Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
Kelompok 11:
Ni Luh Nyoman Sherina Devi
(1391662026)
(1391662028)
(1391662029)
akuntansi. Sprouse melihat comparability sebagai suatu proses (akuntansi untuk kondisi yang
sesuai dengan persamaan atau perbedaan) dan sebuah hasil dari proses (proses perbandingan
alternatif untuk membuat suatu keputusan). Transaksi yang mirip akan diperlakukan hampir
sama dan transaksi yang berbeda harus memperoleh perlakuan yang berbeda juga. Sedangkan
keseragaman dilihat sebagai konsep yang mempengaruhi daya banding. Tingkat daya banding
yang dapat diandalkan oleh pengguna laporan keuangan tergantung pada tingkat keseragaman
dalam laporan keuangan yang dimaksud.
Hubungan antara keseragaman dan daya banding ini memiliki hubungan erat dengan
SFAC No. 2. Daya banding bukan sebuah kualitas pada angka-angka akuntansi (dalam artian
relevansi dan realibilitas), tetapi merupakan hubungan antar angka-angka tersebut. Daya banding
memiliki tujuan untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan. Dalam SFAC No. 2 juga
disebutkan bahwa daya banding tidak boleh dicampuradukkan dengan identitas, dan terkadang
lebih dapat dipelajari dari perbedaan daripada persamaan, apabila perbedaan tersebut dapat
dijelaskan.
istilah Transaksi. Kejadian (event) didefinisikan dalam SFAC No. 6 sebagai konsekuensi yang
terjadi pada sebuah entitas. Transaksi dapat terjadi antar entitas, antara perusahaan dengan
pekerjanya, dan antara perusahaan dengan investor atau kreditor. Dari pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa transaksi merupakan event eksternal. Event yang bersifat internal contohnya
adalah depresiasi dan persediaan barang setengah jadi. Menurut keadaannya (circumstances),
event dibedakan menjadi simple events dan complex events, di mana:
a. Simple event terjadi dalam situasi yang sederhana, tidak banyak peraturan sehingga
perlakuan yang diberikan relatif sama. Contoh: pembayaran utang jasa tanpa adanya
diskon.
b. Complex events terjadi dalam kondisi derajat kompleksitas yang tinggi karena adanya
halangan (restriction), kontijensi, dan persyaratan. Contoh: keputusan apakah pembeli
atau penjual yang akan membayar biaya angkut barang.
Selanjutnya, istilah literatur yang digunakan untuk kejadian kompleks adalah relevant
circumstances.
Relevant Circumstances
Relevant circumstances merupakan keadaan signifikan yang secara ekonomi dapat
mempengaruhi secara luas event yang serupa atau mirip. Yang disebut sebagai keadaan
signifikan secara ekonomi adalah meliputi kondisi umum atau faktor yang terkait dengan
complex events yang diduga dapat memengaruhi waktu aliran kas. Relevant circumstance terbagi
dalam dua tipe umum yaitu:
a.
Present magnitudes, adalah kondisi yang telah diketahui pada saat terjadinya event.
b. Future contingencies, adalah faktor yang hanya dapat diketahui setelah tanggal
terjadinya event.
Relevant Circumstances yang langsung mempengaruhi kejadian yang akan dibukukan dan
mempengaruhi metode akuntansi dipilih mewakili kejadian. Namun selain mengacu pada
relevant circumstances, manajemen juga memiliki peran dalam menentukan metode akuntansi
yang digunakan. Weldon Posell menghormati pengaruh manajerial sebagai pertimbangan
penting dalam mengizinkan metode yang berbeda-beda. Masalahnya adalah pemilihan metode
akuntansi mungkin saja karena motif yang berbeda dari anggapan relevant circumstances. Oleh
karena itu, Cadenhead membatasi relevant circumstances pada elemen di luar kendali
manajemen
yang
disebut dengan
environmental
conditions.
