Anda di halaman 1dari 16

PERBEDAAN DENGAN IFRSs

PSAK 14: Persediaan mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 2 Inventories


per efektif I Januari 2014, kecuali:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
IAS 2 paragraf 2(c) tentang pengecualian untuk aset biolojik tidak
diadopsi karena IAS 41 Agriculture belum diadopsi.
IAS 2 paragraf 20 tentang biaya hasil panen agrikultur dari aset biolojik
tidak diadopsi karena IAS 41 Agriculture belum diadopsi.
IAS 2 paragraf 40 tentang tanggal efektif.
IAS 2 paragraf 40A40B tentang tanggal efektif tidak diadopsi karena
tidak relevan.
IAS 2 paragraf 40C tentang tanggal efektif tidak diadopsi karena
tidak relevan. Adopsi IAS 2 menjadi PSAK 14 telah mengakomodir
amandemen tersebut.
IAS 2 paragraf 42 tidak diadopsi karena tidak relevan.
PSAK 14 paragraf 40a tentang tanggal efektif penyesuaian.

PERBEDAAN DENGAN PSAK 14 (2008)


Berikut adalah perbedaan antara PSAK 14 (2008): Persediaan dengan PSAK 14
(Penyesuaian 2014): Persedaan yang mengadopsi lAS 2 Inventories per
efektif
1 Januari 2014:
Perihal
Definisi Nilai
Wajar
(Paragraf 06)
(Paragraf 07)
PSAK 14 (2008)
Nilai wajar adalah jumlah suatu
aset dipertukarkan antara pihak
pihak . yang berkeinginan dan
memihki pengetahuan memadai
dalam suatu transaksi yang wajar.
.... Nilai wajar mencerminkan
suatu jumlah dimana persediaan
yang sama dapat dipertukarkan
antara pembeli dan penjual yang
berpengetahuan dan berkeinginan
di pasar.
PSAK 14 (Penyesuaian 2014)
Nilai wajar adalah harga yang akan
diterima untuk menjual suatu aset
atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu habilitas dalam
transaksi teratur antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran.
(Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilal

Wajar).
.... Nilai wajar mencerminkan suatu
harga dimana transaksi teratur
untuk menjual persediaan yang
sama di pasar utama (atau paling
menguntungkan) untuk persediaan
tersebut akan terjadi antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran.

PERSEDIAAN
Pernyataafl Standar AkuntansiKeuangan 14 terdiri dan paragrafOl -42.
Selurub paragraf
dalam Pernyataan jnj memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang
dicetak
dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 14 harus
dibaca
dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Pen
yajian
Laporan Keuangan. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi dan
Kesalahan memberikan dasar memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi
ketika tidak
ada panduan yang eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk
unsur-unsur
yang tidak material. _____
- -
PENDAHULUAN
Tujuan
01. Tujuan Pernyataan ini adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk
persediaan.
Permasalahan pokok dalam akuntansi persediaan adalah penentuan jumlah biaya
yang
diakui sebagai aset dan perlakuan akuntansi selanjutnya atas aset tersebut
sampai pendapatan

terkait diakui. Pernyataan ini menyediakan pedoman dalam menentuan biaya


dan pengakuan
selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai
realisasi neto. Pernyataan
ini juga memberikan pedoman rumus biaya yang digunakan untuk menentukan
biaya
persediaan.
Ruang Lingkup
02. Pernyataan ini diterapkan untuk seluruh persediaan, kecuali:
(a) pekerjaan dalam proses yang timbul dalam kontrak konstruksi, termasuk
ko ntrak jasa
yang terkait langsung (lihat PSAK 34: Kontrak Konstruksi);
.. d
(b) instrumen keuangan (lihat PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyapan an PSAK
55:
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran);
(c) dikosongkan.
03. PernyataaLfl ini tidak diterapkan untuk pengukuran persediaan yang
dimiliki
oleh:
(a) produsen produk agrikultur dan kehutanan, hasil agrikultur setelah
panen, dan
mineral dan produk mineral, sepanjangpersediaan tersebut diukurpada nilai
realisasi
neto sesuai dengan praktik yang berlaku di industri tersebut. Jika
persediaan diukur
pada nilai realisasi neto, maka perubahan nilai tersebut diakui dalam laba
rugi pada
periode terjadinya.
(b) pialangpedagang komoditi yang mengukur persediaannya pada nilai wajar
dikurangi
biaya untuk menjual. Jika persediaun tersebut diukur pada nilai wajar
dikurangi
biaya untuk menjual maka perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual
diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.

