Anda di halaman 1dari 22

SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN

KONSEP-KONSEP DASAR SAMPLING AUDIT


SIFAT DAN TUJUAN SAMPLING AUDIT
AU 350.01 mendefinisikan sampling audit (audit sampling) sebagai penerapan prosedur audit
terhadap unsur-unsur suatu saldo akun atau kelompok transaksi yang kurang dari 100 % dengan
tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut.
Sampling audit diterapkan baik untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif. Namun
demikian, hal tersebut bukan berarti dapat diterapkan untuk seluruh prosedur audit yang dapat
digunakan dalam pengujian-pengujian tersebut. Contoh, sampling audit secara luas di gunakan
dalam pemeriksaan (vouching), konfirmasi (confirming), dan penelusuran (tracing), tetapi hal
tersebut tidak biasa digunakan dalam pengajuan pertanyaan, observasi, dan prosedur analitis.

KETIDAKPASTIAN DAN SAMPLING AUDIT


Standar pekerjaan lapangan kedua dan ketiga berisi elemen ketidakpastian. Contoh,
perhitungan auditor atas resiko pengendalian yang mempengaruhi sifat (nature), waktu (timing),
luas (extent) dan pemilihan staf (staffing) atas prosedur-prosedur audit lainnya yang
dilakukan.Ketidakpastian yang melekat dalam audit sering disebut sebagai risiko audit. Sampling
audit menerapkan dua komponen risiko audit, yaitu :
a. Risiko pengendalian
Risiko pengendalian adalah risiko bahwa pengendalian intern tidak dapat mendeteksi atau
menghindari salah saji material dalam asersi laporan keuangan.
b. Pengujian rincian risiko

Pengujian

rincian risiko merupakan risiko bahwa salah saji material tidak akan

diungkapkan dengan pengujian rincian oleh auditor.


Sampling audit dalam pengujian pengendalian memberikan informasi yang secara
langsung berhubungan dengan penilaian auditor atas risiko pengendalian, dan sampling audit
dalam pengujian substantif membantu auditor mengkuantifikasi dan mengendalikan pengujian
rincian atas risiko.

RISIKO SAMPLING
Risiko Sampling dan Risiko Nonsampling
Risiko sampling(sampling risk) adalah risiko bahwa auditor mencapai kesimpulan yang
salah karena sampel populasi tidak representatif. Risiko sampling adalah bagian sampling yang
melekat akibat menguji lebih sedikit dari populasi secara keseluruhan. Sebagai contoh,
asumsikan auditor memutuskan bahwa pengendalian dianggap tidak efektif jika terdapat tingkat
pengecualian populasi 6 persen. Asumsikan auditor menerima bahwa pengendalian dianggap
efektif berdasarkan pengujian pengendalian dengan sampel sebanyak 100 item yang memiliki
dua pengecualian. Jika populasi sebenarnya memiliki tingkat pengecualian sebesar 8 persen,
auditor menerima populasi yang salah karena sampel tidak cukup mewakili populasi. berkaitan
dengan kemungkinan bahwa sampel yang diambil tidak menggambarkan secara benar populasi
tersebut. Dalam melakukan pengujian pengendalian jenis risiko sampling berikut dapat terjadi :
a. Risiko atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah (the risk of
assessing control risk too low) adalah risiko bahwa penilaian tingkat risiko pengendalian
berdasarkan sampel mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian yang direncanakan

pada saat efektivitas operasi aktual dari prosedur atau kebijakan struktur pengendalian,
jika diketahui, dianggap tidak cukup mendukung tingkat penilaian yang di rencanakan.
b. atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi (the risk od assessing
control risk too high) adalah risiko bahwa penilaian tingkat risiko pengendalian
berdasarkan sampel tidak mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian yang
direncanakan pada saat efektivitas operasi aktual dari prosedur atau kebijakan struktur
pengendalian, jika diketahui, dianggap cukup untuk mendukung tingkat penilaian yang
direncakan.
Risiko-risiko tersebut mempunyai dampak yang signifikan terhadap efektivitas dan efesiensi
audit.Risiko penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah dan risiko kesalahan
penerimaan, masing-masing dijelaskan sebagai risiko beta (beta risk) dalam istilah umum
statistik, berkaitan dengan efektivitas audit.Pada saat auditor menarik kesimpulan yang salah
ini, prosedur-prosedur auditor tidak cukup untuk mendeteksi salah saji secara material, dan
dia tidak mempunyai dasar alasan untuk pendapatnya.Sebaliknya, risiko penilaian tingkat
risiko pengendalian yang terlalu tinggi dan risiko kesalahan penolakan, masing-masing dapat
dijelaskan sebagai risiko alfa (alpha risk) adalah istilah umum statistik berrkaitan ddengan
efisiensi audit. Ketika kesimpulan yang salah ini terjadi, auditor akan meningkatkan
pengujian substantive. Namun demikian, upaya-upaya ini akan mengarah kepada
kesimppulan yang benar, dan audit akan efektif.
Auditor memiliki dua cara untuk mengendalikan risiko sampling:
1. Menyesuaikan ukuran sampel
2. Menggunakan metode pemilihan item sampel yang tepat dari populasi

