Anda di halaman 1dari 84

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

ANALISA SISTEM LOCATION BASED SERVICES (LBS) PENCARIAN


LOKASI PANTI JOMPO DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN
JAWA TENGAH BERBASIS ANDROID
Studi Kasus: Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Dinas Sosial Jawa
Tengah

Disusun oleh :
Ari Pradani Kusuma
12220011

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2016
i

HALAMAN PERNYATAAN KESIAPAN SEMINAR


KULIAH KERJA PRAKTEK

Saya Ari Pradani Kusuma


Dengan ini menyatakan bahwa laporan Kuliah Kerja Praktek yang berjudul:
ANALISA SISTEM LOCATION BASED SERVICES (LBS) PENCARIAN
LOKASI PANTI JOMPO DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN
JAWA TENGAH BERBASIS ANDROID
Studi Kasus: Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Dinas Sosial Jawa
Tengah

Adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah,
sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain.
Saya juga siap untuk mengikuti kegiatan seminar Kuliah Kerja Praktek berdasarkan
peraturan yang berlaku, dan menerima semua hasilnya.

Yogyakarta, September 2016

Ari Pradani Kusuma


NIM : 12220011

ii

PERSETUJUAN
ANALISA SISTEM LOCATION BASED SERVICES (LBS) PENCARIAN
LOKASI PANTI JOMPO DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN
JAWA TENGAH BERBASIS ANDROID
Studi Kasus: Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Dinas Sosial Jawa
Tengah

Disusun oleh :

Ari Pradani Kusuma


NIM : 12220011

Disetujui Oleh :

Pembimbing Materi

Pemberi Data Dan Informasi

Marselina Endah H, ST.M.Cs.


NIDN: 0501067101

Endang Retno M.AS


Mengetahui:

Ketua
Program Studi Teknik Informatika

Marselina Endah H, ST.M.Cs


NIDN: 0501067101

iii

PENGESAHAN
ANALISA SISTEM LOCATION BASED SERVICES (LBS) PENCARIAN
LOKASI PANTI JOMPO DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN
JAWA TENGAH BERBASIS ANDROID
Studi Kasus: Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Dinas Sosial Jawa
Tengah

Disusun oleh :
Ari Pradani Kusuma
NIM : 12220011

Telah dipertahankan pada seminar Kuliah Kerja Praktek Strata Satu (S-1)
pada Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains Teknologi, Universitas
Respati Yogyakarta, pada hari/tanggal, September 2016.

Penguji I

Penguji II

Marselina Endah H, ST.M.Cs.


NIDN: 0501067101

Moh. Diqi, S.T., M.T


NIDN : 0503077201

iv

ANALISA SISTEM LOCATION BASED SERVICES (LBS) PENCARIAN


LOKASI PANTI JOMPO DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN
JAWA TENGAH BERBASIS ANDROID
Studi Kasus: Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Dinas Sosial Jawa
Tengah
Oleh : Ari Pradani Kusuma1, Marselina Endah H, ST.M.Cs2
INTISARI
Panti jompo adalah sebuah rumah atau tempat dimana berkumpulnya
orang-orang lanjut usia, baik secara sukarela ataupun diserahkan oleh pihak
keluarga untuk diurus segala keperluanya. Sebuah sarana dimana lansia diberi
fasilitas, layanan 24 jam, jadwal aktivitas, dan hiburan yang dibutuhkan sesuai
kebutuhan lansia. Panti jompo ada yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak
swasta.
Perancangan sistem berbasis androd tentang location based services (LBS)
pencarian lokasi panti jompo di Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Jawa Tengah
dibagun dengan menggunakan android studio sebagai pembuatan aplikasi android
dan CodeIgniter (CI) sebagai pembuatan web untuk admin. Teknik
pemrograman yang digunakan adalah Model View Controller (MVC) yang
merupakan teknik pemrograman yang populer saat ini, yang membagi program
menjadi 3 (tiga) bagian yaitu model, view dan controller.
Perancangan sistem yang dilakukan dapat menghasilkan sebuah sistem
informasi dan penentuan lokasi menuju panti jompo terdekat, yang bertujuan
untuk mempermudah masyarakat dalam mengetahui informasi dan lokasi
terdekat dari panti jompo yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Jawa
Tengah.

Kata Kunci : Panti Jompo, Android Studio, LBS, MVC, CodeIgniter.

1
2

Mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta


Dosen Pembimbing

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dengan judul : ANALISA SISTEM LOCATION
BASED SERVICES (LBS) PENCARIAN LOKASI PANTI JOMPO DI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH BERBASIS ANDROID
(Studi Kasus: Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Dinas Sosial Jawa
Tengah).
Laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai pertanggungjawaban
atas pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek, untuk melengkapi salah satu syarat
mengajukan Skripsi di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Respati Yogyakarta dan merupakan penerapan ilmu yang
dimiliki oleh penulis.
Dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan, dukungan, doa dan masukan dari berbagai pihak, sehingga
perkenankanlah penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Ibu Sri Hasta Mulyani, S.Kom., M.Kom, selaku Dekan Fakultas Sains
Dan Teknologi Universitas Respati Yogyakarta.

vi

2. Ibu Marselina Endah H, S.T.,M.Cs selaku Ketua Program Studi Teknik


Informatika sekaligus sebagai dosen pembimbing Kuliah Kerja Praktek.
3. Dinas sosial dan panti jompo sebagai tempat studi kasus Kuliah Kerja
Praktek.
4. Bapak dan Ibu dosen berserta staf karyawan Program Studi Teknik
Informatika.
5. Ayah, Ibu, kakak dan adik tercinta yang selalu memberikan kasih sayang,
dukungan, dan motivasi.
6. Seluruh mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2012 dan semua pihak
yang telah membantu penulisan dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja
Praktek baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini tidak luput dari
kesalahan karena keterbatasan pemahaman dari penulis sendiri. Oleh karena itu
penulis

mengharapkan

kritik

dan

saran

positif

yang

membangun

untuk

melengkapi dan menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan Kuliah Kerja Praktek
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi rekan - rekan yang membaca.
Yogyakarta, September 2016
Penulis,

Ari Pradani Kusuma


NIM : 12220011

vii

DAFTAR ISI
Halaman

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK .................................................................... i


HALAMAN PERNYATAAN KESIAPAN SEMINAR ............................................... ii
PERSETUJUAN .......................................................................................................... iii
PENGESAHAN ........................................................................................................... iv
INTISARI ..................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.3 Batasan Masalah .................................................................................................... 4
1.4 Tujuan .................................................................................................................... 4
1.5 Manfaat .................................................................................................................. 5
1.6 Metode Pemecahan Masalah .................................................................................. 5
1.6.2 Metode Analisa Data ........................................................................................... 6
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................................ 9
BAB II TINJAUAN OBYEK KKP DAN LANDASAN TEORI ............................... 10
2.1 Tinjauan Obyek KKP ........................................................................................... 10
2.1.1 Profil Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Jawa Tengah ................ 10
2.2 Landasan Teori ..................................................................................................... 24
2.2.1 Konsep yang Diterapkan ................................................................................... 24
2.2.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan .................................................................... 30
2.2.3 Basis Data.......................................................................................................... 36
2.2.4 Unified Modeling Language (UML) ................................................................. 40
2.2.5 Entity Relation Diagram (ERD)........................................................................ 45

viii

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ............................................................ 47


3.1 Analisa Sistem ...................................................................................................... 47
3.1.1 Identifikasi Masalah .......................................................................................... 47
3.1.2 Analisa Kebutuhan Sistem ................................................................................ 48
3.1.3 Analisa Kelayakan Sistem................................................................................. 49
3.2 Perancangan Sistem ............................................................................................. 50
3.2.2 Perancangan Model Proses ............................................................................... 50
3.2.3 Perancangan Model Data .................................................................................. 58
3.2.4 Perancangan User Interface............................................................................... 62
3.2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Sistem .................................................................. 68
BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 69
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 69
4.2 Saran ..................................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 70
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................................... 72

ix

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2. 1 Simbol diagram use case. ........................................................................... 41
Tabel 2. 2 Simbol diagram kelas. ................................................................................ 42
Tabel 2. 3 Simbol diagram aktivitas............................................................................ 43
Tabel 2. 4 Simbol ERD. .............................................................................................. 45
Tabel 3. 1 Identifikasi Aktor ....................................................................................... 51
Tabel 3. 2 Diagram Use Case...................................................................................... 52
Tabel 3. 3 Tabel admin ................................................................................................ 60
Tabel 3. 4 Tabel panti .................................................................................................. 60
Tabel 3. 5 Tabel Galery ............................................................................................... 60
Tabel 3. 6 Tabel Jadwal ............................................................................................... 61
Tabel 3. 7 Tabel Level Admin ..................................................................................... 61

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1 Struktur organisasi Dinas Sosial Yogyakarta. ........................................ 11
Gambar 2. 2 Peta Dinas Sosial Yogyakarta. ................................................................ 16
Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Dinas Sosial Jawa Tengah. ..................................... 23
Gambar 2. 4 Peta lokasi Dinas Sosial Jawa Tengah.................................................... 24
Gambar 2. 5 Pembagian Garis Lintang (Latitude) dan Garis Bujur (Longitude) ....... 26
Gambar 2. 6 Simbol relasi one to one. ........................................................................ 39
Gambar 2. 7 Simbol relasi one to many. ..................................................................... 39
Gambar 2. 8 Simbol relasi many to one. ..................................................................... 39
Gambar 2. 9 Simbol relasi many to many. .................................................................. 40
Gambar 3. 1 Arsitektur sistem (Safaat, 2015). ............................................................ 50
Gambar 3. 2 Use Case Diagram ................................................................................. 51
Gambar 3. 3 Activity utama admin .............................................................................. 53
Gambar 3. 4 Activity utama user ................................................................................. 53
Gambar 3. 5 Sequence diagram mengelola data panti ............................................... 54
Gambar 3. 6 Sequence diagram mengelola data admin ............................................. 55
Gambar 3. 7 Sequence diagram pencarian lokasi panti terdekat. ............................... 56
Gambar 3. 8 Sequence diagram melihat daftar panti. ................................................. 56
Gambar 3. 9 Sequence diagram menampilkan informasi panti .................................. 57
Gambar 3. 10 Class Diagram ..................................................................................... 57
Gambar 3. 11 Gambar Rancangan ERD ..................................................................... 58
Gambar 3. 12 Rancangan relasi antar table................................................................. 59
Gambar 3. 13 Rancangan Halaman Login web admin. .............................................. 62
Gambar 3. 14 Rancangan Halaman Menu Beranda. ................................................... 62
Gambar 3. 15 Rancangan Halaman Menu Data Panti. ............................................... 63
Gambar 3. 16 Rancangan Halaman Menu Tampil Data Panti. .................................. 63
Gambar 3. 17 Rancangan Halaman Menu Data Admin. ............................................. 64
Gambar 3. 18 Rancangan Halaman Menu tampil data admin .................................... 65
Gambar 3. 19 Rancangan Tampilan Menu Peringatan Pada Aplikasi Android. ......... 65
Gambar 3. 20 Rancangan Tampilan Menu Pengaktifan GPS. .................................... 66
Gambar 3. 21 Rancangan Tampilan Menu Pencarian Panti Terdekat. ........................ 66
Gambar 3. 22 Rancangan Tampilan Menu Daftar Pencarian Panti. ........................... 67
Gambar 3. 23 Rancangan Tampilan Menu Informasi Panti. ....................................... 67

