Sampling Audit Dalam Pengujian Pengendal
Sampling Audit Dalam Pengujian Pengendal
Pengujian
rincian risiko merupakan risiko bahwa salah saji material tidak akan
RISIKO SAMPLING
Risiko Sampling dan Risiko Nonsampling
Risiko sampling(sampling risk) adalah risiko bahwa auditor mencapai kesimpulan yang
salah karena sampel populasi tidak representatif. Risiko sampling adalah bagian sampling yang
melekat akibat menguji lebih sedikit dari populasi secara keseluruhan. Sebagai contoh,
asumsikan auditor memutuskan bahwa pengendalian dianggap tidak efektif jika terdapat tingkat
pengecualian populasi 6 persen. Asumsikan auditor menerima bahwa pengendalian dianggap
efektif berdasarkan pengujian pengendalian dengan sampel sebanyak 100 item yang memiliki
dua pengecualian. Jika populasi sebenarnya memiliki tingkat pengecualian sebesar 8 persen,
auditor menerima populasi yang salah karena sampel tidak cukup mewakili populasi. berkaitan
dengan kemungkinan bahwa sampel yang diambil tidak menggambarkan secara benar populasi
tersebut. Dalam melakukan pengujian pengendalian jenis risiko sampling berikut dapat terjadi :
a. Risiko atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah (the risk of
assessing control risk too low) adalah risiko bahwa penilaian tingkat risiko pengendalian
berdasarkan sampel mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian yang direncanakan
pada saat efektivitas operasi aktual dari prosedur atau kebijakan struktur pengendalian,
jika diketahui, dianggap tidak cukup mendukung tingkat penilaian yang di rencanakan.
b. atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi (the risk od assessing
control risk too high) adalah risiko bahwa penilaian tingkat risiko pengendalian
berdasarkan sampel tidak mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian yang
direncanakan pada saat efektivitas operasi aktual dari prosedur atau kebijakan struktur
pengendalian, jika diketahui, dianggap cukup untuk mendukung tingkat penilaian yang
direncakan.
Risiko-risiko tersebut mempunyai dampak yang signifikan terhadap efektivitas dan efesiensi
audit.Risiko penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah dan risiko kesalahan
penerimaan, masing-masing dijelaskan sebagai risiko beta (beta risk) dalam istilah umum
statistik, berkaitan dengan efektivitas audit.Pada saat auditor menarik kesimpulan yang salah
ini, prosedur-prosedur auditor tidak cukup untuk mendeteksi salah saji secara material, dan
dia tidak mempunyai dasar alasan untuk pendapatnya.Sebaliknya, risiko penilaian tingkat
risiko pengendalian yang terlalu tinggi dan risiko kesalahan penolakan, masing-masing dapat
dijelaskan sebagai risiko alfa (alpha risk) adalah istilah umum statistik berrkaitan ddengan
efisiensi audit. Ketika kesimpulan yang salah ini terjadi, auditor akan meningkatkan
pengujian substantive. Namun demikian, upaya-upaya ini akan mengarah kepada
kesimppulan yang benar, dan audit akan efektif.
Auditor memiliki dua cara untuk mengendalikan risiko sampling:
1. Menyesuaikan ukuran sampel
2. Menggunakan metode pemilihan item sampel yang tepat dari populasi
Meningkatkan ukuran sampel dapat mengurangi risiko sampling, dan sebaliknya. [ada satu
ekstrem, sampel dari semua item populasi tidak memiliki risiko sampling. Sementara pada
ekstrem lainnya, sampel sebanyak satu atau dua item memiliki risiko sampling yang sangat
tinggi.
Penggunaan metode pemilihan sampel yang sesuai dapat meningkatkan kemungkinan
keterwakilan sampel bersangkutan.Hal ini tidak menghilangkan atau bahkan mengurangi risiko
sampling, tetapi memungkinkan auditor untuk mengukur risiko yang berkaitan dengan ukuran
sampel tertentu jika metode pemilihan sampel dan evaluasi statistic digunakan.