04. Persediaan yang diacu dalam paragraf 03(a) diukur pada nilai realisasi
neto pada
tahap tertentu dan proses produksi. Hal ini terjadi, sebagai contoh, ketika
tanaman agrikultur
telah dipanen atau mineral telah diekstraksi dan penjualan dijamin
berdasarkan forward
Contract atau jaminan pemerintah atau ketika terdapat pasar aktif dan
risiko kegagalan
untuk menjual dapat diabaikan. Persediaan tersebut dikecualikan hanya dan
persyaratan
pengukuran dalam Pernyataafl ini.
05. Pialang-pedagang adalah mereka yang membeli atau menjual komoditi untuk
orang
lain atau dirinya sendiri. Persediaan yang diacu dalam paragraf 03(b)
terutama diperoleh dengan
L III peroleh laba dan fluki iasi h
ir dengan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjuai,
can hanya dan persyaratan pengukuran dalam Pernyataafl ini.
. .
Ins
06. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
Persediaan adalah aset:
(a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;
(b) dalam proses produksi untuk penjualan tersebut atau
(c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses
produksi atau
pemberian jasa.
Nilai realisasi neto adalah estimasi hargajual dalam kegiatan usaha biasa
dikurangi estimasi
biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat
penjualan.
Nilai wqjqj adalah harga yang aktn diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang
akan dibayar untuk mengalihkan suatu habilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran. (Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar).

07. Nilai realisasi neto mengacu pada jumlah neto yang diharapkan entitas
untuk
direalisasi dan penjualan persediaan dalam kegiatan usaha biasa. Nilai
wajar mencerminkan
suatu harga dimana transaksi teratur untuk menjual persediaan yang sama di
pasar utama
(atau paling menguntungkan) untuk persediaan tersebut akan terjadi antara
pelaku pasar pada
tanggal pengukuran. Nilai realisasi neto adalah nilai spesifik entitas
sedangkan nilai wajar
tidak bergantung pada nilai spesifik entitas. Nilai realisasi neto untuk
persediaan dapat tidak
sama dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
08. Persediaan meliputi barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual
kembali termasuk,
sebagai contoh, barang dagangan yang dibeli oleh pengecer untuk dijual
kembali, atau
pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga
meliputi barang
jadi yang diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang
diproduksi, oleh entitas
serta termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses
produksi. Bagi
perusahaan jasa, persediaan meliputi biaya jasa seperti dideskripsikan
dalam paragraf 19,
dimana entitas belum mengakui pendapatan yang terkait (lihat PSAK 23:
Pendapatan).
PENGUKURAN PERSEDLAAN
09. Persediaan diukur pada mana yang lebih rendah antara biaya perolehan
dan
nilai realisasi neto.
Biaya Persediaan
1 0. Biaya persediaan terdiri dan seluruh biaya pembeijan, biaya konversi,
dan biaya
lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondjsj dan lokasi saat
kini.
Biaya Pembelian
1 1 . Biaya pembelian persediaan meliputi harga beli, bea impor, pajak
lainnya (sela]

yang dapat ditagih kembali setelahnya oleh entitas kepada otoritas pajak),
biaya pengaflg1t
biaya penanganan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat
diatribusikan pada perole
barang jadi, bahan, dan jasa. Disk dagang, rabat dan hal serupa lain yang
djkug
dalam menentukan biaya pembelian.

