UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
GEOLOGI LAUT
TUGAS
OLEH
SYAHREZA MUSLIH ARAFAH
D611 15 010
GOWA
2016
Makassar
Gili Trawangan
Teluk Kode
Mataram
Denpasar
akan mengumpul dan menciptakan daerah yang lebih hangat dari sekitarnya atau
kolam hangat. Selain menciptakan kolam hangat, arus yang mengumpul tersebut
juga akan menumpuk sehingga menciptakan tinggi muka laut yang lebih tinggi
dibandingkan di samudera Hindia dan menimbulkan tekanan geostropis.
Akibatnya akan terjadi aliran arus lintas Indonesia.
Gambar 1. Arus perputaran sabuk dunia (the Great ocean conveyor belt) yang mengitari
bumi dalam 2000 tahun. Arus permukaan masuk ke dalam di Atlantik utara, sementara
arus dalam menyembul di barat samudera Hindia (Indian Ocean) dan utara samudera
Pasifik.
air yang dibawa oleh Arlindo ini adalah masa air hangat yang terkumpul di kolam
air hangat di sebelah utara pulau Papua. Daerah kolam hangat (warm pool)
terbentuk karena pengumpulan arus muka laut yang relatif hangat. Variabilitas
aliran massa laut ini kurang dipengaruhi oleh gejala lokal, tetapi untuk fenomena
regional seperti aliran Kelvin wave dari samudera Hindia serta gejala El Nio,
variabilitas dari aliran ini cukup terganggu terutama hingga lapisan termoklin.
Dari hasil observasi dan analisis profil arus dan suhu di selat Makassar yaitu
dengan pemasanan buoy di Labbani Channel dalam proyek riset Arlindo yang
mana channel tersebut merupakan sill (lembah di laut) dengan kedalaman diatas
2000 m terlihat pengaruh nyata El Nio terhadap arlindo (field et al, 1999 dan
Gordon et al, 1999). Aliran arus laut lintas Indonesia ini dari samudera Pasifik
terutama melewati selat Makassar dan menuju selat Lombok dan selat Ombai
dekat pulau Timor. Selain itu juga mengalir lewat selat Lifamatola antara Maluku
Utara dan Sulawesi Tengah dan juga mengalir melewati selat Ombai setelah
melalui laut Banda. Arus lintas Indonesia ini sangat mengendalikan sistim iklim di
daerah Indonesia bagian timur terutama akan dampak dari fenomena regional di
daerah Pasifik yaitu ENSO. Hal ini dapat mudah dimengerti karena sinyal
perubahan laut yang terjadi di daerah Pasifik akan dengan mudah terbawa oleh
arus lintas Indonesia. Akibatnya akan terlihat pengaruh langsung terhadap iklim di
benua maritim. Pengendali lain yang mempengaruhi daerah ini hanya sifat
monsunal dari arus laut. Sifat monsunal juga mempengaruhi dari sistim dampak
dari ENSO terhadap benua maritim Indonesia. Dengan kuatnya pengaruh ENSO
terhadap iklim Indonesia, deteksi dini dari ENSO diharapkan datang dari
informasi yang dibawa oleh arus lintas ini. Selain itu lautan membawa sinyal yang
jauh lebih stabil di bandingkan oleh sinyal yang dibawa oleh atmosfer yang cuma
bertahan relatif lebih singkat.
Gambar 2. Arus utama dari arus lintas Indonesia dengan nilai satuan aliran persatuan
waktu yaitu Sv (juta m3/detik) berdasarkan nilai rerata tahunan (Gordon, 2005).
A. Tanah Lot
B. Gili Trawangan
C. Malimbu
Gambar 4. Pillow Lava yang Terdapat pada Pantai Gili Trawangan (arah pengambilan
gambar 192o)
maupun organisme yang diendapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang
kemudian mengalami pembatuan (litifikasi) dan diagenesa.
Karakteristik pantai Gili Trawangan Lombok ialah terdiri atas material
sedimen yang berukuran pasir sedang (1/4 -1/2 mm). Pada meterial ini juga
dijumpai pecahan-pecahan coral hasil abrasi pantai oleh arus gelombang.
Data kemiringan (slope) pada dua titik pengambilan slope didapatkan dua
perbedaan slope yakni 2o dan 19o. Berdasarkan teori, semakin banyak perubahan
kemiringan (slope) berarti akan menunjukkan keaktifan daerah tersebut dalam
proses abrasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada daerah Gili Trawangan
Lombok cukup aktif dalam proses abrasi. Namun apabila dilihat dari ukuran butir,
masih banyak kandungan mineral seperti Biotit, Muskovit dan Kuarsa. Sehingga
pada daerah ini masih sangat dipengaruhi oleh proses sedimentasi.
Gambar 5. Foto Pecahan Coral di Dekat Garis Pantai Gili Trawangan (arah pengambilan
gambar 316o)
C. Malimbu
Bukit Malimbu merupakan lokasi wisata bukit di pulau Lombok yang
dekat dengan pantai. Di Bukit Malimbu dijumpai batuan sedimen yaitu breksi dan
tufa yang menyusun bukit tersebut.