Meningkatkan ukuran sampel dapat mengurangi risiko sampling, dan sebaliknya. [ada satu
ekstrem, sampel dari semua item populasi tidak memiliki risiko sampling. Sementara pada
ekstrem lainnya, sampel sebanyak satu atau dua item memiliki risiko sampling yang sangat
tinggi.
Penggunaan metode pemilihan sampel yang sesuai dapat meningkatkan kemungkinan
keterwakilan sampel bersangkutan.Hal ini tidak menghilangkan atau bahkan mengurangi risiko
sampling, tetapi memungkinkan auditor untuk mengukur risiko yang berkaitan dengan ukuran
sampel tertentu jika metode pemilihan sampel dan evaluasi statistic digunakan.

Risiko nonsampling(nonsampling risk) adalah risiko bahwa pengujian audit tidak menemukan
pengecualian yang ada dalam sampel. Dua penyebab risiko nonsampling adalah kegagalan
auditor untuk mengenali pengecualian dan prosedur audit yang tidak sesuai atau tidak efektif.
Auditor mungkin gagal mengenali pengecualian karena kelelahan, bosan atau tidak memahami
apa yang harus dicari. Contoh di asumsikan 3 dokumen pengiriman tidak dilampirkan ke salinan
faktur penjualan dalam sampel sebanyak 100. Jika auditor menyimpulkan bahwa tidak ada
pengecualian, hal tersebut merupakan kesalahan nonsampling. Prosedur audit yang tidak efektif
untuk mendeteksi pengecualian yang diragukan adalah dengan memeriksa sampel dokumen
pengiriman dan menentukan apakah masing-masing telah dilampirkan ke faktur penjulan, dan
bukan memeriksa sampel salinan faktur penjualan untuk menentukan apakah dokumen
pengiriman telah dilampirkan. Dalam kasus ini, auditor telah melakukan pengujian dengan arah
yang salah karena memulainya dengan dokumen pengiriman dan bukan salinan faktur penjualan.
Prosedur audit yang dirancang dengan cermat, instruksi yang tepat, pengawasan, dan review

merupakan cara untuk mengendalikan risiko nonsampling. Sumber-sumber risiko nonsampling


meliputi :
a. Kesalahan manusia
b. Penerapan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan audit
c. Salah menginterpretasikan hasil sampel
d. Kepercayaan pada informasi yang salah diterima dari pihak lain

Sampling Nonstatistik dan Statistik


Metode sampling audit dapat dibagi menjadi dua kategori utama: sampling statistik dan
sampling nonstatistik. Dalam melakukan pengujian audit yang sesuai dengan GAAS, auditor
dapat menggunakan sampling nonstatistik (nonstatistical sampling) atau samping statistik
(statistical sampling) atau keduanya. Kategori tersebut serupa karena keduanya melibatkan tiga
tahap :
1. Perencanaan sampel.
2. Pemilihan sampel dan melakukan pengujian.
3. Pengevaluasian hasil.
Tujuan dari perencanaan sampel adalah memastikan bahwa pengujian audit dilakukan dengan
cara yang memberikan risiko sampling yang diinginkan dan meminimalkan kemungkinan
kesalahan nonsampling.
Sampling statistik (statistical sampling) dengan menerapkan aturan matematika, auditor dapat
mengkuantifikasi (mengukur) resiko sampling dalam merencanakan sampel, dicontohkan anda