Cadenhead
mendesain
circumstantial variables, yaitu ketika (1) environtmental conditions berbeda antar perusahaan
dan (2) banyak menggunakan biaya pengukuran atau relatif menghasilkan lebih sedikit
perbedaan terhadap pilihan metode akuntansi. Cadenhead mengatakan bahwa metode akuntansi
yang kaku (rigid) hanya dapat digunakan bila terdapat circumstantial variables.
circumstances pada situasi yang secara umum adalah sama. Contohnya adalah ketentuan sewa
beli jangka panjang yang diatur dalam SFAS No. 13. Disebutkan dalam SFAS No. 13 bahwa
leasing harus dikapitalisasi apabila jangka waktu leasing sama dengan atau lebih dari 75% umur
ekonomis aset. Menentukan kriteria yang tepat untuk relevant circumstances dikatakan sulit dan
cenderung sewenang-wenang, sehingga hal ini memunculkan adanya jenis alternatif uniformity
yang lain, yang disebut dengan rigid uniformity.
Rigid uniformity berarti menentukan satu metode untuk semua transaksi yang serupa meski
kemungkinan terdapat relevant circumstances. Contohnya adalah pada SFAS No.2 yang
menyatakan bahwa R&D cost tidak boleh dikapitalisasi meskipun terdapat future benefit. Namun
2
dalam kenyataannya, meningkatkan daya banding dapat bersifat counterproductive. Dengan kata
lain, dapat melemahkan relevansi atau reliabilitasnya jika untuk membandingkan antara dua
ukuran, salah satunya diperoleh dengan metode yang menghasilkan informasi yang kurang
relevan atau reliable.
Bila dikaitkan dengan kriteria representational faithfulness dan verifiability, finite
uniformity semestinya dapat lebih dipercaya dibandingkan dengan rigid uniformity. Hal ini
dikarenakan pendekatan representational faithfulness berdasarkan finite uniformity memandang
adanya derajat representational faithfulness. Sterling secara kontras melihat representational
faithfulness dalam
konteks
biner:
apakah
ukuran
karakteristik
dari
sebuah
asset
ideal. Saat ini, percampuran sistem muncul dalam beberapa standar berusaha untuk masuk
kedalam akun keadaaan yang relevan mengingat yang lainnya merupakan contoh dari
keseragaman kaku. Dalam kenyataannya, sistem campuran digunakan di mana beberapa standar
berusaha memperhitungkan relevant circumstances, sedangkan yang lainnya secara jelas
menggunakan rigid uniformity. Sebelum diberikan contoh, terdapat beberapa kualifikasi yang
perlu ditekankan, yaitu:
- Fakta bahwa standar adalah contoh finite uniformity bukan berarti standar tidak dapat
diperbaiki bahkan ketika faktor relevant circumstances adalah sesuai.
- Rigid
uniformity
didasari
faktor
sebagai
berikut:
(1)
konservatisme,
(2)
keuangan maupun informasi pelengkap, termasuk catatan kaki, post statement events, diskusi
manajemen dan analisis operasi untuk tahun mendatang, prediksi keuangan dan kegiatan operasi,
maupun kebijakan akuntansi. Pelaporan keuangan biasanya terdiri dari laporan keuangan dan
disclosure. Menurut SFAC No. 5, pengungkapan adalah penyajian informasi dengan tujuan
selain pengakuan dalam laporan keuangan yang dibandingkan dengan pengakuan dalam laporan
keuangan itu sendiri. Pengungkapan memiliki dua aspek, yaitu protective disclosure (untuk
melindungi investor dari perlakuan yang tidak adil) dan informative disclosure (informasi
lengkap untuk memenuhi kebutuhan analisis investasi). Sebelum 1970an, SEC lebih
menekankan protective disclosure daripada informative disclosure. Namun, sejak 1970 SEC
cenderung bergeser pada informative disclosure karena adanya hasil studi terkait efisiensi pasar.
disebut protective disclosure, yang berhiubungan dengan usaha untuk memberikan perlindungan
kepada investor dari perlakuan yang tidak adil. Aspek lainnya disebut dengan informative
disclosure, yang berhubungan dengan usaha untuk memberikan informasi yang lengkap dan
bermanfaat untuk tujuan analisis investasi.
