Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Antara auditor internal dan eksternal tentunya memiliki perbedaan, mulai dari
sasaran, pertanggungjawaban, kualifikasi dan beberapa hal lainnya. Namun satu hal
yang perlu dipahami bahwa kemampuan keduanya sangat dibutuhkan demi
kepentingan perusahaan. Beberapa perbedaan antara auditor eksternal dan internal
dapat dilihat sebagai berikut :
Auditor Internal
Menelaah
efisiensi
Sasaran
Auditor Eksternal
dan Menyatakan
suatu
opini
kewajaran
dan
dalam
penyajian
secara keseluruhan
Bertanggung jawab
jawab
manajer
senior
atau
komite audit
Kualifikasi
pemegang
saham,
melakukan
tugasnya peraturan
dan
Terkadang
biasanya
keanggotaan
keanggotan
dalam
melaksanakan tugasnya
yang Memperhatikan seluruh aspek Umumnya
menjadi
aktivitas
yang
berjalan
perhatian
perusahaan,
Auditor
keuangan
Profesionalism
keuangan
Harus independen
baik
maupun
hanya
di berkepentingan
untuk
aspek memperhatikan
aspek
terhadap
namun
merespon
Review
selalu
kebutuhan
siap penampilan
maupun
sikap
dan mental
keinginan manajemen.
Review atas aktivitas dilakukan Review atas catatan/dokumen
secara terus menerus (kontinyu)
yang
mendukung
keuangan
secara
laporan
periodik
SAS No.9 tidak mengakui kontribusi audit internal sebagai sebuah profesi
Tidak menunjukkan subjek koordinasi dengan suatu cara yang sistematis dan
hanya berdasarkan pada pandangan auditor eksternal.
Kandungan dalam SAS No. 65 memberikan instruksi dalam 7 bidang yang sama
dengan SAS No. 9, bidang-bidang tersebut adalah :
Pekerjaan auditor internal tidak dapat digantikan oleh auditor eksternal, namun SAS
No. 65 telah memperluas pernyataan diatas dengan menyatakan bahwa auditor
eksternal harus menjaga independensi dari klien dan auditor internal harus menjaga
objektivitas terhadap unit-unit dari klien. Dalam SAS No. 65 juga disebutkan bahwa
auditor eksternal harus memahami fungsi audit internal, maka untuk melakukan hal
tersebut auditor eksternal harus menanyakan hal-hal berikut ini :
Isi dari program tahunan internal audit internal serta sejauh mana program
tersebut diikuti
Batas akses yang dapat dilakukan serta kendala yang coba diatasi pada
lingkup pekerjaan auditor internal
Isi dari akta auditor intenal atau arahan serupa dan tingkat sejauh mana hal
tersebut dapat dipatuhi.
SAS No. 65 juga menyatakan bahwa kompetensi audit internal dapat dinilai
berdasarkan pada hal-hal berikut :
Tujuan audit internal juga harus dinilai berdasarkan status organisasional seperti
pelaporan dan administrasi, kemudian juga kebijakan yang mencegah auditor internal
dari pekerjaan audit pada bidang-bidang yang objektivitasnya akan dikompromikan
dengan kendala personal. Kerja dari audit internal juga dapat mempengaruhi
pekerjaan auditor eksternal dalam hal :
Kemudian sejauh mana auditor eksternal menggunakan hasil kerja auditor internal
tergantung pada hal-hal berikut :
Dalam SAS No. 65 juga disebutkan aktivitas yang dapat membangun koordinasi
antara auditor internal dan eksternal, yakni :
Akses oleh auditor eksternal terhadap kertas kerja dan laporan auditor internal
Terkait evaluasi auditor eksternal terhadap tentang hasil pekerjaan auditor internal
maka auditor eksternal harus mempertimbangkan hal-hal berikut :
Kemudian juga auditor eksternal akan meminta bantuan langsung kepada auditor
internal, bantuan tersebut dapat berupa :
Sebagai sebuah profesi tentunya auditor internal harus mematuhi standar IIA sebagai
sebuah organisasi yang menaungi audit internal. Kemudian penting juga untuk
direktur audit waspada kepada informasi sensitif dalam menelaah bidang-bidang
dalam perusahaan sehingga dapat mewujudkan kontrol operasional yang baik. Yakni :
Program-program pelatihan
Bagan organisasi
Manual prosedur
Prosedur pengawasan
Diaharapkan bahwa SAS No. 65 dapat mendukung timbulnya suatu hubungan yang
lebih erat antara auditor internal dan eksternal, khususnya dalam hal penjadwalan
audit dan segmen audit yang terkoordinasi. Auditor internal juga dapat
mengungkapkan kepada komite audit dan dewan komisari atas kinerja auditor
eksternal yang dibawah standar.