mungkin ingat penghitungan hasil statistik dengan tingkat keyakinan 95% memberikan risiko
sampling sebesar 5%.
Sampling nonstatistik (nonstatistical sampling) auditor tidak mengkuantifikasi risiko sampling.
Sebaliknya, auditor memilih Dalam melakukan pengujian audit yang sesuai dengan GAAS,
auditor dapat menggunakan sampling nonstatistik atau sampling statistik atau keduanya. Kedua
jenis sampling memerlukan pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana sampling
serta pengevaluasian hasil-hasilnya. Lebih dari itu, kedua jenis sampling tersebut dapat
memberikan bahan bukti yang cukup sebagaimana dipersyaratkan dalam standar pekerjaan
lapangan yang ketiga. Perbedaan penting antara kedua jenis sampling ini adalah bahwa hukum
probabilitas digunakan untuk mengendalikan risiko sampling dalam sampling statistik.
Piliha antara kedua jenis sampling tersebut terutama didasarkan pada pertimbangan
biaya/manfaat (cost/benefit considerations). Sampling statistik dalam hal tertentu tepat pada saat
populasi audit besar, seperti ketika mengkonfirmasi piutang. Jika pengujian pengendalian
menggunakan teknologi informasi, secara biaya akan lebih efektif jika auditor menggunakn
teknik audit berbantuan komputer yang merupakan bentuk sampling nonstatistik.
Dalam sampling nonstatistik, auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel
yang diinginkan berdasarkan kriteria subjektif dan pengalaman yang dimiliki. Dengan demikian,
auditor mungkin tidak mengetahui kalau dia menggunakan sampel yang terlalu besar untuk satu
bidang, dan sampel yang terlalu kecil untuk bidang yang lain. Untuk memperluas kecukupan
bukti audit yang didasarkan pada sampel, auditor mungkin, pada saat tertentu, memperoleh lebih
banyak (atau lebih sedikit) bukti dari pada kebutuhan sesungguhnya untuk mempunyai dasar
alasan pendapat yang dikemukakan. Namun demikian, sampel nonstatistik yang dirancang
dengan baik bisa sama efektifnya dengan sampel statisik.

Dalam sampel statistik, diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk melatih auditor dalam
menggunakan statistik dan merancang serta mengimplementasikan sampel yang telah
direncanakan. Namun demikian, sampling statistik harus menguntungkan auditor dalam :
1. Perancangan sampel yang efisien
2. Mengukur kecukupan bukti yang diperoleh
3. Mengevaluasi hasil sampel

TEKNIK SAMPLING AUDIT


Auditor dapat menggunakan sampling untuk memeperoleh informasi tentang beberapa
perbedaan karakteristik populasi. Namun demikian, kebanyakan sampel audit mengarah pada :
a. Tingkat penyimpangan (deviation rate)
b. Jumlah uang
Pada saat sampling statistik dugunakan, teknik sampel ini masing-masing ditunjukkan
sebagai sampling atribut dan sampling variabel.

SAMPLING NONSTATISTIK UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN


Pengendalian yang Dapat Diuji dengan Menggunakan Sampling Nonstatistik
dalam lingkungan saat ini di mana beberapa prosedur pengendalian di program untuk
mendapatkan keunggulan teknologi informasi, efektivitas biaya dapat dicapai dengan
mempertimbangkan rencana sampling nonstatistik. Pada saat auditor sedang mengembangkan
rencana audit untuk menguji prosedur pengendalian yang diprogram, auditor perlu
mempertimbangkan efisiensi bukti mengenai pengendalian yang diprogram, pengendalian umum
komputer,

dan

prosedur

tindak

lanjut

manual.

Namun

demikian,

auditor

dapat

mempertimbangkan rencana pengembangan untuk menguji pengendalian manajemen pada


seluruh transaksi. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, pengujian statistik pada pengendalian
mungkin sesuai dalam situasi ini.
a. Pengujian prosedur pengendalian dengan program komputer (Testing ComputerProgrammed Control Procedures)
Teknologi informasi telah memberikan sumbangan yang berarti pada konsisten prosedur
pengendalian. Dalam era di mana prosedur pengendalian dilakukan secara manual, seseorang
dapat membandingkan dengan benar, misalnya, informasi dalam voucher dengan pesanan
pembelian, laporan, penerimaan, dan faktur pemasok. Namun pada akhirnya, kelelahan dapat
timbul dan prosedur yang sama mungkin dilakukan dengan salah.Untuk prosedur pengendalian
yang diprogram secara spesifik sesuai kehendak, biasanya cukup bagi auditor untuk menguji
pengendalian yang diprogram dengan hanya dua transaksi yang sesuai : satu transaksi yang
diproses dengan benar dan satu transaksi yang harus ditandai sebagai suatu pengecualian. Akan
tetapi, auditor dapat menguji setiap aspek pengendalian yang diprogram dengan ukuran sampel
dua pengujian transaksi.
b. Pengujian prosedur pengendalian umum komputer(Testing Computer General Control
Procedures)
Prosedur pengendalian umum komputer meliputi pengendalian organisasi dan operasi,
pengembangan sistem dan pengendalian dokumentasi, pengendalian perrangkat keras (hardware)
dan sistem perangkat lunak (system software), pengendalian akses, serta pengendalian data dan
prosedur. Semua itu meninggalkan jejak audit (audit trail) atas laporan perubahan sistem,