pro4
erhatikan volume produksj yang dihasilkan, seperti pen
unan clan peralatan pabrik, dan biaya manajernen dan administrasi pabril
produksi variabel adalah biaya produksi tidak langsung yang berubah secara
langsung, ata
hampir secara langsung, mengikuti perubahan volume produksi, seperti bahan
tidak langsung
clan biaya tenaga kerja tidak langsung.
13. Pengalokasian overhead produksi tetap ke biaya konversi didasarkan pada
kapasitas
fasilitas produksi normal. Kapasitas normal adalah produksi rata-rata yang
diharapkan akan
tercapai selama suatu periode atau musim dalam keadaan normal, dengan
memerhitungkan
hilangnya kapasitas selama pemeliharaan terencana. Tingkat produksi aktual
dapat digunakan
jika mendekati kapasitas normal. Pengalokasian jumlah overhead produksi
tetap pada setiap
unit produksi tidak bertambah sebagai akibat dan rendahnya produksi atau
tidak terpakainya
pabrik. Overhead yang tidak teralokasi diakui sebagai beban pada periode
terjadinya. Dalam
periode produksi tinggi yang tidak normal, jumlah overhead tetap yang
dialokasikan pada
tiap unit produksi menjadi berkurang sehingga persediaan tidak diukur di
atas biayanya.
Overhead produksi variabel dialokasikan pada unit produksi atas dasar
penggunaan aktual
fasilitas produksi.

14. Suatu proses produksi mungkin menghasilkan lebih dan satu jenis produk
secara
simultan. Hal tersebut terjadi, sebagai contoh, ketika dihasilkan produk
bersama atau bila
terdapat produk utama dan produk sampingan. Ketika biaya konversi tidak
dapat diidentifikasi
secara terpisah, maka biaya tersebut dialokasikan antar produk secara
rasional dan konsisten.
Pengalokasian dapat didasarkan pada, sebagai contoh, perbandingan harga
jual untuk masing
masing produk, balk pada tahap proses produksi pada waktu produk telah
dapat diidentifikasikan
secara terpisah atau pada saat produksi telah sel.esai. Sebagian besar
produk sampingan, pada
hakekatnya tidak material. Ketika kasusnya demikian, produk sampingan
sering kali diukur
pada nilai realisasi neto dan nilai tersebut dapat mengurangi biaya produk
utama. Sebagai
akibatnya, jumlah tercatat produk utama tidak berbeda secara material dan
biayanya.
Biaya Lain
1 5. Biaya-biaya lain yang termasuk dalam biaya persediaan hanya sepanjang
biaya
tersebut timbul agar persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat kini.
Sebagai contoh,
dalam keadaan tertentu diperkenankan untuk memasukkan overhead nonproduksi
atau biaya
perancangan produk untuk pelanggan tertentU sebagai biaya persediaan.
1 6. Contoh biaya-biaya yang dikeluarkan dan biaya persediaan dan diakui
sebagai
beban dalam periode terjadinya adalah:
(a) jumlah yang tidak normal atas pemborosan bahan, tenaga kerja, atau
biaya produksi
lainnya;
(b) biaya penyimpaflafl kecuali biaya tersebut diperlukan dalam proses
produksi sebelum
dilanjutkan pada tahap produksi selanjutnya;
(c) biaya administrasi dan umum yang tidak memberikan kontribusi untuk
membuat

persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat kmh; dan


(d) biaya penjualan.
17. PSAK 26: Biaya Pinjaman menentukan keadaan terbatas dimana biaya
pinjaman
termasuk dalam biaya persediaan.

