Wajar).
.... Nilai wajar mencerminkan suatu
harga dimana transaksi teratur
untuk menjual persediaan yang
sama di pasar utama (atau paling
menguntungkan) untuk persediaan
tersebut akan terjadi antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran.
PERSEDIAAN
Pernyataafl Standar AkuntansiKeuangan 14 terdiri dan paragrafOl -42.
Selurub paragraf
dalam Pernyataan jnj memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang
dicetak
dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 14 harus
dibaca
dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Pen
yajian
Laporan Keuangan. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi dan
Kesalahan memberikan dasar memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi
ketika tidak
ada panduan yang eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk
unsur-unsur
yang tidak material. _____
- -
PENDAHULUAN
Tujuan
01. Tujuan Pernyataan ini adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk
persediaan.
Permasalahan pokok dalam akuntansi persediaan adalah penentuan jumlah biaya
yang
diakui sebagai aset dan perlakuan akuntansi selanjutnya atas aset tersebut
sampai pendapatan
04. Persediaan yang diacu dalam paragraf 03(a) diukur pada nilai realisasi
neto pada
tahap tertentu dan proses produksi. Hal ini terjadi, sebagai contoh, ketika
tanaman agrikultur
telah dipanen atau mineral telah diekstraksi dan penjualan dijamin
berdasarkan forward
Contract atau jaminan pemerintah atau ketika terdapat pasar aktif dan
risiko kegagalan
untuk menjual dapat diabaikan. Persediaan tersebut dikecualikan hanya dan
persyaratan
pengukuran dalam Pernyataafl ini.
05. Pialang-pedagang adalah mereka yang membeli atau menjual komoditi untuk
orang
lain atau dirinya sendiri. Persediaan yang diacu dalam paragraf 03(b)
terutama diperoleh dengan
L III peroleh laba dan fluki iasi h
ir dengan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjuai,
can hanya dan persyaratan pengukuran dalam Pernyataafl ini.
. .
Ins
06. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
Persediaan adalah aset:
(a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;
(b) dalam proses produksi untuk penjualan tersebut atau
(c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses
produksi atau
pemberian jasa.
Nilai realisasi neto adalah estimasi hargajual dalam kegiatan usaha biasa
dikurangi estimasi
biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat
penjualan.
Nilai wqjqj adalah harga yang aktn diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang
akan dibayar untuk mengalihkan suatu habilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran. (Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar).
07. Nilai realisasi neto mengacu pada jumlah neto yang diharapkan entitas
untuk
direalisasi dan penjualan persediaan dalam kegiatan usaha biasa. Nilai
wajar mencerminkan
suatu harga dimana transaksi teratur untuk menjual persediaan yang sama di
pasar utama
(atau paling menguntungkan) untuk persediaan tersebut akan terjadi antara
pelaku pasar pada
tanggal pengukuran. Nilai realisasi neto adalah nilai spesifik entitas
sedangkan nilai wajar
tidak bergantung pada nilai spesifik entitas. Nilai realisasi neto untuk
persediaan dapat tidak
sama dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
08. Persediaan meliputi barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual
kembali termasuk,
sebagai contoh, barang dagangan yang dibeli oleh pengecer untuk dijual
kembali, atau
pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga
meliputi barang
jadi yang diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang
diproduksi, oleh entitas
serta termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses
produksi. Bagi
perusahaan jasa, persediaan meliputi biaya jasa seperti dideskripsikan
dalam paragraf 19,
dimana entitas belum mengakui pendapatan yang terkait (lihat PSAK 23:
Pendapatan).
PENGUKURAN PERSEDLAAN
09. Persediaan diukur pada mana yang lebih rendah antara biaya perolehan
dan
nilai realisasi neto.
Biaya Persediaan
1 0. Biaya persediaan terdiri dan seluruh biaya pembeijan, biaya konversi,
dan biaya
lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondjsj dan lokasi saat
kini.
Biaya Pembelian
1 1 . Biaya pembelian persediaan meliputi harga beli, bea impor, pajak
lainnya (sela]
yang dapat ditagih kembali setelahnya oleh entitas kepada otoritas pajak),
biaya pengaflg1t
biaya penanganan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat
diatribusikan pada perole
barang jadi, bahan, dan jasa. Disk dagang, rabat dan hal serupa lain yang
djkug
dalam menentukan biaya pembelian.
pro4
erhatikan volume produksj yang dihasilkan, seperti pen
unan clan peralatan pabrik, dan biaya manajernen dan administrasi pabril
produksi variabel adalah biaya produksi tidak langsung yang berubah secara
langsung, ata
hampir secara langsung, mengikuti perubahan volume produksi, seperti bahan
tidak langsung
clan biaya tenaga kerja tidak langsung.
13. Pengalokasian overhead produksi tetap ke biaya konversi didasarkan pada
kapasitas
fasilitas produksi normal. Kapasitas normal adalah produksi rata-rata yang
diharapkan akan
tercapai selama suatu periode atau musim dalam keadaan normal, dengan
memerhitungkan
hilangnya kapasitas selama pemeliharaan terencana. Tingkat produksi aktual
dapat digunakan
jika mendekati kapasitas normal. Pengalokasian jumlah overhead produksi
tetap pada setiap
unit produksi tidak bertambah sebagai akibat dan rendahnya produksi atau
tidak terpakainya
pabrik. Overhead yang tidak teralokasi diakui sebagai beban pada periode
terjadinya. Dalam
periode produksi tinggi yang tidak normal, jumlah overhead tetap yang
dialokasikan pada
tiap unit produksi menjadi berkurang sehingga persediaan tidak diukur di
atas biayanya.
Overhead produksi variabel dialokasikan pada unit produksi atas dasar
penggunaan aktual
fasilitas produksi.
