkna sesuai dengan GAAP
Keraguan yang subtansial tentang kelangsungan usaha suatu entitas yang
Apakah bukti yang mencukupi telah diperoleh dalam audit guna mendapatkan dasar
Apabila pengaruh dari suatu hal di mana bukti yang telah diperoleh adalah tidak material, atau
apabila keidak sesuaian dengan GAAP mempunyai pengaruh dari suatu hal di mana bukti
yang tidak mencukupi yang telah diperoleh adalha idak material, atau apabial ketidaksesuaian
dengan GAAP mempunyai pengaruh yang tidak material terhadap
jawaban yang mengiyakan dapat diberikan kepada setiap pertanyaan dalam menerbitkan
suatu pendapat wajar tanpa pengecualian. Jawaban negative atas pertanyaan pertama berarti
ada pembatasan rung lingkup dalam pelaksanaan audit. Demikian pula, Jawaban negative
atas pertanyaan kedua berarti ada ketidaksesuaian yang material dalam GAAP.
Opsi pelaporan dari kedua jenis penyimpangan ini adalah sebagai berikut:
pertimbangan
audit. Apabila
pengaruh
pematasan
ruang
lingkup
atau
ketidaksesuaian demngan GAAP terhadapa laporan keuangan sangat material, maka auditor
kemungkinan besar akan menerbitkan pernyataan penolakan memberikan pendapat atau tau
pendapat tidak wajar.Apabila pengaruhnya tidak sangat material pendapat wajar
dengan
1
0
contoh
pembatasn
yang
diajukan
oleh
klien
adalah
penolakan
untuk
Mengungkapkan dalam paragraf penjelasan pengaruh utama dari hal pokok yang
menjadi pengecualian terhadap posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas, juka
dapat diterapkan. Jika tidak dapat diterapkan, maka laporan itu juga harus
menyatakan hal tersebut.
Jika laporan keuangan dan catatan yang menyertainya tidak dapat mengungkapakan
informasi yang disyaratkan oleh GAAP, maka laporan itu tidak disajikan secara wajar.
Dalam aksus demikian, auditor harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualaian
atau
pendapat
tidak
wajar
karena
ketidaksesuaian
dengan
GAAP, dan
ada
Tren negative
Masalah internal
Masalah eksternal
Jika digunakan hanya diluar Amerika serikat, maka laporan itu dapat berupa (1)
laporan auditor gaya A.S yang dimodifikasi dengan prinsip-prinsip akuntansi Negara
lain atau (2) laporan standar Negara lain.
Jika digunakan baik diluar maupun di amerika Serikat, maka laporan gaya A.S. harus
digunakan dengan pendapt wajar dengan pengecualian atau penolakan memberikan
pendapat, tergantung pada maerialitas penyimpangan dari GAAP A.S.
akuntan publik adalah seorang yang berkualitas tinggi dan melakukan pekerjaan sesuai
dengan fungsinya, maka akan menghasilkan Informasi yang berkualitas terhadap Laporan
Keuangan.
Kualitas audit dalam artikel ini, dapat dilihat dari dua sudut pandang, sudut pandang
yang pertama yaitu dilihat dari orang yang mengerjakan audit, auditing harus dilakukan secara
kritis dimana pelaksana pemeriksaan haruslah seorang yang mempunyai pendidikan,
pengalaman dan keahlian di bidang akuntansi, perpajakan, sistem akuntansi dan pemeriksaan
akuntansi, sedangkan untuk sudut pandang yang kedua bagaimana proses audit tersebut
dilaksanakan, seperti sebelum dilaksanakan audit dilakukan perencanaan audit terlebih
dahulu seperti memahami business klien, memahami process business auditee, membuat
audit program, mampu mengaudit sesuai dengan audit program, ketepatan waktu di dalam
menyelesaikan pekerjaan, cukupnya bukti ketika melakukan pemeriksaan dengan biaya paling
rendah, kesesuaian dengan standar pengauditan, melakukan pengecekan terhadap internal
control auditee dan yang terakhir untuk menjaga mutu dari kantor akuntan public adalah
dilakukan review dari rekan sejawat atau pihak ketiga untuk kantor akuntan public tersebut,
sehingga apabila kedua hal tersebut dilakukan pada saat mengaudit maka akan
meningkatkan informasi dalam laporan keuangan karena menghasilkan 4 karakteristik
informasi yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.