Sepanjang pemberi jasa memiliki persediaan, mereka mengukur


tersebut pada biaya produksinya. Biaya persediaan tersebut terutarna
terdiri dan biaya tenaga
kerja dan biaya personalia lainnya yang secara langsung menangani pemberian
jasa, term
personalia penyelia, dan overhead yang dapat diatribusikan. Biaya tenaga
kerja dan biaya
lainnya yang terkait dengan personalia penjualan dan administrasi umum
tidak termasui
sebagai biaya persediaan tetapi diakui sebagai beban pada periode
terjadinya. Biaya persediaan
pemberi jasa tidak termasuk marjin laba atau overhead yang tidak dapat
diatribusikan yang
seringkali merupakan faktor pembebanan harga oleh pemberi jasa.
Biaya Hasil Perkebunan (Agricultural) Setelah Panen dan Aset Biologis
20. Dikosongkan.
Teknik Pengukuran Biaya
2 1 . Teknik pengukuran biaya persediaan, seperti metode biaya standar atau
metode
eceran, demi kemudahan dapat digunakan jika hasilnya mendekati biaya. Biaya
standar
memperhitungkan tingkat normal penggunaan bahan dan perlengkapan, tenaga
kerja,
efisiensi dan utilisasi kapasitas. Biaya standar ditelaah secara reguler
dan, jika diperlukan,
direvisi sesuai dengan kondisi terakhir.
22. Metode eceran seringkali digunakan dalam industri eceran untuk mengukur
jumlah persediaan yang banyak dan cepat berubah, serta memuiiu marpn yang
serupa
.1.1 . ..

sehingga tidak praktis untuk menggunakan metode penetapan biaya lainnya.


Biaya persediaan
. .1 . .
ditentukan dengan mengurangi mial jual persediaan dengan persentase marjin
bruto yang
..
sesuai. Persentase tersebut digunakan dengan memerhatikan persediaan yang
telah diturunkan
nilainya di bawah harga jual normal. Persentasi rata-rata sering digunakan
untuk setiap
departemen eceran.
Rumus Biaya
23. Biaya untuk persediaan yang secara umum tidak dapat ditukar dengan
persediaan lain (not ordinary interchangeable) dan barang atau jasa yang
dihasilkan dat
dipisahkan untuk proyek tertentu diperhitungkan berdasarkan identifikasi
khusus terhadaP
biayanya masing-masing.
24. Identifikasi khusus biaya artinya biayabiaya tertentu diatribusikan ke
UflIt
persediaan tertentu yang telah diidentifikasi. Cara ini merupakan perlakuan
yang sesual
bagi unit yang dipisahkan untuk proyek tertentu, baik yang dibeli maupun
yang dihasih
Akan tetapi, identifikasi khusus biaya tidak sesuai ketika terdapat jumlah
besar Ufljt dalam
persediaan yang dapat menggantikan satu sama lain (ordinarily
interchangeable). P!
keadaan tersebut, metode pemilihan unit yang masih berada dalam persediaafl
dapat
digunakan untuk menentukan dampaknya dalam laba rugi.
25. Biaya persediaan, kecuali yang disebut dalam paragraf 23, dihitutlg
detgt
menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP) ataU rataJtJ
Entitas menggunakan rumus biaya yang sama terhadap seluruh persedi

26. Sebagai contoh, persedjaan yang digunakan dalam suatu segmen operasi
mungkin
nerniliki kegunaan yang berbeda dan Jenis persediaan yang sama yang
digunakan dalam
segiflen operasi yang lain. Akan teta i, perbedaan lokasi geografis
persediaan (atau dalam
perspektff perpajakan), dengan sendinya, tidak cukup hanya sekedar
menggunakan rumus
biaya yang berbeda.
27. Formula MPKP mengasumsikan unit persediaan yang pertama dibeli akan
dijual
atau digunakan terlebih dahulu sehingga unit yang tertinggal dalam
persediaan akhir adalah
yang dibeli atau diproduksi kemudjan Dalam rumus biaya rata-rata
tertimbang, biaya
setiap unit ditentukan berdasarkan biaya rata-rata tertimbang dan unit yang
serupa pada
aWal periode dan biaya unit yang serupa yang dibeli atau diproduksi selama
suatu periode.
Perhitungan rata-rata dapat dilakukan secara berkala atau pada setiap
penerimaan kiriman,
bergantung pada keadaan entitas.
Nilai Realisasi Neto
28. Biaya persediaan mungkin tidak akan diperoleh kembali jika persediaan
rusak,
seluruh atau sebagian persediaan telah usang, atau harga jualnya telah
menurun. Biaya
persediaan juga tidak akan dipulihkan kembali jika estimasi biaya
penyelesaian atau estimasi
biaya untuk membuat penjualan telah meningkat. Praktik penurunan nilai
persediaan di
bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto konsisten dengan
pandangan bahwa aset
seharusnya tidak dinyatakan melebihi jumlah yang dtharapkan dapat
direalisasi dan penjualan
atau penggunaaflflya.
29. Nilai persediaan biasanya diturunkan ke nilai realisasi neto secara
terpisah untuk