bagaimana perubahan diuji dan disetujui, dan keamanan perangkat lunak yang dapat
menghasilkan laporan dan catatan mengenai siapa yang telah mengakses program dan arsip data.
Auditor dapat menguji pengendalian-pengendalian ini dengan menginspeksi laporan dan catatan
dan dengan membuat pertanyaan serta observasi. Pertanyaan dan observasi tidak termasuk
sampling audit, dan auditor dapat menggunakan teknik sampling nonstatistik ketika membuat
keputusan tentang perluasan inspeksi atas laporan, catatan komputer, dan catatan-catatan lain
yang memberikan bukti tentang prosedur pengendalian umum komputer.
PENGUJIAN PROSEDUR TINDAK LANJUT MANUAL
Prosedur pengendalian berprogram computer biasanya memberikan pengecualian untuk tindak
lanjut manual.Hal itu apata menunjukan pengecualian pada layar komputer dan tidak dapat
memproses lebih lanjut sebuah transaksi sampai perkecualian tersebut dikoreksi.Pengujian
pengendalian yang ditampilkan di layar diuji terutama dengan pengajuan pertanyaan dan
observasi, dan dengan menyerahkan transaksi yang dapat menghasilkan pesan yang diduga
salah.Alternatifnya, pengecualian dicetak dan dilaporkan secara harian atau mingguan untuk
tindak lanjut dan koreksi.Karyawan biasanya membuat notasi pada laporan pengecualian yang
dicetak, yang berkaitan dengan langkah yang diambil dalam mengoreksi transaksi tersebut
termasuk hal-hal yang berkaitan. Sampling nonstatistik merupakan cara yang tepat untuk
memilih laporan pengecualian dengan tujuan menguji efektivitas prosedur tindak lanjut manual.
a. Pengujian Pengendalian Manajemen
Banyak prosedur pengendalian manajemen meliputi adanya review manajemen terhadap
berbagai laporan keuangan dan kinerja bisnis. Laporan siklus pendapatan dapat mengurutkan
order pelanggan berdasarkan profitabilitas, laporan pelanggan baru, laporan pelanggan pasif
empat bulan terkahir, atua menunjukan volume aktivitas, harga penjualan, dan marjin produk.

Laporan siklus pengeluaran dapat menunjukan pembelian yang dilkakukan selama minggu
terakhir yang disusun berdasarkan pemasok atau produk dan penerimaan jasa.Pengendalian ini
mengharapkan manajemen untuk me-review dan menyetujui kelengkapan, keakuratan, dan
alasan-alasan dilakukannya transaksi dalam satu minggu. Samping nonstatistik merupakan
metode yang tepat untuk menentukan efektivitas pengujian audit atas pengendalian manajemen
yang memanfaatkan laporan-laporan jenis ini dari sistem akuntansi.

LANGKAH-LANGKAH DALAM SAMPLING NONSTATISTIK


Sampel nonstatistik tepat digunakan ketika auditor menginspeksi ringkasan laporan yang dapat
memberikan bukti tentang efektivitas pengendalian umum, prosedur tindak lanjut manual, atau
pengendalian manajemen. Langkah-langkah yang tercakup dalam rencana sampling nonstatistik
meliputi hal-hal berikut ini :
a. Menentukan tujuan audit dan prosedur untuk memenuhi tujuan tersebut
b. Menentukan populasi dan unit sampling
c. Menspesifikasi pengendalian yang dikehendaki dan bukti bahwa pengendalian tersebut
efektif atau tidak efektif
d. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan ukuran sampel
e. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan metode pemilihan sampel
f. Menetapkan prosedur audit untuk pengujian pengendalian
g. Menerapkan prosedur audit untuk pengujian pengendalian

h. Mengevaluasi hasil sampel

Menentukan Tujuan Audit dan Prosedur Audit


Tujuan menyeluruh dari pengendalian adalah untuk mengevaluasi efektivitas rancangan dan
operrasi pengendalian intern. Beberapa pengendalian, seperti prosedur pengendalian yang
terprogram, dapat dirancang untuk menghindari atau mendeteksi dan mengoreksi salah saji
tertentu. Sebagai contoh, prosedur pengendalian yang terprogram dapat dirancang untuk
menjamin bahwa seluruh pembelian dicatat atau seluruh penjualan adalah valid (eksistensi atau
keterjadiannya). Pengendalian manajemen dapat mendeteksi salah saji untuk beberapa tujun
audit. Sebagai contooh, review manajemen atas transaksi pembelian dapat memberikan kepastian
bahwa pembelian adalah valid dan dinilai dengan benar. Beberapa pengendalian, seperti prosedur
pengendalian umum komputer, dapat mempunyai pengaruh pervasif pada beberapa tujuan audit.
Akhirnya, auditor harus memahami bagaimana pengendalian tertentu akan mempengaruhi
penilaian risiko pengendalian untuk asersi tertentu atau tujuan audit.

