Anda di halaman 1dari 5

BAB III

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

3.1

Sejarah Singkat Perusahaan


Bengkel Las Dwi Tunggal merupakan sebuah wirausaha yang diprakasai oleh

Bapak Basuki selaku pemilik sekaligus pemimpin. Bengkel ini didirikan pada tahun
1971 di Jl. Kapten Tendean Rt. 003 Rw. 04, dan dalam memproses barangnya masih
menggunakan bahan karbit. Kemudian pada tahun 1979 barulah menggunakan
mesin disel dan mesin pemotong.
Pada tahun 1995, lokasi Bengkel Las Dwi Tunggal pindah di Jl. Mampang
Prapatan II Rt. 008 Rw. 03. Di lokasi yang baru ini, tempatnya lebih besar dan juga
peralatannya bertambah lebih komplit.

3.2

Tehnik Pembayaran
Tehnik pembayaran di Bengkel Las Dwi Tunggal ini, biasanya pimpinan

hanya memberikan kwitansi dan bon yang dilakukan dengan manual.


Untuk menghitung total pembayaran tersebut, terdiri dari beberapa biaya-biaya,
yaitu sebagai berikut :
Harga material ( bahan-bahan dibutuhkan )
Harga ini merupakan harga macam-macam barang material yang dibutuhkan
untuk pembuatan barang yang di pesan.

18

Harga meni
Harga ini merupakan harga cat dasar yang digunakan untuk mengecat barang
pesanan yang sudah jadi.
Upah kerja
Ini merupakan upah untuk pengerjaannya, dan biasanya upahnya dikenakan
sebesar 20% atau 10% tergantung pada jumlah harga material dan harga
meninya.

3.3

Prosedur Yang Sedang Berjalan


1. Pemesan datang ke bagian administrasi untuk memberikan data-data
pemesanannya.
2. Data pesanan tersebut kemudian di catat dalam buku pemesanan dan
kemudian administrasi membuat kartu pesanan barang ( KPB ), yang
kemudian diserahkan kepada bagian produksi untuk proses barang
pesanan.
3. Dalam

pemrosesan

tersebut

nantinya

bagian

produksi

akan

mengeluarkan KPB yang ada perincian bahan apa saja yang digunakan
untuk pemrosesan pesanan tersebut.
4. Bagian produksi menyerahkan barang jadi beserta KPB kepada pimpinan
untuk di cek dan di acc.
5. Barang jadi yang sudah di cek nantinya akan diberikan kepada pemesan
setelah pembayaran dilakukan.

19

6. Pimpinan juga mengeluarkan perincian biaya yang kemudian diserahkan


kepada bagian administrasi guna pembuatan faktur dan kwitansi secara
manual.
7. Setelah pemesan melakukan pembayaran, maka faktur asli (1) dan
kwitansi akan diberikan kepada pemesan sebagai bukti pembayaran. Dan
faktur copy (2) di file oleh bagian administrasi guna pembuatan laporan.
8. Bagian administrasi membuat laporan yang nantinya dilaporkan kepada
pimpinan.

20

3.3.1 Flow Of Dokumen ( FOD ) Yang Sedang Berjalan :

PEMESAN

Data
Pesanan

BAGIAN
ADMINISTRASI
Data
Pesanan

Proses
Data

KPB

BAGIAN
PRODUKSI
KPB

PIMPINAN

Barang Jadi
KPB

Proses
Barang

Cek &
Acc

Barang Jadi
KPB

Barang Jadi

Barang Jadi
Pembuatan
Faktur &
Kwitansi

Faktur 1

Perincian
Biaya

Faktur 1

Faktur 2
Kwitansi

Kwitansi

Pembuatan
Laporan

Laporan

Laporan

21

3.4

Kendala / Masalah Yang Dihadapi


Kendala / masalah yang dihadapi bengkel ini mengenai :
1. Sering terjadi kehilangan file data pembayaran .
2. Ada beberapa perusahaan kontraktor yang meminta bukti pembayaran
dilakukan secara komputerisasi.
3. Pemilik bengkel tersebut agak kesulitan untuk mengetahui data
pembayaran yang dilakukan secara bertahap.

Anda mungkin juga menyukai