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat ijin pengambilan data dari kampus
Lampiran 2. Surat keterangan/ijin dari BAPEDA
Lampiran 3. Surat ijin pengambilan data dari Dinas Sosial
Lembaran 4. Kartu bimbingan Kuliah Kerja Praktek
Lembaran 5. Kartu bukti menghadiri seminar Kuliah Kerja Praktek

xii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Panti jompo menurut Kamus Bahasa Indonesia, Kata panti jompo
diartikan sebagai tempat merawat dan menampung jompo. Perda No. 15 tahun
2002 mengenai perubahan atas Perda No.15 Tahun 2000 tentang Dinas Daerah,
maka Panti sosial Tresna Werdha berganti nama menjadi Balai Perlindungan
Sosial Tresna Werdha (psyhologymania, 2012).
Panti jompo adalah sebuah rumah atau tempat dimana berkumpulnya
orang-orang lanjut usia, baik secara sukarela ataupun diserahkan oleh pihak
keluarga untuk diurus segala keperluanya. Sebuah sarana dimana lansia diberi
fasilitas, layanan 24 jam, jadwal aktivitas, dan hiburan yang dibutuhkan sesuai
kebutuhan lansia. Panti jompo ada yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak
swasta (http://library.binus.ac.id).
Populasi lansia dunia terus tumbuh baik dalam absolut maupun dalam
prosentase dibandingkan populasi penduduk muda (http://www.cencus.gov).
Pertumbuhan lansia ini paling cepat terjadi di negara berkembang, termasuk
Indonesia (http://www.un.org).
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa penduduk lanjut usia di
Indonesia pada tahun 2000 sebanyak 14.439.967 jiwa (7,18 %), selanjutnya pada

tahun 2010 meningkat menjadi 23.992.553 jiwa (9,77 %). Pada tahun 2020
diprediksi jumlah lanjut usia mencapai 28.822.879 jiwa (11,34 %). Hal ini
menunjukan bahwa Indonesia sudah termasuk negara berstruktur tua karena
prosentase jumlah penduduk lansia lebih dari 7 % (http://dinsos.jogjaprov.go.id).
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi dengan prosentase
penduduk lansia paling tinggi pada tahun 2012 yaitu 13,04%, diikuti oleh Jawa
Timur (10,40%), dan Jawa Tengah (10,34%). Hal ini berarti bahwa pada tahun
2012, prosentase jumlah lansia nasional pada tahun 2020.
(www.dinsos.jogjaprov.go.id).
Dewasa ini perkembangan teknologi sangat pesat, salah satunya adalah
smartphone. Hal ini dikarenakan smartphone sendiri didukung dengan teknologi
yang cukup canggih misalnya GPS (Global Positioning System). Dan saat ini pun
sering kita temui hampir semua orang dan kalangan masyarakat menggunakan
smartphone serta menggantungkan segala kegiatan sehari-hari mereka kepada
smartphone, mulai dari menulis agenda sehari-hari, berfoto, mencari lokasi,
mengelola data, mengakses internet serta bermain game. Oleh karena itu para
perusahaan pembuatan smartphone berlomba-lomba untuk menyisikan teknologiteknologi terbaru untuk mempermuda para penggunanya, salah satunya adalah
teknologi location based service (LBS).
Location based service (LBS) adalah suatu layanan yang beraksi aktif
terhadap perubahan entitas posisi sehingga mampu mendeteksi letak objek dan

memberikan layanan sesuai dengan letak objek yang telah diketahui


tersebut. Pada teknologi LBS berbasis jaringan seluler, penentuan posisi sebuah
peralatan komunikasi bergerak ditentukan berdasarkan posisi relatif peralatan
tersebut terhadap lokasi BTS (Base Transceiver Station). (Riyanto, 2010).
Untuk mengetahui lokasi panti jompo, bagi masyarakat, peneliti, serta
para donatur sumbangan tentu cukup sulit untuk mencarinya. Apa lagi untuk
mencari lokasi panti jompo yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah dimana kita tidak tahu keberadaanya. Karena data yang terdapat di dinas
sosial maupun di internet hanya memberikan nama panti jompo dan alamatnya
saja. Bisa jadi kita harus mencari lokasi panti jompo tersebut dari satu lokasi ke
lokasi lainya, dikarenakan kurangnya informasi dan aplikasi yang mendukung
adanya panti jompo di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, hal itu
tentu saja akan memakan banyak waktu dan tenaga.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dibuatlah analisa dan
perancangan

untuk

membangun

sebuah

aplikasi

android

yang

dibuat

menggunakan Location Based Service dengan nama panti jompo. Hal ini
diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi Dinas Sosial Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam menyediakan informasi mengenai lokasi dari
panti jompo yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
beserta informasi dan rute lokasinya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang diperoleh dari latar belakang adalah
bagaimana

menganalisa dan merancang suatu sistem berbasis android yang

mampu menentukan lokasi dan informasi panti jompo yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ?
1.3 Batasan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup pembahasan masalah, maka ada beberapa
batasan masalah yaitu :
1. Wilayah yang digunakan adalah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah.
2. Data Panti Jompo yang dibahas hanya yang terdaftar resmi oleh Dinas Sosial
yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah baik itu milik
pemerintah maupun swasta.
3. Kuliah Kerja Praktek ini hanya menentukan analisa dan perancangan dari panti
jompo yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
berbasis android dengan menggunakan location based service (LBS).
1.4 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam Kuliah Kerja Praktek ini yaitu:
1. Menghasilkan sebuah analisa dan perancangan berbasis android untuk
menentukan lokasi panti jompo di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah dengan menggunakan location based service (LBS).
4

2. Memberikan informasi yang mudah diakses secara optimal untuk Dinas Sosial
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dan masyarakat khususnya
pada lanjut usia (lansia).
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari diadakannya Kuliah Kerja Praktek ini adalah:
1. Mempermudah masyarakat untuk mengetahui lokasi dan informasi panti
jompo yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
2. Mempermudah para donatur sumbangan untuk mengetahui lokasi dan jarak
dari panti jompo yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
3. Mempermudah para lanjut usia untuk mengetahui lokasi dan jarak dari panti
jompo yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
4. Mempermudah pencarian lokasi menuju panti jompo yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
1.6 Metode Pemecahan Masalah
Metode-metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data-data
yang diperlukan adalah sebagai berikut :
A. Observasi
Metode observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis
dengan melakukan pengamatan langsung di Dinas Sosial Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah.

B. Wawancara
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan
kepada Dinas Sosial dan panti jompo yang terkait.
C. Sumber dari Internet
Melakukan pengamatan atau mencari informasi panti jompo yang terdapat di
internet dan pengambilan data panti jompo dari website yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, sebagai bahan untuk analisa dan
perancangan dengan menggunakan Location Based Service (LBS), dan mencari
contoh-contoh kasus sejenis di internet.
D. Studi Pustaka
Metode pustaka yaitu data-data diambil dari literatur, paket modul dan
panduan, buku-buku perpustakaan, dan juga beberapa macam kepustakaan yang
mendukung aplikasi berbasis lokasi sebagai bahan acuan yang diperlukan dalam
memperoleh data atau informasi.
1.6.2 Metode Analisa Data
Metode yang digunakan untuk menganalisa data yang diperlukan adalah
Metode Waterfall. Metode Waterfall disebut juga model sekuensial linear atau air
terjun, berisi rangkaian proses yang disajikan secara terpisah, yaitu analisis
kebutuhan, perancangan, pemgkodean, pengujian, serta implementasi dan
pemeliharaan. Setelah setiap proses dilakukan, proses tersebut ditutup dan
pengembangan dilanjutkan pada proses berikutnya. Menurut Roger S. Pressman
6

(1992: 24), tahap-tahap dalam metode Waterfall ini memberikan pendekatanpendekatan sistematis dan berurutan bagi pengembangan perangkat lunak.
Penjelasan dari tahap-tahap metode Waterfall adalah sebagai berikut

A. Perencanaan
pengumpulan data atau pembentukan kebutuhan-kebutuhan semua elemen
sistem yang digunakan untuk menghasilkan dokumen user requirment atau bisa
dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam
pembuatan sistem.
B. Analisa Kebutuhan
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data
dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi literatur.
Sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga
akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang
diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user
requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan
user dalam pembuatan sistem.
C. Desain Sistem
Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem
terhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat
pemodelan sistem seperti diagram alir data (data flow diagram), diagram
hubungan entitas (entity relationship diagram) serta struktur dan bahasan data.