Awalnya SEC hanya menekankan pada protective disclosure. Undang-undang sekuritas
tahun 1993 diperlukan untuk mengisi statement registrasi dengan SEC sebelum penjualan
sekuritas. Termasuk didalamnya, prospektus yang diberikan kepada pembeli merupakan
informasi mengenai kegiatan bisnis, sekuritas yang dijual, identitas yang relevan terkait dengan
mereka yang mendistribusikan sekuritas. Undang-undang sekuritas tahun 1934 memperpanjang
aturan-aturan ini untuk isu baru sekuritas.
mengharuskan bahwa pengungkapan harus disusun dengan memadai. Sejak awal tahun 1970,
SEC menekankan pada informative disclosure. Sebagai contoh, komisi selalu dijauhi inflasi
akuntansi karena data tersebut tidak dapat diverifikasi dan investor tidak mengerti mengenai
4
angka-angka. Namun, setelah rancangan FASB mengenai ketentuan tingkat harga, SEC pada
ASR 190 diperlukan untuk sebagian besar perusahaan dalam pengungkapan informasi tambahan
untuk biaya depresiasi, penialian aset tetap, biaya penjualan, dan persediaan. Hal ini sangat
mungkin bahwa pergeseran ke arah informative disclosure telah terjadi sebagai akibat dari
hipotesis pasar efisien dan kesimpulannya bahwa investor yang naif tidak diuntungkan dalam
pasar selama mereka terdiversifikasi secara benar.
Pergeseran SEC ke arah informative disclosure dilanjutkan oleh Advisory Committee on
Corporate Disclosure. Komite tersebut memberikan laporan produktif pada tahun 1977 yang
berisikan tentang ringkasan pernyataan pengungkapan yang telah ada dan rekomdasi lebih lanjut
tentang hal tersebut.
Usulan informative disclosure dari komite menyarankan untuk mengahasilkan perkiraan
dengan ketentuan bahwa akan melindungi manajemen dari pinalti kewajiban dari peraturan
sekuritas federal, dan proyeksi yang dibuat harus rasional dan dibuat dengan tepat. Selain itu
komite juga merekomendasikan data informatif lainnya untuk masa depan meliputi pengeluaran
modal dan perencanaan pendanaan, perencanaan tujuan manajemen, kebijakan deviden dan
kebijakan yang berkaitan dengan struktur modal entitas. Informative disclosure lainnya yang
direkomendasikan oleh komite adalah standar klasifikasi produk untuk pelaporan segmental
yang ditentukan berdasarkan masing-masing industri, pengungkapan sosial dan informasi
lingkungan jika akan mempengaruhi kinerja keuangan entitas dimasa yang akan datang.
kontra antara differential disclosure dan selective disclosure. Sistem pengungkapan yang dipakai
sekarang yang memiliki pengaruh luas saat ini disebut dengan differential disclosure. Sedangkan
selective disclosure adalah pengungkapan yang memungkinkan adanya informasi yang
dikeluarkan dan tidak dikeluarkan ke publik. Differential disclosure bertindak sebagai interpreter
atas aturan-aturan pasar modal, sehingga publik tertarik untuk berinvestasi. Beaver percaya
bahwa disclosure yang jumlahnya lebih banyak dalam laporan tahunan akan menurunkan tingkat
pentingnya pendekatan differential disclosure. Informative disclosure secara umum memang
dapat digunakan untuk meningkatkan evaluasi atas resiko dan return suatu entitas, dan terdapat
beberapa kualifikasi penting yang perlu dipikirkan yaitu komunikasi pengungkapan di antara
entitas bisnis dengan analisis keuangan maupun konsultan investasi.