setiap unit dalam persediaan. Akan tetapi, dalam beberapa keadaan,


penurunan nilai persediaan
mungkin lebih sesuai jika dthitung terhadap kelompok unit yang serupa atau
berkaitan. Kasus
ini dapat terjadi pada barang-barang yang termasuk dalarn uni produk dengan
tujuan atau
penggunaan akhir yang serupa, yang diproduksi dan dipasarkan di wilayah
yang sama, dan
tidak dapat dievaluasi terpisah dan jt-Ufljt lain dalam uni produk
tersebut. Penurunan
nilai persediaan tidak sesuai jika dihitung berdasarkan kiasifikasi
persediaan, sebagai contoh,
barang jadi, atau seluruh persediaan dalam suatu industri atau segmen
geografis tertentu.
Pemberi jasa pada umumflya mengakumulaSik3 biaya-biaya untuk setiap jasa
dimana harga
jual terpisah ditentukan. Oleh karena itu, rnasingmaSiflg jasa tersebut
diperlakukan secara
terpisah.
30. Estimasi nilai realisasi neto didasarkan pada bukti paling andal yang
tersedia
pada saat estimasi di1ak1kn terhadap jumlah persediaan yang diharapkan
dapat direalisasi.
Estimasj ini

fluktuasi harga atau biaya yang langsung terkait dengan

peristiwa yang terjadi setelah akhir periode sepanjang peristiWa tersebut


menegaskan kondisi
yang ada pada akhir periode.
3 1 . Estimasi nilai realisasi neto juga

tujuan pengadaan persediaan

yang dimiliki. Sebagai contoh, nilai realisasi neto dan jumlah persediaan
yang dimiliki untuk
memenuhi kontrak penjualan ataU jasa yang bersifat pasti didasarkan pada
harga kontrak
Jika kontrak penjualan lebih sedikit daripada ;umlah persediaan yang
dimiliki, maka nilai
realisasi neto untuk kelebihaflflYa didasarkan pada harga jual umUm.
Provisi dapat timbul
dan kontrak penjualan yang bersifat pasti yang melebihi jumkth persediaan
yang dimiliki

atau dan kontrak pembelian yang bersifat pasti. Provisi tersebut


diperlakukan sesuai dengan
PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontifljens dan Aset Kontinjensi.

)an lain yang dimiliki untuk digunakan dalam mern1


iaan tidak diturunkan nilainya di bawah biaya perolehan jika produk jadi
yanb
nasilkan diharapkan dapat dijual sebesar atau di atas biaya perolehannya.
Akan tetapi,
ketika penurunan harga bahan mengindikasikan biaya produk jadi yang
dihasilkan akan
melebjhj fluai realisasi neto, maka fluai bahan diturunkan ke nilai
realisasi neto. Dalam
keadaan tersebut, biaya penggantian bahan merupakan ukuran terbaik yang
tersedia untuk
nilai realisasj netonya.
33. Suatu penilaian baru dilakukan atas nilai realisasi neto pada setiap
periode
selanjutnya. Ketika keadaan yang semula mengakibatkan penurunan nilal
persediaan di
bawah biaya perolehan ternyata tidak ada lagi atau ketika terdapat bukti
yang jelas terhadap
peningkatan fluai realisasi neto karena perubahan keadaan ekonomik, maka
jumlah penurunan
fluai harus dibalik (yaitu pemulihan adalah terbatas untuk jumlah penurunan
nilai awal)
sehingga jumlah tercatat yang baru dan persediaan adalah yang terendah dan
biaya perolehan
atau fluai realisasj neto yang telah direvisi. Hal ini terjadi, sebagai
contoh, ketika suatu jenis
persediaan yang dicatat sebesar nilai realisasi neto karena harga jualnya
telah turun, masih
dimilikj pada periode berikutnya dan harga jualnya telah meningkat.
PENGAKUAN SEBAGAI BEBAN
34. Jika persediaan dijual, maka jumlah tercatat persediaan tersebut diakui
sebagai
beban pada periode diakuinya pendapatan atas penjualan tersebut. Setiap
penurunan nilai

ersediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh
kerugian
persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau
kerugian tersebut.
Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan
kembali nilai
realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadapjumlah beban persediaan
pada periode
terjadinya pemulihan tersebut.
35. Beberapa persediaan dapat dialokasikan ke akun aset Iainnya, sebagai
contoh,
persediaan yang digunakan sebagai komponen aset tetap yang dibangun
sendiri. Persediaan
yang dialokasikan ke aset lain dengan cara ini diakui sebagai beban selama
masa manfaat aset
tersebut.
PENGUNGKAPAN
36. Laporan keuangan mengungkapkan:
(a) kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan,
termasuk rumus
biaya yang digunakan;
(b) total jumlah tercatat persediaan dan jumlah tercatat menurut
kiasifikasi yang sesual
bagi en titas;
(c) jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar dikurangi
biaya ntk
menjual;
(d) jumlah persediaan yang diakui sebagal beban selama periode berjalan;
(e) jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurangjumlah
persediaan yang
diakui sebagai beban dalam periode berjalan sesuai dengan paragraf 34;
(f) jumlah dan setiap pemulihan dan setiap penurunan nilai yang diakui
sebagai
pengurang jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjala
sesuai dengan paragraf 34;
(g) keadaan atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaafl
yang

diturunkan sesuai dengan paragraf 34; dan


(h) jumlah tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan
habilitas.
37. Informasi tentang jumlah tercatat yang disajikan dalam berbagai k1asi
persediaan dan tingkat perubahannya masing-masing berguna bagi penggUfla
lapOra
keuangan. Kiasifikasi persediaan yang biasa digunakan adalah barang
dagangan perIengbP
am proses.
Biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode, seringkali d
sebagai beban pokok penjualan, terdiri dan biaya-biaya yang sebelumnya
diperhitungkafl
dalam pengukuran persediaan yang saat ini telah dijual, overhead produksi
yang tidak
teralokasi, dan jumlah biaya produksi persediaan yang tidak normal. Keadaan
dan entitas
juga memungkinkan untuk memasukkan biaya lainnya, seperti biaya distribusi.
39. Beberapa entitas mengadopsi suatu format laba rugi yang mengakibatkan
jumlah yang diungkapkan adalah selain biaya persediaan yang diakui sebagai
beban selama
periode yang bersangkutan. Dalam format ini, entitas menyajikan analisis
beban menggunakan
kiasifikasi berdasarkan sifat dan beban. Dalam kasus ini, entitas
mengungkapkan biaya yang
diakui sebagai beban untuk bahan baku dan bahan habis pakai, biaya tenaga
kerja, dan biaya
lainnya bersama-sama dengan jumlah perubahan neto persediaan pada periode
tersebut.
TANGGAL EFEKTIF
40. Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2009. Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas
menerapkan Pernyataan
ini secara dini, maka fakta tersebut diungkapkan.
40a. Entitas menerapkan penyesuaian atas definisi nilai wajar paragraf 06
dan 07
secara prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari

2015.
40A-40C. Dikosongkan.
PENARIKAN
41. Pernyataan ini menggantikan PSAK 14 (1994): Persediaan.
42. Dikosongkan.

Anda mungkin juga menyukai