Menentukan Populasi dan Unit Sampling


Populasi (population) didefinisakn oleh pengendalian intern sebagai seluruh situasi di mana
pengendalian harus dilakukan. Unit sampling (sampling unit) merupakan cara audiitor
mengidentifikasikan kinerja pengendalian intern yang dikehendaki. Sebagai contoh, auditor
mungkin ingin menguji populasi seluruh perubahan program selama tahun ini untuk menguji
pengendalian umum pada seluruh perubahan program. Pada contoh ini, unit sampling secara
individual merupakan perubahan program. Selain itu, auditor juga dapat menguji populasi
seluruh laporan manajemen dalam siklus pengeluaran dimana manajemen diminta untuk me-

review dan menyetujui seluruh beban pengeluaran pada pusat pertanggungjawabannya. Unit
samping tersebut merupajan laporan individual yang dikirim ke manajmen. Walaupun laporan
tersebut berisi informasi tentang sejumlah transaksi, namun laporan itu merupakan unit sampling
karena laporan inilah yang direspon oleh manajemen dalam melakukan pengendalian
transaksi.Dalam atribut sampel statistik untuk pengujian pengendalian, populasi merupakan
kelompok transaksi yang diuji. Auditor harus menentukan bahwa penyajian secara fisik atas
populasi tersebut adalah sesuai tujuan rencananya. Identifikasi populasi juga termasuk
pertimbangan homogenitas populasi pada pengendalian yang diuji.
Unit sampling merupakan elemen individual dalam populasi. Unit sampling dapat berupa
dokumen, item-item dalam dokumen, ayat jurnal atau register atau cataatn dalam arsip komputer.
Unit sampling mempunyai dampak yang signifikan terhadap terhadap efisiensi audit.

Menspesifikasi Pengendalian yang Dikehendaki dan Bukti efektivitas Operasi


Auditor harus menentukan bukti yang menunjuka efektif tidaknya suatu pengendalian intern.
Dalam kasus pengendalian umum atas perubahan progrma, auditor dapat mengharapkan
departemen pemakai untuk mendokumentasikan proses koreksi transaksi yang nampak pada
laporan pengecuualian. Dalam kasus pengendalian manajemen, klien dapat mengharapkan
manajemen untuk me-review dan memberikan persetujuan berdasarkan laporan transaksi
mingguan yang dibebankan pada pusat pertanggungjawannya. Pada saat auditor memperooleh
pemahaman atas pengendalian itern, hal tersebut membantu untuk memahami dokumentasi audit,
sehingga perkecualian tersebut diakui secara jelas.

Menggunakan Pertimbangan Profesional untuk Menentukan Ukuran Sampel

Factor-faktor utama pada ukuran sampel dalam sampel nonstatistik adalah :


1. Risiko atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah
2. Tingkat penyimpangan yang dapat di toleransi
3. Tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan untuk setiap pengendalian.
Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi (tolerable deviation rate) adalah tingkat
maksimum penyimpangan dari pengendalian yang dapat diterima oleh auditor denan
menggunakan risiko pengendalian yang direncanakan dan sebelum mengevaluasi bukti, auditor
menentukan berapa banyak penyimpangan dari pengendalian yang ditentukan yang dapat
diterima.Akhirnya, auditor harus mengestimasi tingkat penyimpangan populasi yang
diharapkan (expected population deviation rate), yaitu yang merupakan taksiran terbaik auditor
atas tingkat penyimpngan actual dalam populasi.Auditor dapat mengestimasi tingkat
penyimpangan populasi berdasarkan pengalaman sebelumnya dengan klien atau pengetahuan
yang diperoleh pada saat memperoleh pemahaman atas pengendalian intern.Pada saat
menentukan ukuran sampel, semakin rendah tingkat penyimpangan yang diharapkan, semakin
kecil ukuran sampel.

Menggunakan Pertimbangan Profesional untuk Menentukan Metode Pemilihan Sampel


Setelah auditor mengidentifikasi populasi serta unit sampling dan menentukan ukuran sampel,
langkah utama selanjutnya adalah memilih item sampel (Pengendalian utama bukti, laporan
pengecualian, atau laporan yang ditujukan ke pengendalian manajemen).Teknik sampling
nonstatistik yang biasa adalah sampling sembarang (haphazard sampling). Metode ini
mencakup pemilihan item pada, tanpa memperhatikan jumlah transaksi, bulan dalam tahun
tersebut, atau hal-hal lainnya.