D. Penulisan Kode Program


Penulisan kode program atau coding merupakan penerjemahan design dalam
bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan
meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang
merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian
penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini.
E. Pengujian Program
Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuan dan keefektifannya
sehingga didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan
pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan
sempurna.
F. Penerapan Program dan Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan
mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan
karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan baru (periperal
atau sistem operasi baru), atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan
fungsional.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek terdiri dari empat bab.
Pokok-pokok pembahasan setiap bab adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan manfaat dari Kuliah Kerja Praktek, metode
pemecahan masalah serta sitematika penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek.
BAB II TINJAUAN OBYEK KKP DAN LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas tentang sejarah, struktur organisasi dan teori-teori yang
menjadi dasar dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek, seperti teori
mengenai konsep yang akan diterapkan, teori tentang pengembangan sistem dan
teori tentang peralatan yang digunakan serta teori-teori yang terkait dengan
pembuatan aplikasi.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
Pada bab ini akan membahas sebagai analisa sistem dan perancangan sistem.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran yang diharapkan berguna
dalam perancangan sistem.

BAB II
TINJAUAN OBYEK KKP DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Obyek KKP


Berikut ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai tinjauan obyek Kuliah
Kerja Praktek mulai dari profil sampai dengan visi dan misi Dinas Sosial Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
2.1.1

Profil Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Jawa Tengah

A. Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta

1. Visi Misi
a. Visi
Terwujudnya kemandirian masyarakat menuju kesejahteraan sosial.
b. Misi
1. Meningkatkan kapasitas manajemen organisasi.
2. Menumbuhkan kesadaran, tanggung jawab dan komitmen masyarakat dalam
meningkatkan usaha kesejahteraan sosial.
3. Meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas hidup Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui rehabilitasi sosial, jaminan sosial,
pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial.

10

4. Mengembangkan prakarsa dan mengoptimalkan peran aktif masyarakat dalam


pendayagunaan potensi sumber kesejahteraan sosial berbasis nilai-nilai
kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial.

2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Sosial Yogyakarta dapat dilihat pada gambar 2.1
(http://www.dinsos.jogjaprov.go.id/struktur-organisasi/).

Gambar 2. 1 Struktur organisasi Dinas Sosial Yogyakarta.

11

3. Tugas Dan Fungsi


Berdasarkan peraturan gubernur nomor 46 tahun 2008 tentang rincian tugas
dan fungsi dinas dan unit pelaksanaan teknis pada dinas sosial, di Bab 11 pasal 2
dan pasal 3, tugas dan fungsi dinas.
a. Tugas
Dinas sosial mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah di
bidang sosial, dan kewenangan dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang
diberikan oleh pemerintah.
b. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, dinas sosial
mempunyai fungsi :
1. Penyusunan program dan pengendalian di bidang sosial.
2. Perumusan kebijakan teknis bidang sosial.
3. Pengelolaan rehabilitasi dan perlindungan sosial, bantuan dan jaminan sosial,
pengembangan sosial serta partisipasi sosial masyarakat.
4. Pelaksanaan koordinasi perijinan dibidang sosial.
5. Pemberian fasilitasi penyelenggaraan sosial kabupaten/kota.
6. Pelaksanaan pelayanan umum sesuai dengan kewenanganya.
7. Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang sosial.
8. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.

12

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan fungsi dan
tugasnya (dinsos.jogjaprov.go.id/tugas-dan-fungsi/).

4. Masalah Dan Tantangan


1. Masalah kemiskinan yang semangkin kronis dan permasalahan kronis dan
permasalahan sosial yang bersifat konvensional lainya seperti : keterlantaran,
kecacatan, ketunaan, disamping permasalahan aktual lainya.
2. Kurangnya akses pelayanan sosial dasar.
3. Terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga pelayanan sosial.
4. Rendahnya kualitas manajemen dan profesionalisme pekerja sosial.
5. Terbatasnya kemampuan sumber daya manusia dan teknologi untuk
memprediksi kejadian bencana.
6. Meningkatnya kualitas dan kuantitas permasalahan sosial.
(http://dinsos.jogjaprov.go.id/masalah-dan-tantangan/).

5. Isu Strategis
a. Kemiskinan
Kemiskinan bertumpu pada tidak terpenuhnya kebutuhan dasar manusia
seperti pangan, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan dan interaksi sosial.
b. Keterlantaran
Fenomena dari anak terlantar munculnya anak jalanan di Profinsi Daerah
Istimewa

Yogyakarta.

Selain

itu

meningkatnya usia harapan hidup.


13

populasi

lanjut

usia

kecenderungan

c. Ketunaan Sosial
(penyimpangan sikap dan prilaku) ketunaan sosial mengindikasikan
ketidakmampuan seseorang/kelompok di dalam memenuhi kebutuhan hidup
secara wajar.
d. Kecacatan
Kecacatan diartikan sebagai hilangnya atau abnormalitas dari fungsi atau
struktur anatomi, psikologi, maupun fisiologi seseorang.
e. Korban Bencana Alam Dan Bencana Sosial
Kondisi geografis Daerah Istimewa Yogyakarta, sebelah utara terdapat gunung
merapi dimana ini merupakan potensi adalah bencana awan panas dan banjir lahar
dingin, disebelah barat merupakan daerah pegunungan menoreh dimana
merupakan rawan bencana tanah longsor, disebelah timur merupakan daerah
pegunungan

kapur

dimana

ini

merupakan

daerah

kekeringan.

(http://dinsos.jogjaprov.go.id/isu-strategis/#).

6. Strategi
a. Peningkatan kapabilitas managemen aparatur artinya bahwa peningkatan
penyelenggaraan kesejahtaraan sosial dilakukan dengan sumber daya manusia
yang professional, sarana dan prasarana yang mewadai.
b. Pemantapan

koordinasi

artinya

bahwa

peningkatan

penyelenggaraan

kesejahteraan sosial dilakukan dengan mendayagunakan koordinasi sebagai


unsur yang sangat strategis.

14

c. Peningkatan kualitas pelayanan artinya bahwa peningkatan penyelenggaraan


kesejahteraan sosial dilakukan dengan memberikan pelayanan, perlindungan,
jaminan, dan rehabilitasi sosial yang prima.
d. Peningkatan keswadayaan artinya bahwa peningkatan penyelenggaraan
kesejahteraan

sosial

dilakukan

dengan

mengutamakan

penumbuhan

keswadayaan dana atau kemandirian.


e. Pemantapan aksessibilitas artinya bahwa peningkatan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial dilakukan dengan membangun kelembagaan keuangan di
masyarakat rawan sosial.
f. Peningkatan keberdayaan penyandang masalah kesejahteraan sosial artinya
bahwa setiap upaya penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
sebagai subyek.
g. Peningkatan jejaring kemitraan artinya bahwa peningkatan penyelenggaraan
kesejahtaraan

sosial

dilakukan

dengan

peran

aktif

dan

partipasi

(http://dinsos.jogjaprov.go.id/strategi/).

7. Lokasi
Jl. Janti, Banguntapan, Bantul,Yogyakarta, 55198, Telpon : (0274) 514932,
Fax : (0274) 553510 (dinsos.jogjaprov.go.id).

15

Peta lokasi Dinas Sosial Yogyakarta dapat dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2. 2 Peta Dinas Sosial Yogyakarta.


B. Dinas Sosial Jawa Tengah
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2001
tentang Pembentukan Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi
Dinas Kesejahteraan Sosial, secara resmi berdiri Dinas Kesejahteraan Sosial
Provinsi Jawa Tengah sebagai fungsi dari kantor wilayah Departemen Sosial
dengan Dinas Sosial Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah yang telah
dibubarkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada saat terjadinya reformasi
tahun 1999 (http://dinsos.jatengprov.go.id/profil-dinsos-tupoksi#).
Adapun struktur organisasi Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Tengah
adalah :
a. Kepala Dinas.
b. Wakil Kepala Dinas.
c. Kepala Bagaian Tata Usaha yang membawahkan 4 Sub Bagian.
d. 4 Kepala Sub Dinas yang membawahkan 17 Seksi.
e. 8 Panti Sosial type A dan 44 Panti Sosial type B.

16

Dalam rangka menjawab perkembangan sosial politik masyarakat yang terus


berjalan dan sesuai dengan tuntutan serta kebutuhan di era otonomi Daerah, maka
dengan mendasarkan pada peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6
Tahun 2008.
Tentang organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah dan
peraturan Gubernur Jawa Tengah nomor 64 tahun 2008 tentang penjabaran tugas
pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah tanggal 3 Juli
2008 secara resmi terbentuk Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah yang memiliki
struktur sebagai berikut :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretaris Dinas yang membawahkan 3 Sub Bagian.
c. 4 Kepala Bidang yang membawahkan 12 Seksi.
d. 27 Balai Rehabilitasi Sosial dan 25 Unit Balai Rehabilitasi Sosial.

Agar mencapai efisiensi dan efektivitas dalam penanganan Penyandang


Masalah Kesejahteraan Sosial, berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 111 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa
Tengah Nomor 79 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah; Nomenklatur 27 Panti Sosial
dirubah menjadi Balai Rehabilitasi Sosial dan 25 Satker Panti Sosial dirubah
menjadi Unit Rehabilitasi Sosial.

17

Sejarah Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur Pembentukan Organisasi


dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah:
1. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 12 Tahun
1981 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi
Daerah Tingakt I Jawa Tengah.
2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 1986 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas Sosial.
3. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2001 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi
Dinas Kesejahteraan Sosial.
4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2002 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Unit
Pelaksanaan Tugas (UPT).
5. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 64 Tahun 2008 tentang Penjabaran
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.
Daftar Nama Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dan Masa Jabatannya :
1. Kardoyo Karyo Sumatro (1974 1979)
2. Drs. Soeharyono (1979 1984)
3. H. Zaini Dachlan (1984 1989)
4. Suhartono (1989 1990)
5. Drs. Herman Sumarmo (1990 1993)

18

6. Drs. H. Nawawi (1993 1997)


7. Drs. Suyatno Gito (2001 2002)
8. Drs. Suwoko, SH (2002 2006)
9. Drs. Soewarsono, M.Si (2006 2008)
10. Ir. Sukarno, MP (2008)
11. Drs. Adhi Karsidi, M.Si (2008 2012)
12. Drs. Budi Wibowo, M.Si (2012 2014)
13. Drs. Rudy Apriyantono,M.Si (2014 s/d Sekarang).