Pertama, dari penelitian yang dilakukan terhadap 106 laporan Auditor Independen atas
laporan keuangan komparatif tahun 2005 dan 2004 perusahaan publik yang terdaftar di BEJ
maka untuk tahun audit 2005 terdapat 51,89 persen laporan auditor dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian, 36,79 persen pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
penjelasan, 7,55 persen pendapat wajar dengan pengecualian, dan 3,77 persen adalah
laporan auditor tanpa pendapat. Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya laporan auditor
dengan pendapat tidak wajar.
Kedua, perusahaan publik yang dijadikan uji petik menggunakan jasa kantor akuntan
publik baik yang tergolong the big four maupun non big four, masing- masing sebesar
39,62 persen dan 60,38 persen. Ketiga, penyebab utama diterbitkannya laporan auditor
pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan sebagian besaar adalah
karena masalah ketidakpastian terhadap kelangsungan hidup perusahaan, sisanya adalah
karena masalah perubahan dalam penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum, sebagian
pendapat auditor didasarkan atas pendapat auditor lain, maupun penjelasan pendapat auditor
lain atas anak perusahaan.
Keempat, laporan auditor dengan pengecualian sebagian besar disebabkan tidak
dipatuhinya prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU), yaitu sebesar 50 persen,
sedangkan sisanya 50 persen adalah terdapatnya pembatasan ruang lingkup audit oleh
karena oleh karena keadaan. Kelima, laporan auditor yang diterbitkan tanpa pendapat
disebabkan oleh karena adanya pembatasan ruang lingkup yang sangat material maupun
ketidakpastian atas kelangsungan hidup perusahaan yang sangat besar.
IV. PENUTUP
Sesudah mengevaluasi temuan-temuan audit dan merumuskan pendapat atas
keseluruhan laporan keuangan, auditor menyampaikan pendapatnya melalui laporan auditor
yang disiapkan sesuai dengan empat standar pelaporan GAAP.
Tergantung pada situasinya, laporan auditor dapat mengambil salah satu bentukbentuk berikut: (1) laporan standar yang berisi pendapat wajar anpa pengecualian, (2) laporan
yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan tambahan, (3)
laporan yang menyatakan salah satu dari tiga jenis pendapat lain-wajar dengan pengecualian,
tidak wajar, atau penilakan memberikan pendapat.
DAFTAR PUSTAKA
William C. Boynton, Raymond N. Johnnson, Wallter G. Kell. 2003. Modern Auditing Jilid II
Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Suhayati, E. 2014. Kajian Kualitas Audit Terhadap Kualitas Informasi Dalam Laporan
Keuangan. Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Vol. 1 No. 2 ISSN : 23389753. Desember 2014.
(http://akuntansi.pnj.ac.id/upload/artikel/files/ely%20suhayati.pdf)
Tanggal 28 Oktober 2016.
Diakses
Pada
Herusetya, A. 2007. Pendapat Auditor Atas Laporan Keuangan Untuk Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Journal The Winners, Vol. 8 No.1, Maret 2007. Hlm :
47-57
(http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=377972&val=5982&title=PENDAPAT%20AUDITOR%20ATAS%20LAPORAN
%20KEUANGAN%20UNTUK%20PERUSAHAAN%20YANG%20TERDAFTAR
%20%20DI%20BURSA%20EFEK%20JAKARTA) Diakses Pada Tanggal 29 Oktober
2016.