Menenrukan Prosedur Audit untuk Pengujian Pengendalian


Ketika menggunkan data untuk menguji prosedur pengendalian yang terprogra, auditor mencari
satu transaksi yang dip roses dengan baik (transaksi yang ada di bawah pengujian terbatas) dan
satu transaksi yang akan di laporkan sebagai pengecualian (transaksi yang ada di atas pengujian
terbatas). Auditor juga dapat mengevaluasi efektivitas pengguna yang terlibat dalam
pengembangan program, atau mengevaluasi efektitivitas prosedur tindak lanjut manual atau
pengendalian manajemen.Tahapan ini terutama ditujukan pada risiko nonsampling jika auditor
tidak mengidentifikasi kegagalan pengendalian pada risiko nonsampling jika auditor tidak dapat
mengidentifikasikan kegagalan pengendalian pada saat bukti ada di tangan.Auditor trsebut perlu
mengevaluasi apakah pengendalian intern pada auditor yang dikehendaki beroperasi secara
efektif.

Evaluasi Hasil
Penyimpangan dari prosedur pengendalian yang ditentukan harus ditabulasi, diringkas dan di
evaluasi.Pertimbangan professional diperlukan dalam mengevaluasi hasil secara kuantitatif dan
kualitatif.Pada saat mengevaluasi hasil secara kuantitatif, auditor harus membandingkan bukti
dengan tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi pada saat perencanaan sampel nonstatistik.
Jika pengujian atas pengendalian yang terprogram gagal (misalnya, program tersebut tidak
menolak pengujian transaksi yang melebihi batas), maka pengendalian terprogram tersebut akan
menjadi tidak efektif untuk atribut tertentu (dalam contoh ini, pengendalian melebihi peenilaian),
auditor kemudian perlu mempertimbangkan apakah ada pengendalian lain yang berkaitan dengan
atribut yang sama, atau apakah risiko pengendalian harus dinilai pada tingkat maksimum.

Menentukan Metode Pemilihan Sampel


Seluruh item dalam populasi harus mempunyai kesempatan untuk dipilih. Untuk
melakukan hal ini, rencana sampling statistik memerlukan penggunaan metode pemilihan acak.
Metode pemilihan acak yang digunakan dalam sampling atribut adalah :
a. Sampling nomor acak
Untuk menggunakan sampling nomor acak, auditor harus mempunyai dasar untuk
menghubungkan nomor-nomor tertentu dengan setiap item dalam populasi. Kemudian, dengan
merajuk ke tabel nomor-nomor acak, pemilihan nomor tersebut dapat dilakukan dengan memilih
item-item yang akan menjadi sampel.
b. Sampling sistematis
Sampling sistematis terdiri dari pemilihan setiap item ke-n dalam populasi dari satu atau
lebih item awal yang dipilih secara acak. Interval antara item-item biasanya dianggap sebagai
interval lompatan. Ketika menggunakan metode pemilihan sistematis, auditor harus menandai
adanya kemungkinan pola berputar dalam populasi yang serupa dengan interval lompatan.

MERANCANG

ATRIBUT

SAMPEL

STATISTIK

UNTUK

PENGUJIAN

PENGENDALIAN
Langkah-langkah dalam rencana sampling statistic untuk pengujian pengendalian adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.

Menentukan tujuan audit


Menentukan populasi dan unit yang sampling
Menspesifikasi atribut-atribut yang dikehendaki
Menentukan ukuran sampel

5. Menentukan metode pemilihan sampel


6. Melaksanakan rencana sampling
7. Mengevaluasi hasil sampel.

Menentukan Tujuan Audit


Tujuan menyeluruh dari pengujian pengendalian adalah untuk mengevaluasi efektivitas
rancangan dan operasi pengendalian intern. Satu atau lebih rencana sampling atribut dapat
dirancang untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian yang benrkaitan dengan kelompok
transaksi tertentu

Menentukan Populasi dan Unit Sampling


Dalam atribut sampel statistic untuk pengujian pengendalian, populasi (population) merupakan
kelompok transaksi yang diuji.Auditor harus menentukanbahwa penyajian secara fisik atas
populasi tersebut adalah sesuai tujuan rencananya.

