Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Zaman sekarang yang semakin berkembangnya teknologi berdampak pada
pola pikir yang serba cepat dan instan. Memang semakin maju dan semakin
baik, tetapi disisi lain ada dampak negatif yang sedang melanda Negara kita,
tentunya Negara Indonesia tercinta. Masalahnya ialah kejujuran dan
kedisiplinan.
Tidak adanya sikap jujur dari dalam diri manusia, yang serba instan
membuat sikap jujur jarang diterapkan. Menerapkan sikap jujur sebenarnya
tidaklah sulit. Dimulai dengan niat yang sungguh sungguh dan dibiasakan
dalam kehidupan sehari hari, maka sifat itu akan tertanam pada diri kita
dengan sendirinya.
Disiplin menjadikan tolak ukur bagi setiap manusia yang memiliki moral
dan tanggungjawab yang baik atau tidak. Sudah pasti orang memiliki sikap
disiplin di dalam kehidupannya, hidupnya akan berjalan tanpa ada hambatan,
walaupun ada ia akan senantiasa dapat mengatasinya. Berdasarkan uraian
tentang disiplin tersebut maka dapat disintesakan bahwa perilaku yang sesuai
dengan aturan dan norma yang berlaku di suatu tempat tertentu.
Untuk itu, dengan sulitnya sikap jujur dan disiplin pada zaman sekarang
karena berbagai factor, kami akan membahas tentang KEJUJURAN DAN
KEDISIPLINAN dengan berbagai sumber sumber yang kami peroleh, agar
mengetahui lebih dalam tentang sikap jujur dan disiplin.

1.2.
A.
B.
C.
D.

Tujuan Penulisan
Mengetahui pengertian Kejujuran
Mengetahui macam macam kejujuran
Mengetahui cara membiasakan dan menanamkan kejujuran
Mengetahui manfaat kejujuran

E.
F.
G.
H.

Mengetahui Pengertian Kedisiplinan


Mengetahui macam macam Kedisiplinan
Mengetahui manfaat kedisiplinan
Mulai menerapkan bersikap disiplin

BAB II
PEMBAHASAN
1. Kejujuran.
1.a. Pengertian Kejujuran
Kejujuran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari kata
jujur yang mendapat imbuhan ke-an yang artinya lurus hati, tidak berbohong,
tidak curang, tulus atau ikhlas.
Jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila
sesorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang oitu akan
memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut kepada orang lain
tanpa ada perubahan sesuai dengan realitanya atau kenyataannya. Maka Kejujuran
adalah sikap yang mencerminkan satu kata dan perbuatan, artinya ucapannya
sama dengan perbuatannya. Orang yang jujur selalu berkata benar. Tidak
berbohong dan apa adanya. Orang jujur dapat dipercaya. Orang jujur disukai
banyak orang. Lawan kata jujur adalah bohong atau dusta. Sekali kita berbohong
atau berdusta maka selanjutnya orang tidak akan lagi percaya dengan kita. Maka
berhati-hatilah dalam berkata. Utamakan kejujuran meskipun itu dirasa sulit untuk
disampaikan.

1.b. Macam macam Kejujuran


1. Kejujuran dalam berbicara
Kejujuran dalam berbicara, yaitu hendaknya pembicaraan dan perkataan kita
sesuai dengan hati nurani dan dimanifestasikan (diwujudkan) dalam kenyataan.

