Drama
Drama
BENTO
Namaku Bento rumah real estate
Mobilku banyak harta berlimpah
Orang memanggilku boss eksekutif
Tokoh papan atas atas segalanya (Andi)
Asyik (semua)
Wajahku ganteng banyak simpanan
Sekali lirik oke sajalah
Bisnisku menjagal jagal apa saja
Yang penting aku senang aku menang
Persetan orang susah karena aku
Yang penting asyik sekali lagi (Andi)
Asyik (semua)
Khotbah soal moral omong keadilan
Sarapan pagiku (Munir)
Aksi tipu tipu lobying dan upeti
Woow jagonya (Fandy)
Maling kelas teri bandit kelas coro
Itu kan TONG sampah (Fahmi)
Siapa yang mau berguru datang padaku
Sebut tiga kali namaku Bento Bento Bento (Andi)
Asyik (semua)
BONGKAR
Kalau cinta sudah di buang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperkuda jabatan (reno)
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar (semua)
Sabar sabar sabar dan tunggu
Itu jawaban yang kami terima
Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang (rijal)
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar (semua)
Penindasan serta kesewenang wenangan
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan hentikan jangan diteruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan (udin)
Dijalanan kami sandarkan cita cita
Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta (maulana)
Oh oh
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar (semua)
PROPERTI
Untuk Pemeran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rakyat 1 (Pedagang)
: Kaos Oblong, Sarung, Celana Oblong
Rakyat 2 (Tukang Ojek) : Topi, Jaket Kulit, Celana Jeans
Rakyat 3 (Petani)
: Kaos oblong, celana oblong, capel
Presiden
: Peci Hitam, Jas Hitam, Celana Hitam
Aparat 1,2,3
: Seragam Khusus (topi hitam), senjata
Reformer (Guru)
: Batik coklat, Stopmap
Untuk Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tokoh :
PEMERAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
(02)
(04)
(12)
(20)
(22)
(24)
(28)
(31)
Naskah Dialog :
Alkisah disebuah negeri yang rusak, dan banyak terjadi krisis2 yang berkepanjangan,
presiden di negeri tersebut tidak bisa memimpin negerinya dengan baik, kesejahteraan rakyat
kurang diperhatikan, dan dibiarkan begitu saja. Rakyat pun banyak yang mengeluh, namun
apa daya mereka hanya bisa berbicara saja. Diceritakan ada seorang reformer yang berani
menentang lewat kritik2nya yang pedas, dan tidak takut oleh presidennya. Awal kisah sang
reformer sedang duduk di pos pangkalan ojek dengan teaman tukang ojeknya, alias sarjono.
Selamat menyaksikan.
Franky
Franky
Sueb
Semua
Sueb
Semua
Rakyat pun pulang dengan membawa beribu-ribu harapan baik, mereka berpikir bahwa
presiden mereka yang baru bisa mengentaskan kemiskinan mereka. Tapi, tanpa mereka
ketahui, Soeharno telah diam-diam membuat siasat, Soeharno tak lebihnya seorang penipu,
dia bila didepan rakyat berlagak membela rakyatnya, namun bila di belakang rakyat, atau di
dalam istana dia tak layaknya seekor binatang.
Harno
Hadi
Harno
Barkowi
Hans
Hadi
Harno
: Hahahaha, ternyata rakyat itu pada bodoh semua, hanya diomongi saja,
mereka pada percaya..
: Anda memang pandai Pak, tapi kami tetap dapat bayaran kan..?
: Tentu saja, kalian aparat-aparat juga gila uang, sama kayak saya,
hahaha..
: Ya pasti kan Pak, belajar darimana dulu, ya kan Hans.?
: oke, apa akan kita lakukan, yang penting fulusnya ngalir.
: Bagus, yang penting jaminan uang kita semakin banyak.
: Hahaha, kalian itu sama saja kayak saya, gila uang. Hahaha.
: Turunkan Harno..
: Kami ingin bukti, bukan omong kosong..
: Betul, kalo hanya ngomong burung beo juga bisa..
: Jangan hanya ambil uang kami, namun ambil juga harapan kami.
: Orang miskin juga orang hidup..
Karena takut akan kemarahan rakyat, Soeharno memilih untuk bersembunyi dan tidak ingin
keluar, namun karena Soeharno tidak muncul dari istana kepresidenan, rakyat semakin
beringas dan memaksa masuk kedalam istana kepresidenan. Soeharno merasa terancam,
akhirnya dia nekad menyuruh para aparat untuk menembaki rakyatnya.
Harno
Hans
Harno
Tanpa berkata lagi, Hans dan pasukannya yang pertama hanya bertugas mengamankan saja,
namun mereka sudah berani menembaki para rakyat yang mendemo. Para rakyat pun
melarikan diri karena ditembaki, namun Franky yang tidak bisa berlari secara cepat, terkena
tembakan dan mati seketika.
Hans dkk
Franky
Akhirnya Franky yang berani mengkritik kini telah mati, para rakyat yang lain sekarang telah
kehilangan semangat untuk melawan pemerintahan, mereka hanya diam saja dengan nasib
mereka. Tak ada yang berani melaporkan kasus Franky dan juga kasus-kasus tentang
kekerasan yang dihadapi para rakyat lainnya. Walaupun mau melapor, mereka tidak tahu juga
melapor kepada siapa. Negeri itupun menjadi negeri yang subur kekerasan, penipuan,
pembodohan, dan KKN. Namun negeri tersebut masih menantika jiwa-jiwa pemuda yang
berani berkata ketika semua dipaksa diam, berani berbuat ketika semua dihadapkan pada
pistol-pistol, negeri tersebut masih berharap bahwa masih ada jiwa-jiwa reformer yang akan
tumbuh pada anak-anak bangsa, dan akan menegakkan keadilan rakyatnya juga membasmi
para pendusta rakyat yang berkeliaran.
Demikian Teater Musikal yang kami sajikan, dengan judul Bajingan NegeriKu.