Menspesifikasi Atribut-Atribut yang Dikehendaki


Atribut (attribute) harus ditunjukan untuk setiap pengendalian yang diperlukan untuk
mengurangi risiko pengendalian atas sebuah asersi. Jika pengendalian tersebut masryarakat
departemen kredit untuk menyetujui kredit sebelum pengiriman, atributnya dapat disajikan
sebagai : persetujuan kredit oleh personel departemen kredit yang di otorisasi.

Menentukan Ukuran Sampel


Dalam menentukan ukuran sampel untuk setiap atribut atau pengendalian yang diuji, auditor
harus menspesifikasi pengurutan nilai setiap factor-faktor berikut :

1. Risiko atas perkiraan risiko pengendalian yang terlalu rendah


2. Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi
3. Tingkat penyimpangan populasi yang di harapkan
Disamping itu, pada saat sampling dari populasi kecil (kurang dari 5.000 unit), ukuran sampel
tersebut harus diperkiran sebagaimana akan dijelaskan lebih lanjut dalam bagian akhir.

Risiko atas Penilaian Risiko Pengendalian Yang Terlalu Rendah


sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, dua jenis risiko sampling yang berkaitan dengan
pengujian pengendalian :
1. Risiko atas penilaian risiko pengendalian yang terrlalu tinggi, yang berhubungan dengan
efisiensi audit
2. Risiko atas penilaian resiko pengendalian yang terlalu rendah, yang berhubungan dengan
efektivitas audit.
Akibat adanya konsekuensi serius potensi yang berkaitan dengan ketidakefisiensi audit dank
arena pengujian pengendalian merupakan sumber utama bukti mengenai penyimpangan,
auditor menginginkan untuk mempertahankan risiko atas penilaian risiko pengendalian yang
terlalu rendah pada level yang rendah.

Tingkat Penyimpangan yang Dapat Ditoleransi


Tingkat Penyimpangan yang Dapat Ditoleransi (tolerable deviation rate) adalah tingkat
maksimum penyimpangan pengendalian yang mana auditor tetap menerima dan masih
menggunakan risiko pengendalian yang direncanakan. Dalam memutuskan tingkat yang
dapapt di toleransi, auditor harus mempertimbangkan hubungan setiap penyimpangan dengan
1. Catatan akuntansi yang sedang di uji
2. Beberapa pengendalian intern yang berkaitan
3. Tujuan evaluasi auditor

Tingkat Penyimpangan Populasi yang Diharapkan


Auudiitor menggunakan satu atau lebih dari hal-hal berikut untuk mengestimaasi tingkat
penyimpangan populasi yang diharapkan (expected population deviation rate) untuk setiap
pengendalian :
1. Tingkat penyimpangan sampel tahun lalu, yang disesuaikan berdasarkan pertimbangan
auditor dengan perubahan tahun berjalan dalam efektivitas pengendalian.
2. Estimasi berdasarkan penilaian awal tahun berjalan atas pengendalian tesebut
3. Tingkat yang ditemukan dalam sampel pendahuluan atas 50 item yang diperkirakan.

Ukuran Populasi
ukuran populasi (Population size) mempunyai sedikit pengaruh atau tidak berpengaruh
terhadap ukuran sampel.

MEMBUAT ATRIBUT SAMPEL SECARA STATISTIK DAN MENGEVALUASI HASILHASILNYA


Melaksanakan Rencana sampling
Metelah rencana sampling dirancang, item-item sampel di pilih dan diuji untuk menentukan sifat
dan penyimpanan dari pengendalian.Penyimpanan meliputi kesalahan dokumen, tidak ada inisial
yang menunjukkan kinerja pengendalian, ketidaksesuaian dalam dokumen dan cacatan yang
berkaitan, tidak adany aharga dengan pengerjaan kembali (reperformance) oleh auditor.
Jika unit sampling adalah dokumen, maka audtor dapat memilih jumlah yang lebih besar dari
yang di butuhkan.Jumlah ekstra tersebut digunakan sebagai pengganti apabila ada dokumen
yang dibatalkan atau item yang dipilih yang tidak dapat digunakan dalam sampel yang

dibutuhkan.Item yang tidak dapat diterapkan tersebut terjadi pada aat pengendalian atau atribut
tidak ada dalam item yang dipilih. Sebagai contoh, jika atribut yang di uji adalah adanya
penerimaan laporan untuk mendukung voucher, maka voucher untuk pembayaran tagihan
bulanan atas jasa fasilitas umum tidak akan dapat diterapkan, karena laporan penerimaan tidak
dibuat untuk jasa. Dengan demikian, voucher akan di gantikan oleh jumlah ekstera dalam
membuat rencana sampel.