Hal semacam ini membuat kita menjadi mantap dalam berbicara. Hendaknya kita
berbicara dengan dasar pengetahuan. Kalau kita berbicara tentang hal yang sudah
lewat, maka berbicaralah yang benar, yang jujur sesuai dengan kenyataan yang
terjadi.
2. Kejujuran dalam hal perbuatan
Jujur dalam hal perbuatan ialah hendaknya perbuatan yang dapat dilihat,
benar benar sesuai dengan bentuk perencanaanya dalam jiwa.
3. Kejujuran dalam Niat dan Kehendak
Motivasi bagi setiap gerak dan langkah seseorang dalam rangka menaati
perintah Allah SWT. Jujur sesungguhnya berbeda dengan pura pura jujur. Orang
yang pura pura jujur berarti tidak ikhlas dalam berbuat.
1.c. Cara membiasakan dan menanamkan Kejujuran
Menerapkan sikap jujur memang sulit tetapi itu telah menjadi tuntutan
hidup, agar selalu berada dijalan yang benar. Dengan hidup dilingkungan
masyarakat yang baik dan kondusif juga akan memberikan kita suatu sikap hidup
yang menuntut untuk selalu bersikap jujur. Selalu mengingat dampak yang timbul
disetiap perbuatan, tentunya kita akan selalu berhati hati dalm bertindak.
Disetiap langkah kaki, disetiap gapaian tangan pasti ada resiko yang menghadang.
Entah itu kecil atau besar.
Memulai sikap jujur tentunya dari diri sendiri sebelum mengajak orang lain
untuk bersikap jujur. Dengan kesadaran dari hati, pasti sikap jujur akan tertanam
dalam diri secara cepat, yang didasari niat yang ikhlas karena Allah SWT. Untuk
diri kita sendiri bisa berubah menjadi lebih baik.
Namun jika sejak dini belum ada sikap jujur maka segeralah memulai sikap
dri sekarang. Namun bila tidak bisa sekarang dengan sekejap mata, maka lakukan
dengan cara perlahan lahan, sedikit demi sedikit dan diterapkan sehari hari.

Dengan begitu sikap jujur dalam diri akan tumbuh dengan secara perlahan dan
bisa kemungkinan bisa menjadi kebiasaan yang tidak mudah untuk hilang dari
dalam diri.
1.d. Manfaat Kejujuran
1. Dalam menjalani kehidupan sehari hari tak merasa dibebani. Maksudnya
bila kita jujur tentunya tidak ada kebohongan yang harus ditutup tutupi.
Dalam hal lisan secara otomatis dapat berbicara tanpa ada larangan atau
pantangan yang harus dibicarakan dan bisa mengungkapkan kata kata
secara leluasa dan menceritakan segala hal yang terjadi. Sedangkan dalam
hal perbuatan tidak ada yang harus disembunyi sembunyikan. Secara
leluasa dapat bebas melakukan sesuatu tanpa takut ketahuan oleh siapapun.
2. Timbul rasa percaya diri pada diri sendiri. Merasa optimis mampu
melakukan sesuatunya tanpa ada rasa ragu dalam benak dengan dasar
dasar yang kuat walaupun hasil yang tidak memuaskan. Segala apapun,
apabila dilakukan dengan rasa percaya diri akan terasa senang karena dapat
sebagai ukuran kemampuannya. Tentunya dimasa yang akan datang akan
sangat mempengaruhi dalam kehidupan di dalam banyak hal, mulai dari
pekerjaan,

hubungan

keluarga,

hubungan

masyarakat,

hubungan

pertemanan, dll.
3. Bersikap jujur dalam kehidupan masyarakat tentunya akan banyak
membawa dampak positif.
4. Dampak sikap jujur dalam keluarga tentunya membuat anggota keluarga
tersebut menjadi nyaman, karena antar keluarga dapat berinteraksi tanpa
beban dan saling membantu apabila ada masalah dalam satu pihak keluarga.

