Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ELIXIR
A. TINJAUAN PUSTAKA
Larutan ialah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, sebagai
pelarut digunakan air suling kecuali dinyatakan lain. Untuk larutan (solution)
steril yang digunakan sebagai obat luar harus memenuhi syarat yang tertera
pada Injectiones. Di samping wadah harus mudah dikosongkan dengan cepat,
besarnya kemasan boleh lebih dari 1 liter.
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap,
selain obat mengandung juga zat tambahan seperti gula atau zat pemanis lain,
zat warna, zat pewangi, zat pengawet dan digunakan sebagai obat dalam.
Sebagai pelarut utama eliksir adalah etanol yang dimaksudkan mempertinggi
kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan propilenglikol. Sirop
gula dapat digunakan sebagai pengganti gula. Eliksir supaya disimpan dalam
wadah tertutup rapat (Anonim, 1979 dan 2000).
Eliksir adalah larutan oral yang mengandung etanol 90% yang berfungsi
sebagai konsolven (pelarut) dan untuk mempertinggi kelarutan obat. Kadar
etanol berkisar antara 3% dan 4%, dan biasanya eliksir mengandung etanol 510%. Untuk mengurangi kadar etanol yang dibutuhkan untuk pelarut, dapat
ditambahkan konsolven lain seperti gliserin, sorbitol, dan propilenglikol. Bahan
tambahan yang digunakan antara lain pemanis, pengawet, pewarna dan
pewangi, sehingga memiliki bau dan rasa yang sedap. Sebagai pengganti gula
dapat digunakan sirup gula (Anonim, 2006).
Pemerian bahan sediaan elixir, antara lain :
1. Acetaminophenum (FI III, 1979)
Sinonim
: Parasetamol
Pemerian
: Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau,
Khasiat
Titik Leleh
Kelarutan
rasa pahit.
: Analgetikum, antipiretikum.
: 169 C sampai 172 C.
: Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian
etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P,
alkali hidroksida.
: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
Dosis
cahaya.
: Dewasa 0,5 1 gram tiap 4 jam, maksimal 4
pH
OTT
g / hari.
: 3,8 6,1
: Penggunaan bersama dengan antikoagulan
Stabilitas
permanganat.
Adanya
kontaminan
besi
bisa
Khasiat
: Zat tambahan.
dan
penggunaannya
harus
terlindungi
dari
B. FORMULA STANDAR
Tiap 5 ml mengandung :
Acetaminophenum
120 mg
Gycerolum
2,5 ml
Propylengycolum
500 l
1,25 ml
Aethanolum
500 l
q.s
Aqua destilata
ad 5 ml
7200 mg
Gycerolum
150 ml
C. FORMULA PENGEMBANGAN
Propylengycolum
30 ml
75 ml
Aethanolum
30 ml
3 mg4
Sirupus Simplex
ad 300 ml
12) Piknometer
13) Kertas perkamen
Bahan :
1) Acetaminophenum
2) Gycerolum
3) Propylengycolum
4) Sorbitol solution 70%
5) Aethanolum
6) Pewarna dan pengaroma
7) Sirupus Simplex
E. PERHITUNGAN DOSIS
Untuk anak umur 1 tahun = 1 sendok teh (5ml)
Untuk anak umur 1 tahun sampai 5 tahun = 2 sendok teh (10ml)
1. Acetaminophenum, DL = 500 mg/ 2000 mg
Tiap 5 ml (1 sendok teh) mengandung PCT 120 mg
Sediaan 300 ml =
= 60 sendok teh
6) Pewarna dan pengaroma q.s (1-2 tetes = 0,1%) : 0,1 / 100 x 300 m =
0,3 g = 3 mg
7) Sirupus Simplex ad 300 ml
Data Penimbangan :
No.
Bahan
Penimbangan
1.
Acetaminophenum
7200 mg
2.
Glycerolum
150 ml
3.
Propylenglycolum
30 ml
4.
75 ml
5.
Aethanolum
30 ml
6.
0,3 gr
7.
Sirupus simplex
ad 300 ml
G. CARA KERJA
Acetaminophenum dilarutkan dengan aethanolum dalam mortir
Beri etiket
H. ETIKET
atau tidak.