1. Visi Misi
Visi Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL PMKS MELALUI PEMBERDAYAAN PSKS
YANG PROFESIONAL.
Visi tersebut mengandung maksud bahwa dalam 5 (lima) tahun kedepan
penyelenggaraan

pembangunan

kesejahteraan

sosial

diarahkan

untuk

mewujudkan kemandirian PMKS melalui peningkatan kualitas dan jangkauan


layanan, termasuk melalui pemberdayaan dan penguatan PSKS dengan
berpedoman kepada 4 (empat) pilar pelayanan kesejahteraan sosial.
(http://dinsos.jatengprov.go.id/visi-misi).

19

Visi tersebut selanjutnya dijabarkan kedalam yang dijabarkan kedalam 5


(lima) misi yakni :
a. Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelayanan rehabilitasi sosial
Penyandang masalah kesejahteraan sosial.
b. Meningkatkan kualitas pemberdayaan sosial keluarga dan potensi sumber
kesejahteraan sosial.
c. Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelaksanaan perlindungan
dan jaminan sosial.
d. Mengembangkan dan memperkuat sistem penyelenggaraan kesejahteraan
sosial.
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya untuk mendukung
penyelenggaraan kesejahteraan sosial (http://dinsos.jatengprov.go.id/visimisi).
1. Misi Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah
Secara teknis visi dan misi tersebut dijabarkan melalui 4 (empat) bidang
teknis dan 1 (satu) sekretariat, sebagai berikut :
1. Misi 1 :
Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelayanan rehabilitas sosial
penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Tujuan :
a. Meningkatkan kesejahteraan sosial anak dan lanjut usia terlantar.

20

b. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial bagi penyandang disabilitas


(penyandang cacat).
c. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial penyandang masalah
kesejahteraan sosial tuna sosial dan esk korban narkoba.
2. Misi 2 :
Meningkatkan kualitas pemberdayaan sosial keluarga miskin dan keluarga
serta potensi sumber kesejahteraan sosial :
Tujuan :
a. Meningkatkan peran aktif potensi sumber kesejahteraan sosial dalam
penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial di lingkunganya.
b. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial keluarga miskin dan komunitas
adat terpencil.
c. Meningkatkan jiwa keperintisan, kesetiakawanan sosial, dan pelestarian nilainilai kepahlawanan.
3. Misi 3 :
Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelaksanaan perlindungan
dan jaminan sosial.
Tujuan :
a. Mengembalikan fungsi sosial serta meningkatkan kesejahteraan sosial korban
bencana alam dan korban bencana sosial.

21

b. Mengembalikan fungsi sosial serta meningkatkan kesejahteraan sosial korban


tindak kekerasan dan pekerja migran bermasalah.
c. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengumpulan uang dan barang,
undian dan jaminan sosial.
4. Misi 4 :
Mengembangkan dan memperkuat sistem penyelenggaraan kesejahteraan
sosial.
Tujuan :
a. Meningkatkan kualitas sistem penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
b. Meningkatkan kerja sama dengan berbagai stakeholder dalam mendukung
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
c. Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab sosial masyarakat dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial di lingkunganya.
5. Misi 5 :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya untuk mendukung
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Tujuan :
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang mendukung
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

22

2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Sosial Jawa Tengah dapat dilihat pada gambar 2.3
(http://dinsos.jatengprov.go.id/ppid/dokumen/STRUKTURORGANISASI.png).
KEPALA D IN AS SOSIAL

SEKRETAR IS

KA.SU BAG PR OGR AM

KELOMPOK
JABATAN
FU NGSION AL

KASUB BAG KEUAN GAN

KA BID ANG
PELAYANAN
D AN R EHABILITASI
SOSIAL

KA BID ANG
PEMBER D AYAAN
SOSIAL

KA SEKSI
PELAYANAN
D AN
R EHABILITASI
SOSIAL
AN AK
D AN
LAN JU T U SIA

KA SEKSI
PEMBER D AYAAN
POTEN SI
D AN
SU MBER
KESEJ AHTER AAN
SOSIAL

KA SEKSI
PELAYANAN
D AN
R EHABILITASI
SOSIAL
PENYAN D ANG
C ACAT

KA SEKSI
PEMBER D AYAAN
SOSIAL
KELUAR GA
MISKIN
D AN
KOMU N ITAS
AD AT

KA SEKSI
PELAYANAN
D AN
R EHABILITASI
SOSIAL
TU NA
SOSIAL
D AN KORBAN
N ARKOBA

KA SEKSI
KEPER INTISAN
D AN
PELESTAR IAN
N ILAI-N ILAI
KEPAHLAW ANAN

KA SU B BAG U MU M D AN KEPEG

KA BID ANG
BAN TUAN
D AN
JAMIN AN
SOSIAL

KA SEKSI
PENAN GGULAN GAN
KORBAN
BENC AN A
ALAM
D AN
SOSIAL

KA SEKSI
BAN TUAN
SOSIAL
KORBAN
TIND AK
KEKER ASAN
D AN
PEKER JA
MIGR AN

KA SEKSI
PENGU MPU LAN
U ANG
D AN
BAR ANG
U ND IAN
D AN
JAMIN AN
SOSIAL

KA BID ANG
PENGEMBAN GAN
KESEJ AHTER AAN
SOSIAL

KA SEKSI
PENGKAJIAN
D AN
PENGAMBANGAN
KESEJ AHTER AAN
SOSIAL

KA SEKSI
KAPASITAS
KELEMBAGAAN
KESEJ AHTER AAN
SOSIAL

KA SEKSI
PENGEMBAN GAN
PELAYANAN
KESEJ AHTER AAN
SOSIAL

U PTD

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Dinas Sosial Jawa Tengah.


3. Lokasi
Jl. Pahlawan No.12 Semarang, Telpon : (024) 8311729, Fax : (024)
84507041. Peta lokasi Dinas Sosial Jawa Tengah dapat dilihat pada gambar 2.4

23

Peta lokasi Dinas Sosial Yogyakarta dapat dilihat pada gambar 2.4

Gambar 2. 4 Peta lokasi Dinas Sosial Jawa Tengah.


2.2 Landasan Teori
2.2.1

Konsep yang Diterapkan

A. Panti Jompo
Panti jompo menurut Kamus Bahasa Indonesia, kata panti jompo diartikan
sebagai tempat merawat dan menampung jompo. Perda No, 15 Tahun 2002
mengenai perubahan atas Perda No. 15 Tahun 2000 Tentang Dinas Daerah, maka
Panti Sosial Tresna Werdha berganti nama menjadi Balai Perlindungan Sosial
Tresna Werdha (psychologymania, 2012).
Panti jompo adalah sebuah rumah atau tempat dimana berkumpulnya orangorang lanjut usia, baik secara sukarela ataupun diserahkan oleh pihak keluarga
untuk diurus segala keperluanya. Sebuah sarana dimana lansia diberi fasilitas,
layanan 24 jam, jadwal aktivitas, dan hiburan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan
lansia. Panti jompo ada yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta
(http://library.binus.ac.id).

24

B. Sistem
Sistem yaitu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan
suatu sasaran tertentu. Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan
sasaran yang tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinisikan
masukan yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan (Kristanto,
A. 2008).

C. Informasi
Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerima (Kristanto, A. 2008).

D. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan sub sistem yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan
bekerja sama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu
untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa datadata, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output)
berupa informasi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang berguna dan
mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga di
masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial dan strategi

25

organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia
bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta, 2011).

E. Location Based Services (LBS)


Location based service (LBS)

adalah suatu layanan yang beraksi aktif

terhadap perubahan entitas posisi sehingga mampu mendeteksi letak objek dan
memberikan layanan sesuai dengan letak objek yang telah diketahui tersebut.
Pada teknologi LBS berbasis jaringan seluler, penentuan posisi sebuah peralatan
komunikasi bergerak ditentukan berdasarkan posisi relatif peralatan tersebut
terhadap lokasi BTS (Base Transceiver Station). (Riyanto, 2010).

F. Koordinar Geografi
Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi
berdasarkan garis khayal, yaitu garis khayal lintang (latitude) dan garis khayal
bujur (longitude). (Sabhawana, 2012)

Gambar 2. 5 Pembagian Garis Lintang (Latitude) dan Garis Bujur (Longitude)


(Sabhawana, 2012).

26

1. Garis Lintang (North Latitude, South Latitude)


Dalam geografi, garis lintang adalah garis khayal yang digunakan untuk
menentukan lokasi di Bumi terhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan).
Posisi

lintang

merupakan

penghitungan

sudut

dari

di khatulistiwa

sampai ke +90 di kutub utara dan -90 di kutub selatan. Lintang di


sebelah utara khatulistiwa diberi nama Lintang Utara (LU). lintang di
sebelah selatan khatulistiwa diberi nama Lintang Selatan (LS). Lintang Utara dan
Lintang Selatan menyatakan besarnya sudut antara posisi lintang dengan garis
Khatulistiwa. Garis Khatulistiwa sendiri adalah lintang 0 derajat. (Sabhawana,
2012).
2. Garis bujur (East Longitude, West Longitude)
Garis Bujur menggambarkan lokasi sebuah tempat di timur atau barat Bumi
dari sebuah garis utara-selatan yang disebut Meridian Utama. Longitude
diberikan berdasarkan pengukuran sudut yang berkisar dari 0 di Meridian
Utama ke +180 arah timur dan 180 arah barat. Tidak seperti lintang yang
memiliki ekuator sebagai posisi awal alami, tidak ada posisi awal alami untuk
bujur. Pada 1884, Konferensi Meridian Internasional mengadopsi meridian
Greenwich sebagai Meridian utama universal atau titik nol bujur. (Sabhawana,
2012).
Garis bujur di sebelah barat Meridian diberi nama Bujur Barat (BB),
demikian pula bujur di sebelah timur Meridian diberi nama Bujur Timur (BT).
27

Bujur Barat dan Bujur Timur merupakan garis khayal yang menghubungkan titik
Kutub Utara dengan Kutub Selatan bumi dan menyatakan besarnya sudut antara
posisi bujur dengan garis Meridian. Garis Meridian sendiri adalah bujur 0
derajat. Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu
titik dengan garis katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa dinamakan
Lintang Utara sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan.
Hasil konversi derajat, menit dan detik :