5. Bagi seorang pelajar tentunya mempunyai angan angan untuk men


dapatkan sebuah pekerjaan yang enak tetapi dapat menghasilkan uang
banyak. Nah, dengan mempunyai perilaku yang jujur tentunya akan
mempermudah untuk mendapatkan dan lebih lebih menciptakan sebuah
pekerjaan yang di inginkan. Hal ini dikarenakan seseorang yang mempunyai
sikap jujur maka ia akan mudah mengerti jika diberikan sebuah persoalan
persoalan yang ditugaskannya kepada sesorang tersebut. Kemungkinan
besar akan mempermudah menyelesaikan tugas tugasnya dan cepat
tanggap dengan segala masalah masalah yang menghadang.
6. Dengan bersikap maupun bersifat jujur tentunya Allah SWT akan memberi
balasan yang tidak terkira oleh kita.
1.e. Cara membangun kedisiplinan dan kejujuran
1. Mulailah dengan memotivasi diri Anda sendiri. Hal utama yang Anda
perlukan untuk membangun disiplin yaitu memotivasi diri Anda untuk
terbiasa disiplin dalam berbagai kesempatan. Mungkin pada awalnya
kebiasaan ini cukup berat untuk Anda jalankan, namun setelah Anda dipaksa
menjalankannya setiap hari, maka lama-kelamaan hal tersebut akan menjadi
budaya yang tertanam kuat dalam diri Anda.
2. Membuat target yang ingin dicapai dalam waktu tertentu. Dengan
membuat sebuah target dengan batas waktu tertentu, maka secara tidak
langsung Anda akan mulai belajar disiplin dan merencanakan segala hal
dengan teratur, guna mencapai target sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Meskipun berawal dari perasaan terpaksa, namun jika dilakukan

berulang-ulang maka pada akhirnya akan menjadi sebuah kebiasaan yang


Anda lakukan dengan suka rela.
3. Biasakan untuk tidak menunda segala tugas Anda. Sebisa mungkin
kerjakan semua tugas dengan segera, sebab semakin lama Anda menunda
sebuah pekerjaan maka akan semakin sulit juga Anda untuk memulainya
kembali.

Inilah

yang

menjadi

kebiasaan

buruk

kita,

terbiasa

menggampangkan sebuah pekerjaan dan menundanya hingga akhirnya hasil


yang didapatkan juga kurang optimal.
4. Memiliki tekad dan komitmen yang kuat. Tanpa adanya tekad dan
komitmen yang kuat, maka semua jadwal yang telah Anda susun dan semua
target yang telah Anda tentukan hanya akan menjadi wacana saja. Karena
itu, kuatkan tekad dan komitmen Anda untuk mulai belajar disiplin. Bila
Anda masih kesulitan, mulailah dari hal-hal yang paling mudah. Hingga
akhirnya tekad dan komitmen Anda semakin hari semakin meningkat.
5. Action (lakukan) dari sekarang. Setelah Anda merencanakan semua
jadwal dengan rapi, dan berkomitmen kuat untuk belajar disiplin.
Selanjutnya terapkan semuanya dalam kehidupan sehari-hari Anda.
Biasakan budaya disiplin dari sekarang, dan lihatlah perubahan besar yang
akan Anda dapatkan.
2. Kedisiplinan.
2.a. Pengertian Kedisiplinan
Kata kedisiplinan berasal dari bahasa Latin yaitu discipulus, yang
berartimengajari atau mengikuti yang dihormati. Menurut Kamus Besar
BahasaIndonesia (2007), menyatakan bahwa disiplin adalah:
a. Tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya).
b. Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib.
c. Bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu.

Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui


prosesdari

serangkaian

perilaku

yang

menunjukkan

nilai-nilai

ketaatan,

kepatuhan,kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Karena sudah menyatu