14. Suatu proses produksi mungkin menghasilkan lebih dan satu jenis produk
secara
simultan. Hal tersebut terjadi, sebagai contoh, ketika dihasilkan produk
bersama atau bila
terdapat produk utama dan produk sampingan. Ketika biaya konversi tidak
dapat diidentifikasi
secara terpisah, maka biaya tersebut dialokasikan antar produk secara
rasional dan konsisten.
Pengalokasian dapat didasarkan pada, sebagai contoh, perbandingan harga
jual untuk masing
masing produk, balk pada tahap proses produksi pada waktu produk telah
dapat diidentifikasikan
secara terpisah atau pada saat produksi telah sel.esai. Sebagian besar
produk sampingan, pada
hakekatnya tidak material. Ketika kasusnya demikian, produk sampingan
sering kali diukur
pada nilai realisasi neto dan nilai tersebut dapat mengurangi biaya produk
utama. Sebagai
akibatnya, jumlah tercatat produk utama tidak berbeda secara material dan
biayanya.
Biaya Lain
1 5. Biaya-biaya lain yang termasuk dalam biaya persediaan hanya sepanjang
biaya
tersebut timbul agar persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat kini.
Sebagai contoh,
dalam keadaan tertentu diperkenankan untuk memasukkan overhead nonproduksi
atau biaya
perancangan produk untuk pelanggan tertentU sebagai biaya persediaan.
1 6. Contoh biaya-biaya yang dikeluarkan dan biaya persediaan dan diakui
sebagai
beban dalam periode terjadinya adalah:
(a) jumlah yang tidak normal atas pemborosan bahan, tenaga kerja, atau
biaya produksi
lainnya;
(b) biaya penyimpaflafl kecuali biaya tersebut diperlukan dalam proses
produksi sebelum
dilanjutkan pada tahap produksi selanjutnya;
(c) biaya administrasi dan umum yang tidak memberikan kontribusi untuk
membuat
26. Sebagai contoh, persedjaan yang digunakan dalam suatu segmen operasi
mungkin
nerniliki kegunaan yang berbeda dan Jenis persediaan yang sama yang
digunakan dalam
segiflen operasi yang lain. Akan teta i, perbedaan lokasi geografis
persediaan (atau dalam
perspektff perpajakan), dengan sendinya, tidak cukup hanya sekedar
menggunakan rumus
biaya yang berbeda.
27. Formula MPKP mengasumsikan unit persediaan yang pertama dibeli akan
dijual
atau digunakan terlebih dahulu sehingga unit yang tertinggal dalam
persediaan akhir adalah
yang dibeli atau diproduksi kemudjan Dalam rumus biaya rata-rata
tertimbang, biaya
setiap unit ditentukan berdasarkan biaya rata-rata tertimbang dan unit yang
serupa pada
aWal periode dan biaya unit yang serupa yang dibeli atau diproduksi selama
suatu periode.
Perhitungan rata-rata dapat dilakukan secara berkala atau pada setiap
penerimaan kiriman,
bergantung pada keadaan entitas.
Nilai Realisasi Neto
28. Biaya persediaan mungkin tidak akan diperoleh kembali jika persediaan
rusak,
seluruh atau sebagian persediaan telah usang, atau harga jualnya telah
menurun. Biaya
persediaan juga tidak akan dipulihkan kembali jika estimasi biaya
penyelesaian atau estimasi
biaya untuk membuat penjualan telah meningkat. Praktik penurunan nilai
persediaan di
bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto konsisten dengan
pandangan bahwa aset
seharusnya tidak dinyatakan melebihi jumlah yang dtharapkan dapat
direalisasi dan penjualan
atau penggunaaflflya.
29. Nilai persediaan biasanya diturunkan ke nilai realisasi neto secara
terpisah untuk
yang dimiliki. Sebagai contoh, nilai realisasi neto dan jumlah persediaan
yang dimiliki untuk
memenuhi kontrak penjualan ataU jasa yang bersifat pasti didasarkan pada
harga kontrak
Jika kontrak penjualan lebih sedikit daripada ;umlah persediaan yang
dimiliki, maka nilai
realisasi neto untuk kelebihaflflYa didasarkan pada harga jual umUm.
Provisi dapat timbul
dan kontrak penjualan yang bersifat pasti yang melebihi jumkth persediaan
yang dimiliki
ersediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh
kerugian
persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau
kerugian tersebut.
Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan
kembali nilai
realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadapjumlah beban persediaan
pada periode
terjadinya pemulihan tersebut.
35. Beberapa persediaan dapat dialokasikan ke akun aset Iainnya, sebagai
contoh,
persediaan yang digunakan sebagai komponen aset tetap yang dibangun
sendiri. Persediaan
yang dialokasikan ke aset lain dengan cara ini diakui sebagai beban selama
masa manfaat aset
tersebut.
PENGUNGKAPAN
36. Laporan keuangan mengungkapkan:
(a) kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan,
termasuk rumus
biaya yang digunakan;
(b) total jumlah tercatat persediaan dan jumlah tercatat menurut
kiasifikasi yang sesual
bagi en titas;
(c) jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar dikurangi
biaya ntk
menjual;
(d) jumlah persediaan yang diakui sebagal beban selama periode berjalan;
(e) jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurangjumlah
persediaan yang
diakui sebagai beban dalam periode berjalan sesuai dengan paragraf 34;
(f) jumlah dan setiap pemulihan dan setiap penurunan nilai yang diakui
sebagai
pengurang jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjala
sesuai dengan paragraf 34;
(g) keadaan atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaafl
yang
2015.
40A-40C. Dikosongkan.
PENARIKAN
41. Pernyataan ini menggantikan PSAK 14 (1994): Persediaan.
42. Dikosongkan.