1 derajat lintang atau bujur = 111.322 m

Km = 111.322 m

1 menit lintang atau bujur = 111.322 m/ 60 = 1855,37 m

1 detik lintang atau bujur = 111.322 m /3600 =30,93 m

Rumus menentukan jarak antara 2 lokasi :

contoh :
berapa jarak antara rumah (jember) dan Surabaya (tugu pahlawan) ?
dengan koordinat rumah :
lintang : 8.253404
bujur : 113.318581
dengan koordinat Surabaya (tugu pahlawan) :
lintang : 7.2462607
28

bujur : 112.7377012
Jawab :
Selisih lintang :
L = 8.253404 7.2462607
= 1.0071433
Selisih bujur :
B = 113.318581 112.7377012
= 0.5808798
Konversi ke km :
L = 1.0071433 * 111.321 km
= 112.116199 km
B = 0.5808798 * 110.567 km
= 64.2261368 km
Jarak rumah Surabaya :
Jarak AB = (112. 116199)2 + (64.2261368)2 km
Jarak AB = (12570.1093+4124.99665) km
Jarak AB = 16695.106
Jarak AB = 129.2095543 km
Jarak AB = 129 km
G. Global Positioning System (GPS)
Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi yang
memanfaatkan satelit. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit
yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri

29

dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai
cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima di
seluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS
dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi
(Safaat, 2015).
Penentuan posisi dengan GPS dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Ketelitian data terkait dengan tipe data yang digunakan, kualitas penerima
GPS, level dari kesalahan, dan bias.
2. Geometri satelit, terkait dengan jumlah satelit yang diamati, lokasi dan
distribusi satelit dan lama pengamatan.
3. Metode penentuan posisi, terkait dengan metode penentuan posisi GPS yang
digunakan, apakah absolut, relative, DGPS, RTK dan lain-lain.
4. Strategi pemprosesan data, terkait dengan real-time atau post processing,
strategi eliminasi dan pengoreksian kesalahan dan bias, pemprosesan baseline
dan perataan jaringan serta control kualitas.

2.2.2

Perangkat Lunak Yang Digunakan

A. Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux
yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan

30

platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi. Android


adalah platform pertama yang lengkap, terbuka dan bebas (Safaat, 2015).
1. Lengkap (Complete Platform), para desainer dapat melakukan pendekatan
yang komprensif ketika mereka sedang mengembangkan platform android.
2. Terbuka (Open Source Platform), platform android disediakan melalui lisensi
open source. Pengembang dapat dengan bebas untuk mengembangkan
aplikasi. Android sendiri menggunakan linux kernel 2.6.Free Platform,
android adalah platform yang bebas untuk melakukan development bagi para
developer. Tidak ada lisensi atau royalty untuk dikembangkan kepada pihak
android. Aplikasi untuk android dapat didistribusikan dalam hal apapun.

B. Android Studio
Android studio adalah lingkungan pengembangan terpadu IDE (integrated
development environment) untuk pengembangan aplikasi android, berdasarkan
Intellij IDEA (http://developer.android.com).

C. Software Development Kit (SDK)


Android software development kit (SDK) adalah tool API (application
programming interface) yang diperlukan untuk memulai mengembangkan
aplikasi pada platform android (Safaat, 2015).

31

D. XAMPP
XAMPP adalah paket PHP dan MySQL berbasis open source yang dapat
digunakan sebagai tool pembatu pengembangan aplikasi PHP. XAMPP
mengkombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda kedalam satu paket
(Nugroho, 2011).
XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung
instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal
satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP
Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya. Fungsi XAMPP adalah
kita bisa memiliki server sendiri (localhost) untuk pembuatan website secara
offline tanpa harus membeli domain , karena sudah terdiri atas program Apache
HTTP Server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan
bahasa pemrograman PHP dan Perl.

E. PHP (Personal Homepage Hypertext Preprocessor)


PHP adalah script untuk pemrograman web, PHP dapat digunakan bersamasama dengan kode HTML (embedded). Sehingga hampir mirip dengan javascript,
bedanya dengan javascript adalah javascript akan diterjemahkan oleh internet
client (browser), sedangkan script PHP diterjemahkan di pihak server. Karenanya
PHP juga dikenal sebagai server side script. Halaman hasil proses di server,
diterima oleh client internet sebagai HTML biasa, dan kode-kode PHP tidak akan

32

bisa terbaca oleh client. Hal ini juga yang membedakan PHP dengan javascript
(Abdul, 2008).
Kelebihan PHP yaitu :
a) Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan
sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
b) Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai
apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.
c) Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan
developer yang siap membantu dalam pengembangan.
d) Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah
karena memiliki referensi yang banyak.
e) PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin
(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
Selain berbagai kelebihan, PHP memiliki beberapa masalah atau kekurangan.
Berikut adalah beberapa kekurangan PHP :
a) Tidak memiliki sistem pemrograman berorientasi objek yang sesungguhnya.
b) Tidak bisa memisahkan antara tampilan dengan logik dengan baik.

33

c) Memiliki kelemahan keamanan tertentu apabila programmer tidak jeli dalam


melakukan pemrograman dan kurang memperhatikan isu dan konfigurasi
PHP.
d) Kode PHP dapat dibaca semua orang, dan kompilasi hanya dapat dilakukan
dengan tool yang mahal dari Zend.
F. CodeIgniter
CodeIgniter adalah sebuah framework yang digunakan untuk membuat sebuah
aplikasi berbasis web yang disusun dengan menggunakan bahasa PHP (Riyanto,
2011).
a) Model View Controller (MVC)
MVC adalah sebuah pola rancangan yang memungkinkan para pengembang
memisahkan kode program kedalam 3 kelompok, yaitu Model, View dan
Controller.
1) Model
Model merupakan bagian yang didesain untuk bekerja dengan database.
Model bisa juga diartikan sebagai bagian yang digunakan untuk membuat
semacam prototipe data.
2) View
View adalah bagian presentasi yang berfungsi sebagai antarmuka program
aplikasi dengan pengguna. View akan menampilkan data yang telah diolah
sebelumnya melalui controller.

34

3) Controller
Controller merupakan bagian yang digunakan untuk menempatkan fungsifungsi logika pengolahan data yang telah diperoleh dari model(atau sumber
lainnya), kemudian ditampilkan melalui (atau tanpa) view.
b) Kelebihan CodeIgniter
Berikut adalah beberapa kelebihan CodeIgniter :
1) Berukuran Kecil
Sekitar 4 MB seorang pengembang pemula sudah bisa menggunakan CI yang
didalamnya terdapat berbagai fitur andal yang bisa digunakan untuk
membangun aplikasi.
2) Sangat Cepat
Sangat cepat dalam hal eksekusi file.
3) Sederhana (simple)
Sederhana dari sisi sintaks yang digunakan maupun dari sisi alur penyusunan
program.
4) Bisa dikombinasikan dengan beberapa aplikasi dengan cara yang sangat
mudah.
5) Kode Program Rapi
Kode program akan sangat rapi dikarenakan penggunaan sistem MVC yang
mengelompokan kode sesuai dengan fungsinya masing-masing.

35

c) Kekurangan CodeIgniter
1) CodeIgniter dikembangkan oleh Ellislab dan bukan untuk suatu komunitas,
yang menyebabkan update core enginie-nya tidak secepat framework lain.
2) Tidak ditujukan untuk pembuatan web dengan skala besar walaupun tesedia
banyak library.
3) Masih banyak kelonggaran dalam hal coding, misalnya bebas dalam
menambah file.
4) Tidak mencerminkan MVC yang sesungguhnya, misalnya penulisan echo
masih dilakukan pada file controller.

G. MySQL
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan
banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database
sebagai sumber dan pengelolaan datanya. MySQL menggunakan SQL sebagai
bahasa dasar untuk mengakses databasenya sehingga mudah untuk digunakan
(Abdul, 2008).
2.2.3

Basis Data

A. Basis Data
Istilah basis data dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung
(interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa
mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun ada
36

maka kerangkapan data tersebut harus seminimal


(controlled

redundancy),

mungkin

dan

terkontrol

data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga

mudah digunakan atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan oleh satu atau
lebih program- program aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa mengalami
ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya; data disimpan
sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan, dan modifikasi data
dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol (Sutanta, 2011).

B. Kunci Relasi Basis Data


Kunci relasi merupakan satu atau gabungan atribut yang bersifat unik yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi atau membedakan setiap record
dalam relasi. Kunci relasi diperlukan dalam rangka pengaksesan data dari
dalam relasi atau untuk menyusun kerelasian antar relasi. Berdasarkan
macamnya kunci relasi terdiri atas (Sutanta, 2011).
1) Kunci Kandidat (Candidate Key/CK)
Kunci kandidat (candidate key/Ck) adalah satu atau gabungan minimal atribut
yang bersifat unik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi atau
membedakan setiap record dalam relasi.
2) Kunci Primer (Primary Key/PK)
Kunci primer (primary key/ PK) adalah bagian atau salah satu dari candidate
key (CK)

yang dipilih atau digunakan

37

sebagai kunci utama untuk

mengidentifikasi atau membedakan setiap setiap record dalam relasi. Dalam


setiap relasi harus mempunyai PK dan jumlahnya hanya satu buah. PK haru unik
dan tidak boleh null.
3) Kunci Alternatif (Alternate Key /AK)
Kunci alternatif (alternate key /AK) adalah bagian dari CK yang tidak dipilih
atau digunakan sebagai PK.
4) Kunci Penghubung (Foreign Key /FK)
Kunci penghubung (foreign key/FK) atau sering pula disebut sebagai
kunci tamu atau kunci asing adalah satu atau gabungan sembarang
yang menjadi PK dalam

relasi

lain

atribut

yang mempunyai hubungan secara

logik. Dalam basis data (database) kerelasian antar relasi yang mengacu atau
mereferensi pada relasi lain disebut sebagai relasi anak, sedangkan relasi yang
menjadi acuan atau referensi disebut sebagai relasi induk.

C. Kerelasian Antar Relasi


Dalam model data relasional (relational database model/RDBM) istilah
kerelasian (relationship) dibedakan dengan istilah relasi (relational). Relasi
menyatkan sebuah tabel dalam basis data sedangkan kerelasian menyatakan
hubungan antar relasi dalam basis data. Jenis-jenis kerelasian antar relasi pada
basis data (database) antara lain sebagai berikut :

38

Satu ke satu/1-ke-1(one to one/ 1-to-1)


Jenis kerelasian 1-ke-1 terjadi jika setiap nilai pada suatu relasi hanya
mengimplikasikan sebuah nilai pada relasi lain yang direlasikan secara logik.
Simbol relasi one to one dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2. 6 Simbol relasi one to one.