Ikhtisar Tentang Filosofi Auditor Eksternal
Penting untuk disadari bahwa audit eksternal merupakan tugas yang
independen dengan risiko yang tinggi, maka mereka harus mengandalkan
kemampuannya sendiri dan memberi keputusan yang subjektif. Namun jika
diperlukan mereka dapat meminta bantuan kepada staf auditor internal karena pada
hakikatnya hasil pekerjaan yang dilakukan audit internal berhubungan dengan proses
yang dilakukan audit eksternal.
Evaluasi Audit Eksternal Suatu Subtitusi Untuk Penelaahan Auditor
Eksternal
Standar Audit IIA No. 1311 dan 1312 memberikan penelaahan quality assurance dari
aktivitas audit internal. Penelaahan tersebut terdiri dari dua macam yakni:
Penilaian internal
Hal-hal yang akan diperiksa dalam penelaahan eksternal dan juga dicakup dalam SAS
No. 65 adalah sebagai berikut :
Penelaahan eksternal dapat membangun kepercayaan diri yang lebih besar di pihak
auditor eksternal daripada penelaahan oleh auditor eksternal itu sendiri.
Persiapan Penelaahan Auditor Eksternal
Bahan-bahan yang harusnya disiapkan oleh direktur audit dalam proses penelaahan
oleh auditor eksternal, yakni :
Pemahaman fungsi audit internal :
-
yang berhubungan dengan tanggung jawab proaktif dari direktur audit untuk
mengevaluasi efisiensi dan efektivitas pekerjaan auditor eksternal.
Perolehan Jasa Audit Eksternal
IIA meyakini bahwa adalah hal yang tepat untuk memperluas standar 2050
yang berkenaan dengan koordinasi antara operasi audit internal dengan eksternal
sehingga memastikan cakupan yang tepat dan meminimalkan duplikasi upaya audit
kyang berdampak langsung pada penurunan biaya audit. IIA menerbitkan practice
advisory 2050-2, yakni acquisition of external audit services. Tujuannya adalah
agar auditor internal memiliki suatu peran dalam pemilihan atau pembatasan auditor
eksternal dan dalam pendefinisian lingkup pekerjaan. Hal-hal yang diatur didalamnya
mengacu pada batasan-batasan yang ada dalam Sarbanes-Oxley Act.
Persyaratan Independensi Auditor Eksternal untuk Menyediakan Jasa Audit
Internal
IIA telah menerbitkan practice advisory 2030-2 SEC, persyaratan independensi
auditor eksternal, untik menyediakan jasa audit internal. SEC ini memiliki karakter
yang informatif dan menyediakan informasi yang berkenaan dengan penilaian
independensi. Amandemen SEC berhubungan dengan :
Investasi oleh auditor atau anggota keluarga mereka dalam klien audit
Lingkup jasa yang disediakan oleh perusahaan audit kepada klien audit
mereka
Amandemen SEC tersebut berlaku efektif pada tanggal 5 februari 2001. Kemudian
pada tahun 2002 disediakan tanggal-tanggal transaksi khusus sebagai bentuk
implementasi peraturan baru. Peraturan SEC menyebutkan bahwa auditor eksternal
tidak independen jika selama periode audit mereka menyediakan jasa lain kepada
klien, tergantung pada pembatasan kriteria yang dijelaskan dalam peraturan :
Tata buku atau jasa akuntansi lain yang berhubungan dengan lapkeu klien
Jasa aktuaria
Fungsi manajemen
Jasa hukum
Dalam practice advisory merinci peraturan SEC yang berhubungan dengan beberapa
hal seperti independensi yang menurun jika pada saat yg bersamaan auditor eksternal
memberikan jasa audit internal kepada klien, karyawan kompeten yang akan
bertanggung jawab atas fungsi audit internal, evaluasi manajemen klien tentang
temuan dan hasil dari temuan akuntan, penentuan oleh klien tentang lingkup risiko
dan frekuensi aktivitas audit internal oleh akuntan dan terakhir manajemen dari klien
yang diaudit tidak bergantung pada pekerjaan akuntan sebagai dasar untuk
menentukan kecukupan control internal. Selebihnya mengatur hubungan dan
tanggung jawab direktur audit untuk dapat berkomunikasi secara baik dengan auditor
eksternal.
