PERCOBAAN III
SIRUP
Disusun Oleh :
1. Afina Widyastika N.S
(1404001)
(1404002)
(1404003)
4. Anisa Yunika F
(1404004)
Kelas D3 Farmasi 3A
A. TUJUAN
1. Dapat mengetahui khasiat obat
2. Dapat membuat sediaan obat berupa sirup
B. TINJAUAN PUSTAKA
Sirop adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain
yang berkadar tinggi (sirop simpleks adalah sirop yang hamper jenuh dengan
sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirop adalah 64-66%, kecuali dinyatakan lain.
Selain sukrosa dan gula lain, pada larutan oral ini dapat ditambah
senyawa poliol seperti sorbitol dan gliserin untuk menghambat penghabluran
dan mengubah kelarutan, rasa dan sifat lain zat pembawa. Umumnya juga
ditambahkan zat antimikroba untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur,
dan ragi.
Larutan oral yang tidak mengandung gula, tetapi bahan pemanis
buatan seperti sorbitol atau aspartame dan bahan pengental seperti gom
selulosa sering digunakan untuk penderita diabetes.
Ada 3 macam sirop, yaitu :
1. Sirop simpleks
: mengandung 65% gula dalam larutan nipagin 0,25%
b/v
2. Sirop obat
1. Organoleptis
Pengujian organoleptic adalah cara pengujian dengan menggunakan indera
manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan (sensori
dan rangsangan) terhadap produk. Tujuan dari uji ini adalah untuk
mengetahui warna, rasa, bau dan bentuk fisik suatu produk.
2. Homogenitas
Uji ini dilakukan dengan tujuan agar mengetahui sediaan yang dibuat
homogen atau tidak.
3. Kejernihan
Tujuan dari uji kejernihan yaitu untuk memastikan bahwa larutan yang
diuji terbebas dari pengotor
4. Berat Jenis
Tujuan dari uji ini yaitu menjamin sediaan memiliki bobot jenis yang
sesuai dengan spesifikasi dari produk yang telah ditetapkan. Sirup
memilik BJ 1,3.
5. Ph
Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui keasaman/kebasaan suatu
sediaan, dimana sediaan sirup ini mengandung zat aktif paracetamol yang
memiliki pH 3,8-6,1.
6. Viskositas
Untuk mengetahui kekentalan suatu sediaan
Pemerian Bahan :
1. Paracetamol / Acetaminophenum
Pemerian : Hablur/ serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan : larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95 %) P,
dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P, dan dalam 9 bagian
propilenglikol P, larut dalam larutan alkali hidroksida.
Khasiat : Analgetik-antipiretik
2. Nipagin
Pemerian : serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak
mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.
Kelarutan : larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih,
dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P, mudah larut
dalam eter P dan dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian
gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyakmlemak nabati panas, jika
didinginkan larutan tetap jernih.
Khasiat : zat pengawet, zat tambahan.
3. Aethanolum
4. Pemerian : cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah
bergerak, bau khas, rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala
biru yang tidak berasap.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam
eter P.
Khasiat : zat tambahan.
5. Sirupus Simplex
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna.
Kelarutan : Khasiat : zat tambahan
6. Pewarna dan Perasa Orange
Pemerian : Kelarutan : Khasiat : zat tambahan
(Anonim, 1979)
C. FORMULA STANDAR
Tiap 5 ml mengandung :
Acetaminophenum
125 mg
Sirupus simplex
ad 5 ml
D. FORMULA PENGEMBANGAN
Tiap 300 ml mengandung :
Acetaminophenum
7500 mg
Nipagin
0,1 %
Aethanolum
Pewarna dan Perasa orange
q.s
Sirupus simplex
ad 300 ml
1 x p = 125 mg
7500 mg = 7,5 g
Ad 300 ml
h = 125 mg x 3 = 375 mg
H. CARA KERJA
1. Membuat sirupus simplex (gula 65 gram dilarutkan dengan aquadest ad
100 ml)
2. Masukkan acetaminophenum ke dalam mortir, + aethanolum aduk ad larut
3. Sementara itu melarutkan nipagin dengan aethanolum ad larut
4. Kemudian di dalam mortir tadi + nipagin yang sudah dilarutkan dengan
aethanolum
aduk ad homogen
5. + Sirupus simplex, aduk ad homogen
6. + essen dan flavor, aduk ad homogen
7. Masukkan ke dalam wadah yang sudah ditara sebanyak 300 ml, + sirupus
simplex ad 300 ml
8. + etiket warna putih beserta aturan pemakaian obat
I. ETIKET
Tgl : 18 / 10 / 16
Pro : VELIX
Bj
Volume piknometer =
Hitung bj
Dengan cara :
a) Timbang berat piknometer kosong dan kering + tutunya
b) Isi piknometer dengan suspensi hingga penuh, lalu direndam dalam es
hingga suhunya 2 dibawah suhu percobaan
c) Piknometer ditutup, suhu dinaikkan hingga uhu percobaa. Mestinya
bagisn suspensi tumpah karena pemuaia. Lalu suspensi yang menempel di
piknometer dibersihkan.