dengannya,maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali
tidakdirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan membebani dirinya
bilamana iatidak berbuat sebagaimana lazimnya (Prijodarminto, 1994).
Menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2000), kedisiplinan hakikatnya
adalahsekumpulan tingkah laku individu maupun masyarakat yang mencerminkan
rasaketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas
dankewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.
Menurut Arikunto (1990), di dalam pembicaraan kedisiplinan dikenal
duaistilah yang pengertiannya hampir sama tetapi pembentukannya secara
berurutan.Kedua istilah itu adalah disiplin dan ketertiban, ada juga yang
menggunakanistilah siasat dan ketertiban. Ketertiban menunjuk pada kepatuhan
seseorangdalam mengikuti peraturan dan tata tertib karena didorong oleh sesuatu
dari luarmisalnya karena ingin mendapat pujian dari atasan. Selanjutnya
pengertiandisiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam
mengikuti tatatertib karena didorong kesadaran yang ada pada kata hatinya
(Arikunto, 1990).
Kedisiplinan dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas / latihan
yangdirancang karena dianggap perlu dilaksanakan untuk dapat mencapai
sasarantertentu (Sukadji, 2000).
Kedisiplinan merupakan sikap atau perilaku yangmenggambarkan

kepatuhan kepada suatu aturan atau ketentuan. Kedisiplinan jugaberarti suatu


tuntutan bagi berlangsungnya kehidupan yang sama, teratur dantertib,yang
dijadikan syarat mutlak bagi berlangsungnya suatu kemajuan danperubahanperubahan ke arah yang lebih baik (Budiono, 2006).
Santoso (2004) menyatakan bahwa kedisiplinan adalah sesuatu yang
teratur,misalnya disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan berarti bekerja secara
teratur.Kedisiplinan berkenaan dengan kepatuhan dan ketaatan seseorang atau
kelompokorang terhadap norma-norma dan peraturan-peraturan yang berlaku,
baik yangtertulis maupun yang tidak tertulis. Kedisiplinan dibentuk serta
berkembangmelalui latihan dan pendidikan sehingga terbentuk kesadaran dan
keyakinandalam dirinya untuk berbuat tanpa paksaan.
Kedisiplinan adalah suatu sikap yang mencerminkan ketaatan dan
ketepatanterhadap aturan (Moenir, 1999).
Kedisiplinan merupakan suatu sikap, perilaku,dan perbuatan yang sesuai
dengan peraturan organisasi baik tertulis maupun tidaktertulis (Nitisemito, 1999).
Berdasarkan berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
kedisiplinanadalah suatu sikap dan perilaku yang mencerminkan ketaatan dan
ketepatanterhadap peraturan, tata tertib,norma-norma yang berlaku,baik tertulis
maupunyang tidak tertulis.

2.b. Macam- Macam Kedisiplinan


Macam-macam bentuk disiplin juga terbagi menjadi:

1) Disiplin dalam menggunakan waktu.


Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena
waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa
menggunakan waktu dengan baik
2) Disiplin diri pribadi
Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya
sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang
terhadap hal tersebut. Disiplin diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada
lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah
meninggalkan Ibadan lepada Tuhan Yang Maha Kuasa
3)

Disiplin Sosial

Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan
masyarakat atau dalam hubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin social hdala
melaksanakan siskaling verja bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat
dan sebagaiannya.
4)

Disiplin Nasional
Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan

dalam disiplin nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin


nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan

berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar maupun melalui pembinaan
terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.
Disiplin nasional pada hakekatnya menacakup :
(a) Terbitnya kesadaran masyarakat dan aparat penyelenggaraan terhadap
arti pentingnya disiplin negara.
(b) Tertibnya ketaatan bangsa kepada aturan hukum
(c) Terbentuk sistem perilaku demokrasi Konstitusi yang efektif dan
efisien
Faktor yang mempengaruhi disiplin nasional :
(a) Menerima pancasila sebagai satu-satunya asas dalam berbangsa,
bermasyarakat dan bernegara.
(b) Kita telah memiliki berbagai peraturan yang kita yakini kebenarannya
(c) Kita telah memahami. menghayati dan mengamalkan Pancasila
(d) Partisipasi masyarakat terhadap pembangunan
2.c. Manfaat Kedisiplinan
Menurut Dirk Meyer, Gutkin dan Redh (Oteng Sutisna,) bahwa manfaat
dari disiplin adalah:
1. Disiplin memberi rasa aman dan memberitahukan apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan

2. Dengan membantu anak menghindari perasaan bersalah, rasa malu akibat


perilaku yang salah, perasaan yang pasti mengakibatkan rasa tidak bahagia
dan penyesuaian yang baik terhadap disiplin memungkinkan anak hidup
menurut standar yang disetujui oleh lingkungan sosialnya dan dengan
demikian memperoleh prsetujuan sosial.
3. Dengan disiplin anak belajar bersikap menurut cara yang akan
mendatangkan pujian yang akan ditampilkan anak sebagai tanda kasih
sayang dan penerimaan hal ini esensial bagi penyesuaian yang berhasil dan
berakhir dengan kebahagiaan.
4. Disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai motivasi
pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa yang diharapkan
dirinya.
Menurut Rahmah Salsabila (2015) manfaat kedisiplinan yaitu sebagai
berikut:
1. Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya
pada orang lain. Sikap inimemudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya
kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Jadinya,anak akan mudah menyelami
perasaan orang lain juga.
2. Menumbuhkan kepedulian

Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain.Disiplin


membuat anak memiliki integritas,selain dapat memikul tanggung jawab, mampu
memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan mudah.
3. Mengajarkan keteraturan
Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola
waktunya dengan baik.
4.Menumbuhkan ketenangan
Menurut penelitian menunjukkan bayi yang tenang/jarang menangis
ternyata lebih mampumemperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap
selanjutnya bahkan ia bisa cepatberinteraksi dengan orang lain.
5.Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk
melakukan sesuatu pekerjaanyang mampu ia kerjakan dengan sendiri.
6.Menumbuhkan kemandirian
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi
kebutuhan

sendiri.

Anak

juga dapatmengeksplorasi

lingkungan

dengan

baik.Disiplin merupakan bimbingan yang tepat pada anak untuksanggup


menentukan pilihan yang bijak.

7.Menumbuhkan keakraban

Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena
kemampuannya beradaptasi lebihterasah.
8.Membantu perkembangan otak
Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat
pesat, disini ia menjadi peniru perilaku yangpiawai. ia mampu
mencontoh dengan sempurna tingkah laku orang tua yang disiplin
dengan sendirinyaakan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
9.Membantu anak yang sulit
Kadang-kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus
yang memerlukan penangan khusus,melalui disiplin yang menekankan
keteraturan anak berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.
10. Menumbuhkan kepatuhan
Hasilnya anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orangtua atas
kemauan sendiri.

4. Cara Membangun Kedisiplinan


Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (1997), kedisiplinan dapat terjadi
dengan cara:
a. Disiplin

tidak

terjadi

dengan

sendirinya,

melainkan

harus

ditumbuhkan, dikembangkan dan diterapkan dalam semua aspek


menerapkan sanksi serta dengan bentuk ganjaran dan hukuman.

b. Disiplin seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi


dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosial. Oleh karena itu,
pembentukan disiplin tunduk pada kaidah-kaidah proses belajar.
c. Dalam membentuk disiplin, ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih
besar, sehingga mampu mempengaruhi tingkah laku pihak lain ke arah
tingkah laku yang diinginkannya. Sebaliknya, pihak lain memiliki
ketergantungan pada pihak pertama, sehingga ia bisa menerima apa
yang diajarkan kepadanya.

DAFTAR PUSTAKA

http://endahslsty.blogspot.co.id/2013/04/artikel-tentang-kejujuran-

dan.html
https://supriyadikaranganyar.wordpress.com/materi-ajar/civics/semester-

2/kejujuran-kedisiplinan-dan-senang-bekerja/
http://septikurniawati.blogspot.co.id/2013/04/kejujuran-dan-

kedisiplinan.html
http://mifmiriza.blogspot.co.id/2016/01/macam-macam-kejujuran.html
http://kumpulan-makalah-vini-sbrn.blogspot.co.id/
http://dannyferdiansyah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-tentang-

kejujuran.html

Anda mungkin juga menyukai