Satu ke banyak/1-ke-n (one to many/1-to-n)
Jenis kerelasian 1-ke-n terjadi jika setiap nilai pada suatu relasi
mengimplikasikan banyak (lebih dari satu) nilai pada relasi lain yang direlasikan
secara logik. Simbol relasi one to many dapat dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2. 7 Simbol relasi one to many.


Banyak ke satu/n-ke-1 (many to one/n-to-1)
Jenis kerelasian n-ke 1 terjadi jika banyak (lebih dari satu) nilai pada
suatu relasi mengimplikasikan hanya satu nilai pada relasi lain yang direlasikan
secara logik. Gambar simbol relasi many to one dapat dilihat pada gambar 2.8.

Gambar 2. 8 Simbol relasi many to one.

39

Banyak ke banyak/n-ke-n (many to many/n-to-n)


Jenis kerelasian n-ke-n terjadi jika banyak (lebih dari satu) nilai pada
suatu relasi mengimplikasikan banyak (lebih dari satu) nilai pada relasi lain yang
direlasikan secara logik. Gambar simbol relasi many to many dapat dilihat pada
gambar 2.9.

Gambar 2. 9 Simbol relasi many to many.


2.2.4 Unified Modeling Language (UML)
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang telah
menjadi

standar

dalam

industry

untuk

visualisasi,

merancang

dan

mendokumentasikan system piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar


untuk merancang model sebuah sistem.
Dengan menggunakan standar UML kita dapat membuat model untuk semua
jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti
keras, system operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam Bahasa
pemograman apapun (Sugiarti, 2013). Diagram UML yang digunakan dalam
merancang sistem tersebut adalah :

40

A. Use Case Diagram


Use case merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior)
sistem yang akan dibuat. Dengan pengertian yang cepat, diagram use case
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan
siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Tabel 2.1
menjelaskan simbol-simbol dari use case (Sugiarti, 2013).
Tabel 2. 1 Simbol diagram use case.
Nama Simbol

Gambar Simbol

Actor

Seorang/sebuah aktor adalah sebuah


entitas manusia atau mesin yang
berinteraksi dengan sistem untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan
tertentu.

Use case

Sistem

Keterangan Simbol

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang


ditampilkan sistem yang menghasilkan
suatu hasil yang terukur bagi suatu
aktor
Menspesifikasikan paket yang
menampilkan sistem secara terbatas.

System

Association

Apa yang menghubungkan antara


objek satu dengan objek lainnya.

Generalization

Hubungan dimana objek anak


(descendent) berbagi perilaku dan
struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk (ancestor).
Relasi yang digunakan jika use case
yang satu mirip dengan use case yang
lain. Menspesifikasikan bahwa use
case target memperluas perilaku dari
use case sumber pada suatu titik yang
diberikan

Extend
<<extend>>

41

Lanjutan Tabel 2. 2 Simbol diagram use case.


Include

Relasi jika terdapat perilaku yang mirip


dengan beberapa use case.
Menspesifikasikan bahwa use case
sumber secara eksplisit.
Asosiasi merupakan komunikasi antara
aktor dengan use case, digambarkan
sebagai sebuah garis lurus tanpa putus
antara aktor dan use case.

<<include>>

Derected
Association

(Sugiarti, 2013).
B. Diagram Kelas (Class Diagram)
Diagram klas atau class diagram menggambarkan struktur system dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas
memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Tabel 2.2 menjelaskan
simbol-simbol dari diagram kelas (Sugiarti, 2013).
Tabel 2. 3 Simbol diagram kelas.
Simbol
Package

Deskripsi
Package merupakan sebuah bungkusan dari
satu atau lebih kelas.

Package1

Kelas

Kelas pada struktur sistem.

nama_kelas
+Attribut
+Operasi()

Antarmuka/interface

Sama dengan konsep interface dalam


pemrograman berorientasi objek.

nama_interface

Asosiasi/association

Relasi antar kelas dengan makna umum,


asosiasi biasanya juga disertai dengan
multiplicity.

42

Lanjutan Tabel 2. 4 Simbol diagram kelas.


Asosoasi berarah/directed
Association

Relasi antar kelas dengan makna kelas


yang satu digunakan oleh kelas yang lain,
asosiasi biasanya juga disertai dengan
multiplicity.

Generalisasi

Relasi antar kelas dengan makna


generalisasi - spesialisasi (umum
khusus).

Ketergantungan

Ketergantungan antar kelas

Agregasi/aggregation

Relasi antar kelas dengan makna semuabagian (whole part).

(Sugiarti, 2013).

C. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)


Menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau
proses bisnis. Tabel 2.3 menjelaskan simbol-simbol dari diagram aktivitas.
(Sugiarti, 2013).
Tabel 2. 5 Simbol diagram aktivitas.
Simbol
Status awal

Deskripsi
Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah
status awal.
43

Simbol
Aktivitas

Deskripsi
Aktivitas yang dilakukan sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan kata
kerja.

Aktivitas

Percabangan/decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada


pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan/join

Asosiasi penggabungan dimana lebih


dari satu aktivitas digabungkan menjadi
satu.
AktivitasMenambah

Transition

transisi dari suatu aktivitas


ke aktivitas yang lain.

Status akhir

Status akhir yang dilakukan sistem,


sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir.

Swimline

Memisahkan organisasi bisnis yang


bertanggung jawab terhadap aktivitas
yang terjadi.

nama swimline

Aktivitas

nama swimline

atau

(Sugiarti, 2013).

D. Diagram Urutan (Squence Diagram)


Menggambarkan

kelakuan/prilaku

objek

pada

use

case

dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antar objek (Sugiarti, 2013).

44

2.2.5

Entity Relation Diagram (ERD)


Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah

menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD digunakan untuk


pemodelan basis data relasional. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti
notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh
Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crows, Foot, dan beberapa notasi
lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi Chen. Berikut adalah simbolsimbol yang digunakan pada ERD dengan notasi Chen. Table 2.4 menjelaskan
simbol-simbol ERD (S. Rosa A, 2013).
Tabel 2. 6 Simbol ERD.
Simbol
Entitas / Entity
nama_entitas

Deskripsi
Benda yang memiliki data dan harus
disimpan datanya agar dapat diakses
oleh aplikasi komputer.

Atribut

Field atau kolom data yang butuh


disimpan dalam suatu entitas.

45

Simbol
Atribut kunci primer

Deskripsi
Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas dan
digunakan

sebagai

kunci

akses

record yang diinginkan; biasanya


berupa id, kunci primer dapat lebih
dari satu kolom, asalkan kombinasi
dari beberapa kolom tersebut dapat
bersifat unik (berbeda tanpa ada
yang sama).
Atribut multinilai / multivalue

Field atau kolom data yang butuh


disimpan dalam suatu entitas yang
dapat memiliki nilai lebih dari satu.

Relasi

Relasi yang menghubungkan antar


entitas; biasanya diawali dengan
kata kerja

Asosiasi / association

Penghubung antar relasi dan entitas


di mana di kedua ujungnya memiliki
multiplicity kemungkinan jumlah
pemakaian.

(S. Rosa A, 2013).

46

BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN
3.1 Analisa Sistem
Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan,
melihat

bagian

mana

yang

bagus

dan

tidak

bagus,

dan

kemudian

mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru


(S.Rosa A, 2013).
3.1.1 Identifikasi Masalah
Pada saat ini kebutuhan masyarakat akan keberadaan panti sosial atau panti
jompo sangatlah diperlukan, apalagi buat lanjut usia yang umumnya sudah
mencapai

60

keatas,

maka

diperlukan

sebuah

lembaga

yang

dapat

mensejahterakan kearah kehidupan yang lebih baik.


Saat ini untuk mengetahui lokasi panti jompo bagi masyarakat, peneliti, serta
para donatur sumbangan tentu cukup sulit untuk mencarinya. Apa lagi untuk
mencari lokasi panti jompo yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah dimana kita tidak tahu keberadaanya. Karena data yang terdapat di dinas
sosial maupun di internet hanya memberikan nama panti jompo dan alamatnya
saja. Bisa jadi kita harus mencari lokasi panti jompo tersebut dari satu lokasi ke
lokasi lainya, dikarenakan kurangnya informasi dan aplikasi yang mendukung
adanya panti jompo di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, hal itu
tentu saja akan memakan banyak waktu dan tenaga.

47

3.1.2 Analisa Kebutuhan Sistem


Analisa kebutuhan sistem digunakan untuk mengetahui kebutuhankebutuhan apa saja yang diperlukan sistem, diantaranya adalah kebutuhan
perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, dan kebutuhan informasi.
A. Kebutuhan Fungsional
Analisa kebutuhan fungsional adalah menganalisa kebutuhan apa saja yang
dapat dilakukan aplikasi yang akan dibangun. Adapun kebutuhan fungsional dari
aplikasi ini adalah:
1. Dapat menambah data panti dan admin.
2. Dapat menampilkan lokasi terdekat panti.
3. Dapat menampilkan daftar panti.
4. Dapat menampilkan informasi panti.
B. Kebutuhan Non Fungsional
Analisa kebutuhan non fungsional adalah menganalisa kebutuhan diluar
kebutuhan fungsional sistem untuk membangun aplikasi, meliputi perangkat keras
dan perangkat lunak. Adapun kebutuhan non fungsional dari aplikasi ini adalah:
1. Analisa kebutuhan perangkat keras, menjelaskan tentang spesifikasi minimal
perangkat keras yang dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi yaitu :

48

a. Smartphone
(a) Prosessor 1 Gigahertz.
(b) Memori 16 Megabyte.
(c) RAM 2 Gigabyte.
(d) Global Positioning System (GPS).
b. Personal Komputer
(a) Prosessor 2 Gigahertz
(b) RAM 2 Gigabyte
(c) Hardisk 500 Megabyte
2. Analisa kebutuhan perangkat lunak, menjelaskan tentang perangkat lunak yang
digunakan untuk menjalankan aplikasi. Spesifikasi minimal sistem operasi
yang dibutuhkan untuk membangun sistem mobile adalah android dengan
platform versi 4.0 (Ice Cream Sandwich) atau diatasnya.
3.1.3 Analisa Kelayakan Sistem
Analisis kelayakan sistem bertujuan untuk menentukan sistem yang akan
dibangun, layak untuk diterapkan atau tidak. Sistem yang akan dibangun bisa
dikatakan layak karena sistem tersebut adalah sistem berbasis web yang dibangun
menggunakan Framework Codeigniter dan sistem berbasis mobile yang dibangun
menggunakan Android Studio yang bisa berjalan pada smartphone android yang
memiliki jaringan data dan fasilitas GPS.