Risiko nonsampling(nonsampling risk) adalah risiko bahwa pengujian audit tidak menemukan
pengecualian yang ada dalam sampel. Dua penyebab risiko nonsampling adalah kegagalan
auditor untuk mengenali pengecualian dan prosedur audit yang tidak sesuai atau tidak efektif.
Auditor mungkin gagal mengenali pengecualian karena kelelahan, bosan atau tidak memahami
apa yang harus dicari. Contoh di asumsikan 3 dokumen pengiriman tidak dilampirkan ke salinan
faktur penjualan dalam sampel sebanyak 100. Jika auditor menyimpulkan bahwa tidak ada
pengecualian, hal tersebut merupakan kesalahan nonsampling. Prosedur audit yang tidak efektif
untuk mendeteksi pengecualian yang diragukan adalah dengan memeriksa sampel dokumen
pengiriman dan menentukan apakah masing-masing telah dilampirkan ke faktur penjulan, dan
bukan memeriksa sampel salinan faktur penjualan untuk menentukan apakah dokumen
pengiriman telah dilampirkan. Dalam kasus ini, auditor telah melakukan pengujian dengan arah
yang salah karena memulainya dengan dokumen pengiriman dan bukan salinan faktur penjualan.
Prosedur audit yang dirancang dengan cermat, instruksi yang tepat, pengawasan, dan review
mungkin ingat penghitungan hasil statistik dengan tingkat keyakinan 95% memberikan risiko
sampling sebesar 5%.
Sampling nonstatistik (nonstatistical sampling) auditor tidak mengkuantifikasi risiko sampling.
Sebaliknya, auditor memilih Dalam melakukan pengujian audit yang sesuai dengan GAAS,
auditor dapat menggunakan sampling nonstatistik atau sampling statistik atau keduanya. Kedua
jenis sampling memerlukan pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana sampling
serta pengevaluasian hasil-hasilnya. Lebih dari itu, kedua jenis sampling tersebut dapat
memberikan bahan bukti yang cukup sebagaimana dipersyaratkan dalam standar pekerjaan
lapangan yang ketiga. Perbedaan penting antara kedua jenis sampling ini adalah bahwa hukum
probabilitas digunakan untuk mengendalikan risiko sampling dalam sampling statistik.
Piliha antara kedua jenis sampling tersebut terutama didasarkan pada pertimbangan
biaya/manfaat (cost/benefit considerations). Sampling statistik dalam hal tertentu tepat pada saat
populasi audit besar, seperti ketika mengkonfirmasi piutang. Jika pengujian pengendalian
menggunakan teknologi informasi, secara biaya akan lebih efektif jika auditor menggunakn
teknik audit berbantuan komputer yang merupakan bentuk sampling nonstatistik.
Dalam sampling nonstatistik, auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel
yang diinginkan berdasarkan kriteria subjektif dan pengalaman yang dimiliki. Dengan demikian,
auditor mungkin tidak mengetahui kalau dia menggunakan sampel yang terlalu besar untuk satu
bidang, dan sampel yang terlalu kecil untuk bidang yang lain. Untuk memperluas kecukupan
bukti audit yang didasarkan pada sampel, auditor mungkin, pada saat tertentu, memperoleh lebih
banyak (atau lebih sedikit) bukti dari pada kebutuhan sesungguhnya untuk mempunyai dasar
alasan pendapat yang dikemukakan. Namun demikian, sampel nonstatistik yang dirancang
dengan baik bisa sama efektifnya dengan sampel statisik.
Dalam sampel statistik, diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk melatih auditor dalam
menggunakan statistik dan merancang serta mengimplementasikan sampel yang telah
direncanakan. Namun demikian, sampling statistik harus menguntungkan auditor dalam :
1. Perancangan sampel yang efisien
2. Mengukur kecukupan bukti yang diperoleh
3. Mengevaluasi hasil sampel
dan
prosedur
tindak
lanjut
manual.