Partisipasi Auditor Internal dalam Audit Eksternal
Pada bagian ini membahas hubungan auditor internal-eksternal dan kualitas yang
dicari auditor eksternal dalam menetapkan tingkat bantuan yang akan diperoleh dari
staf audit internal, kemudian juga pendekatan auditor internal atas bantuan.
Selanjutnya juga dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa jumlah waktu yang
dihabiskan untuk memberikan bantuan dan tugas-tugas apa saja yang dikerjakan.
Berikut ringkasan informasi penelitiannya :
Banyaknya peserta
Bagian dari Total Jam Audit Internal yang Dikontribusikan untuk Audit
Eksternal
Pertanyaan selanjutnya adalah berapa waktu dari keseluruhan waktu auditor
internal yang diberikan untuk membantu auditor eksternal? Dalam kelompok
terbatas 92% melaporkan bahwa mereka memberikan 10% dari total
waktunya. Kemudian kelompok yang signifikan hamper 50% dari responden
melaporkan bahwa mereka memberikan 11% atau lebih, bahkan 20% lagi
menyatakan memberikan 20% atau lebih waktunya.
maksudnya adalah perusahaan memanfaatkan source dari perusahaan lain dan begitu
sebaliknya sehingga mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Harus ada tanggung
jawab resmi yang tinggi dari audit internal yang disusun untuk mengawasi operasi
cosourcing.
Mengkoordinasikan Cakupan Audit secara Keseluruhan
Suatu survei (1998) tentang hubungan antara auditor internal dengan eksternal,
didukung oleh Badan Riset IIA menunjukkan bahwa persepsi auditor internal dan
eksternal tentang hubungan dimulai dari adanya eksistensi akibat tugas yang
dilakukan sampai timbulnya kemitraan antara keduanya. Dalam penelitian tersebut
terlihat hasil bahwa adanya kesepakatan antara kedua kelompok karena adanya
koordinasi yang terjalin. Dari survei yang dilakukan terdapat pemikiran yang dapat
disimpulkan dimana auditor internal menganggap kerja sama dengan auditor
eksternal sebagai suatu eksistensi bersama yang terintegrasi, begitu pula sebaliknya.
Selain aspek koordinasi, survei tersebut juga mengeksplorasi frekuaensi pertemuan
formal dan informal tahunan, aktivitas penjadwalan dan perencanaan, akases ke
laporan dan kertas kerja, pemahaman tentang operasi audit eksternal, aktivitas
pelatihan dan aktivitas penilaian.
Jembatan Kerja Sama
Kepercayaan menjadi modal awal terjalinnya jembatan kerja sama, tidak ada salah
satu pihak yang ingin memperoleh keuntungan dengan membebani pihak lainnya.
Rasa saling percaya dan menghormati membuat jembatan kerja sama terbentuk kokoh
dan berjalan dengan baik. Berikut komponen yang dapat memperkuat jembatan kerja
sama:
Membangun sebuah system kontrol internal klien yang baik, dimana hal
tersebut merupakan dasar pembentukan sebuah audit independen. Auditor
eksternal dan internal harus saling memberi informasi yang andal dan
memadai agar mereka dapat bersama-sama mengambil keputusan yang
independen.
Yang terpenting adalah komunikasi yang erat dan berkelanjutan antara kedua
kelompok tersebut, yakni audit internal dan eksternal.