3) Kejernihan
4) Berat Jenis
Cara Kerja :
a. Timbang berat piknometer kosong dan kering + tutupnya
b. Ukur volume piknometer
Dengan cara :
Timbang berat piknometer kosong dan kering +
tutupnya (misal p gram)
Isi piknometer dengan air hingga penuh, lalu rendam
dalam es hingga suhunya dibawah 2C di bawah suhu
percobaan
Piknometer ditutup, suhu dinaikkan hingga suhu
percobaan. Mestinya ada bagian air tumpah karena
pemuaian. Lalu air yang menempel di piknometer
dibersihkan
Timbang piknometer beserta isinya (misal p + a gram)
Hitung massa air {(p+a) p} gram
Volume piknometer tersebut sama dengan volume air
Bj
Volume piknometer
Bj =
5) pH
: diukur dengan pH strip
6) Viskositas, dengan cara :
Masukkan air kedalam cup, kemudian atur suhunya
Atur posisi pemberat/ piring logam yang diberi anak timbang, agar
posisi diatas, jarum rpm menunjukkan angka 15 -25 sebelum angka nol (
pada angka 75) dengan cara mengatur gulungan benang dibagian atas
alat.
Naikkan sempel, sehingga bagian bob terrendam dengan letak tepat
ditengah sempel.
J. HASIL
1. Organoleptis :
Warna
Merah
Bau
Strawberry
Rasa
15,8 g
40,7 g
10
0,99 g / ml
Berat air (p + a p)
= 25,15 ml
Replikasi 2
Berat pikno kosong (p)
15,9 g
40,8 g
0,99 g / ml
Berat air (p + a p)
= 25,15 ml
Replikasi 3
Berat pikno kosong (p)
15,9 g
40,8 g
0,99 g / ml
Berat air (p + a p)
= 25,15 ml
X=
11
= 25,15 ml
b. Volume Elixir
Berat pikno kosong (p)
15,9 g
45,6 g
= 25,15 ml
5. pH : 6 (Asam)
6. Viskositas : Tidak dilakukan.
K. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini adalah membuat sediaan obat elixir
acetaminophenum yang berkhasiat sebagai analgetik-antipiretik. Selain itu
juga ditambahkan zat seperti : gliserol, sorbitol solution 70%, sirupus
simplex, propilenglikol, aethanolum, pewarna dan pengaroma strawberry.
Dalam pembuatan elixir meggunakan formula pengembangan yang
tiap 300 ml, mengandung acetaminophenum 7,2 gram, glycerol 150 ml,
propylenglykol 30 ml, sorbitol solutio 70% 75 ml, aethanolum 30 ml dan
sirupus simplex ad 300 ml.
Dalam hasil evaluasi sediaan elixir acetaminophenum ini memiliki
ph sebesar 6 yang mana termasuk asam. Hal ini sesuai dengan teori yang
mana acetaminophenum ini memiliki rentang ph sebesar 3,8 6,1.
Pembuatan sediaan ini diberikan pewarna merah karena warna
acetaminophenum berwarna putih sehingga kurang menarik dan diberikan
pengaroma strawberry karena acetaminophenum memiliki rasa cukup pahit.
Untuk rasa, masih terdapat rasa yang sedikit pahit karena sediaan elixir agak
berbeda dengan sirup yang mana pelarutnya adalah etanol. Untuk kejernihan
sediaan elixir, sediaan yang dibuat tidak jernih karena kemungkinan ada
partkel zat yang tidak larut dan pada penyaringan sirupus simplek yang
kurang efektif. Pada uji homogenitas pada sediaan elixir acetaminophenum
12
homogen. Pada uji berat jenis diperoleh berat jenis elixir yaitu 1,1809 g/ml.
Pada uji viskositas tidak dilakukan karena keterbatasan alat.
Dalam sediaan obat elixir acetaminophenum diberikan etiket
berwarna putih dengan aturan pakai 3 x sehari 1 sdt sesudah makan. Dimana
acetaminophenum berfungsi sebagai analgetik-antipiretik.
L. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan :
1. Dalam pembuatan sediaan elixir tidak mengalami kesulitan
2. Sediaan elixir berwarna merah, rasa pahit ada strawberry, aroma
strawberry
3. Diperoleh Ph 6 Asam
4. Homogenitas dari sediaan elixir homogen
5. Kejernihan : tidak jernih
6. Berat jenis elixir : 1,1809 g/ml
7. Viskositas tidak dilakukan
M. DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Jakarta :
UI Press
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Depatemen
Kesehatan RI
Anonim. 2000. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : UGM Press
Anonim. 2007. Ilmu Resep. Jakarta : EGC
Anonim. 2016. Buku Petunjuk Formulasi Teknologi Sediaan Cair-Semi
Padat
(FTS-CSP) : Stikes Muhammadiyah Klaten.
13