Kekurangan kedua dalam proses disclosure terkait dengan keberagaman investor yang
dapat mengurangi kebutuhan akan informasi pada level spesifik perusahaan. Investor hanya
peduli terhadap informasi spesifik perusahaan yang akan mempengaruhi portofolio mereka.
5
segmen harus dilaporkan. Kewajiban segmen bersifat optional, sedangkan laporan arus kas
segmen tidak diharuskan. Fitur baru dari SFAS No. 131 adalah bahwa informasi segmental
dalam periode tertentu harus mencakup pendapatan segmen, laba rugi segmen, dan asset
yang dimiliki oleh segmen. SFAS No. 131 ini terbukti sukses, yang dapat dilihat dari
meningkatnya jumlah perusahaan yang menyajikan pengungkapan setelah mengadopsi
SFAS ini.
5) Informasi triwulanan
SEC meminta agar sebagian besar perusahaan publik mengungkapkan data keuangannya
setiap empat bulan sekali. Pertanyaan teoritis mengenai data per kuarter ini adalah apakah
ia harus dipandang secara terpisah satu sama lain (discrete view) atau secara satu kesatuan
(integral view). APB Opinion No. 28 lebih memilih integral view yang lebih memiliki
validitas karena banyak kejadian satu tahun yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain,
misalnya tariff pajak yang dihitung per tahun.
perusahaan kecil, ringkasan laporan tahunan, dan usaha SEC untuk mengefektifkan laporan
tahunan.
1) Perusahaan besar versus perusahaan kecil
Untuk menyajikan disclosure dibutuhkan biaya yang cukup besar bagi perusahaan kecil.
Perusahaan kecil menanggung kos yang lebih besar untuk memenuhi persyaratan
pengungkapan. Oleh karena itu FASB membentuk Small Business Advisory Committee of
the Financial Accounting Standards Advisory Council untuk memfasilitasi penyampaian
laporan keuangan perusahaan kecil dan kantor akuntan publik kecil. Penelitian
menunjukkan bahwa disclosure dari perusahaan kecil memiliki informasi yang lebih
komprehensif dibandingkan perusahaan besar. Hal ini terjadi karena informasi publik
mengenai perusahaan kecil lebih sedikit bila dibandingkan dengan perusahaan besar.
7
Dengan demikian, disclosure perusahaan kecil merupakan salah satu sumber informasi yang
diandalkan sehingga harus disajikan secara lengkap dan komprehensif. Perhitungan cost dan
benefit pengaplikasian akuntansi untuk perusahaan kecil memang sulit, namun terbukti
pengungkapan yang dilakukan perusahaan kecil mengandung informasi yang lebih banyak.
2) Ringkasan laporan tahunan
Ringkasan laporan tahunan (Summary Annual Reports SAR) diringkas dari laporan
keuangan dengan memperpendek banyak detail yang terkandung dalam laporan keuangan
auditan. Informasi properti, tanaman, dan peralatan serta biaya kerusakan dikumpulkan di
SAR dan informasi catatan kaki dihilangkan, meskipun mungkin muncul dalam analisa dan
diskusi manajemen. Analisa dan diskusi manajemen dalam SAR umumnya lebih luas
daripada laporan keuangan auditan dalam laporan tahunan perusahaan. SAR ditujukan untuk
menggantikan laporan tahunan perusahaan tradisional dan agar lebih dimengerti pengguna.
3) Usaha SEC untuk mengefektifkan laporan tahunan
SEC juga tertarik untuk mempersingkat laporan tahunan. Pada tahun 1995, SEC
mengusulkan bahwa laporan keuangan dalam laporan tahunan menjadi efisien dengan
mengurangi jumlah catatan kaki. Usulan tersebut dihentikan sekitar tiga bulan setelah
diperkenalkan karena banyak investor berpikir mereka kekurangan informasi penting.
DAFTAR PUSTAKA
Wolk, Harry. I., Michael G, Tearney., James. L. Dodd, 2001. Accounting Theory : A Conceptual
and Institutional Approach, Fifth Edition. South Western Collage Publishing, Cincinnati,
Ohio.