Mengevaluasi Hasil Sampel


Penyimpanan

yang

ditemukan

dalam

sampel

harus

ditabulasi,

diringka,

dan

dievaluasi.Pertimbangan prefesional diperklukan dalam mengevaluasi faktor-faktor utama pada


kesimpulan menyeluruh.
Tingkat Penyimpanan Sampel (sample deviation rate) untuk setiap pengendalian yang diuji
dihitung dengan membagi jumlah penyimpanan yang ditemukan dengan ukuran sampel yang
diuji.Tingkat tersebut merupakan estimasi terbaik auditor atas tingkat penyimpanan aktual dalam
populasi.
Batas penyimpanan atas (upper deviation limit) menunjukkan tingkat penyimpanan atas dalam
populasi berdasarkan jumlah penyimpangan yang ditemukan dalam sampel. Batas atas tersebut
dinyatakan dalam dalam bentuk persentase, dan terkadang dianggab sebagai batas ketepatan
atsa yang dapat dicapai (achieved upper precision limit) atau tingkat penyimpangan populasi
maksimum (maximum population deviation rate).
Jika ukuran sampel yang digunakan tidak tmapak dalam tabel evaluasi tersebut, auditor dapat :
(1) menggunakan ukuran sampel terbesar dalam tabel, selama tidak melebihi ukuran sampel
yang digunakan,

(2) melakukan interpolasi,


(3) memperolehnya dari tabel yang lebih lengkap, atau
(4) menggunakan program komputer yang akan menghasilkan batas atas untuk beberapa ukuran
sampel.
Batas penyimpangan atas yang ditentukan dari tabel secara implisit termasuk cadangan risiko
sampling.Dengan demikian, bats penyimpangan atas dapat digunakan untuk menentukan apakah
sampel mendukung risiko pengendalian yang direncanakan.

Jika batas penyimpangan atas

kurang dari atau sama dengan tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi dalam merancang
sampel, hasilnya mendukung risiko pengendalian yang direncanakan; jika sebaliknya, hasilnya
tidak mendukug risiko pengendalian yang direncanakn.

Menentukan Cadangan untuk Risiko Sampling Ingat bahwa risiko sampling berkaian dengan
kemungkinan bahwa sampel yang diperoleh secara layak tidak selalu mencerminkan
populasinya. Sebaimana yang ditunjukkan diatas, evaluasi dapat dilakukan tanpa menghitung
cadangan untuk risiko samping secara eksplisit. Akan tetapi, pengetahuan bagaimana cadangan
ditentukan dapat membantu proses evaluasi. Cadangan risiko sampling (allaowance for
sampling risk) yang ditambahkan pada tingkat penyimpagan sampel merupakan batas
penyimpangan atas yang akan melebihi

Mempertimbangkan Aspek Penyimpangan Kualitatif, setiap penyimpangan yang terjadi pada


pengendalian harus dianalisis untuk menentukan hakikat penyimpangan dan sebab-sebabnya.

Menarik Kesimpulan Secara Menyeluruh, auditor menggunkan hasil-hasil dari sampel


tersebut, pengetahuan tentang lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi, dan pertimbangan
professional untuk membuat penilaian akhir atas risiko pengendalian untuk pengandalian yang
dicerminkan oleh atribut-atribut yang tercakup dalam rencana sampling. Penilaian tersebut
kemudian digunakan untuk menilai risiko pengendalian atas asersi laporan keuangan relevan
yang dipengaruhi oleh kelompok transaksi yang diuji.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN LAINNYA
Sampling Penemuan
Sampling penemuan adalah bentuk dari sampling atribut yang dirancang untuk
menemukan sedikitnya satu pengecualian jika tingkat penyimpangan dalam populasi sama atau
diatas tingkat yang ditentukan. Sampling penemuan bermanfaat ketika auditor :
a. Sedang menguji sebuah populasi besar yang terdiri dari item-item berisi proporsi risiko
pengendalian yang sangat tinggi
b. Curiga bahwa telah terjadi ketidaksesuaian dengan ketentuan
c. Mencari bukti tambahan dalam sebuah kasus untuk menentukan apakah ketidaksesuaian
dengan ketentuan merupakan kejadian yang terisolasi atau bagian dari pola yang
berulang-ulang
Membuat sampel mencakup penggunaan kembali item-item yang dipilih untuk sampel tersebut
dan melakukan pengujian pengendalian berdasarkan sampel-sampel tersebut. Pengevaluasian
hasil-hasilnya mencakup penentuan mengenai ada tidaknya sampel yang mendukung risiko

pengendalian yang direncanakn berdasarkan frekuensi penyimpanan dari pengendalian yang


diobservasi dalam sampel tersebut.

Anda mungkin juga menyukai