Namun
demikian,
auditor
dapat
bagaimana perubahan diuji dan disetujui, dan keamanan perangkat lunak yang dapat
menghasilkan laporan dan catatan mengenai siapa yang telah mengakses program dan arsip data.
Auditor dapat menguji pengendalian-pengendalian ini dengan menginspeksi laporan dan catatan
dan dengan membuat pertanyaan serta observasi. Pertanyaan dan observasi tidak termasuk
sampling audit, dan auditor dapat menggunakan teknik sampling nonstatistik ketika membuat
keputusan tentang perluasan inspeksi atas laporan, catatan komputer, dan catatan-catatan lain
yang memberikan bukti tentang prosedur pengendalian umum komputer.
PENGUJIAN PROSEDUR TINDAK LANJUT MANUAL
Prosedur pengendalian berprogram computer biasanya memberikan pengecualian untuk tindak
lanjut manual.Hal itu apata menunjukan pengecualian pada layar komputer dan tidak dapat
memproses lebih lanjut sebuah transaksi sampai perkecualian tersebut dikoreksi.Pengujian
pengendalian yang ditampilkan di layar diuji terutama dengan pengajuan pertanyaan dan
observasi, dan dengan menyerahkan transaksi yang dapat menghasilkan pesan yang diduga
salah.Alternatifnya, pengecualian dicetak dan dilaporkan secara harian atau mingguan untuk
tindak lanjut dan koreksi.Karyawan biasanya membuat notasi pada laporan pengecualian yang
dicetak, yang berkaitan dengan langkah yang diambil dalam mengoreksi transaksi tersebut
termasuk hal-hal yang berkaitan. Sampling nonstatistik merupakan cara yang tepat untuk
memilih laporan pengecualian dengan tujuan menguji efektivitas prosedur tindak lanjut manual.
a. Pengujian Pengendalian Manajemen
Banyak prosedur pengendalian manajemen meliputi adanya review manajemen terhadap
berbagai laporan keuangan dan kinerja bisnis. Laporan siklus pendapatan dapat mengurutkan
order pelanggan berdasarkan profitabilitas, laporan pelanggan baru, laporan pelanggan pasif
empat bulan terkahir, atua menunjukan volume aktivitas, harga penjualan, dan marjin produk.
Laporan siklus pengeluaran dapat menunjukan pembelian yang dilkakukan selama minggu
terakhir yang disusun berdasarkan pemasok atau produk dan penerimaan jasa.Pengendalian ini
mengharapkan manajemen untuk me-review dan menyetujui kelengkapan, keakuratan, dan
alasan-alasan dilakukannya transaksi dalam satu minggu. Samping nonstatistik merupakan
metode yang tepat untuk menentukan efektivitas pengujian audit atas pengendalian manajemen
yang memanfaatkan laporan-laporan jenis ini dari sistem akuntansi.
review dan menyetujui seluruh beban pengeluaran pada pusat pertanggungjawabannya. Unit
samping tersebut merupajan laporan individual yang dikirim ke manajmen. Walaupun laporan
tersebut berisi informasi tentang sejumlah transaksi, namun laporan itu merupakan unit sampling
karena laporan inilah yang direspon oleh manajemen dalam melakukan pengendalian
transaksi.Dalam atribut sampel statistik untuk pengujian pengendalian, populasi merupakan
kelompok transaksi yang diuji. Auditor harus menentukan bahwa penyajian secara fisik atas
populasi tersebut adalah sesuai tujuan rencananya. Identifikasi populasi juga termasuk
pertimbangan homogenitas populasi pada pengendalian yang diuji.
Unit sampling merupakan elemen individual dalam populasi. Unit sampling dapat berupa
dokumen, item-item dalam dokumen, ayat jurnal atau register atau cataatn dalam arsip komputer.
Unit sampling mempunyai dampak yang signifikan terhadap terhadap efisiensi audit.