d) Timbang piknometer beserta isinya.
Bj =
K. HASIL
1. Uji Organoleptis
Warna
Bau
Rasa
Bentuk
Orange
Aroma jeruk
Pahit ada rasa jeruk
Cair
2. Uji Homogenitas
Hasil dari sediaan yang dibuat homogen, tidak ada partikel
3. Uji Kejernihan
15,9 g
40,7 g
0,99 g/ml
24,89 g
0,99 g /ml
= 25,05 ml
Replikasi II
Berat piknometer kosong (p)
15,8 g
40,7 g
0,99 g/ml
Berat air (p + a) p
24,9 g
0,99 g /ml
= 25,15 ml
Replikasi III
Berat pikno kosong (p)
15, 9 g
0,99 g/ml
Berat air (p + a) p
24,8 g
0,99 g /ml
= 25,05 ml
X=
=
= 25,083 ml
b) Volume syrup
Replikasi I
Berat piknometer kosong (p)
15,9 g
46,2 g
46,2 g- 15,9 g
= 30,3 g
30,3 g
Bj = 25,083 g/ml
= 1,207 g/ml
Replikasi II
Berat piknometer kosong (p)
15,9 g
46,1 g
46,1 g - 15,9 g
= 30,2 g
Bj =
30,2 g
25,083 g/ml
= 1, 204 g/ ml
Replikasi III
Berat piknometer kosong (p)
15,9 g
46,2 g
46,2 g - 15,9 g
= 30,3 g
Bj =
30,3 g
25,083 g/ml
= 1, 207 g/ ml
1,207
X bj =
g
g
g
+1,204
+ 1,207
ml
ml
ml
3
3,618 g/ml
3
= 1,206 g/ml
5. Uji Ph : 5 (Asam)
6. Uji viskositas tidak dilakukan
L. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini adalah membuat sedian obat syrup
acetaminophenum, dimana acetaminophenum digunakan sebagai bahan / zat
utama yang berfungsi sebagai obat analgetik-antipiretik. Didalam sediaan obat
syrup acetaminophenum 300 ml terdapat kandungan acetaminophenum 7,5
gram, nipagin, aethanolum, pewarna dan perasa orange q.s (0,3 g), dan sirupus
simplex ad 300 ml.
Sediaan obat syrup acetaminophenum yang telah dibuat berasa pahit
ada rasa jeruk karena acetaminophenum memiliki rasa agak pahit maka
diberikan perasa untuk menutupi rasa acetaminophenum yang agak pahit. Bau
aroma jeruk diberikan untuk memberikan aroma yang enak pada syrup. Warna
orange pada syrup diberikan untuk menutupi warna dari acetaminophenum
yang berwarna putih agar lebih menarik, bentuk sediaan cair.
Penentuan homogenitas dan kejernihan didapatkan sediaan syrup yang
homogen, jernih tidak ada partikel. Uji ini dilakukan dengan tujuan agar
mengetahui sediaan yang dibuat homogen atau tidak dan untuk memastikan
bahwa larutan yang diuji terbebas dari pengotor.
Uji control kualitas yang dilakukan selanjutnya adalah penentuan berat
jenis syrup. Uji ini dilakukan untuk mengetahui berat jenis sirup apakah
sesuai dengan literature atau tidak. Pada percobaan ini, didapatkan BJ sirup
1,206 g/ml, dimana hasil tersebut mendekati BJ sesuai dengan literature yaitu
1,3 g/ml
Pada penentuan ph larutan diperoleh hasil ph
yaitu 5 dan pH
N. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2006, Petunjuk Praktikum Formulasi Tekhnologi Sediaan Cair-Semi
Padat (FTS-CSP), Stikes Muhammadiyah Klaten
Syamsuni, 2006, Ilmu Resep, EGC, Jakarta