49

3.2 Perancangan Sistem


Arsitektur sistem merupakan gambaran dari sistem yang akan berjalan.
Rancangan arsitektur sistem dapat dilihat pada Gambar 3.1:

Gambar 3. 1 Arsitektur sistem (Safaat, 2015).


Rancangan arsitektur sistem pada Gambar 3.1 dapat dijelaskan sebagai berikut.
Mobile device yang digunakan oleh pengguna akan melakukan komunikasi GPS
(Global Positioning System) atau satellite bisa juga menggunakan jaringan
komunikasi dari BTS (Base Transceiver Station) untuk mendapatkan nilai
koordinat lokasi. Kemudian nilai koordinat yang didapat akan memberikan lokasi
posisi pengguna berada (Safaat, 2015).
3.2.2 Perancangan Model Proses
Analisa dan perancangan panti jompo menggunakan teknik rancangan
UML (Unified Modeling Language) yang terdiri dari: use case diagram, activity
diagram, sequence diagram dan class diagram.

50

A. Identifikasi Aktor
Tabel 3.1 menampilkan aktor-aktor yang terlibat dalam sistem serta deskripsinya.
Tabel 3. 1 Identifikasi Aktor
Aktor

Admin

User (pengguna)

Deskripsi

Admin merupakan pihak dinas sosial


yang bertanggung jawab terhadap
proses pengolahan data dalam hal
menambah data lokasi dan informasi
kepada user (pengguna).
User (pengguna) merupakan pihak yang
melakukan pencarian lokasi dan
informasi panti.

B. Use Case Diagram


Use case diagram untuk sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar
3.2. Dari gambar dapat dilihat bahwa baik admin maupun user merupakan user
atau pengguna sistem, namun dengan kewenangan yang berbeda dalam
mengakses sistem.
System

<<include>>

login

mengelola data admin


<<include>>
mengelola data panti

validasi

logout

Admin

mencari lokasi panti terdekat


<<extend>>
menampilkan informasi panti
melihat daftar panti
<<extend>>

User

Gambar 3. 2 Use Case Diagram

51

Dari Use case pada gambar 3.2 dapat dilihat bahwa ada 2 (dua) aktor yaitu
admin dan user (pengguna), admin diberi wewenang untuk mengelola data admin
dan mengelola data panti. Sedangkan pengguna dapat mencari lokasi panti
terdekat, tampil daftar panti, tampil informasi panti. Untuk mengetahui
keterangan secara terperinci tentang use case pada dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3. 2 Diagram Use Case
Use Case
Mengelola data admin

Aktor
Admin

Mengelola data panti

Admin

Mencari
terdekat

lokasi

Melihat daftar panti


Menampilkan
panti

Keterangan
Proses dimana admin dapat
mengelola data admin dan
level admin.
Proses dimana admin dapat
mengelola data panti pada
sistem.
admin
bisa
melakukan proses tambah,
updatade, hapus, lihat.
Proses dimana user dapat
mencari
lokasi
panti
terdekat.
Proses dimana user dapat
melihat daftar panti.
Proses dimana user dapat
menampilkan
informasi
panti.

panti User

User

informasi User

C. Activity Diagram
Activity diagram menjelaskan tentang tentang aktivitas apa saja yang dapat
dilakukan oleh aktor (admin dan user) didalam sistem dan apa saja yang dapat
diberikan sistem kepada setiap aktor.

52

a. Activity utama admin


Activity utama admin menjelaskan secara keseluruhan aktivitas admin di dalam
sistem. Gambar activity utama admin dapat dilihat pada gambar 3.3.
Admin

Sistem

Login

Masukkan username dan password

Menu Utama

Mengelola data panti

Mengelola data admin

Logout

Gambar 3. 3 Activity utama admin


b. Activity utama user
Activity utama user menjelaskan secara keseluruhan aktivitas pengguna di
dalam sistem. Gambar activity utama user dapat dilihat pada gambar 3.4.
Sistem

mencari lokasi panti terdekat

melihat daf tar panti

menampilkan inf ormasi panti

Gambar 3. 4 Activity utama user

53

D. Sequence Diagram
Sequence diagram menjelaskan proses pengiriman pesan di dalam sistem pada
suatu waktu tertentu saat aktor (admin dan user) berinteraksi dengan sistem.
a. Sequence diagram admin
Sequence diagram admin menjelaskan proses pengiriman pesan di dalam
sistem saat admin berinteraksi dengan sistem.
1) Sequence diagram mengelola data panti
Sequence diagram mengelola data panti menjelaskan tentang proses yang
tejadi di dalam sistem pada saat admin akan tambah, update, hapus dan lihat data
panti. Gambar sequence diagram mengelola data panti dapat dilihat pada Gambar
3.5.
Admin

Menu Utama

Validasi

1 : Form Login()
2 : Masukkan Username Dan Password()

3 : Mengirim Username Dan Password()


4 : Gagal Login()

5 : Berhasil Login()
6 : Form Data Panti()
7 : Menambah Data Panti()
8 : Mengupdate Data Panti()
9 : Menghapus Data Panti()
10 : Melihat Data Panti()

11 : Tampil Data Panti()

12 : Logout()

Gambar 3. 5 Sequence diagram mengelola data panti

54

Panti

2) Sequence diagram mengelola data admin


Sequence diagram mengelola admin menjelaskan tentang proses yang tejadi di
dalam sistem pada saat admin akan menambah, mengupdate, menghapus dan
melihat data admin. Gambar sequence diagram mengelola data admin dapat
dilihat pada Gambar 3.6.
Admin

Menu Utama

Data Admin

Validasi

1 : Form Login()

2 : Masukkan Username Dan Password()

3 : Mengirim Username Dan Password()


4 : Gagal Login()

5 : Berhasi Login()
6 : Form Data Admin()

7 : Menambah Data Admin()


8 : Mengupdate Data Admin()
9 : Menghapus Data Admin()
10 : Melihat Data Admin()

11 : Tampil Data Admin()

12 : Logout()

Gambar 3. 6 Sequence diagram mengelola data admin


b. Sequence diagram user
Sequence diagram user menjelaskan proses pengiriman pesan di dalam sistem
saat user berinteraksi dengan sistem.

55

1) Sequence diagram mencari lokasi panti terdekat


Sequence diagram mencari lokasi panti terdekat menjelaskan tentang proses
yang tejadi di dalam sistem pada saat user melakukan pencarian lokasi panti
terdekat.
Gambar sequence diagram pencarian lokasi panti terdekat dapat dilihat pada
Gambar 3.7.

Gambar 3. 7 Sequence diagram pencarian lokasi panti terdekat.


2) Sequence diagram melihat daftar panti
Sequence diagram melihat daftar panti menjelaskan tentang proses yang tejadi
di dalam sistem pada saat user akan melihat daftar panti.
Gambar sequence diagram melihat daftar panti dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Gambar 3. 8 Sequence diagram melihat daftar panti.


3) Sequence diagram menampilkan informasi panti
Sequence diagram menampilkan informasi panti menjelaskan tentang proses
yang tejadi di dalam sistem pada saat sistem menampilkan informasi panti.

56

Gambar sequence diagram menampilkan informasi panti dapat dilihat pada


Gambar 3.9.

Gambar 3. 9 Sequence diagram menampilkan informasi panti


E. Class Diagram
Class diagram menjelaskan hubungan antara aktor (admin dan user) dengan
setiap class dan hubungan antar class. Class diagram memperlihatkan setiap
atribut yang ada di dalam class dan operasi apa saja yang dapat dilakukan aktor di
dalam sistem. Gambar class diagram dapat dilihat pada Gambar 3.10.

Gambar 3. 10 Class Diagram

57

3.2.3

Perancangan Model Data

A. ERD (Entity Relationship Diagram)


ERD dari sistem yang akan dikembangkan memiliki tiga entitas yaitu admin,
panti jompo, dinas sosial dan user. Rancangan ERD dapat dilihat pada Gambar
3.11.

Gambar 3. 11 Gambar Rancangan ERD

58

B. Relasi Antar Tabel


Relasi antar tabel merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan
tabel yang lainnya, yaitu tabel admin dengan tabel panti. Rancangan relasi antar
tabel dapat dilihat pada Gambar 3.12.

Gambar 3. 12 Rancangan relasi antar table


Keterangan :
One To On
One To Many
Many To One
Many To Many

C. Strukur Basis Data


1. Tabel admin
Tabel admin digunakan untuk menyimpan data admin. Berikut rincian tabel
admin dapat dilihat pada tabel 3.3.