Evaluasi Hasil
Penyimpangan dari prosedur pengendalian yang ditentukan harus ditabulasi, diringkas dan di
evaluasi.Pertimbangan professional diperlukan dalam mengevaluasi hasil secara kuantitatif dan
kualitatif.Pada saat mengevaluasi hasil secara kuantitatif, auditor harus membandingkan bukti
dengan tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi pada saat perencanaan sampel nonstatistik.
Jika pengujian atas pengendalian yang terprogram gagal (misalnya, program tersebut tidak
menolak pengujian transaksi yang melebihi batas), maka pengendalian terprogram tersebut akan
menjadi tidak efektif untuk atribut tertentu (dalam contoh ini, pengendalian melebihi peenilaian),
auditor kemudian perlu mempertimbangkan apakah ada pengendalian lain yang berkaitan dengan
atribut yang sama, atau apakah risiko pengendalian harus dinilai pada tingkat maksimum.
MERANCANG
ATRIBUT
SAMPEL
STATISTIK
UNTUK
PENGUJIAN
PENGENDALIAN
Langkah-langkah dalam rencana sampling statistic untuk pengujian pengendalian adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
Ukuran Populasi
ukuran populasi (Population size) mempunyai sedikit pengaruh atau tidak berpengaruh
terhadap ukuran sampel.
dibutuhkan.Item yang tidak dapat diterapkan tersebut terjadi pada aat pengendalian atau atribut
tidak ada dalam item yang dipilih. Sebagai contoh, jika atribut yang di uji adalah adanya
penerimaan laporan untuk mendukung voucher, maka voucher untuk pembayaran tagihan
bulanan atas jasa fasilitas umum tidak akan dapat diterapkan, karena laporan penerimaan tidak
dibuat untuk jasa. Dengan demikian, voucher akan di gantikan oleh jumlah ekstera dalam
membuat rencana sampel.
yang
ditemukan
dalam
sampel
harus
ditabulasi,
diringka,
dan
kurang dari atau sama dengan tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi dalam merancang
sampel, hasilnya mendukung risiko pengendalian yang direncanakan; jika sebaliknya, hasilnya
tidak mendukug risiko pengendalian yang direncanakn.
Menentukan Cadangan untuk Risiko Sampling Ingat bahwa risiko sampling berkaian dengan
kemungkinan bahwa sampel yang diperoleh secara layak tidak selalu mencerminkan
populasinya. Sebaimana yang ditunjukkan diatas, evaluasi dapat dilakukan tanpa menghitung
cadangan untuk risiko samping secara eksplisit. Akan tetapi, pengetahuan bagaimana cadangan
ditentukan dapat membantu proses evaluasi. Cadangan risiko sampling (allaowance for
sampling risk) yang ditambahkan pada tingkat penyimpagan sampel merupakan batas
penyimpangan atas yang akan melebihi
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN LAINNYA
Sampling Penemuan
Sampling penemuan adalah bentuk dari sampling atribut yang dirancang untuk
menemukan sedikitnya satu pengecualian jika tingkat penyimpangan dalam populasi sama atau
diatas tingkat yang ditentukan. Sampling penemuan bermanfaat ketika auditor :
a. Sedang menguji sebuah populasi besar yang terdiri dari item-item berisi proporsi risiko
pengendalian yang sangat tinggi
b. Curiga bahwa telah terjadi ketidaksesuaian dengan ketentuan
c. Mencari bukti tambahan dalam sebuah kasus untuk menentukan apakah ketidaksesuaian
dengan ketentuan merupakan kejadian yang terisolasi atau bagian dari pola yang
berulang-ulang
Membuat sampel mencakup penggunaan kembali item-item yang dipilih untuk sampel tersebut
dan melakukan pengujian pengendalian berdasarkan sampel-sampel tersebut. Pengevaluasian
hasil-hasilnya mencakup penentuan mengenai ada tidaknya sampel yang mendukung risiko