59

Tabel 3. 3 Tabel admin


Nama
Tipe data
Username
varchar
Password
varchar
level_admin
varchar
total panjang data
2. Tabel Panti

Panjang data
20
15
10
45

Komentar
nama pengguna admin
password admin
level pengguna admin

Tabel panti digunakan untuk menyimpan data-data panti. Berikut rincian tabel
panti dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3. 4 Tabel panti
Nama
id_panti

Tipe data
varchar

Panjang data
15

nama_panti
alamat
nomor_telpon
provinsi
latitude
longitude
total panjang data

varchar
varchar
varchar
varchar
varchar
varchar

20
40
15
15
15
15
135

Komentar
id panti sebagai
kunci utama
nama panti
alamat panti
nomor telpon panti
provinsi panti
garis lintang
garis bujur

3. Tabel Galery
Tabel galery digunakan untuk menyimpan data-data galery. Berikut rincian
tabel galery dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3. 5 Tabel Galery
Nama

Tipe data

Panjang data

Komentar

id_galery

varchar

15

id gallery sebagai
kunci utama

nama_galery

varchar

20

nama gallery

gambar

varchar

10

gambar gallery

keterangan

varchar

30

keterangan gambar

total panjang data

75

60

4. Tabel Jadwal
Tabel galery digunakan untuk menyimpan data-data jadwal. Berikut rincian
tabel jadwal dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3. 6 Tabel Jadwal
Nama

Tipe data

Panjang data

Komentar

id_jadwal

varchar

15

id jadwal sebagai
kunci utama

nama_kegiatan

varchar

20

nama kegiatan

tgl_kegiatan

varchar

tgl kegiatan

waktu_kegiatan

varchar

waktu kegiatan

keterangan

varchar

30

keterangan jawal
kegiatan

total panjang data

71

5. Tabel Level Admin


Tabel galery digunakan untuk menyimpan data-data level admin. Berikut
rincian tabel level admin dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3. 7 Tabel Level Admin
Nama
username

Tipe data
varchar

Panjang data
20

password

varchar

15

total panjang data

35

61

Komentar
nama pengguna
level admin
password level
admin

3.2.4 Perancangan User Interface


A. Rancangan Tampilan Web Admin
a. Rancangan Halaman Login web admin
Rancangan halaman login web admin adalah halaman yang menampilkan form
login saat admin akan masuk kedalam sistem.
Rancangan halaman login web admin dapat dilihat pada Gambar 3.13.

Gambar 3. 13 Rancangan Halaman Login web admin.


b. Rancangan Halaman Menu Beranda
Rancangan halaman menu beranda adalah halaman yang menampilkan form
selamat datang pada saat admin masuk kedalam sistem. Rancangan halaman
menu beranda dapat dilihat pada Gambar 3.14.

Gambar 3. 14 Rancangan Halaman Menu Beranda.


62

c. Rancangan Halaman Menu Data Panti


Rancangan halaman menu data panti adalah halaman yang menampilkan form
tambah nama panti, alamat, nomor telpon, provinsi, latitude dan longitude pada
saat admin akan menambahkan data panti kedalam sistem.
Rancangan halaman menu data panti dapat dilihat pada Gambar 3.15.

Gambar 3. 15 Rancangan Halaman Menu Data Panti.


d. Rancangan Halaman Menu Tampil Data Panti
Rancangan halaman menu tampil data panti adalah halaman yang
menampilkan form tampil data panti yang sudah di simpan kedalam sistem.
Rancangan halaman menu tampil data panti dapat dilihat pada Gambar 3.16.

Gambar 3. 16 Rancangan Halaman Menu Tampil Data Panti.

63

e. Rancangan Halaman Menu Data Admin


Rancangan halaman menu data admin adalah halaman yang menampilkan form
username, password dan level admin pada saat admin akan menambahkan data
admin kedalam sistem.
Rancangan halaman menu data admin dapat dilihat pada Gambar 3.17.

Gambar 3. 17 Rancangan Halaman Menu Data Admin.


f. Rancangan Halaman Menu tampil data admin
Rancangan halaman menu tampil data admin adalah halaman yang
menampilkan form tampil data admin yang sudah di simpan kedalam sistem.
Rancangan halaman menu tampil data admin dapat dilihat pada Gambar 3.18.

64

Gambar 3. 18 Rancangan Halaman Menu tampil data admin


B. Rancangan Tampilan Android
a. Rancangan Tampilan Menu Peringatan Pada Aplikasi Android
Rancangan tampilan menu peringatan pada aplikasi android adalah halaman
yang menampilkan peringatan bahwa server lokasi tidak aktif. Rancangan
tampilan menu peringatan pada aplikasi android dapat dilihat pada Gambar 3.19.

Gambar 3. 19 Rancangan Tampilan Menu Peringatan Pada Aplikasi Android.


b. Rancangan Tampilan Menu Pengaktifan GPS Global Positioning System) Atau
Lokasi
Rancangan tampilan menu pengaktifan GPS (Global Positioning System) atau
lokasi pada aplikasi android adalah halaman yang menampilkan bagaimana cara
mengaktifkan GPS atau lokasi pada aplikasi android. Rancangan tampilan menu
pengaktifan GPS atau lokasi pada aplikasi android dapat dilihat pada Gambar
3.20.

65

Gambar Rancangan Tampilan Menu Pengaktifan GPS

Gambar 3. 20 Rancangan Tampilan Menu Pengaktifan GPS Global Positioning


System) atau lokasi.
c. Rancangan Tampilan Menu Pencarian Panti Terdekat Pada Aplikasi Android
Rancangan tampilan menu pencarian panti terdekat pada aplikasi android
adalah halaman yang menampilkan pencarian lokasi panti dan pastikan GPS
sudah diaktifkan. Rancangan tampilan menu pencarian panti terdekat pada
aplikasi android dapat dilihat pada Gambar 3.21.

Gambar 3. 21 Rancangan Tampilan Menu Pencarian Panti Terdekat Pada


Aplikasi Android.

66

d. Rancangan Tampilan Menu Daftar Pencarian Panti


Rancangan tampilan menu daftar pencarian panti adalah halaman yang
menampilkan daftar pencarian lokasi panti. Rancangan tampilan menu daftar
pencarian panti dapat dilihat pada Gambar 3.22.

Gambar 3. 22 Rancangan Tampilan Menu Daftar Pencarian Panti.


e. Rancangan Tampilan Menu Informasi Panti
Rancangan tampilan menu informasi panti adalah halaman yang menampilkan
informasi panti. Rancangan tampilan menu informasi panti dapat dilihat pada
Gambar 3.23.

Gambar 3. 23 Rancangan Tampilan Menu Informasi Panti.

67

3.2.5

Kelebihan Dan Kekurangan Sistem

A. Kelebihan :
Berdasarkan analisa sistem yang dilakukan, maka kelebihan sistem sebagai
berikut :
1. Dapat menampilkan informasi serta rute lokasi terdekat panti jompo yang
berada di Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Jawa Tengah.
2. User dapat menentukan lokasi serta informasi dari panti jompo yang berada di
Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Jawa Tengah menggunakan aplikasi android.
B. Kekurangan :
Berdasarkan analisa sistem yang dilakukan, maka kekurangan sistem sebagai
berikut :
1. Belum adanya pengujian sistem dan belum menyertakan demo program beserta
kuisioner, jadi tidak bisa mengetahui secara pasti letak kekurangan sistem yang
akan dibuat.
2. Informasi seputar tentang pencarian lokasi panti jompo yang ditampilkan
belum lengkap.
3. Penentuan lokasi panti jompo yang di tampilkan hanya Daerah Istimewa
Yogyakarta Dan Jawa Tengah.

68

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kuliah Kerja Praktek ini hanya menentukan analisa dan perancangan serta
teori-teori yang mendukung untuk pembuatan aplikasi android nantinya di saat
skripsi.
2. Rancangan dan analisa yang dibuat nantinya akan diterapkan kedalam proses
pembuatan aplikasi android.
3. Aplikasi web dan android yang digunakan menggunakan framework
codeigniter dan android studio.
4.2 Saran
1. Diharapkan rancangan dan analisa yang dibuat lebih menarik dan berwarna.
2. Diharapkan aplikasi android untuk panti jompo yang akan di buat nantinya
benar-benar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

69

DAFTAR PUSTAKA

Kadir Abdul, 2008, Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP,


Andi, Yogyakarta.
Kristanto, A. 2008. Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya, Gava
Media. Yogyakarta.
Nugroho Adi. 2009, Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java,
Andi, Yogyakarta.
Riyanto.

2010.

Sistem

Informasi

Geografis

Berbasis

Mobile,

Gava

Media.Yogyakarta.
Riyanto. 2011, Membuat Sendiri Aplikasi e-commerce dengan php & mysql
menggunakan codeigniter & jquery, Andi. Yogyakarta.
Safaat Nazruddin H. 2015. Rancang Bangun Aplikasi Multiplatform,
Informatika. Bandung.
Sugiarti Yuni, 2013. Analisis & Perancangan UML (Unified Modelling
Language) Generated VB.6, Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sutanta, Edhy. 2011. Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual, Andi.
Yogyakarta.
Sabhawana.(2012 mei 20). Menentukan Koordinat Geografi. Retrived September
09 2014, From Sabhawana Website: http://sabhawana.org/archives/839,
12 di akses juni 2016.
Sutanta, Edhy. 2004, Sistem Basis Data, Graha Ilmu, Yogyakarta.
S, Rosa A. 2014, Rekayasa Perangkat Lunak, Informatika, Bandung.
URL :http://developer.android.com/studio/intro/index.html, diakses 27 juli 2016.
URl :http://dinsos.jatengprov.go.id, diakses 21 juli 2016.
URL :http://dinsos.jogjaprov.go.id, diakses 21 juli 2016.

70

URL: http://dinsos.jogjaprov.go.id/kajian-penyajian-data-lanjut-usia/, diakses 21


juli 2016.
URL : http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-panti-jompo.html.
diakses 21 juli 2016.
URL : http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00191
DI%20Bab1001.pdf, diakses 25 juli 2016.
URL : http://www.cencus.gov/prod/2001pubs/p95-01-1.pdf, 26 juli 2016.
URL:http://www.un.org/en/development/desa/population/publications/pdf/trends/
WPP2012_Wallchart.pdf, diakses 28 juli 2016.

71

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Personal :
NIM
Nama
Tempat,tanggal lahir
Jenis Kelamin
Status
Alamat
No.Telepon
No.Handphone
Email

: 12220011
: Ari Pradani Kusuma
: Cikampak, 14 Agustus 1993
: Laki-Laki
: Belum Menikah
: Cinta Damai, Cikampak, Medan
:: 081312876801
: aripradani358@gmail.com

Riwayat Pendidikan
Tahun
2005
2008
2012

Pendidikan
SDS NO.19 Abdi Negara
MTSS Al-Hidayah
MAS Persis 67 Benda

Tempat
Rokan Hilir, Riau
Cikampak, Medan
Tasikmalaya, Jawa
Barat

Yogyakarta, September 2016

Ari Pradani Kusuma


12220011

72

Anda mungkin juga menyukai